Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH RASISME DI INDONESIA

2021, Racism

ABSTRAK Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya.

MAKALAH RASISME DI INDONESIA Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pemikiran Politik Barat Dosen pengampu : Dr. Hasan Mustapa. S.Fil. Aeni Nurul Fiqhiah 1188040002 Ilmu Politik UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2021 ABSTRAK Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya  Secara politik, ras ini mendapat kebebasan untuk menjalankan sistim politik yang mereka kehendaki demi menjaga kekuasaannya agar tidak terancam oleh pihak-pihak lain. “Tolong hargai kami sebagai manusia” itu kalimat yang terdengar ketika rasisme sudah mulai menghakimi sesama manusia. Teori yang digunakan adalah Teori evolusi. Menurut Millard J. Erickson Teori evolusi beranggapan bahwa sejak permulaan, semua bentuk kehidupan telah berkembang melalui suatu proses berlahap. Kajian konsepsional yang relevan di antaranya terkait dengan ras, diskriminasi, dan dampak bagi ras yang didiskriminasikan. Dari teori yang digunakan diatas Prinsip evolusi menurut Charles Darwin merupakan penyebab terbentuknya jurang pemisah yang dalam antara ras kulit putih dan ras kulit berwarna. Oleh karena itu, dari pandangan teori evolusi menurut Millard dan Darwin, tidak seharusnya salah satu ras secara politik, mereka dikekang, ditindas, dan dikuasai sepenuhnya oleh ras yang menguasainya. paham rasisme mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, dan dampaknya sangat merugikan kelompok masyarakat tertentu. Paham ini tidak seharusnya dikembangkan dalar masyarakat dunia yang heterogen karena tujuannya mementingkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Kata Kunci : Rasisme, Teori Evolusi PENDAHULUAN Darwin menyelidiki fosil-fosil di Afrika, Australia dan Amerika. Terdapat beberapa fosil yang berubah pada zaman ke zaman waktu itu, Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Sedangkan pada kenyataannya, rasisme sudah menjalar ke segala titik pencapaian manusia. Tidak hanya mengatur tetapi sudah menghakimi sesama manusia. Studi ini ingin mengetahui bagaimana Rasisme terjadi di Indonesia. Apa dampak yang akan terjadi jika rasisme terus berkembang di masyarakat dan hubungannya dengan teori evolusi? Secara politik, ras ini mendapat kebebasan untuk menjalankan sistim politik yang mereka kehendaki demi menjaga kekuasaannya agar tidak terancam oleh pihak-pihak lain. Dari teori yang digunakan diatas Prinsip evolusi menurut Charles Darwin merupakan penyebab terbentuknya jurang pemisah yang dalam antara ras kulit putih dan ras kulit berwarna. Dengan cepat teori Darwin mempengaruhi manusia bahwa bangsa berkulit putih (Eropa) merekalah manusia paling unggul diantara semua makhluk. Paradigma ini pada akhirnya akan menimbulkan gerakan-gerakan baru yang memperjelas bentuk-bentuk rasisme yang lebih serius dalam masyarakat. Rasisme tidak hanya soal kulit, tapi etnisitas dan karakter yang menentukan bahwa apakah salah satu ras yang dirugikan pantas untuk didiskrimasi atau tidak. METODOLOGI Kajian kali ini menggunakan metode Kualitatif dimana penjelasan secara deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, dengan teori yang digunakan yaitu teori evolusi dan sumber data dari beberapa journal. Tindakan-tindakan rasisme terjadi dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, hiburan dan lain sebagainya. Adanya perilaku rasisme tersebut bisa menyebabkan perpecahan, baik antarsesama maupun golongan tertentu. Untuk mengetahui lebih dalam tentang rasisme, berikut ini makalah mengenai pengertian rasisme menurut ahli dan beberapa contoh rasisme yang terjadi di Indonesia dan kaitannya dengan rasisme yang