0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan17 halaman

Maternal and Child Healht Care

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

MAKALAH

MATERNAL AND CHILD HEALT CARE


Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Amilia, SKM, M.KM

Disusun Oleh:

Ranti septiani (165B2022023)

Mutia rosdiana (165B20222025)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


STIKES YPSDMI GARUT
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, ”yang telah memberi kekuatan dan
kesempatan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di
harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini
membahas tentang “MATERNAL AND CHILD HEALT CARE” dan kiranya
makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan
apa bahaya dari penyakit ibu dan anak. Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan
dapat membantu meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu kami
juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami
harapkan demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Garut, 27 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................iv
BAB 1............................................................................................................................................................0
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................0
A. Latar Belakang...................................................................................................................................0
B. Manfaat..............................................................................................................................................0
C. Tujuan................................................................................................................................................0
BAB II............................................................................................................................................................0
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................................0
A. Pengertian Kesehatan Ibu Dan Anak.................................................................................................0
B. Prinsip dan Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak......................................................................0
C. Kegiatan Dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak..........................................................................1
D. Sistem Kesiagaan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak......................................................................1
E. Manajemen Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak.................................................................................3
F. Peranan dan Tugas Tenaga Kesehatan Masyarakat Terhadap Kesehatan Ibu dan Anak......................4
BAB III..........................................................................................................................................................0
PENUTUP......................................................................................................................................................0
A. Kesimpulan........................................................................................................................................0
B. Saran..................................................................................................................................................0
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu seni yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit, memperpanjang umur, meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha
kesehatan masyarakat. Setiap wanita harus memikirkan kesehatannya apakah dia
merencanakan kehamilan. Salah satu alasannya adalah bahwa sekitar setengah dari seluruh
kehamilan yang tidak direncanakan. Kehamilan yang tidak direncanakan berisiko
lebih besar dar ikelahiran prematur dan berat lahir rendah bayi. Alasan lain adalah bahwa,
meskipun kemajuan penting dalam perawatan kedokteran dan kehamilan, sekitar 1 dari
8 bayi lahir terlalu dini. Para peneliti sedang mencoba untuk mencari tahu mengapa
dan bagaimana mencegah kelahiran prematur. Tetapi para ahli setuju bahwa wanita perlu
lebih sehat sebelum hamil. Dengan mengambil tindakan terhadap masalah kesehatan dan
risiko sebelum kehamilan, Anda dapat mencegah masalah yang mungkin mempengaruhi
Anda atau bayi Anda nanti.
Kesehatan ibu dan anak merupakan harapan masa depan bagi semua orang. Dari
dahulu hingga sekarang ini masalah kesehatan ibu dan anak masih kurang diperhatikan yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, situasi, dan kondisinya. Masalah kesehatan ibu
dan anak merupakan masalah yang perlu perhatian lebih karena masalah itu merupakan
masalah yang mempengaruhi generasi muda yang akan terbentuk.

B. Manfaat
1. Apa yang dimaksud kesehatan ibu dan anak?
2. Bagaimana prinsip dan tujuan program kesehatan ibu dan anak?
3. Bagaimana Kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak?
4. Bagaimana sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak?
5. Bagaiamana manajemen kegiatan kesehatan ibu dan anak?
6. Bagaiamana peranan dan tugas tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesehatan ibu dan anak
2. Untuk mengetahui prinsip dan tujuan program kesehatan ibu dan anak
3. Untuk mengetahui kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak
4. Untuk mengetahui sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak
5. Untuk mengetahui manajemen kegiatan kesehatan ibu dan anak
6. Untuk mengetahui peranan dan tugas tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan
anak

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kesehatan Ibu Dan Anak

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat
darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan
sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan
alat transportasi/komunikasi (telepon genggam,telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencatatan-pemantauan, dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat, serta menambah keterampilan para dukun
bayi serta pembinaan kesehatan akan dilakukan di taman kanak-kanak. Menurut Asfryati
(2003:27), keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan
ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai
pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi
kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahaptahap kritisnya, dan yang paling
berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama
anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak
tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. Menurut Zulfili (1986:9), peranan ibu
terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat berperan dalam
kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan sampai anak yang
sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain seorang ibu tetap berperan
dalam kehidupan anaknya. Isu-isu dan Masalah Pokok Kesehatan di Indonesia

B. Prinsip dan Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak

Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan serta
mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien.Tujuan umum program Kesehatan Ibu dan anak
(KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat Page 7 kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sedangkan
tujuan khusus program KIA adalah :

1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan
diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya

2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam
lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah
Taman Kanak-Kanak atau TK

3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, dan ibu menetek

4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi
dan anak balita

5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan
peran ibu dan keluarganya.

