100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
12 tayangan4 halaman

Tugas 2 PDGK4407

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4

BB03-RK17a-RII.

4
15 Agustus 2019

TUGAS TUTORIAL ONLINE KE-1/❷/3


PDGK4407/PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS/3 SKS
PROGRAM STUDI S1 PGSD

Skor
No Uraian Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan definisi anak berbakat versi amerika (francoya 20
gangen) dan versi indonesia !
2 Jelaskan disain pembelajaran anak berbakat menurut 25
Renzulli!
3 Jelaskan dua jenis definisi sebuhubungan dengan 15
kehilangan penglihatan!
4 Jelaskan strategi WHO untuk memerangi kebutaan dan 25
kurang waras!
5 Jelaskan pengertian dari tunarungu menurut beberapa 15
ahli!
* coret yang tidak sesuai

Jawaban:
1. Definisi anak berbakat versi Amerika (Francoya Gangen) dan versi Indonesia:
Versi Amerika (Francoya Gangen): Anak berbakat versi Amerika, yang dikenal dengan istilah
"gifted child", mengacu pada individu yang menunjukkan potensi atau kemampuan. yang luar
biasa dalam satu atau beberapa bidang tertentu. Anak berbakat sering kali memiliki kecerdasan
yang tinggi, kreativitas yang kuat, dan kemampuan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam
bidang akademik, seni, olahraga, atau lainnya. Di Amerika, anak berbakat sering diidentifikasi
melalui tes kecerdasan dan penilaian khusus lainnya, dan mereka mungkin mendapatkan
pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi mereka.
Versi Indonesia: Di Indonesia, konsep anak berbakat juga dikenal dengan istilah "anak
berprestasi". Anak berprestasi adalah individu yang menunjukkan kemampuan atau prestasi yang
luar biasa dalam bidang akademik, seni, olahraga, atau lainnya. Anak berprestasi sering kali
memiliki kecerdasan yang tinggi, motivasi yang kuat, dan kemampuan untuk mencapai prestasi
yang diakui oleh masyarakat atau lembaga terkait. Di Indonesia, anak berprestasi sering
diidentifikasi melalui penilaian akademik,
partisipasi dalam kompetisi, atau pengakuan dari lembaga pendidikan atau organisasi terkait.
Perlu dicatat bahwa definisi anak berbakat atau anak berprestasi dapat bervariasi di setiap negara
atau budaya. Namun, pada dasarnya, kedua definisi tersebut mengacu pada individu yang
menunjukkan kemampuan atau prestasi yang luar biasa dalam bidang
tertentu...
2. Menurut Joseph Renzulli desain pembelajaran untuk anak berbakat harus mencakup tiga
elemen utama yang dikenal sebagai "Tiga Lingkaran Renzulli".
a. Kecerdasan Tinggi (High Ability): Lingkaran pertama adalah kecerdasan tinggi. Renzulli
percaya bahwa anak berbakat memiliki kecerdasan yang tinggi dalam satu atau beberapa bidang
tertentu. Kecerdasan ini dapat meliputi kecerdasan verbal-linguistik, logika-matematika, visual-
ruang, musikal, kinestetik-tubuh, interpersonal, intrapersonal, atau naturalis. Desain
pembelajaran harus mempertimbangkan kecerdasan ini dan memberikan tantangan yang sesuai
untuk mengembangkan potensi anak berbakat.
b. Kreativitas (Creativity): Lingkaran kedua adalah kreativitas. Renzulli menganggap kreativitas
sebagai kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi yang inovatif, dan pemikiran yang
orisinal. Desain pembelajaran harus mendorong anak berbakat untuk berpikir kreatif,
mengembangkan imajinasi, dan mengeksplorasi berbagai cara untuk memecahkan masalah.
c. Motivasi (Task Commitment): Lingkaran ketiga adalah motivasi. Renzulli percaya bahwa
anak berbakat harus memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai prestasi yang tinggi.
Motivasi ini melibatkan ketertarikan yang kuat terhadap topik atau bidang tertentu, keinginan
untuk belajar lebih dalam, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Desain pembelajaran
harus mempertimbangkan minat dan motivasi anak berbakat, serta memberikan kesempatan
untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dalam desain pembelajaran anak
berbakat menurut Renzulli, penting untuk memberikan pengalaman yang menantang, kreatif, dan
relevan dengan minat dan kebutuhan anak berbakat.
3. Dalam konteks kehilangan penglihatan, terdapat dua jenis definisi yang relevan, yaitu:
a. Definisi Medis: Definisi medis mengacu pada penjelasan tentang kehilangan penglihatan dari
sudut pandang kesehatan dan ilmu kedokteran. Definisi medis. dapat mencakup berbagai kondisi
yang menyebabkan kehilangan penglihatan, seperti kebutaan parsial (low vision) atau kebutaan
total (total blindness). Definisi medis juga dapat mencakup penyebab kehilangan penglihatan,
seperti kelainan refraksi, katarak, glaukoma, degenerasi makula, atau penyakit mata lainnya.
Definisi medis ini sering digunakan oleh profesional medis dan ahli kesehatan untuk
menggambarkan kondisi dan memahami implikasi klinis dari kehilangan penglihatan.
b. Definisi Fungsional: Definisi fungsional lebih berfokus pada dampak kehilangan. penglihatan
terhadap kehidupan sehari-hari dan kemandirian seseorang. Definisi ini melibatkan penilaian
terhadap kemampuan individu untuk melakukan tugas- tugas sehari-hari, seperti membaca,
menulis, berkomunikasi, bergerak, atau bekerja, dengan mempertimbangkan tingkat kehilangan
penglihatan yang dialami. Definisi fungsional ini sering digunakan dalam konteks rehabilitasi
dan pelayanan bagi individu dengan kehilangan penglihatan, untuk menentukan jenis dukungan
dan bantuan yang diperlukan agar individu dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupan
sehari-hari.
4. World Health Organization (WHO) memiliki strategi global untuk memerangi kebutaan dan
kurang waras yang dikenal sebagai "Global Action Plan for the Prevention of Avoidable
Blindness and Visual Impairment 2014-2019" dan "Mental Health Action Plan 2013-2020".
a. Global Action Plan for the Prevention of Avoidable Blindness and Visual Impairment 2014-
2019: Strategi ini bertujuan untuk mencegah kebutaan dan mengurangi dampak visual
impairment yang dapat dicegah di seluruh dunia. Beberapa strategi yang diterapkan dalam
rencana ini meliputi:
1) Meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan layanan kesehatan mata yang terjangkau dan
berkualitas.
2) Meningkatkan pemantauan dan evaluasi data tentang kebutaan dan visual
impairment.

