Ilmu Filsafat Edit Ok
Ilmu Filsafat Edit Ok
Ilmu Filsafat Edit Ok
Disusun Oleh:
Kelompok 12
Nurhalifah : 24144138
Rif`atul Aulia : 24144143
Wilda Anggraini : 24144147
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari
ajaran islam.Islam bukan hanya mengajarkan untuk terus beribadah kepada
Allah SWT. Tetapi Allah juga memerintahkan kepada muslimin dan
muslimat untuk mencari ilmu sampai ke liang lahat. Dan manusia tidak
akan mampu untuk menunaikan ibadah tanpa limu pengetahuan.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai
khalifah dimuka bumi. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita
sebagai khalifah dibumi ini, yaitu karena manusia memiliki akal untuk
berfikir dan mengenali lingkungannya. Inilah yang membedakan manusia
dengan makhluk hidup lainnya. Maka dari itu kita sebagai makhluk yang
bisa berfikir kita harus mencari ilmu sebanyak banyaknya. Karena orang
yang berilmu lebih mulia daripada orang yang tidak berilmu.
Bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya
bertasbih menyebut asma-Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali
lingkungannya dan berfikir. Ini adalah karunia yang besar bagi kita.
Scharusnya kita bersyukur dan mampu memanfaatkannya dengan baik.
Islam memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, terutama pada masa kejayaan peradangan islam. Konsep
ilmu dalam islam tidak hanya terbatas pada pengetahuan duniawi, tetapi
juga mencakup pemahaman spiritual dan moral. Dalam makalah ini, kita
akan membahas peran Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta
gagasan-gagasan Islam terkait hal ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa peran Islam dalam pengembangan ilmu?
2. Bagaimana gagasan Islam tentang pengembangan ilmu?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Peran Islam dalam pengembangan ilmu
2. Gagasan Islam tentang pengembangan ilmu
BAB II
PEMBAHASAN
2
A.Peran Islam dalam Pengembangan Ilmu
Islam adalah suatu agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan
kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW, sebagai
Rasul, yang didalamnya membawa ajaran-ajaran yang bukan mengenal
satu segi, tetapi berbagai segi kehidupan, karena didalam ajaran tersebut
menyangkut masalah aqidah, syari’ ah dan akhlak yang bersumber kepada
Al-Qur” an hadist. Selain itu juga terdapat komponen dalam al-Qur’an
perkataan ilmu yakni pengetahuan tentang sesuatu yang mengandung
kejelasan.
Ilmu merupakan salah satu hasil usaha manusia untuk memperadab
dirinya dan setiap ilmu tersebut dapat dianggap suatu sistem yang
menghasilkan kebenaran. Yang kebenaran tersebut hendaklah kita cari dan
tidak mengenal waktu karena ini merupakan kewajiban kita. Yang
sumbernya bisa dari akal, terlebih lagi yang bersumber lagi dari wahyu
berupa al-Qur’an dan al-Hadist. Al-Qur’an dan Al-hadist merupakan
pedoman kehidupan bagi manusia begitu juga dasar seorang ilmuwan
dalam melaksanakan apa yang telah ia miliki karena di dalam al-Qur;’an
sangat jelas sekali tentang pedoman umat manusia dan sebagai seorang
ilmuwan hendaklah bertanggung jawab terhadap lingkungannya yang
dilandasi dengan iman dan takwa.1
Dalam pandangan Islam, ilmu pengetahuan memiliki kedudukan
yang sangat tinggi dan dianggap sebagai salah satu cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Islam memandang ilmu sebagai anugerah
dari Allah yang harus dicari dan diamalkan untuk kebaikan umat manusia.
Al-Qur’an secara eksplisit mendorong umatnya untuk mempelajari dan
meneliti alam semesta, baik itu dalam hal ilmu agama (ilmu syar’i)
maupun ilmu duniawi (ilmu kauni). Ayat pertama yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yakni “Iqra’” (bacalah), menegaskan pentingnya
membaca dan menuntut ilmu sebagai perintah langsung dari Allah SWT
(QS Al-Alaq: 1-5)
Dalam Islam, ilmu pengetahuan tidak hanya terbatas pada aspek
teoretis, tetapi juga harus dipraktikkan untuk kemaslahatan bersama.
Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya menuntut ilmu dengan
sabdanya, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” Ilmu
pengetahuan, dalam pandangan Islam, harus selaras dengan nilai-nilai
moral dan etika, serta digunakan untuk menciptakan keadilan,
1
Gafur,A. (2012).Pendahuluan Islam Tentang Ilmu pengatahuan . Jurnal Komunikasi Islam.
3
kesejahteraan, dan kemakmuran umat manusia. Islam juga mendorong
pencarian ilmu yang terus menerus, baik itu dalam ilmu agama, sosial,
maupun ilmu alam, selama hal tersebut mendatangkan manfaat dan tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.2
Islam juga mendorong kemajuan iptek, untuk memperjelas, akan
dijelaskan beberapa pengertian dasar. Ilmu pengetahuan (sains) adalah
pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang
disebut metode ilmiah. Sedangkan teknologi adalah pengetahuan dan
keterampilan yang merupakan penerapan dari suatu ilmu pengetahuan
dalam kehidupan manusia.
Perkembangan iptek merupakan hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas serta memperdalam perkembangan iptek.
Peran Islam dalam perkembangan iptek bahwa syariah harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram wajib dijadikan sebagai
tolak ukur dalam pemanfaatan iptek. Iptek yang boleh dimanfaatkan
adalah yang telah sesuai dengan syariah Islam, sedangkan iptek yang tidak
boleh untuk dimanfaatkan adalah yang telah dilarang dan diharamkan oleh
syariah Islam.
Dalam Islam, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
dianggap sebagai bagian integral dari kewajiban manusia untuk
memanfaatkan akal yang telah dianugerahkan Allah.
Islam menekankan pentingnya menggunakan iptek dalam rangka
mendukung kehidupan yang lebih baik tanpa melanggar batasan-batasan
syariah. Hal ini sejalan dengan konsep bahwa setiap ilmu yang dihasilkan
harus memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi umat manusia. Islam
mendorong penggunaan teknologi yang selaras dengan nilai-nilai agama,
seperti menjaga kelestarian alam, menegakkan keadilan sosial, serta
memelihara keseimbangan dalam kehidupan.
Namun, Islam juga memberikan batasan yang jelas dalam
pemanfaatan iptek. Segala bentuk penemuan atau penerapan teknologi
yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti yang merugikan manusia
atau merusak lingkungan, harus dihindari. Dalam hal ini, syariah menjadi
standar moral yang memastikan bahwa kemajuan iptek tidak
disalahgunakan untuk tujuan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan
keagamaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dalam
kerangka Islam harus bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah,
2
Hj,I,Ombong,A.,Si,M., Arsyam,m.,Pd,S, & Pd,M.(2020).Ilmu Pengatahuan Dan Teknologi
4
meningkatkan kesejahteraan umat, serta menjaga harmoni antara manusia,
alam, dan penciptanya
Kewajiban menuntut ilmu telah diterangkan dalam Al-Quran dan
Hadits. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi setiap manusia, karena
dengan belajar manusia bisa meningkatkan kemampuan dirinya. Dengan
belajar, manusia juga dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak ia
ketahui. Selanjutnya, kita khususnya sebagai umat muslim haruslah lebih
memperhatikan lagi dalam hal belajar, karena di dalam agama Islam sudah
dijelaskan keutamaan bagi para penuntut ilmu.
Allah menerangkan anjuran untuk menuntut ilmu di dalam Al-Quran Q.S.