dijelaskan oleh para ahli. ANALISA DAN PEMBAHASAN RASISME DI INDONESIA Darwin menyelidiki fosil-fosil di Afrika, Australia dan Amerika. Terdapat beberapa fosil yang berubah pada zaman ke zaman waktu itu, Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya . Sedangkan pada kenyataannya, rasisme sudah menjalar ke segala titik pencapaian manusia. Tidak hanya mengatur tetapi sudah menghakimi sesama manusia. Studi ini ingin mengetahui bagaimana Rasisme terjadi di Indonesia. Apa dampak yang akan terjadi jika rasisme terus berkembang di masyarakat? Secara politik, ras ini mendapat kebebasan untuk menjalankan sistim politik yang mereka kehendaki demi menjaga kekuasaannya agar tidak terancam oleh pihak-pihak lain. Beberapa ilmuan mengatakan rasisme ada dalam berbagai macam bentuk dan teori, namun setelah dilihat dari beberapa fakta yang ada, hampir semua rasisme ada dan terjadi di Indonesia. “Tolong hargai kami sebagai manusia” itu kalimat yang terdengar ketika rasisme sudah mulai menghakimi sesama manusia, contoh kasus rasisme terhadap orang papua. Hukum di Indonesia dinilai terbang pilih. Mengapa? Karena di balik rasisme kepada orang Papua, ada banyak pelanggaran hak asasi manusia yang tak kunjung tuntas. Kasus-kasus ini antara lain Pelanggaran HAM Wasior 2001, Wamena 2003,Paniai 2014, dan Nduga 2018. Selain itu ada pula kriminalisasi kepada pembela HAM dan jurnalis yang mengangkat masalah di Papua. Selain itu, rasisme di Indonesia sering terjadi antara kaum beragama satu dengan yang lainnya. Contoh karena si A beragama Kristen dan tionghoa, ia tidak bisa menyuarakan apa yang menjadi pendapatnya dan ketika ia menjadi dirinya sendiri banyak orang pribumi rata-rata yang mencibir, cyber bullying bahkan menghakimi secara langsung bahwa apa yang iya perbuat selalu salah. Tapi pihak A tidak bisa mengambil tindakan karena kaum minoritas. Dalam analisis dan beberapa pengalaman sudah terbukti bahwa di Indonesia hukum digantung untuk kaum minoritas. Contoh kedua rasisme di Indonesia, dalam politik teramat sangat besar dampaknya, karena dalam pemilihan pemimpin apapun dan dimanapun sudah jelas sangat rasis, sangat mementingkan apa agamanya karena kembali lagi itu jelas di Indonesia lebih mementingkan mayoritas bukan melihat karakter. Teori yang digunakan adalah Teori evolusi. Menurut Millard J. Erickson Teori evolusi beranggapan bahwa sejak permulaan, semua bentuk kehidupan telah berkembang melalui suatu proses berlahap. Lewat serangkaian mutasi atau variasi spontan, bentuk-bentuk kehidupan yang baru muncul. Bentuk-bentuk kehidupan baru tersebut memiliki variasi-variasi yang memungkinkan mereka untuk bersaing secara lebih baik di dalam tingkungan yang berbahaya dan kekurangan yang akhirnya akan menentukan siapa yang bisa berlahan hidup. Melalui proses bertahan hidupnya jenis yang terbaik ini, telah muncul makhluk-makhluk yang lebih tinggi dan lebih kompleks. Dengan demikian, selama satu periode yang panjang organisme-organisme hidup yang paling rendah dan paling sederhana telah berkembang menjadi manusia hanya karena berfungsinya hukum-hukum alam yang imanen. Tidak ada campur tangan Allah secara langsung. Hanya evolusi saja yang berjalan. Selain teori evolusi, Teori kurva lonceng juga berkaitan dengan rasisme. Kecerdasan manusia adalah hal yang selalu menarik bagi para ilmuwan. Salah satu yang populer dan kontroversial adalah teori kurva lonceng dari Sir Francis Galton. Menurut teori yang dipaparkan tahun 1869 dalam sebuah karya berjudul Hereditary Genius tersebut, kecerdasan manusia dapat diukur dan dituangkan dalam sebuah grafik yang berbentuk kurva lonceng. Dalam karyanya tersebut, ada sebuah bagian di mana Galton mencoba untuk memberi peringkat kecerdasan berdasarkan