Academia.eduAcademia.edu

Hubungan antara Konformitas dengan Status Identitas Diri pada Penggemar KPop

2020

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA PENGGEMAR KPOP Oleh Novi Julita Fakultas Psikologi UIN Suska Riau Abstrak Industri musik Korea atau yang lebih dikenal dengan istilah Kpop telah sukses meraih minat masyarakat dunia. Setiap boyband atau girlband memiliki komunitas penggemar atau yang lebih di kenal dengan istilah fandom/fanbase. Para penggemar yang sebagian besar remaja ini berbagi informasi agar semakin banyak yang mengetahui kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh idola mereka sehingga para penggemar akan semakin ketergantungan konsumsi informasi. Hal ini akan mempengaruhi identitas diri remaja mengingat masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Bentuk identitas remaja merupakan hasil identifikasi remaja terhadap idola Kpop yang dapat dilihat dari perubahan penampilan dan perilaku sehari-hari remaja setelah menyukai Kpop. Masa remaja dapat ditandai dengan ikatan kelompok yang kuat sehingga remaja cenderung konform dengan kelompoknya. Tujuan penelitia...

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA PENGGEMAR KPOP SKRIPSI OLEH: NOVI JULITA 11461201498 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2019 PERSEMBAHAN Karya tulis ini kupersembahkan kepada Bapak Ahmad Yasin dan Ibu Elya Rosa Orang tua yang telah memberikan segenap kasih dan sayang kepada penulis dari lahir hingga saat ini dan tidak pernah berhenti berdoa untuk segala yang terbaik bagi penulis. iv MOTTO “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan telah mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Q.S. Qaaf : 16) “Barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barang siapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya” (Sabda Rasulullah SAW) “Tidak peduli siapa dirimu, darimana kamu berasal, apa warna kulitmu, apa jenis kelaminmu, cukup katakan apa yang kau inginkan dan pikirkan.” (Kim Nam Joon – BTS) v KATA PENGANTAR ِ‫ــــــــــــــــــم‬ ‫س‬ ْ ‫الله ِب‬ ِ َّ ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ِ ِ‫الرحْ َمن‬ Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan segala berkah, rahmaat, dan karunia-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan penyususunan skripsi dengan judul “Hubungan antara Konformitas dengan Status Identitas Diri pada Penggemar Kpop”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga dan sahabatnya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) di Universtas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari kemuliaan hati berbagai pihak yang memberikan peneliti motivasi, semangat, bimbingan, tenaga, kemudahan, pemikiran, dan kekuatan yang selama ini mendorong peneliti untuk mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucap kan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. KH. Ahmad Mujahidin, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Bapak Prof. Dr. Hairunnas Rajab, M.Ag selaku Dekan Fakultas Psikologi Univesitas Islam Negeri Sultan Syaif Kasim Riau. 3. Bapak Dr.H. Yasmaruddin Bardansyah, Lc. MA selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Zulhiddah, M.Pd selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dra. vi Nurhusnawati, M.Pd selaku wakil Dekan III Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. 4. Bapak Dr. Khairil Anwar, M.A dan Ibu Linda Aryani, M.Si. selaku Pembimbing Akademik (PA), terima kasih atas bimbingan, dukungan, perhatian, kesabaran kepada peneliti selama peneliti menjalani perkuliahan di Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. 5. Ibu Ricca Angreini Munthe, MA. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan dukungan, perhatian, kepercayaan, dan kesabaran dalam membimbing peneliti menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Hirmaningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog. selaku penguji I, terimakasih atas bimbingan, masukan dengan penuh ketelitian dan kesabaran demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen Fakultas Pskologi. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan, semoga menjadi bekal dan berkah bagi peneliti dalam menjalani kehidupan. 8. Seluruh Karyawan/ti akademik Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu peneliti dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan. 9. Ayahanda Ahmad Yasin dan Ibunda Elya Rosa tercinta yang selalu berjuang untuk peneliti. Terima kasih atas segala pengorbanan, dukungan, do’a, semangat, dan tuntunan yang diberikan dengan tulus kepada peneliti dari buaian hingga saat ini. Ayah dan Ibu adalah pria dan wanita terbaik dalam hidupku. vii 10. Kakakku Evy Susanty, S.E. beserta abang ipar M.Syahroni, Abangku Syamsu Rizal beserta kakak ipar Dwi Erawati, kakakku Vivi Amelia, S.Pd. dan abang ipar Novan Syahputra Manik, keponakanku Muhammad Ihsan dan Bimo Prasetyo dkk. Terima kasih atas semua do’a, dukungan, semangat, dan bantuannya selama ini. 11. Teman-teman seperjuangan (Different but Best Friend) Tika Julianingsih, Evi Kurniawati, Novita Sari, Dina Novita Sari Zalina, Yosi Novianti, Rizky Dewiyani Kalele. Terima kasih atas dorongan, bantuan, kebersamaan, semangat, dan waktu yang kita jalani selama ini diperkuliahan. 12. Teman-teman tembolok Mbak Isti, Ninit, dan Yooni. Terima kasih telah bersama selama beberapa tahun ini, semoga persahabatan ini diberkahi Allah swt. Aamiin. 13. Teman-teman KKN Desa Pulau Payung Anita Istiqomah, Nita Rahayu, Yuni Sahputri, Nisa Ulfitri, Desmi Nofika Putri, Azhiah Putri, Ahmad Daud Lubis, Muhammad Ibnu, Muhammad Abdul Majid, Harun AlRasyid, dan Ade Isnan. Terima kasih atas semangat dan pengalaman yang sangat berharga. 14. Kepada seluruh keluarga besar ARMY INDONESIA dan Kpopers Indonesia atas izin dan keramahannya kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar serta bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi subjek dalam penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. viii 15. Teman-teman E (Extra Ordinary) Class angkatan 2014. Terima kasih atas kebersamaannya selama menempuh perkuliahan di Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Semoga kita menjadi sarjana psikologi yang sukses. Aamiin. Sesungguhnya hanya Allah Yang Maha Penyempurna, oleh karena itu meskipun skripsi ini dibuat dengan segenap daya dan usaha, tentu masih ada kekurangan yang menyertainya. Maka peneliti dengan penuh kelapangan hati menerima adanya kemungkinan kritik dan saran dari pembaca. Harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pekanbaru, Juli 2019 Peneliti Novi Julita NIM. 11461201498 ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................... iii PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................ v KATA PENGANTAR ................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix ABSTRAK..................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................... C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... D. Keaslian Penelitian ................................................................................... E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 1 1 6 6 6 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... A. Identitas Diri ............................................................................................ 1. Definisi Identitas Diri .......................................................................... 2. Aspek Identitas Diri ............................................................................. 3. Status Identitas Diri ............................................................................. 4. Perkembangan Identitas Diri ................................................................ 5. Faktor yang Mempengaruhi Identitas Diri............................................ B. Konformitas ............................................................................................. 1. Definisi Konformitas ........................................................................... 2. Aspek Konformitas .............................................................................. 3. Faktor yang Mempengaruhi Konformitas............................................. C. Penggemar Korean Pop (Kpopers) ........................................................... D. Kerangka Berpikir .................................................................................... E. Hipotesis .................................................................................................. 9 9 9 10 12 14 15 17 17 18 21 22 23 25 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... A. Desain Penelitian ..................................................................................... B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................ 1. Variabel independen ............................................................................ 2. Variabel dependen ............................................................................... 26 26 27 27 27 x C. Definisi Operasional ................................................................................ 1. Definisi Operasional Identitas Diri....................................................... 2. Definisi Operasional Konformitas........................................................ D. Subjek Penelitian ..................................................................................... 1. Populasi............................................................................................... 2. Sampel ................................................................................................ 3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... E. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 1. Skala Identitas Diri .............................................................................. 2. Skala Konformitas ............................................................................... F. Validitas dan Reliabilitas.......................................................................... 1. Uji Coba Alat Ukur ............................................................................. 2. Uji Validitas ........................................................................................ 3. Uji Daya Beda Aitem .......................................................................... 4. Uji Reliabilitas .................................................................................... G. Teknik Analisis Data ................................................................................ H. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 28 28 28 28 28 28 29 29 29 30 33 33 33 34 37 38 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ A. Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 1. Berdasarkan Usia ................................................................................. B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. C. Hasil Penelitian ........................................................................................ 1. Uji Asumsi .......................................................................................... 2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 3. Kategorisasi Data Penelitian ................................................................ D. Pembahasan ............................................................................................. 39 39 39 39 40 40 42 43 47 BAB V PENUTUP ........................................................................................ A. Kesimpulan .............................................................................................. B. Saran........................................................................................................ 