3) Meningkatkan promosi kesehatan mata dan kesadaran masyarakat tentang


pentingnya pencegahan dan pengobatan dini.
4) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
mata melalui pelatihan dan pendidikan.
5) Meningkatkan kerjasama dan kemitraan antara negara-negara untuk
berbagi pengetahuan dan sumber daya.
b. Mental Health Action Plan 2013-2020: Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan dari gangguan mental di seluruh dunia.
Beberapa strategi yang diterapkan dalam rencana ini meliputi:
1) Meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan
berkualitas.
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan mental dan mengurangi
stigma terkait.
3) Meningkatkan pemantauan dan evaluasi data tentang gangguan mental. 4) Meningkatkan
promosi kesehatan mental dan pencegahan gangguan mental melalui pendidikan dan dukungan
sosial.
5) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan.
5. Pengertian tunarungu menurut beberapa ahli:
a. American Speech-Language-Hearing Association (ASHA): Menurut ASHA, tunarungu adalah
kondisi di mana seseorang memiliki gangguan pendengaran yang mempengaruhi kemampuan
mereka untuk mendengar dan memahami suara dengan tingkat kehilangan pendengaran tertentu.
Kehilangan pendengaran dapat bersifat sementara atau permanen dan dapat mempengaruhi
berbagai tingkat, mulai dari kesulitan mendengar suara lemah hingga ketidakmampuan
mendengar suara sama sekali.
b. World Health Organization (WHO): WHO mendefinisikan tunarungu sebagai kondisi di mana
seseorang memiliki gangguan pendengaran yang menghambat kemampuan mereka untuk
mendengar suara dengan tingkat kehilangan pendengaran tertentu. WHO membagi kehilangan
pendengaran menjadi empat kategori berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran, yaitu tuli
ringan, tuli sedang, tuli berat, dan tuli total.
c. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD): Menurut
NIDCD, tunarungu adalah kondisi di mana seseorang memiliki gangguan pendengaran yang
mempengaruhi kemampuan mereka untuk mendengar suara dengan tingkat kehilangan
pendengaran tertentu. Kehilangan pendengaran dapat bersifat kongenital (sejak lahir) atau
didapat akibat faktor lingkungan atau kondisi medis. Pengertian tunarungu dapat bervariasi
tergantung pada konteks dan perspektif yang digunakan oleh ahli atau organisasi yang
memberikan definisi tersebut. Namun, pada dasarnya, tunarungu mengacu pada kondisi
ketidakmampuan atau kehilangan pendengaran sebagian atau sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai