PBL 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

INSTRUMEN LK MODUL 5

TEMA PBL: ANALISIS PENENTU PENYEBAB SOLUSI MASALAH DALAM PEMBELAJARAN (PBL)
MATERI : KURANGNYA KEMAMPUAN SISWA KELAS V DALAM MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN BENAR DI SDN KALANGSARI IV

Nama : KRISNAYANSYAH
Kelas : PAI-2.5
Judul : KURANGNYA KEMAMPUAN SISWA KELAS V DALAM MEMBACA AL- QUR’AN DENGAN BENAR DI SDN KALANGSARI IV

PETUNJUK LK MODUL PROFESIONAL:

PPG DALAM JABATAN BATCH 1 2024


Identifikasi Kajian Realitas
No Penyebab Masalah Analisis Hasill Penyebab Masalah Analisis Penentu Penyebab Masalah
masalah (Reality review)
Proses 1. Kurangnya waktu 1. Peserta didik kesulitan menentukan 1. Pada masalah ini sudah disampaikan Eksplorasi Penyebab Masalah •
1 Pembelajaran
proses pembelajaran jadwal bimbingan membaca Al- dengan tegas oleh kepala sekolah SDN Kurangnya kemampuan siswa
membaca Al-
quran di kelas membaca Al-quran Qur’an di kelas karena keterbatasan Kalangsari IV ujarnya “siswa-siswi yang dalam membaca Al-Qur’an dengan
masih monoton,
di kelas karena waktu jam pelajaran. Sehingga siswa tidak pandai membaca al-qur’an untuk baik dan benar
sehingga murid
tidak bisa terbatasnya tidak semangat untuk mengikuti mengikuti kegiatan ektrakurikuler Akar Penyebab Utama: Masalah
memahamiproses
jadwal pelajaran proses pembelajaran Al-Qur’an di keagamaan setelah pulang sekolah atau Utama: Siswa atau peserta didik
pembelajaran
membaca Al- untuk membaca Al- kelas dan kebanyakan diam saat di jam-jam kosong di hari sabtu karena kesulitan mendapatkan jam
quran dengan
Qur’an. ditanya tentang materi yang dipelajari, ditakutkan akan tertinggal dan tidak tambahan di luar jam pelajaran.
baik.
karena kurangnya pemahaman untuk mengerti membaca al-qur’an dengan 1. Jadwal yang Padat: Siswa
membaca Al-Qur’andengan baik dan baik dan benar.” seringkali memiliki jadwal yang
benar. sangat padat dengan berbagai
2. Rendahnya 2. Peserta didik tidak banyak berlatih 2. Pembelajaran di sekolahpun juga mata pelajaran dan kegiatan
kemampuan utama bersama orang tua maupun teman dilakukan dengan wawancara guru pai ekstrakurikuler, sehingga sulit
membaca Al- quran, untuk mengulangi bacaan Al- quran di sekolah ujarnya berkata “anak-anak untuk menambah waktu belajar.
karena motivasi dirumah, maupun di sekolah, namun disni mereka belajar dan bermain
belajar peserta didik ketika di kelas mengulang bacaan Al- seperti biasanya namun tidak lepas dari
dalam membaca Al- Qur’an hanya di lakukan secara jam belajar di sekolah kadang mereka
quran secara mandiri individu/mandiri. Sehingga tidak cukup, dan perlu belajar ualang di
belum tersampaikan pembelajaran yang dilakukan rumah ketika saya tes mereka malah
dengan baik dan tidak mendapatkan dukungan tidak mengerti dan kurang lancar
benar. motivasi dari orangtua danguru. membaca seperti tidak semangat belajar
al-qur’an.

PPG DALAM JABATAN BATCH 1 2024


Kurangnya waktu 1. Terbatasnya waktu 1. Orang tua memiliki banyak 1. Kasus yang serupapun juga dilakukan 2. Sedikitnya waktu bimbingan belajar
2 dan bimbingan
orangtua dalam kesibukan diluar rumah dan enggan dengan wawancara kepada orang tua Al-Qur’an di sekolah dan kesibukan
siswa belajar Al-
Qur’an di sekolah membimbing membagi waktu bersama anak dalam siswa yang belum pandai membaca Al- orangtua dalam memberi dukungan
dan dirumah
anaknya dan mengulangi bacaan AlQur’an yang Qur’an mereka berkata “saya dirumah penuh bagi anak untuk belajar
memberikanteladan telah dipelajari di Sekolah, sehingga jarang mengajarkan anak membaca mandiri.
agar dapat anak merasa bebas dan terbiasa qur’an sehingga kesibukan diluar Analisis Penentu Penyebab
dicontohkan dan melakukan kesibukan nya dengan rumah butuh waktu yang lama untuk Masalah:
terbiasadalam bermain gadget di rumah. mencukupi seharihari, akhirnya setiap Waktu Bimbingan yang Terbatas
membaca AlQur’an saya pulang anak di minta belajar • Faktor Kurikulum: Kurikulum
secara mandiri mandiri tanpa bimbingan. pendidikan seringkali tidak
dirumah. mengutamakan bimbingan Al-
2. Perlunya seorang guru ngaji bagi 2. Tidak cukup dari pihak keluarga dan Qur’an, mengakibatkan waktu
2. Perlunya guru anak didik di rumah atau mengaji guru perlunya bimbingan intens dari yang dialokasikan untuk
pembimbing/Guru bersama teman-teman sebaya agar guru ngaji ustadz dan ustadzah pak pembelajaran terbatas. Sekolah
ngaji dalam dapat terbimbing dalam mempelajari ustadz menjawab “santri-santri yang perlu melakukan evaluasi
mengajarkan anak bacaan AlQur’an dengan baik dan belajar membaca al-qur’an disini terhadap kurikulum agar dapat
didik untuk benar, sehingga anak akan terbiasa dapat dilihat seperti biasa mereka memberikan lebih banyak ruang
mempelajari dan dan berlatih untuk belajar secara membaca do’a dan belajar mandiri bagi pendidikan agama,
membaca Al-Qur’an mandiri dan bersama teman dengan sesama teman untuk di tes bacaan khususnya bimbingan Al-
agar tidak terjadinya mengulang-ngulang bacaan yang sebelum di setorkan ke ustadz untuk di Qur’an.
kesalahan dalam dipelajari dengan guru ngaji maupun tes bacaan namun hasilnya tidak • Kesibukan Orang Tua dari
membaca AlQur’an. guru PAI di sekolah banyak kasusnya mereka masih Faktor Ekonomi: Banyak
banyak ngobrol dan bermain Namanya orang tua yang terpaksa bekerja
juga anak-anak

