Pengaruh Campuran Baja Ringan Terhadap Kekuatan Beton
Pengaruh Campuran Baja Ringan Terhadap Kekuatan Beton
Pengaruh Campuran Baja Ringan Terhadap Kekuatan Beton
Jurnal Konstruksi
Institut Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. l Jayaraga Garut 44l5l Indonesia
Email : jurnal@itg.ac.id
1
rewillaaryantil@gmail.com
2
eko.walujodjati@itg.ac.id
Abstrak – Beton memiliki kuat tekan yang tinggi tetapi memilki kuat tarik yang rendah, untuk itu
perlunya adanya bahan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan kuat tarik. Penggunaan
bahan tambah pada teknologi beton telah lama dikembangkan. Beton memiliki kuat tarik 8%–
15% dari kuat tekan. Beberapa usaha diperlukan untuk meningkatkan kuat tarik. Salah satunya
adalah penambahan bahan tambah yaitu potongan baja ringan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton setelah penambahan baja ringan
variasi 0%, l0%, l5%, dan 20%. Mutu beton rencana 20 Mpa dan umur beton l4 serta 28 hari.
Benda uji kuat tekan dan tarik belah beton berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30
cm. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan waktu penelitian selama dua
bulan. Hasil pengujian kuat tekan mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan terbesar berada
pada campuran 15 % dengan persentase kenaikan sebesar 46,33 % dan nilai kuat tekan rata – rata
12,162 N/mm2 pada umur beton 14 hari, sedangkan kuat tekan rata – rata tertinggi berada pada
campuran 0 % atau beton normal dengan nilai kuat tekan sebesar 13,859 N/mm2 umur beton 28
hari. Hasil pengujian kuat tarik belah rata – rata terbesar berada pada campuran 10 % dengan nilai
kuat tarik belah yaitu 2.183 MPa dan persentase kenaikan 24, 09 %. Penambahan baja ringan
optimum yang menghasilkan kuat tarik maksimal adalah 10 %.
Kata Kunci – Baja Ringan; Beton; Kuat Tarik Belah; Kuat Tekan.
I. PENDAHULUAN
Karakteristik beton (plain concrete) yang sangat spesifik adalah bahwa beton kuat menahan gaya / tegangan
tekan tapi tidak kuat menahan gaya tarik [1]. Menurut Murdock dan Brook (l996), kekuatan tarik beton hanya
sekitar seperduapuluh kekuatan tekannya. Sehingga sangatlah tidak efektif apabila beton dijadikan material
pada elemen–elemen struktur yang menderita tegangan tarik. Untuk memperbaiki performa beton, berbagai
inovasi telah dilakukan [2]. Salah satunya adalah dengan menambahkan baja ringan ke dalam adukan beton.
Variasi yang digunakan adalah 10 %, 15 %, dan 20 % dengan mutu beton f’c 20 MPa [3]. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui kaut tekan dan tarik belah beton dengnan menggunakan bahan tambah baja ringan
pada mutu rencana fc’ = 20 MPa serta untuk mengetahui nilai optimum penambahan baja ringan yang
menghasilkan kuat tarik maksimal [4]. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan memberikan
pengetahuan lebih mengenai manfaat penggunaan baja ringan dengan variasi 10 %, 15 %, dan 20 % dari
agregat kasar baik dari segi kelebihan maupun kekurangan juga memberikan informasi seberapa dan tarik
belah beton setalah penambahan baja ringan [5], [6].
214
Jurnal Konstruksi Aryanti & Walujodjati
Vol. 20; No. 2; 2022; Hal 214-220
A. Rencana Kerja
Pelaksanaan pengujian dilakukan di Labroratorium Institut Teknologi Garut dengan waktu pelaksanaan
dimulai bulan Juli 202l hingga Agustus 202l.
