KELOMPOK 7 - Revisi SOAL KOMPARTEMEM SATU TERBUKA - Kelas A
KELOMPOK 7 - Revisi SOAL KOMPARTEMEM SATU TERBUKA - Kelas A
KELOMPOK 7 - Revisi SOAL KOMPARTEMEM SATU TERBUKA - Kelas A
Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Fatwa Nurfadilah 21330713
2. Meri Aprilia 21330714
3. Aina Ul Mardhiyyah 21330715
4. Haura Fatona Chairunissa 21330716
5. Ida Ayu KM Putri 21330717
6. Miranda Dhea Oktavianty 21330722
FAKULTAS FARMASI
2022
1. Seorang sukarelawan dengan berat badan 70 kg diberi antibiotika dosis intravena dan
konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 2 jam dan 5 jam setelah pemberian.
Konsentrasinya berturut turut 1,2 dan 0,3 µg/ mL. Berapa t½ biologic obat ini, bila dianggap
kinetika eliminasinya mengikuti orde kesatu?
Jawaban
Diketahui: BB = 70 kg
𝑡1 = 2 jam
𝑡2 = 5 Jam
∆t = 5-2 jam
= 3 jam
Cp⁰ = 1,2 µg/ mL
Cp = 0,3 µg/ mL
Ditanya: 𝑡½
kt
Dijawab: Log Cp = − + log Cp⁰
2,303
k (3)
Log 0,3 = − + log 1,2
2,303
k (3)
= log 1,2 − Log 0,3
2,303
(log 1,2 − Log 0,3)
k= × 2,303
3
(log 1,2 − Log 0,3)
k= × 2,303
3
0,079−(−0,5228)
k= × 2,303
3
0,602
k= × 2,303
3
k = 0,462 jam-1
0,693 0,693
𝑡½ = =
k 0,462
𝒕½ = 1,5 jam
2. Seorang wanita dengan berat badan 50 kg diberi obat antibakteria dengan dosis tunggal
intravena 6 mg/ kg. sampel darah diambil pada berbagai jarak waktu. Konsentrasi obat (Cp)
ditentukan dalam fraksi plasma dari masing-masing cuplikan darah dan diperoleh data
sebagai berikut:
t (jam) Cp (µg/ mL)
0,25 8,21
0,50 7,87
1,00 7,23
3,00 5,15
6,00 3,09
12,00 1,11
18,00 0,40
a. Berapa harga VD, k dan t½ untuk obat ini?
b. Obat antibakteri ini tidak efektif pada konsentrasi plasma kurang dari 2 µg/ mL. berapa
lama kerja obat ini?
c. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi obat sampai 99.9%?
d. Jika dosis antibakteri diduakalikan, apakah akan terjadi kenaikan lama kerja aktivitasnya?
Jawaban
Diketahui: BB = 50 kg
Dosis tunggal intravena: 6 mg/kg
0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40
Dijawab:
0.6 0.48
0.4
Log Cp
Log Cp
-0.6
Waktu (t)
a. y = -0.074x + 0.9332
R² = 1
a = 0,9256 (Intercep)
b = -0,0733 (Slope)
r = 0,9999
Dosis = 6 mg/kg x 50 kg
= 300 mg
Cp⁰ = Antilog a
= Antilog 0,9256 Vd = 35,7 L
= 8,413951416 k 0,693 0,693
Slope = − 𝑡½ = =
2,303 k 0,17
Cp⁰ = 8,4 µg/ mL
k 𝑡½ = 4,07
Dosis 300 -0,0733 = −
Vd = = 2,303
Cp⁰ 8,4 𝒕½ = 4 Jam
k = 0,17 jam-1
b. Cp⁰ = 8,4 µg/ mL
Cp = 2 µg/ mL
K = 0,17
kt
Log Cp = − + log Cp⁰
2,303
(0,17)t
Log 2 = − + log 8,4
2,303
Log 8,4 – Log 2
t= × 2,303
0,17
0,92 – 0,3
t= × 2,303
0,17
t = 8,399 Jam
t = 40,5 jam
kt
Log Cp = − + log Cp⁰
2,303
(0,17)t
Log 2 = − + log 16,8
2,303
Log 16,8 – Log 2
t= × 2,303
0,17
1,22 – 0,3
t= × 2,303
0,17
t = 12,46 jam
Saat Dosis awal 1x, lama kerja adalah 8,399 jam
Saat Dosis awal 2x, lama kerja adalah 12,46 jam
Maka, menggandakan dosis tidak akan menggandakan lama kerja aktivitasnya. Namun,
terdapat sedikit peningkatan lama kerja.