1. Praktisi Psikologi................................................................................. 2. Peneliti Selanjutnya ............................................................................. 51 51 52 52 52 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 53 xi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Blueprint Skala Status Identitas Diri ..................................................... 30 Tabel 3.2 Blueprint Skala Konformitas ................................................................. 32 Tabel 3.3 Blueprint Skala Status Identitas Diri setelah Try Out............................. 35 Tabel 3.4 Blueprint Skala Konformitas setelah Try Out ........................................ 36 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas. ............................................................................ 38 Tabel 3.6 Rincian Jadwal Penelitian ..................................................................... 38 Tabel 4.1 Deskripsi Subjek berdasarkan Usia ....................................................... 39 Tabel 4.2 Gambaran Hipotetik dan Empirik Variabel Status Identitas Diri............ 44 Tabel 4.3 Kategorisasi Variabel Status Identitas Diri ............................................ 44 Tabel 4.4 Gambaran Hipotetik dan Empirik Variabel Konformitas ....................... 46 Tabel 4.5 Kategorisasi Variabel Konformitas ....................................................... 46 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Validasi Alat Ukur Lampiran B : Skala Tryout Lampiran C : Tabulasi Data Mentah Tryout Lampiran D : Reliabilitas dan Diskriminasi Aitem Lampiran E : Skala Penelitian Lampiran F : Tabulasi Data Mentah Penelitian Lampiran G : Uji Asumsi Lampiran H : Uji Hipotesis xiii HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA PENGGEMAR KPOP Oleh Novi Julita Fakultas Psikologi UIN Suska Riau Abstrak Industri musik Korea atau yang lebih dikenal dengan istilah Kpop telah sukses meraih minat masyarakat dunia. Setiap boyband atau girlband memiliki komunitas penggemar atau yang lebih di kenal dengan istilah fandom/fanbase. Para penggemar yang sebagian besar remaja ini berbagi informasi agar semakin banyak yang mengetahui kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh idola mereka sehingga para penggemar akan semakin ketergantungan konsumsi informasi. Hal ini akan mempengaruhi identitas diri remaja mengingat masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Bentuk identitas remaja merupakan hasil identifikasi remaja terhadap idola Kpop yang dapat dilihat dari perubahan penampilan dan perilaku sehari-hari remaja setelah menyukai Kpop. Masa remaja dapat ditandai dengan ikatan kelompok yang kuat sehingga remaja cenderung konform dengan kelompoknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan status identitas diri pada penggemar Kpop. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang penggemar Kpop dengan teknik accidental sampling. Data penelitian menggunakan skala konformitas dengan menggunakan teori Baron & Byrne (2005) sebanyak 22 aitem dengan reliabilitas sebesar 0,882, sedangkan status identitas diri menggunakan Ego Identity Process Questionare (EIPQ) oleh Zimmerman (2010) sebanyak 18 aitem dengan reliabilitas 0,778. Metode analisis menggunakan regresi sederhana dengan nilai F= 4,162 (p<0,05). Menunjukkan bahwa konformitas memberikan pengaruh terhadap status identitas diri. Kata Kunci: Konformitas, Status Identitas Diri xiv CORELATION BETWEEN CONFORMITY WITH SELF IDENTITY STATUS IN KPOP FANS Novi Julita Faculty Psychology, State Islamic University Suska of Riau Korean music industry or also known as Kpop already success to attract the attention people of the world. Every boyband or girlband has a fans community that named as fandom/fanbase. A lot of Kpop fans are adolescents which is they always sharing information to find out every activity about their idol, so Kpop fans would more searching information. This will affect adolescent self identity considering adolescence is a period to looking for identity. The form of adolescent identity is the identification of Kpop idols which can be seen from changes in adolescent appearance and daily behavior after liking Kpop. Adolescent can be characterized by strong group bond, so it tends to conform to the group. The purpose of this research was to determine the correlation between conformity and self identity status in Kpop fans. Sampling of this research is 100 Kpop fans with accidental sampling technic. Research data using conformity scale with Baron & Byrne (2005) theory 22 items with reliability 0,882, meanwhile self identity status using Ego Identity Process Questionare (EIPQ) by Zimmerman (2010) 18 items with reliability 0,778. Analysis method using regression with value F= 4,162 (p<0,05). It means conformity has influence to self identity status. Key Words: Conformity, Self Identity Status xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Korea merupakan salah satu negara yang sudah terkenal kemajuannya, baik itu dari segi fashion, kosmetik, drama, dan terutama industri musik. Industri musik Korea, atau yang lebih dikenal dengan istilah Kpop, telah sukses meraih minat masyarakat dunia. Hal ini dikarenakan musik yang dikemas merupakan musik yang enerjik, ditambah lagi dengan gerakan koreografi yang apik dan visual yang mendukung, sehingga menarik perhatian. Seiring berkembangnya industri musik di negara tersebut, maka banyak bermunculan boyband atau girlband. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik pop Korea merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari demam Korea (Korean wave) di berbagai negara. Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut mempengaruhi unsur-unsur awal musik pop Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak dapat berkembang hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu (Simbar, 2016). Setiap boyband atau girlband memiliki komunitas penggemar atau yang lebih di kenal dengan istilah fandom/fanbase. Komunitas fans ini biasanya akan berbagi informasi tentang idola mereka. Para penggemar berbagi informasi agar semakin banyak yang mengetahui kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh idola mereka 1 2 sehingga para penggemar akan semakin ketergantungan konsumsi informasi. Para penggemar Kpop secara terang-terangan menyatakan rasa cinta kepada idola melalui akun media sosial. Melalui dunia maya, penggemar Kpop dapat dengan bebas mengungkapkan dan mencurahkan isi hati mereka kepada sesama penggemar Kpop lainnya dengan posting pada blog maupun forum (Nastiti, 2010). Penggemar Kpop sering menghabiskan waktunya didepan komputer selama berjam-jam untuk berdiskusi mengenai objek kesenangan mereka hingga ke perilaku obsesif yang berlebihan, yaitu stalking yang artinya menguntit, istilah yang digunakan untuk mengacu pada perhatian obsesif yang tidak diinginkan individu atau grup, yang dilakukan oleh orang tertentu. Aktivitas lain yang dilakukan penggemar adalah dalam hal konsumsi membeli album Kpop, menonton konser Kpop, mendownload video performance, mv (music video), lagu-lagu, variety show, fangirling (update mengenai berita Kpop), dan membeli merchandise. Sasaran pasar dari musik ini kebanyakan adalah kalangan remaja. Remaja memiliki kegemaran masing-masing dalam menentukan idola mereka, seperti halnya musik Kpop yang banyak digemari sehingga banyak memiliki penggemar setia dan setiap boyband atau girlband memiliki penggemar juga klub penggemar tersendiri (Pertiwi, 2013). Fenomena gelombang Korea melanda generasi muda terutama remaja Indonesia yang umumnya menyenangi drama Korea dan musik pop (dalam Jannah, 2014). 3 Masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri, terjadi pada masa remaja awal umur 12-15 tahun, remaja tengah umur 15-18 tahun, dan remaja akhir 18-21 tahun (Hurlock, 2003). Pencarian identitas diri tersebut berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, bagaimana perannya dalam keluarga maupun masyarakat. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang atau manusia dalam proses menuju pencarian jati diri di masa awal kehidupan yang sebenarnya pada dirinya serta pencarian jati diri seseorang. Maka hal ini dapat diartikan bahwa identitas diri atau jati diri merupakan proses terbentuknya konsep diri remaja (Erikson, 1989). Yusuf (2006) mengatakan bahwa masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja batasan usia remaja adalah masa di antara 12-22 tahun. Para siswa SMA berada pada masa remaja yang dapat ditandai dengan ikatan kelompok yang kuat sehingga remaja cenderung konform dengan kelompoknya. Remaja lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya terutama ketika mengalami krisis identitas. Melalui teman sebaya dapat membantu remaja untuk memahami identitas diri (jati/diri) sebagai suatu hal yang penting. Identitas diri remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, bagaimana perannya dalam keluarga maupun masyarakat. Berbagai bentuk figur atau image dari suatu idola berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi dalam diri remaja. Identitas diri yang dibentuk remaja dengan melakukan suatu bentuk eksplorasi dengan melakukan proses identifikasi dalam membentuk identitas dirinya. Bentuk identitas remaja merupakan hasil identifikasi remaja terhadap idola Kpop yang dapat dilihat dari perubahan penampilan dan perilaku sehari-hari 4 remaja setelah menyukai Kpop. Idola Kpop dilihat remaja sebagai acuan membentuk identitas diri yang ideal (Jannah, 2014). Hal ini dapat terlihat dari penampilan para penggemar Kpop. Penggemar Kpop senang menggunakan atribut-atribut yang berhubungan dengan idolanya. Penggemar Kpop menciptakan gaya-gaya dan pilihan-pilihan pakaian, penggunaan musik, TV, hiasan kamar, gaya subkultural seperti gaya bicara, serta penciptaan musik dan tarian (Wuryanta, 2011). Bentuk identitas remaja merupakan hasil identifikasi remaja terhadap idola Kpop yang dapat dilihat dari perubahan penampilan dan perilaku sehari-hari remaja setelah menyukai Kpop. Remaja ingin menunjukkan kepada orang lain tentang apa yang dikenakannya, seperti menggunakan barang-barang yang berhubungan dengan idolanya. Barang-barang yang berhubungan dengan idola merupakan simbol (identitas sosial) remaja yang ditunjukkan remaja kepada masyarakat bahwa remaja adalah penggemar Kpop dan ingin dipandang sebagai penggemar Kpop (Jannah, 2014). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2014), dikatakan bahwa setiap remaja telah melakukan eksplorasi terhadap komitmen yang dipilihnya melalui sebuah tindakan berupa aktifitas yang berhubungan dengan kegemarannya terhadap Kpop. Status identitas diri yang terbentuk pada remaja yang memiliki fanatisme Kpop berbeda-beda, tergantung dari eksplorasi dan seberapa kuat komitmen yang dimilikinya agar tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Erikson (dalam Hasanah, 2013) berpendapat bahwa salah satu hal yang dapat mempengaruhi identitas diri remaja adalah kelompok acuan (reference 5 group), yaitu kelompok yang terbentuk pada remaja yang memiliki kesamaan minat. Melalui kelompok tersebut, remaja dapat memperoleh nilai-nilai dan peran yang dapat menjadi acuan bagi dirinya. Penggemar Korean wave pada komunitas fandom masing-masing akan memberikan dukungan kepada idolanya, dan sesama penggemar akan setia mendampingi idolanya, hal ini karena perilaku konformitas yang ditunjukkan oleh kelompok tersebut. Walaupun memiliki fandom yang berbeda-beda, tetapi sesama penggemar Kpop akan saling memberikan dukungan. Terdapat konformitas dari orang-orang sekitar yang menyukai Kpop sehingga sedikit atau banyak seseorang akan mulai tertarik pada dunia Kpop tersebut. Terlebih lagi yang menjadi pasar dari musik ini kebanyakan adalah kalangan remaja, dimana dalam masanya remaja akan cenderung konform pada teman-temannya. Sebuah tekanan atau tuntutan teman-teman sebaya pada masa remaja dapat bersifat positif maupun negatif (Santrock, 2003). Hogg dan Abram (dalam Utami, 2013) berpendapat bahwa rasa keterikatan, peduli, serta bangga yang berasal dari pengetahuan seseorang dalam berbagai kategori keanggotaan sosial dengan anggota lain, bahkan tanpa perlu memiliki hubungan personal yang dekat, mengetahui atau memiliki berbagai minat. Konformitas terjadi apabila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan atau melakukan hal yang sama. Konformitas juga dilakukan agar terhindar dari prasangka (prejudice) dan membentuk konsep diri berupa identitas sosial yang 6 didasarkan pada afiliasi kelompok serta identitas personal yang didasarkan pada karakteristik individual yang unik (Baron dan Byrne, 2004). Berdasarkan fenomena permasalahan di atas beserta teori yang mendukung, maka penulis tertarik untuk meneliti apakah ada Hubungan antara Konformitas dengan Status Identitas Diri pada Penggemar Kpop. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan utama yaitu “Apakah ada hubungan antara Konformitas dengan Status Identitas Diri pada Penggemar Kpop?”. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan status identitas diri pada penggemar Kpop. D. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau metode analisis yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai hubungan fanatisme dengan kontrol diri pada penggemar Kpop. Penelitian terkait dan hampir sama yaitu “Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan 7 Pembentukan Identitas Diri pada Remaja” yang dilakukan oleh Hidayah pada tahun 2014. Kesamaan penelitian Hidayah dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah dari variabel konformitas dan Identitas diri.Sedangkan perbedaannya adalah subjek penelitian yang peneliti ambil adalah remaja penggemar Kpop, dan pada penelitian Hidayah subjek penelitian hanya remaja saja. Hasil penelitian Hidayah ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas teman sebaya dengan pembentukan identitas diri, artinya semakin tinggi konformitas teman sebaya yang dilakukan oleh remaja, maka semakin tidak ideal pembentukan identitas dirinya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya, maka semakin ideal pembentukan identitas remaja. Penelitian lain yang terkait adalah penelitian yang dilakukan oleh Jannah pada tahun 2014 mengenai “Gambaran Identitas Diri Remaja Akhir Wanita yang Memiliki Fanatisme K-Pop di Samarinda”. Kesamaan penelitian Jannah dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah dari variabel identitas diri dan fanatisme K-Pop. Sedangkan perbedaannya dari metode penelitian, metode yang peneliti lakukan adalah kuantitatif sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Jannah adalah dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Berdasarkan uraian diatas, maka walaupun telah ada penelitian sebelumnya baik berkaitan dengan konformitas dan identitas diri, namun tetap berbeda dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Dengan demikian, maka topik penelitian yang peneliti lakukan ini benar-benar asli dan orisinil. 8 E. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat, yaitu manfaat secara teoritis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Psikologi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ataupun acuan mengenai “Hubungan antara Konformitas dengan Status Identitas Diri pada Penggemar Kpop”. 2. Manfaat Praktis Manfaat penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menjadi dasar pemberian layanan dan wawasan dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai konformitas dan status identitas diri. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Identitas diri 1. Definisi Identitas Diri Erikson (Desmita, 2008) mendefinisikan identitas diri sebagai kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti pada dirinya dengan tepat di dalam konteks kehidupan yang akan datang menjadi sebuah kesatuan gambaran diri yang utuh dan berkesinambungan untuk menemukan jati dirinya. Untuk membangun suatu identitas yang mampu mengalahkan kebingungan, Erikson mengemukakan bahwa dalam identitas, pertumbuhan dan masa krisis yang dialami remaja dalam sebuah pertimbangan.Pada tahap ini, remaja sering menolak orang tuanya dan semua yang dekat dengan mereka agar dapat membuat jarak dengan masa kanak-kanak sebagai pembentukan identitas mereka sendiri. Remaja haus akan role model dan tidak dapat membedakan dimana mereka dapat menemukan model itu. Identitas diri adalah proses menjadi seorang individu yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Papalia, 2008). Identitas diri yaitu suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, serta keyakinan yang relative stabil sepanjang rentang kehidupan. Bila seseorang telah memperoleh identitas, maka ia akan menyadari ciri-ciri khas kepribadiannya, seperti kesukuan atau ketidaksukuannya, aspirasi, tujuan masa depan yang diantisipasi, perasaan bahwa ia dapat dan harus mengatur orientasi hidupnya (Desmita, 2008). 9 10 Erikson (Desmita, 2008) menyatakan salah satu tugas terpenting yang dihadapi remaja yaitu menyelesaikan krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuk suatu identitas diri yang stabil pada akhir masa remaja. Remaja yang berhasil mencapai status identitas diri yang stabil, akan memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya, memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya, penuh percaya diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil keputusan penting, mampu mengantisipasi tantangan masa depan, serta mengenal perannya dalam masyarakat. 2. Aspek identitas diri Marcia (1993) mengklasifikasikan kategori status identitas berdasarkan dua pertimbangan: (1) apakah mereka mengalami suatu krisis identitas atau tidak (eksplorasi), dan (2) pada tingkat mana mereka memiliki komitmen. Menurut Marcia (1993) identitas diri pada remaja dapat berada pada salah satu dari empat status identitas (diffusion, foreclosure, moratorium, dan achivement). Marcia menyatakan bahwa pembentukan identitas diri dapat digambarkan melalui status identitas berdasarkan ada tidaknya eksplorasi (krisis) dan komitmen. Eksplorasi yang juga dikenal dengan istilah krisis adalah suatu periode dimana adanya keinginan untuk berusaha mencari tahu, menyelidiki berbagai pilihan yang ada dan aktif bertanya secara serius, untuk mencapai sebuah keputusan tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai, nilai-nilai, dan keyakinankeyakinan. Sedangkan komitmen merupakan aktifitas yang relatif tegas dan 11 menarik tentang elemen-elemen identitas remaja, berperan sebagai pengarah menuju tindakan penuh arti pada sesuatu yang dipilih dengan disertai keyakinan, kesetiaan, dan sulit untuk goyah atau dipengaruhi. Dalam studi empirik tentang perkembangan identitas oleh Marcia (1993) aspek-aspek identitas yaitu: a. Aspek pekerjaan, merupakan kesadaran remaja akan keberadaan dirinya berkaitan dengan kemampuan menyelesaikan konflik dalam memilih pekerjaan. b. Aspek keyakinan agama, merupakan kesadaran remaja akan keberadaan dirinya berkaitan dengan kemampuan menyelesaikan konflik dalam keyakinan agama. c. Aspek politik, merupakan kesadaran remaja akan keberadaan dirinya berkaitan dengan kemampuan menyelesaikan konflik dalam menganut paham politik tertentu. Aspek-aspek lain mengenai identitas diri menurut Marcia (1993) antara lain: a. Eksplorasi (eksploration) Eksplorasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk menggali dan mencari informasi atau alternatif sebanyak-banyaknya dan mempunyai hubungan dengan kepentingan di masa depan. b. Komitmen (commitment) Komitmen didefinisikan sebagai suatu sikap yang cenderung menetap dan memberikan kesetiaan terhadap alternatif yang telah dipilih dan diyakini sebagai yang paling baik dan berguna bagi masa depannya. 12 3. Status identitas diri Status identitas diri adalah pengkategorian identitas diri yang didasarkan pada hasil proses eksplorasi dan komitmen menurut teori Marcia. Proses pembentukan identitas, merupakan suatu pengalaman yang sangat penting bagi individu. Identitas diri dicapai melalui proses eksplorasi terhadap alternatif yang ada disekitarnya; dan tingkat komitmen yang dimiliki terdapat alternatif yang telah dipilih atas dasar hasil eksplorasinya (Purwadi, 2004). a. Identitas achievement, merupakan status bentuk identitas yang membentuk pada individu yang berhasil menggali dan menguasai sejumlah informasi penting bagi dirinya, mampu membandingkan dengan rasa senang (sikap positif) berbagai segi positif-negatifnya masing-masing. Dengan demikian yang bersangkutan dengan segera mampu menentukan pilihan informasi mana yang diambil sebagai komponen pembentuk identitas dirinya. Di sisi lain, ketika menentukan pilihan atas alternatif, maka yang bersangkutan menunjukkan kesetian yang kuat terhadap pilihannya itu, karena remaja tahu bahwa pilihannya itu memang tepat bagi dirinya. b. Identitas moratorium, merupakan status identitas yang terbangun dari hasil eksplorasi yang cukup baik, akan tetapi tidak didukung dengan tingkat komitmen yang seimbang. Dari segi komitmen, identitas ini kurang menunjukkan keteguhan untuk mempertahankan alternatif yang telah menjadi pilihannya, mungkin karena yang bersangkutan kurang 13 menguasai informasi tentang alternatif yang menjadi pilihannya. Sehingga tidak tahu tentang apa, bagaimana, kelebihan dari pilihannya itu, sehingga cenderung mudah terombang-ambing oleh kemunculan alternatif baru yang berhasil dieksplorasi. c. Identitas foreclosure, identitas ini terbentuk dari hasil eksplorasi yang tidak maksimal. Pengetahuan tentang berbagai alternatif tidak dikuasai dengan baik, bahkan individu dengan status identitas ini cenderung kurang senang mencari informasi. Pilihan-pilihan dibuat tanpa didukung dengan pemahaman yang lengkap tentang kelebihan dan kelemahan secara objektif dan proporsional. Akan tetapi individu ini setelah menentukan pilihan, remaja menunjukkan tingkat kesetiaan yang kuat, tidak mudah tergoyahkan oleh kemunculan alternatif baru. Hal sangat mungkin karena yang bersangkutan tidak begitu suka untuk mencari pengetahuan tentang alternatif baru itu. d. Identitas diffusion, identitas yang terbentuk pada individu baik eksplorasi maupun komitmen dengan tingkat yang sama-samarendah. Individu dengan identitas ini tidak memiliki sesmangat untuk menggali informasi yang diperlukan untuk membentuk identitas dirinya, sehingga tidak mampu membandingkan antara alternatif pilihan satu dengan yang lain; akhirnya remaja juga akan mengalami kesulitan ketika harus membuat keputusan dengan cepat. Pada bagian lain individu dengan identitas ini tidak memiliki kekuatan untuk memperthankan apa yang menjadi pilihannya, krena tidak tahu mengapa dan bagaimana remaja memilih alternatif tersebut. Dengan 14 demikian, individu ini menjadi sangat mudah berubah haluan, mengganti pilihan jika ada pengaruh yang datang padanya, terlebih jika pengaruh itu datang dari orang yang dihormatinya, seperti orang tua, tokoh lain yang banyak berperan dalam hidupnya. Berdasarkan teori Marcia, Zimmermann (2010) mengembangkan indikator ideologi dan sosial atau interpersonal, yakni sebagai berikut: a. Komitmen 1) Ideologi: Pekerjaan, politik, agama, nilai 2) Interpersonal: Persahabatan, keluarga, kencan, peran gender b. Eksplorasi 1) Ideologi: Pekerjaan, politik, agama, nilai 2) Interpersonal: Persahabatan, keluarga, kencan, peran gender 4. Perkembangan Identitas Diri Identitas diri