Minyak Atsiri

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

MINYAK ATSIRI

TEAM DOSEN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 2021


MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri adalah produk cair hasil destilasi uap air dari bagian
tanaman tertentu yang mengandung bahan senyawa alkaloid dengan
aroma khas sebagai zat kimia khusus pembentuk rasa/aroma.
Nama lain : Minyak menguap, minyal eteris, minyak esensial.
Sifat : Tidak berwarna, sesuai dengan persyaratan terutama waktu masih
segar. Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan seperti resin,
warnanya berubah menjadi gelap.
Penyimpanan : Harus disimpan ditempat dingin, kering, tertutup kedap,
sebaiknya penuh (tidak kosong lebih dari setengahnya), wadah yang
dipakai harus terbuat dari gelas.
KOMPONEN MINYAK ATSIRI
 Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer
terpena.
 Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah menjadi 2 golongan, yaitu berupa isoprenoid : Monoterpen
(C10), dengan titik didih 140˚- 180˚ ; Seskuiterpen (C15), dengan titik didih >200˚
 Berdasarkan teori polimerisasi 2 atau 3 molekul dari hidrokarbon tak jenuh
Isoprena (C5H8), menghasilkan monoterpen C10H16 atau seskuiterpen C15H24.
KOMPONEN KIMIA INI DAPAT
DIPISAHKAN DENGAN BERBAGAI CARA :
a. Kristalisasi pada suhu rendah
b. Fraksinasi - Destilasi
c. Fraksinasi – Kristalisasi berdasarkan kelarutan dengan suatu pelarut.
d. Pemisahan dengan reaksi kimia.
 Komponen dengan asam bebas dapat dipisahkan dari minyak dengan
natrium karbonat
 Komponen basa dapat dipisahkan dengan asam klorida’
 Fenol dengan natrium hidroksida, dan aldehida dengan natrium bisulfit
BERDASARKAN KOMPONEN
KIMIA, MINYAK ATSIRI
DIGOLONGKAN MENJADI :
1. HIDROKARBON
a. Terpen : Isomer hidrokarbon yang mempunyai rumus molekul C10H16
(monoterpen), merupakan 2 satuan isoprene.
b. Terpen sederhana : Limonena (monosiklik terpen hasil kondensasi
isoprene), Pinena
c. Terpen yang teroksidasi
d. Seskuiterpen (C15H24)
e. Diterpen
CONTOH TANAMAN MINYAK
ATSIRI GOLONGAN
HIDROKARBON

Cubebae fructus Piperis nigri & alba fructus Turpentin oil


2. GOLONGAN ALKOHOL
Cardamomum fructus Coriandri fructus Santali lignum Peppermint

Rosae flos Orange flower oil Juniper berry oil

Contoh tanaman minyak atsiri golongan alkohol


3. GOLONGAN ALDEHID
Sitral
Asiklik
Sintrinelal
Minyak Atsiri
golongan Aldehid Benzaldehid

Sinamil
Aldehid
Siklik
Vanilin

Kuminil
CONTOH TANAMAN MINYAK ATSIRI
GOLONGAN ALDEHID

Oleum Cinnamomum Oleum citronella Oleum citri Oleum amygdalae


4. GOLONGAN KETON
Camphora

Senyawa keton yang terdapat dalam minyak atisiri adalah :


 Keton terpen monosiklik, misalnya : Menton, Karvon, Pulegon, dan
Diosfenol
 Keton bisiklik, misalnya : 2-kamfenon dan thuion
 Keton non terpen, misalnya : iron
 Contoh tanaman :
5. GOLONGAN FENOL
Ada 2 jenis senyawa fenol dalam minyak atsiri
 Yang terdapat di alam
 Yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destruktif dari bagian tanaman. Misalnya
Eugenol, Timol, Karvakol
 Contoh tanaman
6. GOLONGAN ETER FENOLIK
Sejumlah senyawa eter fenolik didalam minyak atsiri, misal
anetol, safrol. Juga turunan dari safrol, misalnya miristisin
(metoksisafrol)
Contoh tanaman :
Contoh tanaman
7. GOLONGAN OKSIDA
Senyawa oksida Eukaliptol (sinbeol) pada tanaman Eucalyptus disebut
juga kayu putol karena terdapat dalam tanaman kayu putih. Senyawa
oksida lain adalah oskaridol, merupakan dioksida dari simen yang
merupakan isi aktif dari Oleum Chenopodii.
8. GOLONGAN ESTER
Senyawa ester yang terdapat pada minyak atsiri sangat banyak jenisnya, tapi yang
umum yaitu ester asetat dari terpineol, borniol dan graniol. Minyak atsiri yang
mengalami esterifikasi akan menciptakan bau yang bertambah harum.
Contoh tanaman :
CARA PEMBUATAN MINYAK ATSIRI