https://jurnal.itg.ac.id/ 215
Aryanti & Walujodjati Jurnal Konstruksi
Vol. 20; No. 2; 2022; Hal 214-220
B. Mix Design
Rancangan menghitun campuran beton berdasarkan SNI 7656 – 20l2 [7]yang diadopsi dari ACI 2ll. Adapun
kebutuhan untuk 28 sampel beton silinder dapat dilihat pada tabel 3:
Hasil uji slump untuk percobaan pertama beton normal, nilai slump menunjukan kurang dari 75 mm yang tidak
sesuai dengan rencana awal dalam mix design, sehingga harus adanya penambahan air. Nilai slump dan
penambahan air pada tabel 4 [8]:
216 https://jurnal.itg.ac.id/
Jurnal Konstruksi Aryanti & Walujodjati
Vol. 20; No. 2; 2022; Hal 214-220
Campuran
Berat Isi Beton (Kg/m3) Rata – rata
Baja Ringan (%)
0 2322.02
l0 2336.16
2326.03
l5 2355.96
20 2289.97
E. Hasil Berat
Campuran
Berat Isi Beton (Kg/m3) Rata – rata
Baja Ringan (%)
0 2292.45
l0 2297.17
2286.08
l5 2310.38
20 2244.34
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada umur beton 14 hari dengan variasi campuran baja
ringan 10 % diperoleh kuat tekan rata – rata yaitu 11,879 N/mm2 yang mengalami kenaikan 40 % dari nilai
https://jurnal.itg.ac.id/ 217
Aryanti & Walujodjati Jurnal Konstruksi
Vol. 20; No. 2; 2022; Hal 214-220
kuat tekan beton normal sebesar 8,485 N/mm2. Untuk variasi campuran baja ringan 15 % menunjukkan adanya
nilai kuat tekan rata – rata 12.162 N/mm2 dengan kenaikan sebesar 43,33 % dari beton normal. Campuran baja
ringan 20 % menunjukkan adanya nilai kuat tekan rata – rata sebesar 9,333 N/mm2 dengan kenaikan sebesar
10 % dari beton normal. Sedangkan pada umur beton 28 hari dengan variasi campuran baja ringan 10 %
menunjukkan adanya nilai kuat tekan rata – rata 8,202 N/mm2 yang mengalami penurunan sebesar 40.82 %
dari beton normal dengan nilai kuat tekan rata – rata yaitu 13,859 N/mm2. Variasi campuran baja ringan 15 %
menunjukkan adanya nilai kuat tekan rata – rata 11,879 N/mm2 mengalami penurunan sebesar 14,29 % dari
beton normal. Campuran baja ringan 20 % menunjukkan adanya nilai kuat tekan rata – rata 7,071 N/mm2
mengalami penurunan sebesar 48,98 % dari beton normal. Dari hasil pengujian kuat tekan campuran baja
ringan dapat disajikan ke dalam bentuk grafik gambar 2 [9].
14
KUAT TEKAN (N/MM²)
12
10 11,879 12,162
8 9,333
6 8,485
4
2
0
0 10 15 20
CAMPURAN BAJA RINGAN (%)
Berdasarkan garfik gambar 2 dapat dilihat kuat tekan terbesar berada pada campuran baja ringan 15% dengan
nilai kuat tekan 12,162 N/mm2. Sedangkan nilai kuat tekan terkecil berada pada 0% atau beton normal sebesar
8,485 N/mm2 [10].
KUAT TEKAN (N/MM²)
14
12 13,859
10 11,879
8
6 8,202 7,071
4
2
0
0 10 15 20
CAMPURAN BAJA RINGAN (%)
Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat kuat tekan terbesar berada pada campuran baja ringan 0% atau beton
normal dengan nilai kuat tekan 13,859 N/mm2. Sedangkan nilai terkecil berada pada campuran baja ringan
20% sebesar 7,071 N/mm2 [11].
218 https://jurnal.itg.ac.id/
Jurnal Konstruksi Aryanti & Walujodjati
Vol. 20; No. 2; 2022; Hal 214-220
Berdasarkan tabel 8 diperoleh kuat tarik belah pada beton dengan variasi campuran baja ringan 10 % memiliki
nilai kuat tarik belah rata – rata 2,183 MPa yang mengalami kenaikan sebesar 24,09 % dari nilai kuat tarik
belah beton normal dengan kuat tarik belah rata – rata yaitu 1,759 MPa. Variasi campuran baja ringan 15 %
memiliki nilai kuat tarik belah rata – rata 1,579 MPa yang mengalami penurunan sebesar 10,23 % dari beton
normal. Campuran baja ringan 20 % memiliki nilai kuat tarik belah rata – rata 1,750 MPa yang mengalami
penurunan sebesar 0,5 % dari beton normal. Dari hasil pengujian belah campuran baja ringan dapat disajikan
ke dalam bentuk grafik gambar 4 [12].