C. Kegiatan Dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak

Ada beberapa kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak, diantaranya :

1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.

3. Pemantauan tumbuh kembang balita.

4. Imunisasi Tetanus Toxoid dua kali pada ibu hamil serta BCG, DPT tiga kali, Polio tiga kali,
dan campak satu kali pada bay

5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA

6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit
ringan

1
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi
yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)

8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kader-kader
kesehatan

D. Sistem Kesiagaan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak

Sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak, terdiri atas 5, yaitu :

1. Sistem pencatatan-pemantauan

2. Sistem transportasi-komunikasi

3. Sistem pendanaan

4. Sistem pendonor darah

5. Sistem informasi KB Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses
memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan
proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:

1. Upaya mobilisasi social untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya
untuk mambantu ibu hamil saat bersalin.

2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian


maternal.

3. Upaya untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong
perempuan saat hamil dan persalinan.

4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan profesional.

5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah


mereka sendiri.

6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi maslah kesehatan maternal.

2
7. Upaya untuk melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi
masalah kesehatan.

Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk
perempuan saat hamil dan bersalin.

2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan perempuan.

3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi
merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.

4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.

5. Menggunakan pendekatan partisipatif

6. Melakukan aksi dan advokasi.

Didalam konteks pembentukan sistem kesiagaan, pertama-tama masyarakat perlu untuk


memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi kesehatan ibu,
kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan berbagai hubungan, dan
kekuasaan yang mempengaruhi kondisi tersebut agar mereka mampu untuk melakukan aksi guna
memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang potensi yang mereka miliki.
Untuk memfasilitasi mereka agar berpikir, menganalisa dan melakukan aksi, proses fasilitasi dan
warga yang berperan melakukan fasilitasi sangat diperlukan. Selain itu, warga yang berperan
memfasilitasi masyarakatnya membutuhkan pemahaman tidak hanya tentang konsep
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA tetapi juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
penggunaan metode dan alat-alat partisipatif. Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan berikutnya
dalam keseluruhan proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini.

E. Manajemen Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak

Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah setempat-KIA


(PWSKIA) dengan batasan. Pemamtauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk
pengelolaaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang
terikat dan dipergunakan untuk pemamtauan program KIA secara teknis maupun non teknis.

3
Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non teknis,
yaitu

1. Indikator Pemantauan Teknis Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam
lingkungan kesehatan yang terdiri dari :

a. Indikator Akses

b. Indikator Cakupan Ibu Hamil

c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

d. Indicator penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat

e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan

f. Indicator Neonatal

2. Indikator Pemamtauan Non teknis

Indikator ini dimasksudnya untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah
operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga di mengerti dan
mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai
tingkat administradi, yaitu :

a. Indikator pemerataan pelayanan KIA

Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan secara teknis memodifikasinya
menjadi indicator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.

b. Indikator efektivitas pelayanan KIA Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam
pemamtauan secara teknnis dengan memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program
yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah. Kedua indicator tersebut harus secara
rutin dijabarkan per bulan, perdesa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas
sektoral untuk menunjukkan desa-desamana yang masih ketinggalan. Pemantauan secara
lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa
wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya
setempat yang diperlukan.

4
F. Peranan dan Tugas Tenaga Kesehatan Masyarakat Terhadap Kesehatan Ibu dan Anak

Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan memberdayakan masyarakat,


mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral, mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan
yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup
sehat.

Dalam upaya kesehatan program yang diperlukan adalah program kesehatan yang lebih
“efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health
Development Model) sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu
menjawab tantangan sekaligus memenuhi program upaya kesehatan. Model ini menekankan pada
upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri, antara lain :

1. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25 tahun
mendatang

2. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada

3. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-preventif-


protektif dengan pendekatan pro-aktif

4. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit

5. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya secara


penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap
penyakit.

6. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga
melindungi masyarakat dari pencemaran.

7. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta perlindungan


masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)

8. Penggerakan peran serta masyarakat.

9. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja secara
sehat.

5
10. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.

11. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan kesehatan
masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).

12. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.