1. CARA DESTILASI
2. CARA PERAS
4. EKSTRAKSI DENGAN
PELARUT ORGANIK
5. CARA DESTRUKSI
IDENTIFIKASI MINYAK
ATSIRI
1. IDENTIFIKASI UMUM MINYAK ATSIRI
a. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada permukaan aqua dest, maka air akan menyebar dan
permukaan air tidak keruh
b. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada selembar kertas saring, diamkan sebentar, maka minyak
atsiri akan menguap sempurna tanpa meninggalkan noda lemak (transparan)
c. 1 ml minyak atsiri ditambah 1 ml NaCl jenuh ke dalam gelas ukur 5 ml, lalu dikocok kuat,
kemudian di diamkan beberapa saat. Hasilnya, volume lapisan air tidak boleh bertambah,
d. Untuk mengukur daya larut, masukan 1 ml minyak atsiri ke 3 gelas ukur atau tabung reaksi yang
berbeda, lalu masing – masing tabung ditambahkan 1 ml pelarut organik. Minyak atsiri dapat
larut dalam pelarut organik.
e. Deteksi adanya senyawa fenol dalam minyak atsiri :
Tambahkan beberapa tetes minyak atsiri eugenol 25%
kedalam gelas ukur 5 ml, lalu tambahkan etanol 90%
hingga 1 ml, dan FeCl3 10%, akan terjadi perubahan
warna menjadi warna biru tua. Ini menandakan adanya
kandungan fenol di dalam minyak atisiri tersebut.
f. Reduksi minyak atsiri : 1 ml minyak atsiri ditambahkan
1 ml NaOH, kocok pelan – pelan. Minyak atsiri akan
tereduksi, terlihat jelas dibagian bawah, dan volumenya
akan berkurang
2. IDENTIFIKASI KHUSUS
MINYAK ATSIRI
a. Uji ozason untuk minyak kayu manis : Teteskan 1 tetes minyak atsiri ke gelas obyek, dicampur
dengan 2 tetes larutan fenilhidrazin HCl dalam air. Lalu ditutup dengan gelas penutup, biarkan
beberapa menit. Amati kristal yang terjadi dengan mikroskop
b. Uji terhadap eugenol untuk minyak cengkeh : siapkan 2 gelas obyek, teteskan 1 tetes minyak
atsiri pada masing – masing gelas obyek. Pada gelas obyek yang pertama, tambahkan setetes
larutan NaOH 3% yang dijenuhi dengan KBr. Amati kristal natrium eugenolat yang terjadi
dibawah mikroskop. Pada gelas obyek yang kedua, ditambahkan 2 tetes larutan FeCl3. Amati
warna yang terjadi
c. Uji perbedaan Cubebae fructus dengan Piperis nigri fructus : Tuang sedikit serbuk Cubebae
fructus dengan piperis nigri fructus ke gelas obyek, lalu ditambahkan setetes asam sulfat pekat.
Amati warna yang terjadi dengan latar belakang putih.
d. Uji adanya felandren : Kocoklah 100 mg serbuk Piperis nigri fructus dalam 5 ml petroleum eter,
disaring, filtrat nya dicampur dengan 5 ml larutan natrium nitrit (dibuat dari 5 g natrium nitrit
dalam 8 ml aqua dest), lalu ditambahkan 5 ml asam asetat glasial sedikit demi sedeikit, maka
dalam waktu 10 menit akan terbentuk kristal.
e. IDENTIFIKASI MINYAK
ATSIRI DENGAN KLT
1. Pembuatan Eluen 20 ml :
Perbandingan Etil Asetat : N Hexan (96 : 4)
Etil Asetat = 19,2 ml
N Hexan = x 20 ml = 0,8 ml

2. Campur etil asetat dengan N hexan didalam beker glass, dikocok, lalu masukan ke chamber,
ditutup beberapa saat, lalu cek apakah larutan eluen tersebut sudah jenuh atau belum dengan
kertas saring. Kalau sudah jenuh, kertas saring sudah terbasahi hingga keatas.
3. Siapkan lempeng KLT dengan ukuran 2 x 10 cm. Tandai dengan pensil, garis batas bawah dan
atas 1 cm. Totolkan sebanyak 3x secara perlahan. Masukan ke chamber, sampai eluen naik
hingga garis di atas lempeng KLT. Jika sudah selesai, diangkat, lalu dikeringkan.
4. Semprot dengan larutan penampak bercak (campuran dari anisaldehid dengan asam sulfat), lalu
dipanaskan di hot plate dengan suhu 110˚C selama 5 menit. Agar bercaknya lebih mudah
terlihat
LINK PRAKTEK IDENTIFIKASI
MINYAK ATSIRI
https://www.youtube.com/watch?v=Mlu-UmsmbwQ

TUGAS :
LENGKAPI TANAMAN YANG MENGANDUNG
MINYAK ATSIRI, TULISKAN TAKSONOMI, NAMA
LATIN DAN NAMA LAIN, ASAL NEGARA,
GAMBAR, BESERTA KEGUNAANNYA

Anda mungkin juga menyukai