ras dan etnis sebuah kelompok. Dalam hal ini, orang berdarah Afrika kecerdasannya dua tingkat lebih rendah ketimbang orang Eropa. Sementara orang dengan ras Aborigin dari Australia berada di tingkatan paling rendah. Galton sendiri orang yang sangat berpengaruh dalam ilmu pengetahuan. Namun penelitiannya soal kecerdasan berdasarkan ras, makin mudah dibantah seiring perkembangan ilmu pengetahuan modern. Kajian konsepsional yang relevan di antaranya terkait dengan ras, diskriminasi, dan dampak bagi ras yang didiskriminasikan. Dari segi hukum, ras yang lemah selalu menjadi obyek penindasan. Aturan-aturan yang dibuat seringkali bersifat mengikat dan membatasi hak-hak mereka. Di Amerika, orang-orang kulit putih bersatu dalam organisasisepertr Ku Klux Klan, yang mengintimidasi orang kulit hitam dan mencegah mereka untuk menggunakan haknya. lni berlanjut sampai abad 20 Dari teori yang digunakan diatas Prinsip evolusi menurut Charles Darwin merupakan penyebab terbentuknya jurang pemisah yang dalam antara ras kulit putih dan ras kulit berwarna. Dengan cepat teori Darwin mempengaruhi manusia bahwa bangsa berkulit putih (Eropa) merekalah manusia paling unggul diantara semua makhluk. Paradigma ini pada akhirnya akan menimbulkan gerakan-gerakan baru yang memperjelas bentuk-bentuk rasisme yang lebih serius dalam masyarakat. Rasisme tidak hanya soal kulit, tapi semua golongan tapi etnisitas, agama, bahasa, suku dan masih banyak yang lainnya. Selain itu, Teori Pembersihan Ras dari Alfred Ploetz. Dulu di awal abad ke 20, seorang ilmuwan yang bertitel Eugenika bernama Alfred Ploetz adalah orang yang populer dan berpengaruh. Eugenika sendiri adalah ahli filosofi sosial yang bertujuan memperbaiki ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Titel yang mengerikan bukan? Benar. Ilmuwan inilah yang membantu Nazi menguasai Jerman dengan iming-iming negara berbasis ras. Hitler pun memberinya titel prestisius berupa profesor. Dari sinilah ide untuk menumpas jutaan Yahudi, orang Slovakia, dan Roma muncul. Salah satu bukunya yang berjudul "The Efficiency of our Race and the Protection of the Weak", Ploetz menyerukan gagasan bahwa ras Arya adalah ras yang paling superior di muka Bumi. Ia juga menyebut bahwa jika ada persilangan ras dengan ras lain, maka akan ada penurunan kualitas masyarakat. Hal ini berujung pada pembunuhan anak-anak penyandang disabilitas dan pelarangan hubungan antar ras. Dia sendiri di era Partai Nazi masih berkuasa. Sementara, George-Louis Leclerc, Comte de Buffon Rasisme dibedakan dari gagasan kecantikan yang jadi standar hingga sekarang, George-Louis Leclerc, Comte de Buffon adalah seorang aristokrat Prancis yang hidup di era abad ke 18. Dia disebut-sebut adalah orang yang memperkenalkan kata "ras" untuk pertama kalinya, dan yang pertama mengembangkan teori ras manusia jauh sebelum Charles Darwin. Masalahnya, gagasannya tentang ras masih sangat rasis. Dalam karyanya, ras Nordik adalah manusia 'asli.' Orang memiliki kulit yang hitam adalah hasil adaptasi dengan cuaca atau iklim yang lebih panas. Dia berpendapat bahwa jika seseorang berpindah ke tempat yang lebih dingin, kulitnya akan lebih terang, yang mana hal tersebut dibantah di era modern. Gagasannya paling kontroversial di era modern adalah hirarki ras manusia yang ditentukan oleh kecantikan. Gagasan tentang kecantikan sendiri muncul dari dirinya, di mana kecantikan masih Eropa-sentris yang mengacu pada mitologi Yunani. Buffon juga yang memopulerkan kata "Kaukasian" untuk orang kulit putih yang ia sebut sebagai ras dengan wanita tercantik di dunia. Hal tersebut mendarah daging hingga saat ini. Tanpa sadar, ia membuat wanita dari ras non kulit putih akan inferior terhadap kecantikan orang kulit