juga berkaitan dengan berbagai ragam domain kehidupan yang terdapat ditengah masyarakat. Marcia (1993) bahwa status identitas seseorang pada sesuatu domain akan berbeda dengan status identitasnya pada domain yang lain. Hal ini disebabkan adanya kemampuan dan tingkat keberhasilan eksplorasi dan komitmen seseorang juga berbeda untuk domain satu dengan domain yang lain. Hal ini sangat wajar karena dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti : latar belakang keluarga, jenis pekerjaan orang tua, serta pengalaman yang diperoleh dari pengasuhan orang tua pada masa kanak-kanak (enabling maupun constraining) pada masyarakat kota maupun masyarakat desa; akan dapat mempengaruhi eksplorasi dan komitmennya. Pengalaman selama hidup dan 15 tinggal bersama orang tua dalam suasana gaya pengasuhan yang diterapkan, memberikan pengalaman yang bersifat psikologis; praktis dapat dijadikan informasi tambahan ketika yang bersangkutan akan menentukan pilihan alternatif. Dapat juga dijadikan pertimbangan untuk membuat keputusan, dan memilih alternatif tertentu yang memberikan jaminan masa depan. Dengan demikian, sangat mungkin pada domain tertentu, eksplorasi dan komitmen berada pada tingkat tertentu (tinggi). Tetapi pada domain yang lain, eksplorasi dan komitmen dapat lebih tinggi, atau lebih rendah. Tingkat eksplorasi dan komitmen yang dicapai seseorang sangat dipengaruhi oleh hasil perkembangan yang dicapai pada masa sebelumnya. Eksplorasi dan komitmen merupakan dimensi identitas yang dapat digunakan untuk melihat dan mengukur perkembangan status identits seseorang itu Diffusion, Foreclosure, Moratorium, atau Achievement. Sangat dimungkinkan seseorang memiliki status identitas yang berbeda pada domain yang lain; misalnya, untuk domain pekerjaan, seseorang berada pada status achievement, sedang pada domain agama seseorang dengan status identitas foreclosure, dan sebagainya (Purwadi, 2004). 5. Faktor yang mempengaruhi identitas diri Erikson (Desmita, 2008) berpendapat bahwa terdapat beberapa sumber yang mempengaruhi identitas diri, yaitu: a. Lingkungan sosial, dimana remaja tumbuh dan berkembang seperti keluarga, tetangga, terutama kelompok teman sebaya. Kuatnya pengaruh 16 kelompok teman sebaya terjadi karena remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman sebaya terhadap sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga (Hurlock, 1980). b. Kelompok acuan (reference group), yaitu kelompok yang terbentuk pada remaja yang umumnya adalah anggota kelompok teman sebaya (peer group), misal kelompok agama atau kelompok yang memiliki minat yang sama. Teman sebaya merupakan kelompok acuan bagi seseorang untuk mengidentifikasi dirinya dan untuk mengikuti standar kelompok. Sejak seorang remaja menjadi bagian dari kelompok teman sebaya tersebut, identitas dirinya sudah mulai terbentuk, karena teman sebaya membantu remaja untuk memahami identitas diri sebagai suatu hal yang penting (Yusuf, 2011). Berawal dari berkumpul bersama teman sebaya, remaja kemudian membentuk sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai suatu konformitas (geng). Menurut Hurlock (1980) pengaruh geng akan meningkat selama masa remaja dan biasanya geng remaja beranggotakan remaja-remaja yang memiliki minat yang sejenis. c. Tokoh idola, yaitu seseorang yang sangat berarti seperti sahabat, guru, kakak, atau orang yang dikagumi. Keberadaan figur tokoh sukses yang dilihat remaja juga ikut memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembentukan identitas diri remaja. Remaja melihat, menilai, dan menemukan nilai-nilai yang dianggap baik ada pada figur tokoh tersebut, 17 selanjutnya diinternalisasi ke dalam dirinya untuk dijadikan bagian dari pembentuk identitasnya (Purwadi, 2004). Selain faktor-faktor diatas ada faktor lain yang mempengaruhi identitas diri. Hidayah (2014) mengatakan bahwa konformitas menjadi salah satu faktor dalam pembentukan identitas diri pada remaja. Jadi, ada banyak faktor yang memberi peran pada proses pembentukan identitas diri remaja, sehingga menyebabkan proses pembentukan identitas diri tersebut begitu rumitnya. B. Konformitas 1. Definisi konformitas Konformitas merupakan perilaku tertentu yang dilakukan, dikarenakan orang lain atau kelompoknya melakukan suatu perilaku atau tindakan yang sama, maka individu akan melakukannya meskipun individu tersebut menyukai atau tidak menyukai apa yang terjadi (Sears, 1985). Konformitas tidak hanya sekedar bertindak sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh orang lain, tetapi juga berarti dipengaruhi oleh bagaimana mereka bertindak. Individu bertindak atau berpikir secara berbeda dari tindakan dan pikiran yang biasa dilakukan individu jika individu itu sendiri (Myers, 2012). Konformitas adalah suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman sebaya terhadap anggotanya, tetapi memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya perilaku-perilaku tertentu pada anggota kelompok (Zebua dan Nurdjayadi, 2001). Konformitas muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang 18 dibayangkan (Santrock, 2003). Syers dkk (dalam Maukar, 2013) mengatakan bahwa konformitas muncul bila seseorang menampilkan tindakan tertentu karena setiap individu lain berperilaku tersebut. Konformitas bersifat konkliens, yaitu adanya perubahan pemikiran dari pemikiran pribadi menuju pemikiran publik (Agustin dalam Maukar, 2013). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konformita terjadi saat orang benar-benar menyesuaikan diri, bahkan meskipun dengan melakukan itu individu menentang persepsinya sendiri. Individu tidak selalu menerima apa yang dikatakan orang lain, seringkali individu tersebut yakin bahwa penilaian mereka benar. Namun, bila diminta untuk memberikan jawaban secara terbuka, mereka memberikan jawaban yang keliru yang sama dengan jawaban orang lain (Sears, 1985). 2. Aspek konformitas Konformitas sebuah kelompok dengan acuan dapat mudah terlihat melalui adanya ciri-ciri yang khas. Sears (1985) mengemukakan secara eksplisit bahwa konformitas remaja ditandai dengan hal sebagai berikut: a. Kekompakan Kekuatan yang dimiliki kelompok acuan menyebabkan seseorang tertarik dan ingin tetap menjadi anggota kelompok. Eratnya hubungan seseorang dengan kelompok acuan disebabkan perasaan suka antara anggota kelompok serta harapan memperoleh manfaat dari keanggotaannya. Semakin besar rasa suka anggota yang satu terhadap anggota lain, dan semakin besar harapan 19 memperoleh manfaat dari keanggotaan kelompok serta semakin besar kesetiaan, maka akansemakin kompak kelompok tersebut. Kekompakan tersebut dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: a) Penyesuaian diri Kekompakan yang tinggi menimbulkan tingkat konformitas yang semakin tinggi. Alasan utamanya adalah bahwa bila individu merasa dekat dengan anggota kelompok lain, akan semakin menyenangkan bagi kelompok untuk mengakui individu tersebut, dan semakin menyakitkan bila kelompok mencela individu. Kemungkinan untuk menyesuaikan diri akan semakin besar bila individu mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi anggota sebuah kelompok tertentu. b) Perhatian terhadap kelompok Peningkatan konformitas terjadi karena anggota enggan disebut sebagai individu yang menyimpang, karena penyimpangan menimbulkan risiko ditolak. Semakin tinggi perhatian dalam kelompok, semakin serius tingkat rasa takutnya terhadap penolakan, dan semakin kecil kemungkinan untuk tidak menyetujui kelompok. b. Kesepakatan Pendapat kelompok acuan yang sudah dibuat memiliki tekanan kuat sehingga seseorang harus loyal dan menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok. Kesepakatan tersebut dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: 20 b) Kepercayaan Penurunan melakukan konformitas yang drastis karena hancurnya kesepakatan disebabkan oleh faktor kepercayaan. Bila seseorang sudah tidak mempunyai kepercayaan terhadap pendapat kelompok, maka hal ini dapat mengurangi ketergantungan individu terhadap kelompok sebagai sebuah kesepakatan. c) Persamaan pendapat Jika dalam suatu kelompok terdapat satu orang saja tidak sependapat dengan anggota kelompok yang lain maka konformitas akan menurun. Jadi dengan persamaan pendapat antar anggota kelompok maka konformitas akan semakin tinggi. d) Penyimpangan terhadap pendapat kelompok Individu yang menyimpang akan menyebabkan penurunan kesepakatan yang merupakan aspek penting dalam melakukan konformitas. c. Ketaatan Jika ketaatan tinggi maka konformitas akan tinggi pula. Ketaatan tersebut dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: a) Tekanan karena ganjaran, ancaman, atau hukuman Salah satu cara untuk menimbulkan ketaatan adalah dengan meningkatkan tekanan terhadap individu untuk menampilkan perilaku yang diinginkan melalui ganjaran, ancaman, atau hukuman karena akan menimbulkan ketaatan yang semakin besar. Semua itu merupakan insentif pokok untuk mengubah perilaku seseorang. 21 b) Harapan orang lain Seseorang akan rela memenuhi permintaan orang lain hanya karena orang lain tersebut mengharapkannya. Hal ini akan mudah dilihat apabila permintaan diajukan secara langsung. Harapan-harapan orang lain dapat menimbulkan ketaatan, bahkan meskipun harapan itu bersifat implisit. 3. Faktor yang mempengaruhi konformitas Menurut Baron & Byrne (2005) ada tiga faktor yang mempengaruhi konformitas, antara lain: a. Kohesivitas (cohesiveness), yang dapat didefinisikan sebagai derajat ketertarikan yang dirasa oleh individu terhadap suatu kelompok, ketika kohesivitas tinggi, kitika individu menyukai suatu kelompok orang tertentu, tekanan untuk muncul malakukan konformitas bertambah besar. b. Ukuran kelompok, Asch dan peneliti pendahulu lainnya menemukan bahwa konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota kelompok, namun hanya hingga sekitar tiga orang tambahan. Studi-studi terkini menemukan bahwa konformitas cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran kelompok hingga delapan orang anggota tambahan atau lebih. Jadi, semakin besar kelompok tersebut maka semakin besar pula kecenderungan individu untuk ikut serta, bahkan meskipun itu berarti individu akan menerapkan tingkah laku yang berbeda dari sebenarnya individu inginkan. c. Norma sosial deskriptif atau norma injungtif. Norma deskriptif atau himbauan (descriptive norms) adalah norma yang hanya mendeskripsikan apa sebagian 22 besar individu lakukan pada situasi tertentu. Norma-norma ini mempengaruhi tingkah laku dengan cara memberi tahu individu mengenai apa yang umumnya dianggap efektif atau adaptif pada situasi tersebut. Sebaliknya, norma injungtif menetapkan apa yang harus dilakukan, tingkah laku apa yang diterima atau tidak diterima pada situasi tertentu. Kedua norma tersebut dapat memberikan pengaruh yang kuat pada tingkah laku. C. Penggemar Korean Pop (Kpopers) Kpopers adalah penggemar Kpop dan budaya Korea. Penggemar berasal dari kata “gemar” yang berarti menyukai atau suka sekali terhadap sesuatu.Sedangkan penggemar adalah orang yang sangat menyukai sesuatu, semisal pada kesenian atau barang-barang tertentu yang menurutnya mempunyai karakteristik yang dapat menggugah hatinya. Hallyu atau gelombang Korea adalah istilah yang mengacu pada tersebar luasnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.Fenomena ini diikuti dengan meningkatnya minat konsumen secara umum terhadap produk Korea Selatan, misalnya produk elektronik, masakan, musik, dan film. Fenomena Hallyu saat ini melanda generasi muda Indonesia yang menggemarinya. Salah satunya adalah musik Korea atau Kpop, yakni jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan (Irmanto dan Tjipto, 2013). Kpopers adalah kumpulan orang yang menyukai Kpop atau tentang dunia hiburan Korea. Kpop adalah singkatan dari Korean Pop atau “musik pop Korea” yang kini telah menjadi candu bagi penggemar setia penyanyi dari Korea 23 Selatan. Dengan bantuan Korean wave, Kpop menjadi mudah mewabah dimanamana. Menurut hasil statistik, jumlah penggemar budaya Kpop, yang dikenal sebagai Hallyu mencapai 3,3 juta di seluruh penjuru dunia dan hal ini membuktikan perhatian dunia pada Hallyu atau Korean wave. Berdasarkan wilayah, Asia memiliki basis penggemar terbesar (KBS World Radio dalam Rengganis, 2016). D. Kerangka Berpikir Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang disertai dengan perubahan dalam berbagai aspek seperti fisik, intelektual, sosial, dan perubahan lainnya. Berkaitan dengan segala perubahan tersebut untuk memenuhi tantangan yang harus dihadapi di masa peralihan ini, individu harus mengembangkan pemahaman mengenai identitas diri yang jelas. Para penggemar dari Kpop ini kebanyakan adalah kalangan remaja. Erikson (1989) masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri, terjadi pada masa remaja awal umur 12-15 tahun, remaja tengah umur 15-18 tahun, dan remaja akhir 18-21 tahun (Hurlock, 2003). Pada tahap ini, remaja sering menolak orang tuanya dan semua yang dekat dengan mereka agar dapat membuat jarak dengan masa kanak-kanak sebagai pembentukan identitas remaja sendiri. Mereka membutuhkan role model dan tidak dapat membedakan dimana remaja dapat menemukan model itu. Marcia (dalam Desmita, 2008) menyatakan bahwa pembentukan identitas diri dapat digambarkan melalui status identitas berdasarkan ada tidaknya eksplorasi (krisis) dan komitmen. 