Psikologi Pendidikan

Abstrak Kehidupan remaja dan internet di era globalisasi saat ini sangatlah intens. Pada umumnya remaja telah memiliki gadget pribadi sehingga sangat memudahkan untuk terhubung dengan internet. Internet diibaratkan seperti teknologi bermata dua, memiliki manfaat positif dan memiliki dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pemahaman remaja tentang internet sehat, sehingga diharapkan apabila remaja memiliki pemahaman internet sehat yang baik, maka penggunaan internet diharapkan akan lebih positif.

MOTIVASI DALAM BELAJAR :

A. Pengertian Motivasi
B. Teori Motivasi Dalam Belajar
C. Peranan Motivasi Dalam Belajar
D. Jenis-jenis Motivasi
E. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi yang Tinggi
F. Upaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius S-2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika KU-1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya KU-3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni KK-7 Mampu memahami dan menghapal ayat-ayat dan hadis-hadis tematik terkait dengan dimensi kejiwaan manusia KK-11 Menguasai konsep tentang teori-teori, aspek-aspek kepribadian KK-20 Mampu mengintegrasi variabel pokok psikologi dengan nilai-nilai islam P-4 Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah dalam mengembangkan pemikiran kritis, logis, kreatif, inovatif, dan sistematis serta memiliki keingintahuan intelektual untuk memecahkan masalah pada tingkat individual dan kelompok dalam komunitas akademik dan non akademik P-5 Menguasai pengetahuan dasar-dasar keislaman sebagai agama rahmatan lil 'alamin P-6 Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah integrasi keilmuan (agama dan sains) sebagai paradigma keilmuan P-7 Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah mengidentifikasi ragam upaya wirausaha yang bercirikan inovasi dan kemandirian yang berlandaskan etika islam, keilmuan, profesional b. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Psikologi Islam Program Studi Psikologi Islam Halaman 2 CPMK Capaian Pembelajaran CPMK-1 Mampu memahami dan menyampaikan gagasan terkait konsep dasar psikologi dan nilai-nilai keislaman (S

[AMAZON LINK BELOW TO BOOK ITSELF
-- TOC and book summary in downloadable .pdf] 
According to the poet Elias Canetti, "All the things one has forgotten / scream for help in dreams." To the ancient Egyptians they were prophecies, and in world folklore they have often marked visitations from the dead. For Freud they were expressions of "wish fulfillment," and for Jung, symbolic representations of mythical archetypes. Although there is still much disagreement about the significance and function of dreams, they seem to serve as a barometer of current mind and body states.

In this volume, Deirdre Barrett brings together the study of dreams and the psychology of trauma. She has called on a distinguished group of psychiatrists, psychologists, and social workers--among them Rosalind Cartwright, Robert J. Lifton, and Oliver Sacks--to consider how trauma shapes dreaming and what the dreaming mind might reveal about trauma. The book focuses on catastrophic events, such as combat, political torture, natural disasters, and rape. The lasting effects of childhood trauma, such as sexual abuse or severe burns, on personality formation, the nature of memories of early trauma, and the development of defenses related to amnesia and dissociation are all considered. The book also takes up trauma and adult dreams, including Vietnam veterans and Post-Traumatic Stress Disorder, Holocaust survivors and perpetrators, rape victims, and firestorm survivors. Finally, this volume concludes with a look at the potential "traumas of normal life," such as divorce, bereavement, and life-threatening illness, and the role of dreams in working through normal grief and loss.

Taken together, these diverse perspectives illuminate the universal and the particular effects of traumatic experience. For physicians and clinicians, determining the etiology of nightmares offers valuable diagnostic and therapeutic insights for individual treatment. This book provides a way of juxtaposing the research in the separate fields of trauma and dreams, and learning from their discoveries.

Menggunakan paradigma dialektika dari Immanuel Kant, saya mengandaikan, jika Teacher-centered learning  (TCL) merupakan "tesis" dan Student-centered learning (SCL) merupakan "anti-tesis", maka  Team-centered learning (MCL) merupakan "sintesis"-nya. Sintesis berarti mengambil kebaikan, keunggulan dari tesis dan anti-tesis kemudian mengelaborasinya menjadi sebuah "tesis" baru (ialah sebuah  gestalt, bukan sekadar penjumlahan, melainkan totalitas konfigurasi baru) yang lebih memadai untuk menjawab kebutuhan dunia pendidikan saat sekarang yang sedang "galau". Generalisasi dari gagasan MCL ini adalah, misalnya, "teaming" dapat dilakukan antara sekolah dan masyarakat, antara warga dan pemerintah, antara pemimpin dan pengikut.

Terhadap Fenomena dan Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Saya adalah mahasiswa dari PGMI, saya membahas buku tentang psikologi, karena saya sebagai calon pendidik harus menegtahui keadaan kejiwaan peserta didik saya disaat saya sudah menjadi pendidik. Saya akan membahas mulai dari identitas buku, sinopsis sampai kekurangan hingga kelebihan buku tersebut. Judul Buku : Psikologi Pendidikan Refleksi Teoretis Terhadaap Fenomena Pengarang : Drs. H. Baharuddin, M.Pdi. Penerbit : AR-RUZZ MEDIA Halaman : 239 No ISBN : 979-25-4425-9 Sasaran : Mahasiswa Secara etimologis, kata psikologi terdiri dari dua kata, yaitu psyche yang berarti jiwa atau ruh, dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Dengan demikian, psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa. Atau bisa disebut dengan ilmu jiwa. Selain itu manusia juga merupakan psychosomatis, makhluk yang terdiri dari dua aspek kehidupan. Kedua aspek itu iyalah aspek jism, jasmani atai fisiologis, dan aspek ruh, ruhani (psikologis). Kedua aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain. Karena, kelemahan dan kesempurnaan satu aspek akan berpengaruh langsung terhadap aspek yang lain.

