Takhrij Hadits I
Takhrij Hadits I
Takhrij Hadits I
KELOMPOK 3 :
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis...............................................3
B. Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis..........................................4
C. Takhrij Melalui Perawi Pertama..................................................................4
D. Takhrij Menurut Tema Hadis.......................................................................6
E. Takhrij Berdasarkan Status Hadis................................................................7
F. Takhrij Dengan Penelitian Sanad dan Matan...............................................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur`an dan hadits tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam hal
fungsinya sebagai sumber pokok ajaran Islam. Al-Qur`an yang menempati
peringkat pertama dan hadits pada peringkat kedua akan selalu mendapat
tempat di setiap penentuan hukum Islam. Oleh Karena itu, pengambilan ayat-
ayat al- Qur`an untuk kepentingan solution of problem, akan selalu disertai
hadits sebagai argumen penjelas dan pendukungnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis, Apa saja kelebihan
dan kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini
2. Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis, Apa saja kelebihan dan
kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini
3. Apa itu Takhrij Melalui Perawi Pertama Apa saja kelebihan dan
kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis, kelebihan dan
kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. am`u Al-Jawami` Atau Al-Jam`I Al-Kabir
4
atau tabi`in. Sebagai langkah pertama ialah mengenal terlebih dahulu perawi
pertama setiap hadis yang akan kita takhrij melalui kitab-kitabnya.
1. Kitab-Kitab Al-Athr`Af
2. Kitab-Kitab Athr`af
5
8. Kitab Dzakha’ir Al-Mawaariits Fii Al-Dalaalah ‘Alaa Mawaadhi Al-
Hadis
Hadis tersebut dicantumkan pada kitab Imam, Tauhid, Shalat, Zakat, Puasa
dan Haji. Untuk itu kita harus mencarinya pada tematema ini, karena hadis di
atas mengandung semuanya, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kita dan
penyusun. Takhrij yang keempat ini mendasari metodenya pada pengenalan
tema hadis. Oleh karena itu, ketidaktahuan akan tema hadis akan menyulitkan
proses takhrij.
2. Kitab Takhrij Hadis Dari Beberapa Kitab Tertentu Miftah Kunuz Al-
Sunnah
6
5. Kitab Al-Talkhish Al-Habi`R Fi Takhriji Aha`Dits Al-Ra`Fi`I Al-
Kabi`R
a. Melakukan Al-I’tibar
7
Kitab Takhrij Yang Menggunakan Metode ini
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Takhrij Hadits merupakan salah satu metode (cara) untuk mengetahui
jalannya sanad hadits, sehingga kita dapat memahami dari mana hadits
tersebut diriwayatkan. Hal ini agar bisa di ketahui bahwa hadits tersebut
datangnya Nabi Saw. urgensi di dalam mempelajari takhrij hadits juga adalah
memberikan kemudahan bagi orang yang mau mengamalkan setelah tahu
bahwa suatu hadits adalah hadits maqbul (dapat diterima). Dan sebaliknya
tidak mengamalkannya apabila diketahui bahwa suatu hadist adalah mardud
(tertolak).
B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis meminta
kritik dan saran yang membangun kepada para pembaca
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Abu at-Tayyib Muhammad Syamsul Haqq. ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi
Daud ([ttp]: al-Fikr wa Matba’ah as-Salafiyyah, 1399 H/1979 M)
‘Abdul Baqi, Muhammad Fu’ad. Al-Lu’lu’ wa al-Marjan ([ttp]:’Isa al-Babi alHalabi wa
Syurakah, [tth])
Abu Bakar, as-Sayyid Salih. Menyingkap Hadits-Hadits Palsu, Muhammad Wakid
(penterjemah) (Surakarta: Mutiarasolo, [tth]): judul asli: al-Adwa’
alQur’aniyyah fi Iktisah al-Ahadis al-Isra’iliyyah wa Tathir al-Bukhari minha
Abu Rayyah, Mahmud. Adwa’ ‘alas Sunnah al-Muhammadiyyah au Difa’ ‘anil Hadis
(Mesir: Dar al-Ma’rifah, [tth]) Abu Zahwi, Muhammad Muhammad.
Al-hadis wal Muhaddisun (Mesir: Matba’ah al-Ma’rifah, [tth]) Al-Adlabi, Salahud Din
bin Ahmad. Manhaj Naqdil Matn (Bairut: Dar al-Afaq al-Jadidah, 1403 H/1983
M) Al-‘Ala’I, Salahud Din Abu Sa’id Khalil bin Kaikaldi. Jami’ at-Tahsil fi
Ahkam al-marasil (Wuzarat al-Auqaf al-Jumhuriyyah al-‘Iraqiyyah: Ihya’ at-
Turas al-Islami, 1978 M) Al-Albani, Muhammad Nasiru Din.
Silsilah al-Ahadis ad-Da’ifah wa al-Maudu’ah wa Asaruha as-Sayyi’ fi al-Ummah
(Bairut: al-Maktab al-Islami, 1398 H) Al-Alusi, Abu al-Fadl Syihabud-din as-
Sayyid Mahmud. Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-‘Azim as-Sab’ al-Masani
(Bairut: Dar Ihya’ at-Turas al-‘Arabi, [tth]) Al-Amidi, Abu Hasan ‘Ali bin Abi
‘Ali bin Muhammad, al-Ihkam fi Usul al-Ahkam (Mesir: Muhammad ‘Ali Sabih
wa Auladuh, 1387 H/1968 M) Amin, Ahmad, Duha al-Islam (Kairo: Maktabat
an-Nahdat al-Misriyyah, 1974 M)
11