3. Suatu obat baru diberikan dalam dosis tunggal intravena 200 mg kepada pasien pria dengan
berat badan 80 kg. Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam darah diperoleh 1.5 mg/ 100 mL
plasma. Dengan menganggap VD adalah 10% berat badan, hitung jumlah total obat dalam
cairan tubuh setelah 6 jam. Berapa t½ obat ini?
Jawaban
Diketahui :
DB0 = 200 mg Cp = 1.5 mg/ 100 mL
BB = 80 kg t = 6 jam
VD = 10% BB
Ditanya :
a. Total obat pada t = 6 jam
b. t½ obat ini
Jawab :
VD = 10 gr x 80 kg
100
= 10 gr x 80000 gr = 8000 mL = 8 L
100
VD = DB 6 jam
Cp 6 jam
DB
8000 mL = 1.5
mg /100 mL
1.5 𝑚𝑔
DB = 8000 mL x = 120 mg
100 𝑚𝐿
𝑘t
log DB = + log DB °
2.303
𝑘 (6)
log DB = + log 20 °
2.303
𝑘 (6)
2.791 = + 2.3010
2.303
0.2219 𝑥 2.303
k = = 0.0851 jam-1
6
0.693
t1⁄2 =
𝑘
0.693
t1⁄2 = = 8.14 jam
0,0851
4. Suatu antibiotika baru diberikan dalam injeksi bolus tunggal 4 mg/ kg kepada 5 orang pria
dewasa, sehat, umur antara 23 – 33 tahun (berat badan rata – rata 75 kg). Kurva
farmakokinetika kadar obat dalam plasma – waktu untuk obat ini sesuai dengan model
kompartemen satu. Persamaan dari kurva yang paling sesuai dengan data adalah
Cp = 78 e−0.46 t
Tentukan hal – hal berikut dengan menganggap satuan µg/ mL untuk Cp dan jam untuk t.
a. Berapa t½?
b. Berapa VD?
c. Berapakah kadar dalam plasma dari obat setelah 4 jam?
d. Berapa banyak obat yang tertinggal dalam tubuh setelah 4 jam?
e. Prediksikan berapakah kompartemen cairan tubuh obat ini dan jelaskan mengapa saudara
membuat prediksi tersebut?
f. Dengan menganggap obat tidak efektif lagi apabila kadar menurun menjadi 2 µg/ mL ,
kapan saudara akan memberikan dosis berikutnya?
Jawaban
Diketahui :
BB = 75 kg
Dosis Tunggal = 4 mg/ kg
Cp = 78 e−0.46 t
Cp° = 78 µg/ Ml
Ditanya :
a. t ½ e. Prediksi berapa kompartemen
b. VD d. t berikutnya jika kadar obat tidak efek lagi
c. Cp 4 jam
d. DB 4 jam
Jawab :
0.693
a. t1⁄2 =
𝑘
0.693
t1⁄2 = = 1.5 jam
0.46
b. VD
𝐷𝐵°
VD =
𝐶𝑃°
DB = Dosis x BB
= 4 mg/kg x 75 kg = 300 mg
300 𝑚𝑔 300 𝑚𝑔
VD = = = 3.8462 L
78 µ𝑔/𝑚𝐿 78 𝑚𝐿 /𝐿
c. Cp 4 jam
−𝑘𝑡
log Cp = 2.303 + log Cp °
− 0.46 𝑥 4
log Cp = + log 78
2.303
− 0.46 𝑡
= 1.8920 – 0.3010
2.303
1.591 𝑥 2.303
t = = 7.96 jam
0.46
5. Berikan penjelasan istilah volume distribusi. Kriteria apakah yang diperlukan untuk pengukuran
volume distribusi agar menjadi berguna dalam perhitungan farmakokinetik?
