Makalah PDGK4101
Makalah PDGK4101
Makalah PDGK4101
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar kita lebih memahami materi mengenai keterampilan menulis.
2. Agar kita mampu menyusun sebuah tulisan dengan baik dan benar.
3. Agar kita mampu menangani hambatan ketika akan menyusun suatu tulisan.
4. Agar kita dapat membedakan jenis-jenis tulisan yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut (Tarigan, 1989:15).
Menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh
manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung.
Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Menulis berbeda
dengan melukis. Menggambar atau melukis huruf-huruf tidak berarti menulis karena dalam
melukis, pelukis hanya menyalin huruf-huruf atau menyusun naskah-naskah dalam huruf tertentu
untuk dicetak serta pelukis sendiri belum tentu memahami bahasa yang dilukiskan beserta
representasinya.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga penulis
harus mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis, struktur bahasa, dan
kosakata.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengutarakan
pikiran, perasaan, penginderaan, khayalan, kemauan, keyakinan, dan pengalaman yang disusun
dengan lambing-lambang grafik secara tertulis untuk tujuan komunikasi.
2. Fungsi Menulis
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
Pendidikan sangat memerlukan tulisan sebagai hasil menulis karena menulis dapat berperan
untuk mempermudah para pelajar berpikir kritis, merasakan dan menikmati hubungan-hubungan
bahasa, memperdalam daya tangkap, memecahkan persoalan yang dihadapi dan memperjelas
pikiran-pikiran. Penulis yang baik akan menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir logis
guna mencapai tujuan dari tulisan.
Akhadiah (1999:1) mengungkapkan kegunaan menulis, yakni sebagai berikut:
1. Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya;
2. Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan;
3. Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan
dengan topic yang ditulis;
4. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkan secara tersurat;
5. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif;
6. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap
informasi dari orang lain;
7. Dengan kegiatan penulis yang terencanakan membiasakan penulis berpikir serta berbahasa
secara tertib dan teratur.
Dari pendapat Sabarti Akhdiah di atas dapat dilihat begitu banyak kegunaan yang didapat oleh
seseorang yang mau menulis. Selain kegunaan menulis ada pula manfaat menulis yang
disampaikan oleh Ardiana, dkk (2002:8) dalam modul Menulis IND A.04. Secara umum, dengan
menulis seseorang akan melakukan hal-hal berikut ini.
1. Berusaha mencari sumber tentang topik yang akan ditulis. Hal ini dapat memperluas
wawasan penulis;
2. Berusaha belajar, berpikir, dan menalar tentang sesuatu. Penulis berusaha menjaring
informasi, menghubung-hubungkan, dan menarik kesimpulan;
3. Berusaha menyusun gagasan secara tertib dan sistematis;
4. Menulis memaksa penulis belajar secara aktif;
5. Menulis yang terencana akan membiasakan penulis berpikir secara tertib dan sistematis.
Kegiatan menulis lebih menunjukkan fungsi atau peranan intern penulis. Oleh sebab itu, kegiatan
ini menjadi suatu keterampilan yang harus dilatihkan kepada seseorang. Dalam hal ini, Maugham
(dalam Kartamiharja, 1971:16) berpendapat bahwa minat seseorang dapat dikembangkan
menjadi suatu keterampilan dalam menulis (terutama menulis sastra) apabila dilatih dengan cara,
yakni sebagai berikut.
1. Rajin membaca;
2. Berlatih terus menerus. Dalam hal ini, berlatih berlatih menangkap informasi, berpikir dan
menulis;
3. Rajin mengisi buku harian dengan penuh disiplin;
4. Merantau jauh untuk melihat objek yang lebih luas untuk dijadikan objek tulisan;
5. Berlaku jujur dalam melukiskan suatu cerita yang benar;
6. Membiasakan diri setiap hari menuliskan sesuatu sehingga tumbuh minat dan merasa
kekurangan dalam hidup kalau belum menulis.
A. KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN
Menulis permulaan adalah kegiatan/kemampuan menggambar/menulis lambang bunyi
bahasa ke dalam lambang-lambang tulis sesuai dengan konvensi system tanda yang digunakan
oleh sesuatu masyarakat pemakai bahasa.Untuk membantu keterampilan menulis secara
mekanik/motorik, para guru sering memanfaatkan media buku tulis bergaris yang dirancang
khusus untuk belajar menulis indah.Pemroduksian ide/gagasan dalam pembelajaran menulis
belum belum menjadi tuntutan utama.Pembelajaran menulis permulaan sering disatupaketkan
dengan pembelajaran membaca permulaan.Ketika anak mengenali lambang bunyi secara reseptif
dia juga mamapu mempresentasikan lambang yang sudah dikenalinya dalam wujud
tulisannya.Menulis permulaan berfungsi sebagai peletak dasar bagi kemampuan menulis lanjut
sebagai kemampuan menulis yang sesungguhnya,yakni menuangkan pikiran ,perasaan,gagasan
ke dalam bentuk bahasa tulis.Kemmpuan menulis permulaan masih berorientasikan kepada
kemampuan motorik tangan dalam menuliskan lambang bunyi bahasa.Pelatihan gerak motorik
tangan menjadi sasaran utama dari pembelajaran menulis permulaan.
Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi secara tidak langsung.Kegitan
menulis ini melibatkan komponen-komponen,yakni:
1. Penulis
2. Pesan
3. Sistem lambang bunyi
4. Pembaca
Keterampilan menulis lanjutan merupakan kompetensi yang harus dibekalkan kepada
siswa SD ketika mereka mulai memasuki kelas tinggi (kelas 3 – 6).SK-KD menulis untuk kelas
tinggi menyiratkan 3 hal, yakni :
1. Kegiatan aktifitas menulis
2. Jenis dan bentuk tulisan yang dihasilkan.
3. Strategi pembelajaran.
2. Penulisan Kalimat
a. Unsur subjek dan predikat.
Dalam penulisan kalimat yang efektif sekurang-kurangnaya terdiri dari subjek dan predikat .
b. Kehematan
Dalam penulisan kalimat hendaknya jelas dan tidak terlalu berlebihan.
c. Kesejajaran
Kalimat yang efektif harus memperhatiakn kesejajaran bentuk.
d. Kevariasian
Kevariasian diperuntukan agar dalam sebuah karangan tidak membosankan.
e. Penekanan
Penekana diberikan untuk memperjelas makna sebuah kalimat.
3. Penggunaan Ejaan
a. Pemenggalan kata
Pemenggalan kata ditujukan supaya dalam penulisan terlihat tertib.
b. Penulisan kata depan
Penulisan kata depan yang tepat yaitu selalu dipisahkan dari kata yang mengikutinya.
c. Pemakain tanda baca
Pemakaian tanda baca harus disesuaikan dengan kalimat yang ditulis.
d. Menulis paragraf
Paragraf merupakan bentuk karangan terkecil yang di dalamnya memuat topik utama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Pendidikan sangat
memerlukan tulisan sebagai hasil menulis karena menulis dapat berperan untuk mempermudah
para pelajar berpikir kritis, merasakan dan menikmati hubungan-hubungan bahasa,
memperdalam daya tangkap, memecahkan persoalan yang dihadapi dan memperjelas pikiran-
pikiran. Penulis yang baik akan menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir logis guna
mencapai tujuan dari tulisan.
DAFTAR PUSTAKA