Perkembangan Fisik Dan Psikomotorik Peserta Didik. KB 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK

PESERTA DIDIK

A. Pengertian Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik


Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Fisik atau tubuh manusia merupakan renat organ yang kompleks
dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode renatal (dalam
kandungan).
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu, yang meliputi meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, dan hormon), dan perubahan-
perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan
keterampilan motorik dan perkembangan seksual), disertai perubahan dalam kemampuan fisik
(seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Kuhlen dan Thomphson (Hurlock, 2012) mengemukakan bahwa perkembangan fisik
individu meliputi empat aspek, yaitu :
a. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
b. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motoric.
c. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti
pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang
sebagian anggotanya terdiri dari lawan jenis.
d. Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Perkembangan psikomotor adalah perkembangan mengontrol gerakan-gerakan tubuh
melalui kegiatan yang terkoordinasi antara saraf pusat dan otot. Dimulai dengan gerakan
kasar yang melibatkan bagian besar dari tubuh, seperti duduk, berjalan, berlari, meloncat,
dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan koordinasi gerakan halus, seperti meraih,
memegang, melempar, dan sebagainya yang keduanya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai suatu yang wajar. Hal tersebut dianggap sebagai suatu kemampuan otomatis,
sehingga perkembangannya kurang diperhatikan. Pencapaian kemampuan tersebut mengarah
pada pembentukan keterampilan.
Keterampilan motorik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Keterampilan motorik halus, seperti keterampilan kecekatan jari, menulis, menggambar,
menangkap bola.
b. Keterampilan motorik kasar, meliputi kegiatan-kegiatan otot seperti berjalan, berlari, naik
dan turun tangga, melompat dan sebagainya.
Pada perkembangan peserta didik, perkembangan fisik-motorik memegang peran yang
sangat penting sebab proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka
pada masa mendatang. Selain itu mempengaruhi aspek perkembangan yang lainnya,
misalnya perkembangan kognitif, sosial, dan emosi.
B. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik
Secara umum, terdapat perbedaan antara gambaran perubahan-perubahan fisik
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dengan perempuan (Artaria, 2010; Ridlwan, 2019). Pada
anak perempuan berupa pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota
badan menjadi panjang), pertumbuhan payudara, tumbuh bulu halus berwarna gelap di
kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu
kemaluan menjadi keriting, menstruasi atau haid, dan tumbuh bulu-bulu ketiak.
Sementara pada anak laki-laki berupa pertumbuhan tulang-tulang, testis membesar,
tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara,
ejakulasi, bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat
maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus di wajah, tumbuh bulu ketiak,
akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh
bulu di dada.
Berikut ini karakteristik perkembangan fisik peserta didik berdasarkan rentang usia:
1. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak 0-5 tahun.
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu
melakukan bermacam-macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan-gerakan
berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang
berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot
lebih besar.
2. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak usia 5-11 tahun
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi
mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot-otot kecil, kesehatan
umum relatif tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
3. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak Usia 8-9 tahun.
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki-laki
cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata
dan tangan lebih baik, sistim peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot dan
syaraf masih kurang baik.
4. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan
metabolisme yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki
hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
5. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada
perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. Karakteristik perkembangan fisik pada
masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan
tanda-tanda seksual primer (kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda
seksual sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, mimpi basah, dan lainnya), timbulnya
hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).
6. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa.
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjadi sangat bervariasi
seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan
gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposional memberikan
kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mencapai titik maksimal.
Pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan
kemampuan fisik.
Karakteristik perkembangan psikomotorik juga mengalami perbedaan tiap tahun atau
fase perkembangan . Adapun karakteristik perkembangan psikomotorik peserta didik dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 3 tahun
Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat
melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki, dapat
berjingkrak.
2. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat melompat
24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan, dapat
melakukan jingkrak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.
3. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 5 tahun
Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat melompat
28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapat melakukan jingkrak
dengan sangat mudah.
4. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 6-12 tahun
Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori:
a. Keterampilan menolong diri sendiri; Anak dapat makan, mandi, berpakain sendiri dan
lebih mandiri.
b. Keterampilan menolong orang lain; Keterampilan berkaitan dengan orang lain, seperti
membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu,
c. Keterampilan sekolah; mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk
menulis, menggambar, melukis, menari, dan bernyanyi,
d. Keterampilan bermain; anak belajar keterampilan seperti melemper dan menangkap bola,
naik sepeda, dan berenang.
5. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik pada Remaja
Keterampilan psikomotorik berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran tubuh,
kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi. Pada masa ini, laki-laki mengalami
perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik
laki laki cenderung terus meningkat dalam hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan.
6. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa dewasa
Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan merupakan
hal penentu dalam perkembangan psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram,
keterampilan yang maksimal akan dapat ditingkatkan dan dipertahankan.
C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik peserta didik
(Samio, 2018: 36–37), yaitu:
1. Keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
2. Gizi.
3. Gangguan emosional.
4. Jenis kelamin.
5. Status sosial ekonomi.
6. Kesehatan.
7. Pengaruh bentuk tubuh bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf,
akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh peserta didik.
8. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf (nervous system).
9. Pertumbuhan otot-otot.
10. Perkembangan dan perubahan fungsi kelenjar-kelenjar endokrin (endocrine glands).
11. Perubahan struktur jasmani.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik, baik yang
menghambat dan mendukung peningkatan potensi kemampuan psikomotorik peserta didik
(Samio, 2018: 36–17) adalah sebagai berikut:
1. Faktor pola asuh orang tua.
2. Gen dari orang tua.
3. Pengaruh lingkungan.
4. Interior ruang belajar
D. Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik dalam Pembelajaran
Peran guru sangat penting dalam membantu peserta didik untuk mengotimalkan
perkembangan fisik dan psikomotoriknya. Begitu pentingnya peran guru dalam pembelajaran
sehingga muncul kesepakatan bahwa guru adalah pahlawan bangsa (Rusmin, 2019; Rapi,
2012).
Dengan memahami karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik,
maka guru harus mampu mengkondisikan pembelajaran dengan mempertimbangkan
karakteristik fisik dan psikomotorik peserta didik, dengan cara:
1. Guru lebih memahami dan menghargai perbedaan individual anak, khususnya karakteristik
fisik.
2. Orang tua dan peserta didik harus selalu diingatkan tentang pentingnya makanan
bergizi untuk pertumbuhan fisik peserta didik, khususnya makanan empat sehat lima
sempurna.
3. Media pembelajaran yang digunakan harus bervariasi dan yang bisa secara langsung
menstimulasi fisik dan psikomotorik anak.
4. Guru harusnya lebih banyak memberikan stimulasi supaya mempercepat kematangan
perkembangan psikomotorik peserta didik.
5. Guru mendorong siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan
pertumbuhan.
6. Lingkungan pendidikan harus menyediakan ruang untuk bermain bagi peserta didik.
Untuk perkembangan fisik dan psikomotorik ini, stimulasi anak dapat menggunakan
permainan yang melibatkan gerakan fisik dan psikomotorik. Karena bermain merupakan
salah satu kebutuhan dan hak dasar anak yang wajib dipenuhi oleh orang dewasa di
sekitarnya, termasuk wajib dipenuhi oleh guru. Apabila kesempatan anak untuk bermain
hilang atau berkurang maka akan hilang atau berkurang pulalah kesempatan anak untuk
belajar dengan cara yang alami dan menyenangkan. Permainan yang sebaiknya digunakan
berupa permainan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh agar otot-otot tumbuh
kuat. Anak juga dapat menyalurkan tenaga/energi yang berlebihan sehingga tidak merasa
gelisah. Begitu juga supaya perkembangan motorik halus dan motorik kasarnya bisa
optimal. Sangat berbeda ketika peserta didik hanya main game melalui handphone, hanya
jari-jarinya yang bergerak sehingga fisik dan psikomotoriknya kurang dapat tumbuh optimal.

Anda mungkin juga menyukai