2,250
KUAT TARIK BELAH (MPA)
2,000 2,183
1,750
1,500 1,759 1,750
1,250 1,579
1,000
0,750
0,500
0,250
0,000
0 10 15 20
CAMPURAN BAJA RINGAN (%)
Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat kuat tarik belah terbesar berada pada campuran baja ringan 10% dengan
nilai kuat tarik belah sebesar 2,183 MPa, sedangkan kuat tarik belah terkecil berada pada campuran 15% yaitu
1,579 MPa.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan kekuatan tekan beton dengan menggunakan bahan tambah baja ringan mengalami kenaikan dan
penurunan. Kenaikan yang terjadi tidak begitu signifikan, sehingga penambahan baja ringan tidak terlalu
efektif untuk meningkatkan kuat tekan beton. Sedangkan untuk kuat tarik belah mengalami kenaikan dan
https://jurnal.itg.ac.id/ 219
Aryanti & Walujodjati Jurnal Konstruksi
Vol. 20; No. 2; 2022; Hal 214-220
penurunan, kenaikan terbesar terjadi pada campuran 10 % sebesar 24.093 % dari beton normal. Hasil pengujian
kuat tekan umur l4 hari dengan campuran baja ringan variasi 0 %, l0 %, l5 %, 20 % rata–rata yaitu berturut–
turut 8.485 N/mm², ll.879 N/mm², l2.l62 N/mm², 9.333 N/mm². Dari semua campuran baja ringan mengalami
kenaikan 40 %, 43.333 %, l0%, sehingga kuat tekan maksimum pada campuran baja ringan terjadi pada
campuran l5 % yaitu mengalami kenaikan 43.333 % dari beton normal. Hasil pengujian kuat tekan umur 28
hari dengan campuran baja ringan variasi 0 %, l0 %, l5 %, 20 % rata–rata yaitu berturut–turut l3.859 N/mm,
8.202 N/mm², ll.879 N/mm², 7.07l N/mm². Dari semua campuran baja ringan mengalami penurunan 40.8l6 %,
l4.26 %, 48.980 % dari beton normal. Hasil pengujian kuat tarik belah dengan campuran baja ringan variasi 0
%, l0 %, l5 %, 20 % rata – rata yaitu berturut – turut l.759 MPa, 2.l83 MPa, l.579 MPa, l.750 MPa. Dari semua
campuran baja ringan mengalami kenaikan 24.093 % serta penurunan l0.227 % dan 0.5 %, sehingga kuat tarik
belah maksimum pada campuran baja ringan terjadi pada campuran l0 % yaitu mengalami kenaikan 24.093 %
dari beton normal. Nilai optimum penambahan baja ringan yang menghasilkan kuat tarik belah maksimal
adalah 10 % yang menghasilkan pesentase kenaikan tertinggi.
Berdasarkan peneltian yang dilakukan dan juga kesimpulan yang diperoleh, maka dapat disarankan beberapa
hal. Perlu adanya penambahan variasi agar terlihat lebih spesifik adanya kenaikan dan penurunan yang terjadi.
Dalam penelitian sebaiknya data yang diperlukan diperoleh dari hasil pengujian sendiri, agar ketelitiannya
dapat terjamin dan bahan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. E. Pandaleke, R. S. Windah, T. Fakultas, J. Sipil, U. Sam, and R. Manado, “Dan Uji Tarik Belah
Beton,” vol. 5, no. 10, 2017.
[2] A. Azis, H. Parung, and R. Irmawaty, “Studi Tarik Belah Beton dengan Penambahan Dramix Steel
Fiber,” Naskah Publikasi, 2016.
[3] W. Kartini, “Penggunaan serat polypropylene untuk meningkatkan kuat tarik belah beton,” Rekayasa
Perencanaan, vol. 4, no. 1, pp. 1–13, 2007.
[4] R. A. W and E. Walujodjati, “Pengaruh Penggunaan Limbah Baja Ringan Terhadap Uji Lentur pada
Balok Beton,” Jurnal Konstruksi, vol. 20, no. 1, pp. 161–171, 2022, doi: 10.33364/konstruksi/v.20-
1.1047.
[5] B. Basyaruddin, C. C. S. Khala, M. S. Muslimin, and A. P. Putri, “Uji Lentur Balok Beton Bertulang
Baja Ringan Dengan Skema Tulangan Tunggal,” Teras Jurnal, vol. 11, no. 1, p. 171, 2021, doi:
10.29103/tj.v11i1.418.
[6] S. U. Dewi and F. Prasetyo, “Analisa Penambahan Bottom Ash Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik
Belah Beton,” JICE (Journal of Infrastructural in Civil …, vol. 02, no. 02, pp. 31–45, 2021.
[7] B. Standardisasi and N. Bsn, “Standar Nasional Indonesia Tata cara pembuatan rencana campuran beton
normal.”
[8] SNI 1972-2008, “Cara Uji Slump Beton,” Badan Standar Nasional Indonesia, p. 5, 2008.
[9] L. Budiman and S. Sukirman, “Studi Penggunaan Batu Kapur Kalipucang sebagai Substitusi Sebagian
Agregat Halus Beton Aspal Jenis AC-BC (Hal. 45-55),” RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 2018, doi:
10.26760/rekaracana.v4i1.45.
[10] I. Puluhulawa and Alamsyah, “Perkuatan Pelat Lantai Beton Bertulang Menggunakan Baja Ringan Dan
Sikadur Cf-31,” Seminar Nasional Industri dan Teknologi, 2019.
[11] A. H. Tumcala, “Tinjauan Kinerja Balok Beton Bertulang Tampang Empat Persegi Panjang Dengan
Tulangan Dari Profil Baja Ringan,” Jurnal Teknik Sipil, vol. 53, no. 4, p. 130, 2017.
[12] dan G. B. W. Eka Kristian Wibisono, Chikita Manuelle Evangelica, Handoko Sugiharto, Pengaruh
penggunaan serat baja terhadap peningkatan kuat kokoh tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur murni
pada beberapa mutu steel fiber reinforced concrete. Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya,
2018.
220 https://jurnal.itg.ac.id/