Jawaban
▪ Volume distribusi merupakan suatu parameter model kompartmen satu dan menentukan
konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian dosis tertentu. Model menganggap bahwa
perubahan kadar obat dalam plasma akan menghasilkan perubahan kadar obat dalam jaringan
yang proporsional, karena profil kinetiknya konsisten dengan inklusi kompartmen vaskuler dan
konsentrasi obat dalam kompartmen berkesetimbangan.
▪ Volume distribusi dinyatakan sebagai suatu volume yang harus diperhitungkan dalam
memperkirakan jumlah obat dalam tubuh dari konsentrasi obat yang ditemukan dalam
kompartmen sampel.
▪ Volume distribusi dianggap sebagai volume (VD) dimana obat terlarut.
▪ Pengukuran volume distribusi:
0
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐷𝐵
▪ VD = =
𝐶𝑃0 𝐶𝑃0
Keterangan:
a) VD = Volume distribusi obat terlarut
b) 𝐶𝑃0 = Konsentrasi obat sesaat (konsentrasi pada t = 0) setelah obat berkesetimbangan dalam
tubuh
c) 𝐷𝐵0 = Pemberian secara injeksi bolus yang dinyatakan dalam jumlah obat dalam tubuh pada t
= 0.
6. Suatu obat mempunyai t ½ eliminasi 6 jam dan mengikuti kinetika orde kesatu. Jika dosis tunggal
200 mg diberikan kepada seorang pasien pria dewasa (68 kg) dengan injeksi IV bolus, berapakah
persen dosis yang hilang dalam 24 jam?
Jawaban
Diketahui:
a) t½ = 6 jam
b) t = 24 jam
c) Dosis injeksi bolus/𝐷𝐵0 = 200 mg
0,693
d) Mengikuti kinetika orde 1 → t½ = 𝑘
Keterangan:
a) DB = Obat dalam tubuh pada waktu t
b) 𝐷𝐵0 = Pemberian secara injeksi bolus yang dinyatakan dalam jumlah obat dalam tubuh pada t =
0.
c) 𝑡 = Waktu
b. Perhitungan
▪ Perhitungan nilai K
0,693
Rumus kinetika orde 1 → t½ =
𝑘
0,693
= t½ =
𝑘
0,693
k= = 0,1155 jam-1
6
▪ Perhitungan log DB
Rumus →
− 0,1155 𝑥 24
log DB = + log200
2,303
− 2,772
log DB = + log200
2,303
7. Seorang pria dalam keadaan agak mabuk (75 kg, umur 21 tahun ) dikirim ke suatu tempat
rehabilitasi. Dalam darahnya didapat kandungan alcohol 210 mg %. dengan menganggap laju
eliminasi rata rata alkohol 10 mL/ jam, berapakah lama waktu yang diperlukan untuk menurunkan
konsentrasi alcohol dalam darahnya sampai lebih kecil dari konsentrasi alcohol darah yang diijinkan
100 mg%? (petunjuk: alcohol dieliminasi dengan kinetika orde nol). Berat jenis alcohol = 0,8,
volume distribusi alcohol = 60 % berat badan.
Jawaban
Diketahui: BB = 75 kg
Cp° = 210 mg %
Cp = 100 mg%
Ke = 10 mL / jam
Bj alcohol = 0,8 mg/mL
Vd = 60 % BB
Mengikuti orde nol
Ditanya: t sampai Cp menurun?
Jawab:
• Tetapan laju eliminasi untuk alcohol adalah 10 mL/jam.