putih. Adapun Teori Skala makhluk hidup dari Sir William Petty, ia adalah seorang ilmuwan asal Inggris bernama Sir William Petty yang populer di era abad ke 17, menulis sebuah karya ilmiah yang mencoba menelaah rasisme secara ilmiah. Dia mempunyai gagasan bahwa beberapa ras tak hanya dibedakan dengan adanya perbedaan fisik, namun juga perilaku dan kecerdasan. Dalam karyanya yang berjudul The Scale of Creatures atau Skala Makhluk Hidup, Petty menyebut bahwa semua makhluk hidup ciptaan Tuhan ada dalam sebuah piramida hirarki. Orang Kaukasian berada di paling atas, dan yang berada di bagian bawah adalah makhluk kecil seperti cacing. Dalam piramida tersebut, ras manusia diurutkan dari tertinggi yang terrendah, di mana yang berada setelah Kaukasian adalah orang Eropa pertengahan, hingga yang paling rendah adalah orang kulit hitam di pesisir barat Afrika atau lebih dikenal dengan Khoikhoi atau orang Guinea. Bahkan oleh Petty ras manusia terendah tersebut disebut sebagai 'jiwa yang paling mirip dengan monster,' serta paling dekat dengan kera. Teori inilah yang digunakan sebagai justifikasi untuk memperbudak orang klit hitam di era tersebut (Nillard J. Erickson, Teologi Kristen Volume 1, 495) Perbedaan mencolok dan menjadi momok di Indonesia adalah salah satunya karena rasis warna kulit, seperti apa yang dikatakan Drapetomania, di abad ke 19, seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Samuel A. Cartwright membuat sebuah teori bernama 'Drapetomania'. Drapetomania mengacu pada kondisi mental yang menyebabkan budak lari dari majikannya. Cartwright punya pandangan bahwa orang kulit hitam adalah kaum yang penurut jika diperintah majikan kulit putih, dan jika lari, berarti dia sakit jiwa. Cartwright berpendapat bahwa hal ini bisa dicegah dengan perhatian, keramahan, dan perlakuan manusiawi terhadap sang budak. Parahnya, hal yang 'sok' ilmiah ini merupakan hal yang tak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Bermodal menyebut struktur otak orang kulit hitam berbeda, hal ini langsung dijadikan justifikasi untuk menganggap budak yang lari adalah budak yang gila. Lebih parah lagi, cara menyembuhkan kegilaan ini adalah dengan 'mengeluarkan setan dari dalam diri budak tersebut,' dengan cara memukulinya. Dan Ilmuan terakhir yang mengatakan tentang rasisme adalah Benjamin Rush, Orang kulit hitam adalah 'orang kulit putih dengan penyakit kulit. Di abad ke 18, para ilmuwan di Amerika Serikat sangat tertarik dengan sebuah pertanyaan sederhana: mengapa orang Afrika memiliki kulit hitam. Meski sudah banyak sekali penelitian yang menyebut bahwa kulit hitam muncul karena faktor lingkungan, beberapa ilmuwan menyebut bahwa hal tersebut terjadi karena penyakit. Salah satu teori muncul dari Benjamin Rush, yang merupakan salah satu pendiri negara Amerika Serikat. Ialah yang menyebut kata "Negroidism" atau 'negroisme' yang mengacu pada kondisi kulit yang terserang penyakit sehingga kulit menjadi hitam. Menurutnya, ini adalah salah satu jenis lepra yang jinak dan diturunkan ke anak cucu mereka. Sebagai bukti dari teori anehnya ini, Rush memberi contoh seorang budak bernama Henry Moss, yang secara berkala kulitnya berubah menjadi putih dalam area-area tertentu. Hal ini banyak dipercaya sampai akhirnya ilmu pengetahuan modern membantahnya mentah-mentah. Hal yang dicontohkan Rush merupakan kasus Vitiligo. Vitiligo sendiri adalah kondisi kulit yang umum terjadi akibat pigmentasi yang hilang pada kulit. Hal ini menyebabkan warna memutih pada area-area tertentu kulit, terutama pada punggung tangan, wajah, dan ketiak. Penyakit ini tidak mematikan dan tidak dapat disembuhkan, namun beberapa warna kulit pada wajah dan leher dapat kembali. DAMPAK RASISME Dampak yang terjadi