24 Proses pencarian identitas ini berhubungan dengan penemuan peran sosial dan peran kepribadian yang paling sesuai dengan individu tersebut. Dengan kata lain lingkungan sosial memiliki peran yang cukup besar dalam pembentukan identitas diri seseorang. Bagi remaja pengaruh lingkungan, khususnya kelompok sebaya memegang peran yang cukup besar dalam pemberian norma tingkah laku yang akan dianut (Yusuf, 2006). Jika pada masa anak, orang tua dan guru menjadi figur idolanya, maka pada masa remaja teman sebaya menggantikan kedudukan itu, sehingga dalam berbagai dimensi remaja lebih mendengar dan mengikuti apa yang menjadi pandangan teman sebaya. Remaja juga merasakan bahwa secara sosial tidak cocok lagi bergabung dengan anak-anak maupun orang dewasa, oleh karena itu ingin membentuk kelompok sendiri yang terdiri dari teman-teman seusia. Remaja akan lebih cenderung konform pada teman-temannya. Sebuah tekanan atau tuntutan teman-teman sebaya pada masa remaja dapat bersifat positif maupun negatif (Pertiwi, 2013). Konformitas muncul karena adanya kesamaan minat, nilai, dan norma yang dianut oleh anggota kelompok, serta adanya interaksi yang terus-menerus dalam suatu kelompok tertentu (Utami dan Silalahi, 2013). Pengaruh konformitas juga memunculkan perilaku, diantaranya gaya bahasa, sikap, aktivitas sosial yang akan diikuti, nilai-nilai yang dianut dan penampilan diri (Rengganis, 2016). Syers dkk (dalam Maukar, 2013) mengatakan bahwa konformitas muncul bila seseorang menampilkan tindakan tertentu karena setiap individu lain berperilaku tersebut Erikson (Hasanah, 2013) berpendapat bahwa salah satu hal yang dapat 25 mempengaruhi identitas diri remaja adalah kelompok acuan (reference group), yaitu kelompok yang terbentuk pada remaja yang memiliki kesamaan minat. Melalui kelompok tersebut, remaja dapat memperoleh nilai-nilai dan peran yang dapat menjadi acuan bagi dirinya. Musik pop Korea (Kpop) Remaja Identitas Diri Remaja Konformitas (membutuhkan role model) (Meniru sikap dan tingkah laku orang lain atau kelompok karena adanya kesamaan) E. Hipotesis Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara konformitas dengan identitas diri pada penggemar Kpop. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell (2010) pendekatan kuantitatif adalah pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan orang-orang tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan didalam penelitian untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji data statistik yang akurat.Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan, menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur penelitian ini hubungan antara konformitas dengan identitas diri remaja penggemar Kpop. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2015). Penelitian ini menggunakan variabel konformitas (X) dan variabel identitas diri (Y). Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan dua jenis skala, yaitu skala konformitas dan skala identitas diri. 26 27 B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan memengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel lain. 1. Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan anteseden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah konformitas (X). 2. Variabel dependen Variabel dependen disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status identitas diri (Y). 28 C. Definisi Operasional 1. Identitas diri merupakan suatu arti yang diberikan kepada diri individu, sehingga individu tersebut merasa dirinya unik dan berbeda dari individu yang lainnya. 2. Konformitas merupakan suatu jenis pengaruh sosial ketika individu mengubah sikap dan perilakunya agar sesuai dengan norma sosial yang berlaku, terlepas dari individu tersebut menginginkan atau tidak menginginkan perilaku tersebut. D. Subjek Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2013) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang tergabung dalam akun grup Kpop di media sosial Whatsapp yang tersebar di Indonesia. Dalam penelitian ini tidak didapat data mengenai jumlah populasi sehingga peneliti tidak dapat menentukan jumlah populasi secara pasti. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada pendapat Roscoe, dikarenakan peneliti tidak menemukan data tentang jumlah populasi. Roscoe (dalam Sugiyono, 2013) mengatakan bahwa 29 ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Sesuai pendapat Roscoe, maka peneliti menetapkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2009) accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/insidental bertemu, oleh peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. E. Metode Pengumpulan Data Arikunto (2002) mengatakan bahwa metode pengumpulan data adalah caracara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa metode pengumpulan data, yaitu wawancara, skala, observasi, dan studi dokumenter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala menurut Arikunto (2002) adalah sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respon dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui. Pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala konformitas dan skala identitas diri. 1. Skala identitas diri Instrumen identitas yang digunakan mengacu pada teori Marcia yang menggolongkan perkembangan identitas diri menjadi empat status identitas yaitu diffusion, foreclosure, moratorium, dan achievement. Marcia 30 menyatakan bahwa pembentukan identitas diri dapat digambarkan melalui status identitas berdasarkan tinggi rendahnya tingkat eksplorasi (krisis) dan komitmen. Individu akan mencapai status identitas achievement bila komitmen baik dan eksplorasi yang baik pula, indvidu yang komitmen yang kurang baik sdangkan hasil eksplorasi yang cukup baik, akan berada pada status moratorim, sedangkan jika hasil komitmen baik dan eksplorasi yang kurang maksimal akan berada pada status foreclosure, dan bila komitemen dan eksplorasi sama-sama tidak maksimal maka individu tersebut berada pada status diffusion. Alat ukur yang digunakan adalah EIPQ (Ego Identity Process Questionaire) yang berjumlah 32 item (Zimmerman 2010). Tabel 3.1 Blueprint Skala Status Identitas Diri Aspek Indikator Favorabel Komitmen Ideologi 1, 2, 3, 4, 5 Interpersonal 9, 11, 13, 14, 15 Eksplorasi Ideologi 17, 19, 21, 22, 23 Interpersonal 25, 27, 29, 30, 31 Unfavorabel 6, 7, 8 10, 12 18, 20 26, 28, 30 Jumlah 8 8 8 8 32 2. Skala konformitas Dalam penelitian ini, variabel konformitas teman sebaya akan diungkap dengan skala konformitas teman sebaya, dimana meliputi aspekaspek antara lain kekompakan kelompok, kesepakatan kelompok, dan ketaatan kelompok. Skala yang digunakan adalah skala modifikasi dari Hanafie (2014). Uji validitas dari skala konformitas menggunakan validitas isi yaitu validitas logis yang melibatkan expert judgement, sedangkan reliabilitas dengan menggunakan 31 alpha Cronbach dengan nilai koefisien 0, 873. Model skala yang digunakan adalah model skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan menyajikan empat alternatif jawaban yaitu; SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai) dan STS (sangat tidak sesuai). Pernyataan dalam skala mengandung item favorabel (mendukung) dan item unfavorabel (tidak mendukung). Pernyataan-pernyataan favorabel diberi nilai dari 4 hingga 1, yaitu SS diberi nilai 4, S diberi 3, TS diberi 2, STS diberi 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorabel diberi nilai dari 1 hingga 4, yaitu SS diberi nilai1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3 dan STS diberi nilai 4. 32 Tabel 3.2 Blueprint Skala Konformitas No 1 2 3 Aspek Kekompakan Kesepakatan Ketaatan Indikator a. Keinginan untuk tetap bertahan dalam kelompok Sebaran Aitem Favorabel Unfavorabel 1, 2 Jumlah 2 b. Eratnya hubungan dengan anggota kelompok 3, 4 c. Memiliki perasaan suka terhadap kelompok 7, 8 2 d. Kesetiaan terhadap kelompok a.Menyamakan pendapat dengan kelompok 9 1 10, 11 b.Melakukan hal sama 14, 15, 16 dengan yang dilakukan oleh anggota-anggota kelompok secara keseluruhan a. Menerima dan mengikuti adanya 18 tekanan atau tuntutan kelompok b.Menuruti keinginan kelompok 19, 20 c.Mempercayai kelompok d.Menuruti kelompok peraturan e.Mendahulukan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi 5, 6 4 12, 13 4 17 4 1 2 21, 22, 23 24, 25 5 26, 27 28, 29 4 30 31, 32 3 Total 32 33 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian sebenarnya, maka alat ukur perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Uji coba (try out) diperlukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan sebagai alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 10 Mei sampai dengan tanggal 24 Mei 2019 di dalam grup whatsapp penggemar Kpop yaitu grup whatsapp yang diberi nama Army Indonesia Fanbase dan Gfriend Official dengan jumlah subjek 75 orang. Alat ukur yang di uji cobakan berupa skala Konformitas yang terdiri dari 32 aitem, dan skala Status Identitas Diri yang terdiri dari 32 aitem. Uji coba alat ukur ini dilakukan secara online menggunakan google form. 2. Uji Validitas Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dimana validitas ini merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian apakah isi skala memang mendukung konstrak teoretik yang diukur. Validitas ini mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan “sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur” (Azwar, 2013). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi dengan analisis rasional atau lewat professional judgement yang dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber. 34 3. Uji Daya Beda Aitem Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar,2013). Penentuan kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total dengan batasan rix ≥ 0,30 atau rrix ≥ 0,25. Dengan demikian aitem yang koefisien <0,30 dinyatakan gugur, sedangkan aitem yang dianggap valid adalah aitem dengan koefisien korelasi ≥ 0,30. Namun, apabila aitem yang lolos tidak mencakupi jumlah yang diinginkan maka dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria dari 0,30 menjadi 0,25. Dalam penelitian ini koefisien yang digunakan sebagai batas valid adalah 0,25. Indeks daya beda aitem dalam penelitian ini dilihat menggunakan bantuan program komputer Statistical Product And Service Solution (SPSS) 20,0 for Windows. Berdasarkan analisis terhadap 32 aitem skala status identitas diri yang telah diujicobakan terdapat 14 aitem yang gugur dan 18 aitem yang valid dengan indeks daya beda berkisar 0,252 sampai 0,551. Rekapitulasi setelah diujicobakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: 35 Tabel 3.3 Blueprint Skala Status Identitas Diri setelah Try Out Aspek Indikator Komitmen Ideologi Interpersonal Eksplorasi Ideologi Interpersonal Total Aitem Favorabel Unfavorabel Valid Gugur Valid Gugur 1,3,5 2, 4 6, 7, 8 9, 11, 10, 12, 13, 16 14,15 17, 19, 22, 23 18, 20, 21 24 25, 27, 29 26, 28, 31, 32 30 15 3 2 12 Jumlah Aitem 5 5 3 5 18 Berdasarkan analisis terhadap 32 aitem skala konformitas yang telah diujicobakan terdapat 10 aitem yang gugur dan 22 aitem yang valid dengan indeks daya beda berkisar 0,251 sampai 0,729. Rekapitulasi setelah diujicobakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: 36 Tabel 3.4 Blueprint Skala Konformitas setelah Try Out Aitem Aspek Indikator Kekompakan b. Keinginan untuk tetap bertahan dalam kelompok c. Eratnya hubungan dengan anggota kelompok d. Memiliki perasaan suka terhadap kelompok e. Kesetiaan terhadap kelompok Kesepakatan a. Menyamakan pendapat dengan kelompok b. Melakukan hal sama dengan yang dilakukan oleh anggotaanggota kelompok secara keseluruhan Ketaatan a. Menerima dan mengikuti adanya tekanan atau tuntutan kelompok b. Menuruti keinginan kelompok c. Mempercayai kelompok d. Menuruti peraturan kelompok e. Mendahulukan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi Total Favorabel Valid Gugur Unfavorabel Valid Gugur Jumlah Aitem 2 1 - - 1 3 4 - 5, 6 1 7, 8 - - - 2 9 - - - 1 10, 11 - - 12, 13 2 14, 15, 16 - 17 - 4 18 - - - 1 19, 20 - - - 2 21, 22, 23 - 24, 25 - 5 27 26 29 28 2 30 18 3 4 31, 32 7 1 22 37 4. Uji Reliabilitas Reliabilitas mempunyai pengertian keterpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi. Namun, ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2013). Dalam penelitian ini, reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden (Azwar, 2013). Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 20 for windows. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r xx’) yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas (Azwar, 2013). Dari perhitungan dengan menggunakan dengan realibility analysis diketahui reliabilitas skala konformitas dan skala status identitas diri. Hasil perhitungan skala status identitas diri dihasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,778 sedangkan koefisien reliabilitas skala konformitas sebesar 0,882. Dengan demikian skala status identitas diri dan skala konformitas dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian. Untuk lebih jelasnya, hasil uji reliabilitas skala dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut: 38 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Skala Status Identitas Diri Konformitas Koefisien Reliabilitas 0,778 0,882 G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana. Regresi yang hanya melibatkan dua variabel, berguna untuk melihat seberapa besar variabel dapat memprediksi variabel lain yaitu variabel X (konformitas) terhadap variabel Y (status identitas diri). Analisis data yang dilakukan menggunakan bantuan komputerisasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20 for windows. H. Jadwal Penelitian Penelitian ini di lakukan secara online melalui media sosial grup whatsapp penggemar Kpop. Adapun jadwal dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.6 Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan 1 Pengajuan Proposal 2 Seminar Proposal 3 ACC Revisi Proposal 4 Uji Coba (try out) 5 Pelaksanaan Penelitian Masa Pelaksanaan 26 September 2018 05 Desember 2018 10 Mei-20 Mei 2019 23 Mei-29 Mei 2019 5 Juni-25 Juni 2019 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas dan status identitas diri, yang artinya semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi pula status identitas diri penggemar Kpop, begitu pula sebaliknya semakin rendah konformitas maka semakin rendah status identitas diri penggemar Kpop dimana hasil regresi yaitu F = 4,162 dengan taraf signifikansi 0,044 karena (p<0,05). Sumbangan variabel konformitas terhadap status identitas diri dengan R2 sebesar 4,1% sedangkan sisanya 95,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil tersebut dinyatakan signifikan dengan nilai F = 4,162 (p<0,05). Nilai signifikan tersebut dapat diartikan bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap status identitas diri. Pengelompokan subjek pada variabel konformitas tergolong sedang cenderung ke tinggi, yaitu sebanyak 38 orang penggemar Kpop (38%) dan tinggi sebanyak 33 orang penggemar Kpop (33%). Hal ini berarti penggemar Kpop akan mencari informasi tentang kelompoknya dengan tujuan agar dapat berperilaku secara benar dalam kelompok, baik itu hal yang disukai maupun tidak disukai. Pengelompokkan subjek pada variabel status identitas diri tergolong pada status achivement sebanyak 36 orang penggemar (36%). Artinya remaja penggemar Kpop adalah individu yang sudah mengalami krisis dan telah membuat komitmen sehingga individu telah menemukan identitasnya. 51 52 B. Saran Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Praktisi Psikologi Praktisi psikologi diharapkan untuk dapat mengembangkan metode yang lebih mudah dan menarik untuk diakses oleh subjek penelitian, sehingga dapat menjangkau lebih banyak variasi sampel yang dapat digunakan dalam penelitian-penelitian psikologi. 2. Peneliti Selanjutnya Diharapkan pada peneliti selanjutnya yang hendak meneliti maupun mengembangkan penelitian serupa, peneliti menyarankan untuk menggunakan variabel-variabel lain yang diduga memiliki hubungan dan berkontribusi terhadap status identitas diri dan juga dapat menggunakan teori terbarukan lainnya sehingga dapat mengembangkan penelitian psikologi terutama di bidang psikologi sosial. DAFTAR PUSTAKA Agung, Ivan Muhammad. (2015). Modul Pelatihan SPSS. Pekanbaru: Fakutas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2009). Efek Seleksi Aitem Berdasarkan Daya Diskriminasi terhadap Reliabilitas Skor Tes. Buletin Psikologi, Vol. 17, No. 1, 2009: 28-32. Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Social Psychology. Massachusetts: Allyn and Bacon. Creswell, John W. (2010). Researsh Design Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Desmita , R. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hurlock, Elizabeth B. (2003). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga. Irmanto, Vania Rosalin, dan Tjiptono, Fandy. (2013). Motivasi dan Perilaku Penggemar K-pop di Daerah Istimewa Yogyakarta. Vol. 23 (1): 1-25. ISSN 0852-1875. Jannah, Miftahul. (2014). Gambaran Identitas Diri Remaja Akhir Wanita yang Memiliki Fanatisme K-Pop di Samarinda. eJournal Psikologi, 2014, 2 (2): 182-194. Kurniawati, Dwi Indra. (2017). Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Identitas Diri Remaja Di SMP N 1 Tempel Sleman Yogyakarta. Fakultas Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah, Yogyakarta. Mahmudin, Amat. 2018. Hubungan Antara Konformitas dengan Identitas Diri pada Remaja yang Bergabung dengan Kelompok Verzha Rider Community Indonesia (VRCI) Solo. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Marcia & Archer, S.I. (1993). Identity Status in Late Adolecents: Scoring Criteria. Ego Identity a Handbook for Psychologycal Research. 53 54 Maukar, D.C. (2013). Hubungan Konformitas remaja dan Identitas Sosial dengan Brand Loyality pada Merek Starbucks Coffee Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No. 2. Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial (Social Psychology) Jilid 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Humanika. Nastiti, Aulia. D. (2010). “Korean Wave” di Indonesia: Antara Budaya Pop, Internet, dan FanatismePada Remaja (Studi Kasus Terhadap Situs Assian Fans Club Di Indonesia Dalam Perspektif Komunikasi Antar Budaya). Journal of Communication. 1 (1), pp1-23. Papalia, D.E., Old, S.W., & Feldman, R.D. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana. Pertiwi, Sella Ayu. (2013). Konformitas dan Fanatisme pada Remaja Korean Wave (Penelitian pada Komunitas Super Junior Fans Club ELF: Ever Lasting Friend”) di Samarinda. eJournal Psikologi, 1 (2): 157-166. Purwadi. (2004). Proses Pembentukan Identitas Diri Remaja. Humanika: Indonesian Psychologycal Journal Vol. 1 No. 1. Rengganis, Desiyani Arum. (2016). Kontribusi Identitas Sosial terhadap Konformitas pada Penggemar Kpop. Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No.2, Desember 2016. Santrock, John, W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sears, D.O., Freedman, J.L., & Peplau, L.A. (1985). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Sears, D.O., Freedman, J.L., & Peplau, L.A. (1991). Psikologi Sosial Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Simbar, Frulyndese., K. (2016). Fenomena Konsumsi Budaya Korea pada Anak Muda di Kota Manado. Jurnal Holistik, Tahun X No. 18 / Juli – Desember 2016. ISSN 1979-0481. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Utami, F., N., H., dan Silalahi., Betty Yuliani. (2013). Hubungan antara Identitas Sosial dan Konformitas pada Anggota Komunitas Virtual Kaskus Regional Depok. Fakultas Psikologi Gunadarma. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil). Vol. 5. ISSN: 1858-2559. 55 Wuryanta, AG. (2011). Diantara Pusaran Gelombang Korea (Menyimak Fenomena K-Pop di Indonesia). Jurnal UMN Vol. III No. 2. Yusuf, H.S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zebua, A & Nurdjayadi, R. (2001). Hubungan Antara Konformitas dan Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Jurnal Phronesis. 3, 6, 72-82. Zimmermann, Gregoire, dkk. (2010). Ego Identity in Adolescence: Preliminary of a French Short-form of the EIPQ. Revenue Europeene de Psycholigie appliqué 60 (2010) 173-180. Received in Revised from 11 January 2010. LAMPIRAN – A Validasi Alat Ukur LAMPIRAN – B Skala Tryout Petunjuk Umum Assalamu’alaikum Wr. Wb. Perkenalkan, saya Novi Julita, mahasiswa semester X Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan pendidikan saya. Untuk keperluan pengambilan data, saya meminta Anda untuk menjadi responden dengan mengisi skala berikut ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Data diri dan isi dari skala ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian sehingga akan dijaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian. Terima kasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Hormat Saya, Peneliti, * Wajib 1. Saya yang bertandatangan dibawah ini dengan nama (boleh inisial/nama samaran: * 2. Usia * 3. Jenis Kelamin * Tandai satu oval saja. Laki-laki Perempuan 4. Status * Pelajar/Mahasiswa/Menikah/Bekerja 5. Pendidikan Terakhir * 6. Asal Kota dan Provinsi * 7. No Hp * 8. telah mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai penelitian ini dan kerahasiaan data saya hanya dipergunakan untuk pribadi peneliti. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk terlibat sebagai responden dalam penelitian ini. Keterlibatan ini benar-benar karena keinginan saya dan tanpa paksaan dari pihak manapun juga. * Tandai satu oval saja. Bersedia Atas Nama Responden Penelitian Data dan Jawaban yang diberikan Terjamin Kerahasiaannya Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan. Anda diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan diri Anda. Pilihlah salah satu jawaban dari pilihan jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar dan salah. Semua jawaban akan diterima peneliti dengan baik. 9. Apakah anda seorang Kpopers? * Tandai satu oval saja. Ya Tidak 10. Berasal dari fandom manakah anda? * 11. Merchandise Kpop apa yang anda miliki? * 12. Silahkan tinggalkan salah satu akun media sosial Anda, karena nantinya akan ada hadiah (Giveaway) yang diberikan jika Anda beruntung (Boleh pilih antara Ig atau Twitter) * SKALA 1 Petunjuk Pengerjaan Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk memilih pernyataan yang sesuai dengan diri Anda. PIlihlah salah satu jawaban dari keempat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: 1 = Jika anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 2 = Jika anda Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 3 = Jika anda Sesuai dengan pernyataan ini 4 = Jika anda Sangat Sesuai dengan pernyataan ini Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan, seluruh jawaban adalah benar selama itu sesuai dengan diri Anda. 13. Saya telah memutuskan pekerjaan apa yang akan saya lakukan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 14. Saya tidak suka mengubah cita-cita saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 15. Saya tidak akan mengubah pandangan politik saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 16. Saya akan selalu memilih partai politik yang sama * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 17. Ketika saya berdiskusi tentang agama, saya yakin untuk memberikan pendapat saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 18. Keyakinan saya mengenai agama akan berubah seiring berjalannya waktu * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 19. Nilai-nilai yang saya yakini akan berubah di kemudian hari * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 20. Saya tidak yakin bahwa nilai yang saya pegang saat ini adalah yang baik untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 21. Saya tahu teman seperti apa yang baik untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 22. Apa yang saya cari dari seorang teman akan berubah sewaktu-waktu * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 23. Saya memegang teguh pandangan dalam keluarga saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 24. Pandangan dalam keluarga saya akan berubah di masa depan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 25. Saya memiliki pandangan yang pasti mengenai bagaimana pembagian peran pria wanita * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 26. Pandangan saya tentang peran pria dan wanita tidak akan berubah * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 27. Saya tahu bagaimana kencan yang seharusnya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 28. Saya tidak tahu pasangan seperti apa yang cocok untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 29. Saya telah memiliki pengalaman kerja, dan saya tahu pekerjaan yang saya sukai * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 30. Saya tidak pernah mempermasalahkan pekerjaan saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 31. Saya mempertimbangkan pandangan politik yang berbeda dengan baik * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 32. Saya tidak tertarik untuk mencari informasi mengenai politik * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 33. Saya telah memutuskan agama yang akan saya percayai * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 34. Saya berdiskusi tentang agama dengan orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 35. Saya tidak peduli dengan norma yang ada * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 36. Saya telah menemukan pandangan yang cocok dengan saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 37. Saya punya banyak pengalaman yang akan menuntun saya dalam memilih teman yang tepat * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 38. Saya tidak berusaha mencari teman yang cocok untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 39. Saya mencari hal-hal yang membuat saya sama dengan keluarga saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 40. Saya tidak memikirkan pentingnya posisi saya dalam keluarga * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 41. Saya akan mengubah pandangan saya mengenai peran pria dan wanita * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 42. Pandangan saya tentang peran pria dan wanita tidak akan berubah sampai kapanpun * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 43. Saya pernah berdiskusi mengenai kebiasaan dalam berkencan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 44. Saya mencari tahu pasangan seperti apa yang tepat untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai SKALA 2 Petunjuk Pengerjaan Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk memilih pernyataan yang sesuai dengan diri Anda. PIlihlah salah satu jawaban dari keempat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: 1 = Jika anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 2 = Jika anda Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 3 = Jika anda Sesuai dengan pernyataan ini 4 = Jika anda Sangat Sesuai dengan pernyataan ini Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan, seluruh jawaban adalah benar selama itu sesuai dengan diri Anda. 45. Saya berusaha menyesuaikan diri dengan kebiasaan teman-teman dalam kelompok * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 46. Saya akan mengupayakan segala hal agar tetap bertahan dalam kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 47. Teman-teman saya selalu ada ketika saya membutuhkan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 48. Saya merasa tidak berarti ketika tanpa teman-teman satu kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 49. Saya tidak peduli dengan apa yang teman-teman saya alami * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 50. Tanpa teman-teman, saya tetap bisa melakukan semua hal yang saya inginkan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 51. Saya merasa senang ketika bersama teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 52. Saya merasa kesepian jika tidak bersama teman-teman saya * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 53. Saya selalu mengikuti keinginan kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak setuju Sangat setuju 54. Dalam menyelesaikan masalah, saya cenderung memilih mayoritas pendapat teman-teman daripada memilih pendapat sendiri * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 55. Pendapat teman-teman mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 56. Saya tetap bertahan dengan pendapat saya meskipun bertentangan dengan pendapat teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 57. Bagi saya pendapat teman-teman itu tidak penting * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 58. Teman-teman saya menjadi inspirasi saya dalam segala hal * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 59. Saya berusaha berpenampilan sama dengan teman-teman dalam kelompok * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 60. Saya akan menjaga keutuhan kelompok pertemanan agar tetap langgeng * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 61. Lebih baik saya mengerjakan aktivitas lain daripada main bersama teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 62. Saya dengan senang hati mengikuti tuntutan kelompok demi eksistensi bersama * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 63. Saya akan menghindari apa yang dianggap buruk oleh teman-teman saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 64. Saya menuruti ajakan teman meskipun kurang menyukainya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 65. Menurut saya, teman-teman saya adalah sumber informasi yang akurat * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 66. Bagi saya, teman-teman adalah tempat untuk meminta saran yang terbaik * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 67. Saya mempercayai apapun yang dikatakan oleh teman-teman dalam kelompok saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 68. Lebih baik saya mencari tahu sendiri tentang informasi yang saya butuhkan daripada bertanya kepada teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 69. Saya tidak yakin dengan informasi yang disampaikan teman-teman ketika saya tidak mengetahui langsung * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 70. Saya menjalankan peraturan kelompok karena saya merasa bahwa peraturan tersebut sudah benar * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 71. Lebih baik saya menjalankan peraturan kelompok daripada harus menanggung risiko dibenci oleh teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 72. Saya akan mencari teman baru apabila kelompok pertemanan saya melakukan penolakan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 73. Adanya peraturan dalam kelompok sangat membatasi ruang gerak saya * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai 74. Teman-teman saya adalah segalanya bagi saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 75. Saya tidak takut dianggap sebagai pengkhianat oleh teman-teman kelompok ketika tidak mematuhi aturan dalam kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 76. Saya tidak akan membatalkan rencana pribadi saya meskipun bertentangan dengan rencana kelompok * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai Diberdayakan oleh 2 3 4 Sangat sesuai LAMPIRAN – C Tabulasi Data Mentah Tryout LAMPIRAN – D Reliabilitas Dan Diskriminasi Aitem ANALISIS DATA UJI RELIABILITAS TRY OUT a. Skala 1, Variabel Y (Status Identitas Diri) Analisis sebelum aitem digugurkan dengan batas uji 0,25 Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .669 32 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted VAR00001 88,4366 64,735 ,478 ,639 VAR00002 88,6901 68,074 ,244 ,658 VAR00003 88,5634 66,849 ,320 ,652 VAR00004 88,9718 68,342 ,182 ,663 VAR00005 88,1831 68,352 ,329 ,655 VAR00006 87,9859 73,814 -,148 ,688 VAR00007 88,2958 69,183 ,178 ,663 VAR00008 89,3803 74,982 -,222 ,694 VAR00009 87,8451 66,333 ,472 ,645 VAR00010 88,6761 70,422 ,049 ,675 VAR00011 88,0986 67,890 ,306 ,655 VAR00012 88,9296 71,181 ,019 ,676 VAR00013 88,1408 67,094 ,420 ,649 VAR00014 88,4507 64,365 ,523 ,636 VAR00015 88,6479 65,717 ,301 ,652 VAR00016 88,8592 66,437 ,263 ,656 VAR00017 89,1690 67,714 ,205 ,661 VAR00018 89,5070 74,482 -,214 ,687 VAR00019 88,4507 66,537 ,379 ,648 VAR00020 88,9859 71,186 ,011 ,678 VAR00021 87,5634 70,221 ,218 ,662 VAR00022 88,9718 72,256 -,055 ,684 VAR00023 87,7465 70,421 ,141 ,666 VAR00024 88,4507 68,165 ,289 ,656 VAR00025 88,1127 69,873 ,168 ,664 VAR00026 88,5211 66,310 ,302 ,653 VAR00027 88,6901 67,903 ,243 ,658 VAR00028 88,2817 68,805 ,143 ,667 VAR00029 88,6197 67,839 ,237 ,659 VAR00030 88,9014 68,662 ,146 ,667 VAR00031 88,9437 65,711 ,311 ,651 VAR00032 88,1549 65,447 ,457 ,642 Setelah dianalisis kembali dengan aitem digugurkan batas uji 0,25 Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .778 18 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted VAR00001 50,5775 43,533 ,422 ,763 VAR00002 50,8310 45,342 ,270 ,774 VAR00003 50,7042 43,440 ,425 ,763 VAR00004 51,1127 44,759 ,263 ,776 VAR00005 50,3239 46,194 ,297 ,772 VAR00009 49,9859 43,557 ,551 ,757 VAR00011 50,2394 45,013 ,357 ,768 VAR00013 50,2817 45,034 ,403 ,766 VAR00014 50,5915 42,845 ,503 ,757 VAR00015 50,7887 43,312 ,325 ,772 VAR00017 51,3099 44,074 ,295 ,774 VAR00019 50,5915 44,702 ,350 ,769 VAR00021 49,7042 47,240 ,252 ,775 VAR00024 50,5915 44,502 ,416 ,765 VAR00025 50,2535 45,963 ,295 ,772 VAR00027 50,8310 44,657 ,314 ,771 VAR00031 51,0845 43,193 ,345 ,770 VAR00032 50,2958 43,726 ,437 ,762 b. Skala 2, Variabel X (Konformitas) Analisis sebelum aitem digugurkan dengan batas uji 0,25 Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .857 32 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted VAR00001 86.93 138.324 .248 .856 VAR00002 87.17 133.514 .439 .851 VAR00003 87.37 132.435 .450 .851 VAR00004 87.63 137.178 .202 .858 VAR00005 86.41 141.531 .081 .858 VAR00006 87.82 136.066 .255 .857 VAR00007 86.49 138.168 .315 .855 VAR00008 87.30 133.640 .341 .854 VAR00009 87.66 131.913 .503 .850 VAR00010 87.10 132.433 .471 .850 VAR00011 87.03 135.285 .403 .853 VAR00012 87.45 141.080 .050 .861 VAR00013 86.61 141.814 .026 .861 VAR00014 87.31 132.731 .488 .850 VAR00015 88.03 129.685 .521 .849 VAR00016 86.69 137.131 .358 .854 VAR00017 86.92 133.021 .504 .850 VAR00018 87.52 131.196 .516 .849 VAR00019 87.15 135.619 .393 .853 VAR00020 88.04 134.470 .342 .854 VAR00021 87.51 129.882 .583 .847 VAR00022 87.01 131.814 .624 .848 VAR00023 87.83 128.342 .703 .844 VAR00024 87.62 128.125 .616 .846 VAR00025 87.92 135.278 .357 .854 VAR00026 87.24 140.870 .065 .861 VAR00027 87.59 131.788 .481 .850 VAR00028 87.59 135.759 .251 .857 VAR00029 87.54 134.138 .329 .855 VAR00030 87.31 130.074 .559 .848 VAR00031 87.66 139.141 .095 .862 VAR00032 87.80 135.761 .279 .856 Setelah dianalisis kembali dengan aitem digugurkan uji batas 0,25 Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .882 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted VAR00002 58.62 97.096 .389 .879 VAR00003 58.82 95.152 .462 .877 VAR00007 57.94 100.454 .302 .881 VAR00008 58.75 95.678 .376 .880 VAR00009 59.11 94.073 .556 .874 VAR00010 58.55 94.823 .505 .876 VAR00011 58.48 97.510 .425 .878 VAR00014 58.76 94.842 .540 .875 VAR00015 59.48 92.510 .549 .874 VAR00016 58.14 98.951 .395 .879 VAR00017 58.37 96.064 .493 .876 VAR00018 58.97 95.571 .443 .878 VAR00019 58.61 97.557 .433 .878 VAR00020 59.49 96.768 .359 .880 VAR00021 58.96 92.127 .650 .871 VAR00022 58.46 94.424 .658 .872 VAR00023 59.28 91.548 .729 .869 VAR00024 59.07 92.609 .567 .874 VAR00025 59.37 97.835 .355 .880 VAR00027 59.04 95.612 .435 .878 VAR00029 58.99 98.300 .251 .884 VAR00030 58.76 92.928 .586 .873 LAMPIRAN – E Skala Penelitian 1/28/2020 Petunjuk Umum Petunjuk Umum Assalamu’alaikum Wr. Wb. Perkenalkan, saya Novi Julita, mahasiswa semester X Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan pendidikan saya. Untuk keperluan pengambilan data, saya meminta Anda untuk menjadi responden dengan mengisi skala berikut ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Data diri dan isi dari skala ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian sehingga akan dijaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian. Terima kasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Hormat Saya, Peneliti, * Wajib 1. Saya yang bertandatangan dibawah ini dengan nama (boleh inisial/nama samaran: * 2. Usia * 3. Jenis Kelamin * Tandai satu oval saja. Laki-laki Perempuan 4. Status (Pelajar/Mahasiswa/Menikah/Bekerja) * 5. Pendidikan Terakhir * 6. Asal Kota dan Provinsi * 7. No Hp * https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 1/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 8. telah mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai penelitian ini dan kerahasiaan data saya hanya dipergunakan untuk pribadi peneliti. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk terlibat sebagai responden dalam penelitian ini. Keterlibatan ini benar-benar karena keinginan saya dan tanpa paksaan dari pihak manapun juga. * Tandai satu oval saja. Bersedia Data dan Jawaban yang diberikan Terjamin Kerahasiaannya Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan. Anda diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan diri Anda. Pilihlah salah satu jawaban dari pilihan jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar dan salah. Semua jawaban akan diterima peneliti dengan baik. 9. Apakah anda seorang Kpopers? * Tandai satu oval saja. Ya Tidak 10. Berasal dari fandom manakah anda? * 11. Merchandise Kpop apa yang anda miliki? * Tandai satu oval saja. Album Lightstick Poster Photo card Lainnya 12. Silahkan tinggalkan salah satu akun media sosial Anda, karena nantinya akan ada hadiah (Giveaway) yang diberikan jika Anda beruntung (Boleh pilih antara Ig atau Twitter) * SKALA 1 Petunjuk Pengerjaan Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk memilih pernyataan yang sesuai dengan diri Anda. PIlihlah salah satu jawaban dari keempat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: 1 = Jika anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 2 = Jika anda Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 3 = Jika anda Sesuai dengan pernyataan ini 4 = Jika anda Sangat Sesuai dengan pernyataan ini Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan, seluruh jawaban adalah benar selama itu sesuai dengan diri Anda. 13. 1. Saya telah memutuskan pekerjaan apa yang akan saya lakukan * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 2/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 14. 2. Saya tidak suka mengubah cita-cita saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 15. 3. Saya tidak akan mengubah pandangan politik saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 16. 4. Saya akan selalu memilih partai politik yang sama * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 17. 5. Ketika saya berdiskusi tentang agama, saya yakin untuk memberikan pendapat saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 18. 6. Saya tahu teman seperti apa yang baik untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 19. 7. Saya memegang teguh pandangan dalam keluarga saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 20. 8. Saya memiliki pandangan yang pasti mengenai bagaimana pembagian peran pria dan wanita * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 3/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 21. 9. Pandangan saya tentang peran pria dan wanita tidak akan berubah * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 22. 10. Saya tahu bagaimana kencan yang seharusnya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 23. 11. Saya telah memiliki pengalaman kerja, dan saya tahu pekerjaan yang saya sukai * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 24. 12. Saya telah mempertimbangkan pandangan politik yang berbeda dengan baik * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 25. 13. Saya telah memutuskan agama yang akan saya percayai * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 26. 14. Saya telah menemukan pandangan yang cocok dengan saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 27. 15. Saya punya banyak pengalaman yang akan menuntun saya dalam memilih teman yang tepat * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 4/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 28. 16. Saya mencari hal-hal yang membuat saya sama dengan keluarga saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 29. 17. Saya pernah berdiskusi mengenai kebiasaan dalam berkencan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 30. 18. Saya mencari tahu hubungan kencan seperti apa yang tepat untuk saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai SKALA 2 Petunjuk Pengerjaan Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk memilih pernyataan yang sesuai dengan diri Anda. PIlihlah salah satu jawaban dari keempat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: 1 = Jika anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 2 = Jika anda Tidak Sesuai dengan pernyataan ini 3 = Jika anda Sesuai dengan pernyataan ini 4 = Jika anda Sangat Sesuai dengan pernyataan ini Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan, seluruh jawaban adalah benar selama itu sesuai dengan diri Anda. 31. 1. Saya akan mengupayakan segala hal agar tetap bertahan dalam kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 32. 2. Teman-teman saya selalu ada ketika saya membutuhkan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 33. 3. Saya merasa senang ketika bersama teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 5/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 34. 4. Saya merasa kesepian jika tidak bersama teman-teman saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 35. 5. Saya selalu mengikuti keinginan kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 36. 6. Dalam menyelesaikan masalah, saya cenderung memilih mayoritas pendapat teman-teman daripada memilih pendapat sendiri * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 37. 7. Pendapat teman-teman mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 38. 8. Teman-teman saya menjadi inspirasi saya dalam segala hal * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 39. 9. Saya berusaha berpenampilan sama dengan teman-teman dalam kelompok * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 40. 10. Saya akan menjaga keutuhan kelompok pertemanan agar tetap langgeng * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 6/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 41. 11. Lebih baik saya mengerjakan aktivitas lain daripada main bersama teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 42. 12. Saya dengan senang hati mengikuti tuntutan kelompok demi eksistensi bersama * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 43. 13. Saya akan menghindari apa yang dianggap buruk oleh teman-teman saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 44. 14. Saya menuruti ajakan teman meskipun kurang menyukainya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 45. 15. Menurut saya, teman-teman saya adalah sumber informasi yang akurat * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 46. 16. Bagi saya, teman-teman adalah tempat untuk meminta saran yang terbaik * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 47. 17. Saya mempercayai apapun yang dikatakan oleh teman–teman dalam kelompok saya * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 7/8 1/28/2020 Petunjuk Umum 48. 18. Lebih baik saya mencaritahu sendiri tentang informasi yang saya butuhkan daripada bertanya kepada teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 49. 19. Saya tidak yakin dengan informasi yang disampaikan teman-teman ketika saya tidak mengetahuinya langsung * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 50. 20. Lebih baik saya menjalankan peraturan kelompok daripada harus menanggung risiko dibenci oleh teman-teman * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 51. 21. Adanya peraturan dalam kelompok sangat membatasi ruang gerak saya * Tandai satu oval saja. 1 2 3 4 Sangat tidak sesuai Sangat sesuai 52. 22. Teman-teman adalah segalanya bagi saya * Tandai satu oval saja. 1 Sangat tidak sesuai 2 3 4 Sangat sesuai Diberdayakan oleh https://docs.google.com/forms/d/1N7qvWfFbOwQlnFoml8q7qS8YnfBMNRJYR_dCISGTUbg/edit 8/8 LAMPIRAN – F Tabulasi Data Mentah Penelitian LAMPIRAN – G Uji Asumsi UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Konformitas N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. StatusIdentitas 100 100 Mean 65,9600 51,1700 Std. Deviation 4,59671 3,84039 Absolute ,115 ,084 Positive ,080 ,084 Negative -,115 -,066 1,149 ,844 ,143 ,474 UJI LINEARITAS ANOVA Table Sum of df Squares (Combined) Mean F Sig. Square 387,995 20 19,400 1,429 ,134 94,529 1 94,529 6,966 ,010 293,466 19 15,446 1,138 ,332 Within Groups 1072,115 79 13,571 Total 1460,110 99 Between Groups Linearity Deviation from Linearity StatusIdentitas * Konformitas LAMPIRAN – H Uji Hipotesis UJI HIPOTESIS Correlations Konformitas Pearson Correlation Konformitas 1 Sig. (2-tailed) N StatusIdentitas StatusIdentitas ,011 100 100 * 1 Pearson Correlation ,254 Sig. (2-tailed) ,011 N 100 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ,254* 100