K0 = 0,8 g/ ml x 10 mL/jam
K0 = 8 g/jam
• Vd = 60 % BB
= 60% x 75 kg
= 45
Obat dalam tubuh pada t = 0:
D0B = CP Vd
= (210 mg)/(100 ml) x45
= 94,5 mg
Obat dalam tubuh pada waktu t:
DB = CP Vd
= (100 mg)/(0,100 ml) x45
= 45,0 mg
Untuk suatu reaksi orde nol:
D =−k0t + D 0
45 mg =−8 (t )+94,5 mg
8(t )=94.5 – 45
t = 6.19 jam
8. Suatu injeksi IV bolus tunggal yang mengandung 500 mg sefamandol nafat (Mandol, Lilly)
diberikan kepada pasien wanita dewasa (63 tahun, 55 kg) untuk suatu infeksi septisemia.
Volume distribusi = 0,1 L/ kg dan t ½ eliminasi = 0,75 jam. Dengan menganggap obat
dieliminasi dengan kinetika orde kesatu dan dapat digambarkan digambar dengan mode
kompartemen satu, hitung hal- hal berikut.
a. Cp
b. Jumlah obat yang masuk dalam tubuh pada jam setelah pemberian obat.
c. Waktu yang diperlukanuntuk menurunkan kadar obat sampai 0.5 µm/mL., konsentrasi
hambat minimum streptococcus.
Jawaban
Diketahui: DB0 = 500 mg
BB = 55 kg
Vd = 0,1 L / kg
t½ = 0,75 jam
Ditanya :t
a. Cp°?
b. DB pada t = 4 jam
c. t untuk sampai pada Cp < 0,5 µg/ mL
Jawab:
dosis 500 mg
a. CP0 = = (0,1 L/kg) (55 kg)
VD
DB = 12,3 mg
(0,693/0,75) t
c. log 0,5 = + log 90,0
2,3
t = 5,62 jam
9. Jika jumlah obat dalam tubuh menurun dari 100% dosis (injeksi IV bolus) menjadi 25 % dosis
dalam waktu 8 jam, berapa 𝑡1/2 eliminasi obat ini (dianggap mengikuti kinetika order kesatu)
Jawaban
Diketahui :
𝐷𝐵 = 25 %
𝐷𝐵0 = 100%
T = 8 𝑗𝑎𝑚
Ditanyakan : 𝑡1/2 ?
Jawaban :
−𝑘𝑡
Log 𝐷𝐵 = + log 𝐷𝐵0
2,3
−𝑘(8)
Log 25 = + log 100
2,3
−𝑘(8)
1,3979 = +2
2,3
𝑘(8)
= 2 − 1,3979
2,3
0,60205 × 2,3
k=
8
k = 0,173 jam−1
0,693
𝑡1/2 =
𝑘
0,693
𝑡1/2 = 0,173
𝒕𝟏/𝟐 = 𝟒 𝒋𝒂𝒎
10. Suatu obat mempunyai 𝑡1/2 eliminasi 8 jam dan mengikuti kinetika eliminasi order kesatu. Jika
suatu dosis tunggal 600 mg diberikan kepada pasien wanita dewasa (62 kg) dengan injeksi IV cepat,
berapa persen dosis yang dieleminasi (yang hilang) selama 24 jam dengan menganggap 𝑉𝐷 =
400 𝑚𝐿/𝑘𝑔 berapakah konsentrasi obat dalam plasma (𝐶𝑝 ) pada 24 jam dalam pemberian obat?
Jawaban
Diketahui :
𝑡1/2 = 8 𝑗𝑎𝑚
𝐷𝐵0 = 600 𝑚𝑔
Berat badan = 62 kg
𝑉𝐷 = 400 𝑚𝐿/𝑘𝑔
Ditanyakan :
- Persen dosis dieliminasi selama 24 jam?
