Diare
Diare
Diare
Object 1
Object 2
5. PATOFISIOLOGI
Mikroorganisme masuk GIT
Berkembang biak setelah berhasil melewati swar asam lambung
Membentuk toksin (endotoksin)
Rangsangan untuk membuang mikroorganisme / makanan tersebut
DIARE
Peningkatan cairan intra luminal menyebabkan terangsangnya usus secara mekanis karena
meningkatnya volume, sehingga motilitas usus meningkat. Sebaliknya bila waktu henti makanan di
usus terlalu cepat akan menyebabkan waktu sentuh makanan dengan mukosa usus sehingga
penyerapan elektrolit, air dan zat-zat lain terganggu. Sehingga transport cairan dan elektrolit
intestinal tidak normal.
Manifestasi Klinis
7. KOMPLIKASI
· Kehilangan air dan elektrolit: dehidrasi, asidosis metabolik, hipoklasemia dan syok
· Masalah gizi : maldigesti, malabsorbsi, kehilangan zat gizi langsung katabolisme
· Aritmia jantung
8. DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan pada definisi di atas, akan tetapi perlu dilakukan pengkajian tentang
a. Riwayat diare sekarang
Meliputi: lama kurang dari 1 mg, frekuensi, konsistensi, muntah, demam, BAK 6 jam terakhir,
tindakan yang telah dilakukan.
b. Riwayat diare sebelumnya
c. Riwayat penyakit penyerta saat ini
d. Riwayat Imunisasi
e. Riwayat makanan sebelum diare
f. Pemeriksaan laboratorium
- Specimen feces : Plymorfonuklear leukosit sebagai gambaran infeksi
- ELISA : untuk mengkonfirmasi infeksi parasit
- pH < 6 dan penurunan substansi menunjukan malabsorbsi KH dan deficiency laktose sekunder.
- Test urine : menentukan dehidrasi
- Peningkatan Hmt, Hb, creatinin dan BUN umumnya ditemukan pada DCA.
12. DEHIDRASI
Akibat dari diare yang terus menerus adalah kekurangan cairan ( dehidrasi ).
Tanda-tanda Dehidrasi Berat :
- Letargis atau tidak sadar dan Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.
Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :
- Gelisah,rewel/mudah marah
- Mata cekung
- Haus,minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas
Penanganan Dehidrasi Ringan :
a. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
- ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu
- Oralit
- Larutan gula garam
- Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)
b. Lanjutkan pemberian makan
c. Pergi ke pusat pelayanan kesehatan
13.REHIDRASI
Dasar-dasar rehidrasi:
a. Jumlah cairan yang hilang
· Dehidrasi ringan : 0 – 5 % atau rata-rata 25 ml/kg BB
· Dehidrasi sedang : 5 – 10 % atau rata-rata 75 ml/kg BB
· Dehidrasi berat: 10- 15 % atau rata-rata 125 ml/ kg BB
b. Tonisitas caiaran
· Isotonis : Kadar Na + : 131 – 150 mEq/L
· Hipertonis : Kadar Na+ : > 150 mEq/L
· Hipotonik : < 131 mEq/L
Oral Rehidrasi Solution (ORS) diberikan pada kasus lebih lanjut misalnya pada infant dengan
dehidrasi isotonik, hipotonik dan hipertonik. Nutrient based solution ini dapat menurunkan
vomiting, penurunan kehilangan volume cairan (Wong, 1994). Komposisi ORS tampak pada tabel-
2. Setelah rehidrasi pada infant, ORS dapat digunakan selama mempertahankan terapi cairan dan
sebagai solution alternative dengan cairan rendah sodium seperti ASI dan susu formula bebas
lactose.
Setiap kali BAB diganti dengan 1:1 ORS. Jika feces tidak diketahui, perkiraan ORS adalah 10
ml/kgBB atau 0,5 sampai 1 gelas ORS setiap kali BAB. ORS berguna untuk kasus dehidrasi dan
muntah. Seorang anak dengan muntah harus diberikan tambahan cairan 1 sendok kecil atau 5 – 10
cc setiap 1-5 menit, lebih jelasnya tampak pada tabel –3.
Tabel-2
Proteksi infeksi.
§ Monitor tanda dan gejala infeksi.
§ Monitor WBC.
§ Anjurkan istirahat.
§ Ajari anggota keluarga cara-cara
menghindari infeksi dan tanda-tanda
dan gejala infeksi.
§ Batasi jumlah pengunjung.
§ Tingkatkan masukan gizi dan cairan yang
cukup
4 Kurang Setelah dilakukan Mengajarkan proses penyakit
pengetahuan askep … jam · Kaji pengetahuan keluarga tentang
keluarga pengetahuan keluarga proses penyakit
berhubunga klien meningkat dg · Jelaskan tentang patofisiologi
n dengan KH: penyakit dan tanda gejala penyakit
kurang · Keluarga · Beri gambaran tentaang tanda gejala
paparan dan menjelaskan penyakit kalau memungkinkan
keterbatasan tentang · Identifikasi penyebab penyakit
kognitif penyakit, · Berikan informasi pada keluarga
keluarga perlunya tentang keadaan pasien, komplikasi
pengobatan penyakit.
dan memahami · Diskusikan tentang pilihan therapy
perawatan pada keluarga dan rasional therapy yang
· Keluarga diberikan.
kooperativedan · Berikan dukungan pada keluarga
mau kerjasama untuk memilih atau mendapatkan
saat dilakukan pengobatan lain yang lebih baik.
tindakan · Jelaskan pada keluarga tentang
persiapan / tindakan yang akan dilakukan
5 Cemas Setelah dilakukan Pengurangan kecemasan
berhubunga askep … jam · Bina hubungan saling percaya.
n dengan kecemasan terkontrol · Kaji kecemasan keluarga dan
krisis dg KH: ekspresi identifikasi kecemasan pada keluarga.
situasional, wajah tenang , anak / · Jelaskan semua prosedur pada
hospitalisasi keluarga mau keluarga.
bekerjasama dalam · Kaji tingkat pengetahuan dan persepsi
tindakan askep. pasien dari stress situasional.
· Berikan informasi factual tentang
diagnosa dan program tindakan.
· Temani keluarga pasien untuk
mengurangi ketakutan dan memberikan
keamanan.
· Anjurkan keluarga untuk
mendampingi pasien.
· Berikan sesuatu objek sebagai sesuatu
simbol untuk mengurang kecemasan
orangtua.
· Dengarkan keluhan keluarga.
· Ciptakan lingkungan yang nyaman.
· Alihkan perhatian keluarga untuk
mnegurangi kecemasan keluarga.
· Bantu keluarga dalam mengambil
keputusan.
· Instruksikan keluarga untuk
melakukan teknik relaksasi.
6 PK: Setelah dilakukan · Pantau status cairan (oral, parenteral)
hipovolemia askep … jam perawat · Pantau balance cairan
akan mengurangi · Pantau td syok ( v/s, urine <30
terjadinya ml/jam, gelisah, penurunan kesadaran,
hipovolemia peningkatan respirasi, haus, penurunan nadi
perifer, akral dingin, pucat, lembab)
· Kolaborasi pemberian terapinya
· Batasi aktivitas klien