Peran dan tugas tenaga kesehatan masyarakat, antara lain :

1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan, serta


melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
masyarakat.

2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan


kegiatan Puskesmas.

3. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis sesuai
bidang tugasnya.

4. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat.

5. Melaksanakan upaya kesehatan perorangan.

6. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga


Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegah dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana,
upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan
kesehatan khusus lainnya, serta pembinaan pengobatan tradisional;.

7. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi upaya


kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana
dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta,
serta kader pembangunan kesehatan.

6
8. Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di
wilayah kerjanya.

9. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.

10. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT.

11. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Perubahan paradigma
kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif- preventif dibandingkan
dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan
Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang
menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan
penyakit. Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan menghasilkan
SDM Indonesia yang sehat produktif sehingga obsesi upaya kesehatan harus dapat
mengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang cukup. Melalui kesadaran
yang leih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif

7
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah.

2. Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Tujuan program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

3. Ada beberapa kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak, diantaranya,pemeliharaan
kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah, deteksi dini faktor
resiko ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, dan sebagainya

4. Sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak, terdiri atas 5, yaitu : sistem pencatatan-
pemantauan, sistem transportasi-komunikasi, sistem pendanaan, sistem pendonor darah, sistem
informasi KB

5. Manajemen kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah setempat-KIA (PWS-KIA)

6. Peran dan tugas tenaga kesehatan masyarakat, antara lain mengumpulkan, mengolah data dan
informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan Puskesmas, menyiapkan bahan
kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya,
melaksanakan upaya kesehatan masyarakat, melaksanakan upaya kesehatan perorangan, dan lain-
lain
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menjadi acuan dalam melakukan peningkatan
kesehatan pada Ibu dan Anak, dan lebih mengutamakan upaya promotif- preventif dibandingkan
kuratif.

DAFTAR PUSTAKA

Alfina, Nabila. 2014. “ Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat (Pemeliharaan K Makalah Ilmu
Kesehatan Masyarakat (Pemeliharaan Kesehatan Pada sehatan Pada Ibu)”.
Online. http://nabilaalfina.blogspot.com/2014/01/makalah
http://nabilaalfina.blogspot.com/2014/01/makalah-ilmu-kesehatan- lmu-kesehatanmasyarakat.html.
masyarakat.html. Diakses 28 April 2017 Diakses 28 April 2017

Anonim. “ Peran SKM Terhadap Ibu Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak ”.
Online. http://jagomakalah.blogspot.com/2013/0 http://jagomakalah.blogspot.com/2013/08/peran-
skm-t 8/peran-skm-terhadap-ibu-dan- erhadap-ibu-dananak.html. anak.html. Diakses 28 April 2017
Diakses 28 April 2017

Fendy Goo. “ Makalah Pelayanan Kesehata Makalah Pelayanan Kesehatan Ibu dan n Ibu dan
Anak ”. Online.http://fendygoo.blogspot.com/2014/07/makalah-pelayanan-kesehatan-ibu-
dananak.html. Diakses 28 April 2017

Noviastuti203, “ Advokasi, Kemitraan Dan Pemberdaya Advokasi, Kemitraan Dan Pemberdayaan


Masyarakat Untuk Masyarakat Untuk Mendukung Mendukung Upaya-Upaya Upaya-Upaya
Kesehatan Ib Kesehatan Ibu Dan Anak ”.
Online.http://noviastuti203.wordpress.com/2013/08/05/58/. Diakses 28 April 2017

Ridwan, Ahmad. “ Kesehatan Ibu dan Anak ”.


Online.http://indonesianbookcenter.blogspot.com/2013/09/kesehatan-ibu-dananak_16.html.Diakses
28 April 2017

1
Stefani,Delfi Lucy. 2013. “ Kesehatan Ibu dan Anak ”.
Online.https://delfistefani.wordpress.com/2013/05/15/kesehatan-ibu-dan-anak/. hatan-ibu-dan-anak/.
Diakses 28 April 2017

Vharozma. “ Ilmu Kesehatan Masyarakat ”. Online. http://vharozma.wordpress.com/ilmu-


http://vharozma.wordpress.com/ilmukesehatan-masyarakat/. kesehatan-masyarakat/. Diakses 28 April
2017 Diakses 28 April 2017

Wiguna, Candra. 2014. “Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat ”.


Online.http://ilmukesmas.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/. masyarakat/. Diakses 28
April 2017

Anda mungkin juga menyukai