Al-Mujadalah ayat 11:
َٰٓي َأ ُّي َها ٱَّلِذيَن َءاَمُنٓو ۟ا ِإ َذا ِقيَل َلُكْم َتَفَّس ُحو۟ا ِفى ٱْلَمَٰجِلِس َفٱْفَسُحو۟ا َيْفَسِح ٱلَّل ُه َلُكْمۖ ِإَو َذا ِقيَل ٱنُشُزو۟ا
َفٱنُشُزو۟ا َيْرَفِع ٱلَّل ُه ٱَّلِذيَن َءاَمُنو۟ا ِمنُكْم َوٱَّلِذيَن ُأ وُتو۟ا ٱْلِعْلَم َدَرَٰجٍت ۚ َوٱلَّل ُه ِبَما َتْعَمُلوَن َخِبيٌر
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah
kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Kutipan ayat tersebut menerangkan bahwa betapa Allah akan
mengangkat derajat mereka yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi
daripada yang tidak menuntut ilmu. Isyarat ini menandakan bahwa dengan
ilmu lah manusia bisa menjadi lebih mulia, tidak dengan hartanya apalagi
nasabnya. Dalam sebuah Hadis pun disebutkan tentang keutamaan
mempelajari ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda:
َوَمْن َسَلَك َطِر يًقا َيْلَتِمُس ِفيِه ِعْلًما َسَّه َل الَّل ُه َلُه ِبِه َطِر يًقا ِإ َلى َّن
اْلَجِة
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Dari kedua dalil di atas menerangkan bahwa umat Islam diwajibkan
untuk menuntut ilmu, karena Allah telah berjanji di dalam Al-Qur’an
bahwa barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu maka Allah akan
mengangkat derajatnya, dan Rasulullah juga menjelaskan bahwa dengan
belajar atau berjalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
jalannya menuju surga.
Di dalam kata-kata mutiara orang Arab juga menjelaskan tentang
belajar:
5
ُأ
ْطُلِب اْلِعْلَم ِمَن اْلَمْهِد ِإَلى الَّلْحِد
Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”
Bahwa kewajiban menuntut ilmu itu sepanjang hidup kita dimulai dari kita
dilahirkan sampai akhir hayat kita. Kewajiban ini akan terus ada dan tidak
akan terlepas hingga akhir hayat kita. Semoga kita dapat menjadi muslim
yang dimuliakan Allah dengan ilmu kita.3
B. Gagasan Islam tentang Pengembangan Ilmu
1. Ilmu sebagai Sarana untuk Mendekatkan Diri kepada Allah
Islam mengajarkan bahwa ilmu adalah jalan untuk memahami
kebesaran Allah. Setiap pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat
meningkatkan iman dan ketaqwaan seseorang.4
Hakekat ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam sangat terkait
dengan pemahaman bahwa ilmu merupakan sarana untuk mendekatkan
diri kepada Allah dan memahami ciptaan-Nya. Dalam Islam, ilmu
dianggap sebagai amanah dan anugerah dari Allah yang harus
dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia. Dalam Islam, sumber ilmu
berasal dari dua hal utama: wahyu (Alquran dan sunnah) dan pengamatan
terhadap alam (alam semesta). Alquran mengajak manusia untuk
merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah di sekitar mereka. Ilmu dalam
Islam tidak hanya untuk kepentingan duniawi, tetapi juga untuk
membangun karakter dan moral. Ilmu harus digunakan untuk kebaikan,
mendukung keadilan, dan meningkatkan kualitas hidup umat manusia.
Islam menekankan bahwa ilmu harus dipadukan dengan etika.
Seorang ilmuwan atau peneliti diharapkan memiliki akhlak yang baik,
sehingga pengetahuannya tidak disalahgunakan. Pemilik ilmu memiliki
tanggung jawab untuk menyebarkan pengetahuan dan bermanfaat bagi
masyarakat. Ini sejalan dengan konsep bahwa ilmu yang bermanfaat
adalah yang digunakan untuk membantu dan memperbaiki kehidupan
orang lain. Mencari ilmu dalam Islam dianggap sebagai ibadah. Setiap
usaha untuk belajar dan memahami adalah bagian dari pengabdian kepada
Allah.
Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan ini, Islam mendorong
umatnya untuk terus belajar dan mencari pengetahuan, baik dalam bidang
3
Dinulcahya (2020).Artikel Terkait Kewajiban Menuntut Ilmu:Keikhlasan Trimurti Dalam
Mengajar Ilmu
4
Sayyed Hossein Nasr (2006).Islamic Philosophy From Its Origin to the Present
6
agama maupun ilmu pengetahuan lainnya, guna menciptakan masyarakat
yang berilmu dan berakhlak.5
2 Keseimbangan Antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum
Gagasan Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu
agama dan ilmu umum. Ilmu agama memberikan landasan moral dan
etika, sementara ilmu umum memberikan pemahaman tentang dunia fisik
dan sosial.6 Menteri Agama Magelang, Lukman Hakim saifuddin pernah
berkata mengingatkan akan penting nya ilmu dan agama. Menurutnya,
ilmu tanpa agama akan merendahkan harkat dan martabat manusia.
Sebaliknya, beragama tanpa dilandasi ilmu juga berpotensi membuat
seseorang menjadi fanatik buta. “Kita butuh ilmu pengetahuan dalam
menjalankan nilai-nilai agama. Ilmu tanpa agama akan bahaya, agama
tanpa ilmu akan celaka. Jadi keduanya harus seimbang” tegas Meneg
Lukman Hakim saifuddin.7
Keterkaitan antara ilmu umum dan ilmu agama, sangatlah erat dan
tidak dapat dipisahkan. Hal ini sebagaimana diakui oleh M. Quraish
Shihab dengan mengutip pendapat Muthahhari bahwa ilmu dapat
mempercepat manusia dalam mencapai tujuan, sementara agama
menentukan dan membimbing ke arah yang dituju, tidak hanya itu ilmu
menyesuaikan manusia dengan lingkungan, sedangkan agama
menyesuaikan dengan jati dirinya, ilmu menjadi hiasan lahir, agama
menjadi hiasan batin, ilmu memberikan kekuatan dan menerangi jalan,
agama memberikan harapan dan dorongan jiwa, ilmu menjawab
pertanyaan yang diawali dengan kata bagaimana, sedangkan agama
menjawab pertanyaan yang diawali dengan kata mengapa, ilmu dapat
mengeruhkan pipi pemiliknya, sedangkan agama memberikan ketenangan
bagi pemeluknya.8
Al-Quran dan Hadits Nabi memerintahkan mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan cara memikirkan ciptaan langit dan bumi, menyuruh
untuk berpikir, mengamati, dan meneliti alam semesta. Al-Qurán
menantang manusia untuk meneliti alam semesta hingga sekecil-kecilnya.
Misalnya, QS. Al-Ghasiyah,(88): 17-30: “Tidakkah mereka perhatikan
bagaimana unta diciptakan, langit ditinggikan, gunung ditegakkan dan
5
Icha (2004,Januari 05),laboratium teknologi pangan : hakikat ilmu pengatahuan dalam perspektif
Islam,Yogyakarta. Foodtechlab.uad.ac.id (31 Oktober 2024)
6
Sayyed Hossein Nasr(2006).Islamic philosohpy From Its Origin To The Present
7
Kementrian Agama RI(2016) https://kemenag ,go id. Ingatkan pentingnya
keseimbangan ilmu dan agama,Tegalrejo
8
Shihab ,M Quraish.Wawasan Al-Quran (Tafsir Maudhu`u dan Berbagi Persoalan Umat),
(Bandung:Mirzan 1998).
7
bumi dihamparkan”. Ayat-ayat tersebut jika dirpahami maknanya secara
mendalam, bermakna bahwa kita sebagai umat manusia perintah dan
anjuran mengggali ilmu pengetahuan seluas-luasnya dengan cara berfikir
mendalam.
