Head Trauma, Radiologi, Ct-Scan
Head Trauma, Radiologi, Ct-Scan
Head Trauma, Radiologi, Ct-Scan
Oleh
:
Vivi Anggelia / 406138108
Pembimbing :
dr. Oktina Rachmi Dachliana, Sp.Rad.
ABSTRAK
Pendahuluan
Trauma kepala sudah merupakan kasus medis
yang umum terjadi di dunia (Amerika dan
Australia) tercatat kasus trauma kepala
mencapai 800.000-1.000.000 dan 756.000
kasus per tahun. (Jonathan,2004;Tony,2003)
Pendahuluan
Trauma kepala akibat ruda paksa mekanis
eksternal yang mencederai kepala yang
kemungkinan berakibat gangguan kognitif,
fisik, dan psikososial baik sementara atau
permanen yang berhubungan dengan
berkurang atau berubahnya derajat
kesadaran. (Barry ,2005).
Pendahuluan
Ruda paksa luar yang
mengenai bagian luar
kepala (tengkorak)
yang menjalar ke
dalam otak.
Pergerakan dari
jaringan otak di
dalam tulang
tengkorak.
Cedera langsung ke
jaringan otak.
Mekanisme
cedera kepala
berasal dari
Pendahuluan
Cedera kepala lebih sering dialami pria dari wanita
Penyebabnya
Pendahuluan
Pasien dengan trauma kepala memerlukan penegakkan
diagnosa sedini mungkin agar tindakan terapi dapat
segera dilakukan untuk menghasilkan prognosa yang
baik (Geijertstam,2004).
tindakan operasi pada trauma kepala berat dalam rentang
waktu 4 jam pertama setelah kejadian, dapat
menyelamatkan kurang lebih 70%.
tingkat mortalitas dapat naik sampai 90% bila tindakan
interverensi dilakukan lebih dari 4 jam. (Tony, 2003)
PEMERIKSAAN KLINIS
Tingkat resiko penderita trauma kepala dapat
dikelompokkan berdasarkan presentasi klinis
Low risk
dari
penderita
menjadi
3
kategori:
Penderita sadar, secara fisik normal, tidak ada intoksikasi alcohol/obat-obatan,
minimal laresarsi atau hematom ringan, pusing, pening, atau penglihatan kabur. GCS
14-15
Moderate risk
Sempat pingsan, amnesia, muntah, kejang, ada tanda fraktur di skull, adanya tanda
intoksikasi alcohol/obat-obatan, trauma yang tidak diketahui penyebabnya. GCS 9-14.
Severe
GCS < 8, penurunan atau hilangnya kesadaran, fraktur skull, kelainan neurologist yang
menandakan cedera intrakranial.
PENUNJANG DIAGNOSA
Peranan diagnosa imajing juga diperlukan
terutama pada pasien dengan tingkat resiko
moderate-severe.
untuk mengkonfirmasi adakah cedera
intrakranial yang berpotensi mengancam jiwa
pasien bila tidak segera dilakukan tindakan
PENUNJANG DIAGNOSA
Sebelum CT scan, plain foto skull umum dimintakan pada pasien
kasus trauma kepala.
Nilai prediktif dan efisiensi dari skull x-ray dipertanyakan.
Infark acute,
oedema cerebri,
cerebral contusion
Perdarahan intracranial : Subdural, Epidural, SAH
Sutura
Craniolateral
FRAKTUR
Etio-Patogenesis
Tekanan langsung pada tengkorak
DIASTATIC FRACTURE
-Fraktur yang terjadi pada sutura, ( 1-2mm/ >)
-Coexisting linear fraktur
-Mungkin merobek sinus vena dural,
-menyebabkan hematoma epidural vena (venous
EDH), trombosis sinus vena atau oklusi
EPIDURAL HEMATOMA
Epidural hematoma adalah kumpulan massa darah
akibat robeknya middle meningeal arteri antara
skull dan dura di regio temporal (daerah squamosa)
, yang sangat kuat hubungannya dengan fraktur
linear.
Kadang juga terjadi akibat robeknya vena dan
tipikalnya terjadi di region posterior fosa atau dekat
daerah occipital lobe.
Tertekan tengkorak fx menyebabkan strip dura,
memberikan ruang potensial untuk akumulasi darah
Robeknya sinus vena (aliran tinggi, tekanan rendah)
EPIDURAL HEMATOMA
Gambaran Epidural pada CT tampak sebagai
bentuk bi convex
adanya pemisahan jaringan otak dengan skull.
Not cross sutures
Low density area inside hematoma represents
active bleeding (swirl sign)
Berdasarkan waktu :
Pendarahan akut tampak hyperdens,
subakut tampak isodense,
kronis tampak hypodens
Swirl sign
Bridging veins
Intracerebral Hemorrhage
CT-scan
Hemorrahge akut
hiperdens
Edema disekitarnya
dapat menyebabkan
batas antara white
matter dan grey matter
menjadi tidak jelas
menyebabkan
penekanan jaringan
sekitar
Intraventricular Hemorrhage
CT-Scan:
Bayangan hiperdens
pada ventrikel
Dapat disertai
pembesaran ventrikel
Dapat menekan jaringan
sekitarnya
CEREBRAL CONTUSION
Etio-patogenesis
Cedera awal yang menyebabkan contusio oleh karena
terbenturnya girus cerebral edngan permukaan dalam
tengkoran (kasar dan tajam)
Petechie hemorrhage small hemorrhage large hematoma
Terlihat jelas > 24 jam
CT-scan
Hypodens kortek (edema) bercampur dengan hyperdens darah (
petechie hemorrhage)
Lokasi : anterior base of frontal and temporal lobes
Multipel, bilateral
Dapat normal jika awal cedera
CT-scan:
Cenderung normal (microscopic, lesi
nonhemorrhagic bisa tidak terlihat)
Small hemorrhagic foci in typical locations
EDEMA CEREBRAL
Peningkatan cairan di dalam otak (astroglial
swelling)
CT-scan
sulkus menyempit
Gyrus hilang
Ventrikel tertekan
HERNIATION
Biasanya lebih memburuk daripada cedera
kepala primer
Etio-patogenesis:
Hemorrhage yang terkumpul di dalam rongga
yang tertutup, sehingga ventrikel menjadi tertekan
dan akhrinya menimbulkan gangguan pada otak
Dapat meyebabkan secondary ischemia or
infarction
Jika tidak segera ditangani dapat menyebakan
brain death
Kesimpulan
CT scan adalah modalitas pilihan utama dalam
membantu penegakkan diagnosa trauma
kepala dengan cedera intrakranial seperti
fraktur, hematom intrakranial dan
extrakranial.
Keunggulannya selain cepat,mudah, dan
dapat diandalkan.