All About Public Speaking: Subject Mastery Adalah Bagaimana Cara Kita Menguasai Materi/topik, Sequencing
All About Public Speaking: Subject Mastery Adalah Bagaimana Cara Kita Menguasai Materi/topik, Sequencing
All About Public Speaking: Subject Mastery Adalah Bagaimana Cara Kita Menguasai Materi/topik, Sequencing
Pemikiran bahwa public speaking itu susah dilakukan sudah cukup terkenal
dan tertanam di kepala banyak orang, tetapi sesungguhnya tidak sesulit itu. Inti
dari public speaking adalah 3S (Subject Mastery, Sequencing, and Showmanship).
Subject Mastery adalah bagaimana cara kita menguasai materi/topik, Sequencing
adalah bagaimana cara kita menyusun dan mengurutkan apa yang ingin
disampaikan, dan Showmanship adalah bagaimana cara kita menarik dan
mempertahankan perhatian publik ke kita. Oleh karena itu, kunci untuk melakulan
public speaking itu adalah persiapan. Selama kita mempersiapkan diri dan materi
yang ingin disampaikan, maka public speaking tidak akan sulit dilakukan.
Sejarah public speaking dimulai dari sekitar 2500 tahun yang lalu di Athena.
Pada masa itu, retorika (seni berbicara) sangatlah penting lantaran salah satu tugas
para pemuda sebagai warga negara adalah memberikan pidato. Secara berkala
semua warga menghadiri sebuah pertemuan besar, disebut juga agora, untuk
membahas masalah-masalah perang, ekonomi, dan politik. Pada tahun 594 - 593
SM, didirikan sebuah Pengadilan Rakyat yang memungkinkan setiap warga untuk
mengajukan tuntutan hukum dan memperdebatkan kasus yang tengah mereka
hadapi. Dikarenakan pada masa itu belum ada profesi pengacara, maka setiap
warga negara diharuskan untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik
untuk melindungi dirinya dan keluarga.
Pada abad ke-1 SM, Marcus Tullius Cicero (106-43 SM) yang disebut-sebut
sebagai pembicara (orator) ‘nomor 1’, mengungkapkan The Five Canons of
Rhetoric (Lima Kanon Retorika). Ia mengembangkan 5 tahap penting dalam seni
berbicara yang sampai sekarang pun masih digunakan. Lima kanon tersebut
adalah:
Public speaking tidak lepas dari kata 'retorika', yakni seni dalam berbicara.
Karena retorika sendiri merupakan bagian dari ilmu komunikasi, maka
komponen-komponen public speaking juga tak jauh berbeda dari komponen
komunikasi efektif, yaitu:
C. METODE RETORIKA
Sementara itu, hal-hal yang perlu dihindari dalam retorika antara lain
minta maaf karena kurang persiapan, penguasaan materi, dan pengalaman
serta membuat lelucon yang berlebihan.
Protesis (Latar Belakang) : Menyampaikan hakikat pokok materi
secara faktual atau berkaitan dengan nilai serta fungsinya dalam
kehidupan.
Argumenta (Isi) : Memberi penjelasan-penjelasan tentang topik utama.
Conclusio (Kesimpulan) : Menyimpulkan untuk mengingatkan
kembali sekaligus menegaskan mengenai inti-inti dari materi yang
dibahas.
Hal-hal yang perlu dihindari dalam menyimpulkan adalah
mengemukakan fakta baru dan mengemukakan kata-kata mubazir dan
tidak fungsional (berhubungan).
Dua syarat mutlak untuk pembicara saat akan melakukan public speaking:
1. Source Credibility (Sumber Tepercaya) : Ahli di bidang atau materi
yang dijelaskan);
2. Source Attractiveness (Daya Tarik Sumber) : Berpenampilan
meyakinkan atau layak sebagai orator.