Dengan begitu ilmu-ilmu umum tidak terlepas dari ilmu agama,
semua telah Allah jelaskan dan kaitkan antara ilmu-ilmu sains dan ilmu
Agama. Persoalannya dikalangan pendidikan adalah, bahwa selama ini
para ilmuan seperti; ahli biologi, kimia, fisika, sosiologi, psikologi dan
seterusnya, dalam mengembangkan dan meneliti alam semesta belum
mengacu kepada ayat-ayat al-Qur’an, belum berpegang teguh pada kaitan
ilmu keislaman. Sementara kebanyakan para ulama yang menekuni al-
Qurán dan Hadits berhenti pada kajian teks saja, belum sampai melahirkan
semangat untuk meneliti alam semesta ciptaan Allah secara ilmiah
sebagaimana yang dipesan al-Qurán. Permasalahan yang seperti ini yang
terus diperbandingkan, dibedakan, sehingga menimbulkan dikhotomi ilmu
yang akhirnya saling bertolak belakang dalam bidang pendidikan.
Persinggungan antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama telah
menjadi bahan pembicaraan yang hangat, dalam berbagai diskusi menjadi
topik yang menarik bagi beberapa kalangan, terutama akademisi.
Pemahaman sebagian orang tentang ilmu pengetahuan dan ilmu agama
terkadang kurang pas, hal ini terjadi karena adanya pandangan mereka
tentang ilmu pengetahuan dan ilmu agama itu yang tidak utuh, masing
masing dipahami secara terpisah, sehingga seakan-akan antara keduanya
adalah sesuatu yang berbeda dan tidak bisa dipertemukan.
Pemahaman ini telah banyak menarik pemikiran para ilmuwan-
ilmuwan untuk terus membeda-bedakan kedua ilmu tersebut, yang pada
akhirnya dikhotomi ilmu terus berkembang dan tidak saling menyatu
dalam keilmuwan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam Islam, ilmu merupakan salah satu perantara untuk memperkuat
keimanan. Iman hanya akan bertambah dan menguat jika disertai
dengan ilmu pengetahuan. Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa
ilmu adalah lumpuh. Islam tidak pernah mendikotomi antara ilmu satu
dengan ilmu yang lain. Dalam Islam ilmu agama dan umum sama-
8
sama berasal dari Allah. Islam juga sangat menganjurkan umatnya
untuk mempelajari setiap ilmu pengetahuan, memahami setiap ilmu
pengetahuan pada prinsipnya adalah memahami ilmu-ilmu Allah yang
dipedomankan melalui al-Qur‟an dan al-Sunnah.
B. Saran
Demikianlah hasil dari makalah ini. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat kepada kita semua. Dan kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dari makalah ini. Maka,
kami berharap kritik dan saran-saran yang membangun membawa
kepada yang lebih baik. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
9
Hj, I., Ombong, A., Si, M., Arsyam, M., Pd, S., & Pd, M. (2020). Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi
Pondok Modern Darussalam Gontor https://gontor.ac.id › kewajiban...Kewajiban
Menuntut Ilmu: Dalil dari Al-Quran dan Hadits( 30 Oktober 2024)
Azra, Azyumardi. 2005. Reintegrasi Ilmu- Ilmu, Integrasi Ilmu dan Agama,
Interprestasi dan Aksi. Bandung: Mizan.
Bagir, ‘Zainal Abidin (ed). 2005. Integrasi Ilmu dan Agama, Interpretasi dan
Aksi. Bandung: Mizan.
Baiguni, Ahmad. 1996. Al-Qur’an, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Yogyakarta: Bhakti Prima Yasa
Icha(2024, Januari 05), laboratorium teknologi pangan : hakikat ilmu
pengetahuan dalam perspektif Islam, yogyakarta. (tgl akses, 30 Oktober
2024) foodtechlab.uad.ac.id
Kementerian Agama RI(2016) https://kemenag.go.id ,Menag ingatkan
pentingnya keseimbangan Ilmu dan Agama,Tegalrejo
Shihab, M. Quraish. Wawasan al-qur'an (tafsir maudhu'i dan berbagai
persoalan umat). (Bandung:Mizan,1998)
10