TELAAH JURNAL STASE MATER_KHAIRINA M (1)
TELAAH JURNAL STASE MATER_KHAIRINA M (1)
TELAAH JURNAL STASE MATER_KHAIRINA M (1)
STASE MATERNITAS
Disusun Oleh :
Khairina m
(24149010039)
P KPD adalah salah satu dari banyak penyebab infeksi pada ibu baik
di masa kehamilan, persalinan maupun nifas. Kondisi ini dapat
mengancam keselamatan baik pada ibu maupun janin dari infeksi
yang dapat ditimbulkan dengan tidak adanya barrier selaput
ketuban yang melindungi janin dari lingkungan ekstra uteri. Kasus
KPD bisa terjadi dari beberapa faktor resiko yang dialami oleh ibu
pada masa kehamilan
I Ada banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi
angka kematian ibu dan bayi; salah satunya adalah dengan
menerapkan program Pertemuan Kematian Ibu dan Bayi (M3) dan
upaya untuk mendeteksi ibu hamil lebih awal melalui Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K),
Program Antenatal Care (ANC), dan meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan petugas kesehatan melalui beberapa pelatihan,
Asuhan Ibu dan Bayi [1]. WHO menyatakan bahwa insiden
ketuban pecah dini (KPD) ± 5-10% dari total kelahiran kehamilan
preterm 1% dan kehamilan aterm 22% dan kejadian di Indonesia
berkisar antara ± 4,5% hingga 7,6% dari total kehamilan, dengan
1% kehamilan preterm dan 22% kehamilan aterm. Jumlah kasus
ketuban pecah dini yang ditemukan di beberapa Rumah Sakit di
Indonesia sangat beragam. Misalnya, kasus di Rumah Sakit
Sardjito adalah 5,3%, Rumah Sakit Hasan Sadikin adalah 5,05%,
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo adalah 11,22%, Rumah Sakit
Pringadi adalah 2,27%, dan Rumah Sakit Kariadi adalah 5,10%
[7].
C -
O ketuban pecah dini menduduki peringkat pertama dari komplikasi
persalinan, dengan 22 kasus dari 110 kasus. Upaya pemerintah
setempat dalam menangani khususnya pencegahan kejadian KPD
sudah banyak dilakukan antara lain dengan peningkatan
pengetahuan dan pencegahan KPD yang diberikan pada saat kelas
ibu ham