jika rasisme dan diskriminasi sudah terjadi, yang paling banyak terjadi adalah mental illness seseorang akan terganggu dan jika mental sudah terdampak, orang akan merada antipasti atau adanya rasa dendam, rasa benci kepada etnis atau ras tertentu yang mengganggunya karena itu sugesti dari kecil, selain itu dampak sosial juga akan berpengaruh dimana mereka terisolir dari masyarakat umum. Mereka dikucilkan dan selalu menjadi bulan-bulanan jika tidak taat kepada keinginan tuannya. DiAmerika, diskriminasi sosial mengakibatkan jurang pemisah yang sangat dalam antara warga kulit hitam dam warga kulit putih. "Orang kulit putih tidak mengenal kompromi dalam menjalankan kontrol negara bagian untuk menjaga dominasi kulit putih dengan cara memanfaatkan posisi mereka di Pemerintahan NasionaldiWashington. (Howard Cincotta dkk, Gnrl. Badan Penerangan Amerika Serikat-United States lnformation Agency 2 )Masyarakat wilayah selatan (1880-an) memberlakukan pemisahan sosialyang kaku antara orang kulit putih dan hitam, serta mentolerir kekerasan rasial." Oleh karena itu, dari pandangan teori evolusi menurut Millard dan Darwin, tidak seharusnya salah satu ras secara politik, mereka dikekang, ditindas, dan dikuasai sepenuhnya oleh ras yang menguasainya. paham rasisme mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, dan dampaknya sangat merugikan kelompok masyarakat tertentu. Paham ini tidak seharusnya dikembangkan dalar masyarakat dunia yang heterogen karena tujuannya mementingkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya. SIMPULAN Rasisme terjadi ketika seseprang mempunyai xenophobia dimana biasanya didasarkan prasangka rasis, etnis, agama, budaya ataupun kebangsaan, dan seseorang jika telah mengalami ini biasanya percaya bahwa apa yang dia anut lebih superior daripada yang lain. Mengapa manusia tidak bisa damai? Karena menariknya manusia pada dasarnya mempunyai kecenderungan untuk rasis dan bertindak diskriminatif. Darwin memperkenalkan ras sebagai sesuatu hal yang mengacu pada ciri-ciri biologis dan fisik. Satu di antara yang paling jelas adalah warna kulit. Mengutip Alo Liliweri dalam Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur (2005), asal mula istilah ras diketahui muncul sekitar tahun 1600. Kala itu, Francois Bernier, pertama kali mengemukakan gagasan tentang perbedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah. Kemudian dikutip dari publikasi dari Telkom University, secara historis rasisme berkembang saat ras yang berbeda bertemu dalam konteks kolonialisasi. Spoonley (1990:96) dalam bukunya yang berjudul Ethnicity and Racism mencoba menelusuri jejak-jejak rasisme, ia menyimpulkan bahwa ras adalah sebuah konsep kolonial yang berkembang saat semangat untuk melakukan ekspansi melanda Eropa. Sebagai bagian dari ideologi kolonial, rasisme melegitimasi eksploitasi yang dilakukan masyarakat kolonial kulit putih Eropa terhadap ras lain. Paul Spoonley melacak kasus seperti itu juga menimpa warga keturunan Maori di tengah komunitas ras kulit putih di Selandia Baru. Berbagai teori juga mengungkapkan berbagai macam rasisme yang terjadi dikehidupan sehari hari, dan terbukti jika melihat fakta dan kenyatannya sekarang selalu ada saja ditemukan oknum yang rasis di Indonesia DAFTAR PUSTAKA Verkuyl, J., Etika Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 1979, Darwin dan Teori Evolusi Part 1, (Gfresh EdisiJanuari), 2005, Samsul Munir Amir, Sejarah Peradaban Islam;Jakarta. Amzah.2018 Jerabek, Hynek. 2016. “W.E.B Du Bois on the History of Empirical Social Research.” Ethnic and Racial Studies 39(8):1391-1397 Darwin dan Teori Evolusi Part 1, (Gfresh EdisiJanuari), 2005 Verkuyl, J., Etika Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 1979