PPG DALAM JABATAN BATCH 1 2024


lebih lama atau memiliki dua
pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup, sehingga tidak
memiliki cukup waktu untuk
mendampingi anak belajar.

PPG DALAM JABATAN BATCH 1 2024


Kurangnya 1. Faktor internal anak 1. Guru dan orang tua perlu memahami 1. Disini bersama dengan guru lainnya 3. Kurangnya motivasi belajar Al-
3 motivasi belajar
didik tidak bisa karakteristik siswa di sekolah turut membuka suara tentang jenis Qur’an di sekolah dalam memahami
baik secara karakteristik siswa di sekolah
Internal maupun membaca al- qur’an maupun di rumah terutama dalam pembelajaran yang dilakukan dengan
Kesibukan orang tua dalam
eksternal dalam
dengan baik dan Pembelajaran al-qur’an yang guru PAI di sekolah mereka berkata membagi waktu bagi anak untuk
belajar membaca
Al-Qur’an. benar adalah dilakukan, sering kali menyamakan “sekolah disni termasuk skolah yang mengajari cara membaca Al-Qur’an

motivasi belajar dari setiapkemampuan individu siswa jumlah murid dalam 1 kelasnya
Analisis Penentu Penyebab
guru dan orang tua. dengan teman yang lainnya sehingga mencapai 50-60 guru tentu kewalahan Masalah:
beberapa siswa tidak mendapatkan membagi bimbingan belajar bagi anak 1. Kurangnya Motivasi Belajar Al-
Qur’an di Sekolah
motivasi yang kuat dalam kesulitan belajar apalagi bagi yang
• Konteks Pembelajaran: Siswa
mempelajari alqur’an dengan baik belum bisa selalu di berikan motivasi mungkin merasa bahwa
dan benar, baik dirumah maupunn di dan arahan untuk mengikuti pembelajaran Al-Qur’an tidak
sekolah. bimbingan.namun hanya sedikit. relevan dengan kehidupan
sehari-hari mereka, sehingga
kurang termotivasi untuk
2. Faktor internal anak 2. Faktor internal anak didik tidak bisa 2. Tidak hanya itu dalam belajarpun guru belajar. Penekanan pada
didik tidak bisa membaca alqur’an dengan baik dan menggunakan 1 metode dalam belajar, penghafalan tanpa pemahaman
yang mendalam dapat
membaca al- qur’an benar adalah bimbingan dari orang karena mereka kerap tidak dapat di atur
mengurangi minat siswa.
dengan baik dan tua, guru dan metode ujarnya “saya dikelas memberikan • Metode Pengajaran yang
benar adalah pembelajaranya, serta lingkungan metode sudah baik namun karena Kurang Menarik: Penggunaan
metode yang monoton dan tidak
bimbingan dari yang sangat berpengaruh dalam banyaknya siswa akhirnya saya
interaktif dalam pengajaran Al-
orang tua, guru dan merubah perilaku agar dapat gunakan metode ceramah dan menurut Qur’an dapat menyebabkan
metode mempelajari alqur’an tanpa ada saya ini efisien dan menjangkau kebosanan dan ketidakaktifan
siswa. Pendekatan yang lebih
pembelajaranya, perintah/paksaan seluruh siswa.
inovatif dan menarik
serta lingkungan. dibutuhkan untuk

PPG DALAM JABATAN BATCH 1 2024


meningkatkan keterlibatan
siswa.

Referensi Wawancara :

Hasil Wawancara Orang tua

Hasil wawancara guru sekolah

Hasil Wawancara Kepala Sekolah.

Referensi ilmiah :

Wahab, A. (2015). Pendidikan Al-Qur'an di Sekolah: Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

Mansur, A. (2017). Motivasi Belajar dalam Pendidikan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. (1992). Didaktik dan Metodik Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Zainuddin, M. (2018). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak: Studi Kasus di Beberapa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, 12(2), 125-134.

Hassan, A. (2016). Implementasi Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Nasional. Jurnal Ilmiah, 10(3), 200-215.

PPG DALAM JABATAN BATCH 1 2024

Anda mungkin juga menyukai