- 𝐶𝑝 pada t = 24 𝑗𝑎𝑚
Jawaban :
0,693
𝑡1/2 = 𝑘
0,693
k= = 0,086625 𝑗𝑎𝑚
8
−𝑘𝑡
log 𝐷𝐵 = + log 𝐷𝐵0
2,3
(−0,086625)(24)
= + log 600
2,3
−2,079
= + 2,778
2,3
log 𝐷𝐵 = 1,874 𝑚𝑔
𝐷𝐵 = 74,816
600−74,816
Persen obat hilang = × 100
600
Cp = 𝟑, 𝟎𝟏 𝒎𝒈/𝑳
11. Untuk obat-obat yang mengikuti kinetika model kompartemen satu terbuka haruskah konsentrasi
obat dalam jaringan dan plasma sama? Mengapa?
Jawaban
Konsentrasi obat total dalam plasma biasanya tidak sama dengan konsentrasi total obat dalam
jaringan. Model kompartemen satu manunjukkan bahwa obat berkesetimbangan dengan cepat
dalam tubuh (dalam plasma dan jaringan). Pada kesetimbangan, konsentrasi obat dapat berbeda
dari konsentrasi obat dalam tubuh karena ikatan obat protein, partisi obat ke dalam lemak,
perbedaan pH pada daerah tubuh yang berbeda menyebabkan suatu tingkat ionisasi yang berbeda
untuk suatu obat berdisosiasi lemah, suatu proses ambilan jaringan aktif, dan lain-lain.
12. Pasien pria dewasa (umur 35 tahun, berat 72 kg) yang menderita infeksi saluran kemih diberi
antibiotika IV bolus tunggal dengan dosis 300 mg. Pasien diberitahu agar mengosongkan kandung
kemihnya sebelum diobati dan menyimpan contoh urinenya untuk dianalisis. Contoh tersebut
dianalisis kandungan obatnya dan sterilitas (hilangnya bakteri). Penetapan kadar obat memberi hasil
sebagai berikut:
t (jam) Jumlah Obat di dalam Urine (mg)
0 0
4 100
8 26
a. Dengan menganggap eliminasinya order kesatu, hitunglah t½ eliminasi antiobiotika pada pasien
tersebut
b. Apa sajakah masalah-masalah praktis dalam mendapatkan data ekskresi obat lewat urine yang
sahih untuk penentuan waktu paruh eliminasi obat?
Jawaban
Diketahui:
• Berat badan : 72 kg
• Dosis : 300 mg
t (jam) Du (mg) Du / t mg / jam t*
0 0
4 100 100/4 25 2
8 26 26/4 6,5 6
Ditanya:
a. 𝑡1/2 ?
b. Masalah dalam mendapatkan data eksresi obat lewat urine
Jawab :
𝑑𝐷𝑢 −𝑘𝑡
a. Log = + log ke DB°
𝑑𝑡 2,3
−𝑘𝑡 log 𝑌2−log 𝑌1 log 6,5−log 25
Slope = = =
2,3 𝑋2−𝑋1 6−2
k = 0,336 jam -1
0,693 0,693
𝑡1/2 = =
𝑘 0,336
b. Faktor – faktor yang dapat menyebabkan masalah untuk mendapatkan data eksresi urine yang
sahih:
• Suatu fraksi yang mengandung obat yang tidak berubah (utuh) harus diekskresi dalam urine
• Teknik penetapan kadar harus spesifik untuk obat yang tidak berubah (utuh), dan harus
tidak dipengaruhi oleh metabolit-metabolit obat yang mempunyai struktur kimia serupa;
• Diperlukan pengambilan cuplikan yang sering untuk mendapatkan gambaran kurva yang
baik;
• Cuplikan data urin hendaknya dikumpulkan secara berkala sampai hampir semua obat
diekskresi. Suatu grafik dari kumulatif obat yang diekskresi vs waktu akan menghasilkan
kurva yang mendekati asimtot pada "waktu tak terhingga". Dalam praktek, diperlukan
kurang lebih 7 X 𝑡1/2 eliminasi untuk mengeliminasi 99% obat.
• Perbedaan pH urine dan volume dapat menyebabkan perbedaan laju ekskresi urine yang
bermakna.