Authentic Happiness terjemah Indonesia- Martin Seligman- Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif (12 hal.awal)
Penerbit Mizan
Buku “Authentic Happiness” merupakan buku yang memberi wawasan kepada pembacanya bagaimana cara menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif.

Kualitas organisasi atau lembaga biasanya dilihat dari kuantitas dan kulitas produk yang berupa barang atau jasa. Untuk mendapatkan produk dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik, kinerja pimpinan dan anak buahnya sangat menentukan. Manusia yang ada di dalamnya sangat besar pengaruhnya sekalipun suatu perusahaan menggunakan alat modern dan canggih faktor. Hal ini seperti apa yang dikatakan Robert L. Mathis dan John H Jackson (2001; 4) “Sumber Daya Manusia dipandang semakin besar peranannya bagi kesuksesan organisasi, maka banyak organisasi kini menayadari bahwa unsur manusia dalam organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing”.
Organisasi berisi sekumpulan sumber daya manusia yang mempunyai tujuan, visi dan misi yang sama. Semua kegiatan yang ada dalam organisasi akan bermuara pada satu atau beberapa tujuan yang semuanya telah tertuang  pada saat perencanaan (planning). Planning pada suatu organisasi sangatlah penting karena bisa dikatakan planning adalah pedoman dan kompas bagi suatu organisasi.Tetapi sumber daya manusia adalah bagian vital bagi organisasi, karena yang bisa menggerakkan organisasi adalah sumber daya manusia, yang bisa membawa kemana arah orientasi adalah sumber daya manusia, yang bisa memajukan dan meruntuhkan organisasi juga sumber daya manusia yang ada di organisasi tersebut.Maka, manajemen sumber daya manusia adalah lembaga yang seharusnya paling bertanggung jawab atas sumber daya-sumber daya manusia yang tepat untuk mengisi jabatan yang ada. Para manajer seharusnya bisa menyeimbangkan antara dimensi pekerjaan dan kebutuhan para karyawannya.

Throughout human life from conception, birth and until parents have different designations caused by the phases through which it passes. And the most important phase is the phase of 0-6 years a person called an early age. Early childhood is the individual who is undergoing the process of growth and development is fundamental to the process of further development, So much for the importance of this phase so that this phase is referred to as a golden age. Therefore, educational institutions would concern early childhood education is very important to note one of them is the curriculum used is in accordance with the needs and psychological development of children. In Aceh, after the tsunami in 2004 built many private schools and most schools are schools for early childhood. Raudhatul Athfal are educational institutions for early childhood that many were built. So in this paper will be presented Raudhatul Athfal education curriculum as one of the early childhood education institutions under the auspices of the Ministry of Religion.

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengemukakan hasil analisis wajah pendidikan Indonesia di tengah pandemi saat ini di mata peserta didik. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah penelitian kualitatif yang mana data dalam artikel ini dikumpulkan dalam kuisioner yang diisi oleh 15 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia sebagai volunteer untuk memberikan pandangannya mengenai bahan objek kajian yang mencakup: 1) proses terlaksananya pendidikan indonesia di tengah pandemi, 2) kendala yang dihadapi siswa dalam pandemi, 3) kendala yang dihadapi guru dalam pandemi, 4) keefektifan pembelajaran online saat ini. Hasil studi menunjukkan bahwa wajah pendidikan Indonesia di tengah pandemi ini dimata peserta didik belum terlaksana dengan baik dikarenakan banyaknya faktor penghambat. Begitu juga faktor kendala yang dihadapi guru menurut pandangan peserta didik lumayan kurang memuaskan dibanding ketika tatap muka. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan di dalam penelitian ini, disarankan agar guru dan siswa harus memiliki kemauan belajar yang tinggi dan menjaga pembelajaran agar terlaksana dengan kondusif sembari menunggu Pemerintah untuk harus segera mencari jalan keluar untuk keberlangsungan pembelajaran tatap muka. Dengan demikian solusi permasalahan pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini menjadi terperbaiki sesuai yang diharapkan masyarakat terutama bagi para peserta didik. Kata kunci: wajah pendidikan Indonesia, pendidikan ditengah pandemi, sudut pandang pendidikan dimata siswa, analisis keefektifan belajar online. Abstract This article aims to present the results of analysis of the face of Indonesian education during the current pandemic in the eyes of students. The method used in this article is qualitative research where the data in this article is collected in questionnaires filled by 15 students from various regions in Indonesia as a volunteer to give their views on the object of study materials that include: 1) the process of implementing Indonesian education amid a pandemic, 2) obstacles faced by students in the pandemic, 3) obstacles faced by teachers in the pandemic, 4) the effectiveness of online learning today. The results showed that the face of Indonesian education during this pandemic in the eyes of students has not been carried out properly due to the many inhibitory factors. Similarly, the constraints faced by teachers in the view of students are quite less satisfactory than when face-to-face. Based on the findings and discussions in this study, it is recommended that teachers and students should have a high willingness to learn and keep learning conducive while waiting for the Government to immediately find a way out for the continuity of face-to-face learning. Thus, the solution to education problems in Indonesia has lately become improved as expected by the community, especially for students. Key words: the face of Indonesian education, education during a pandemic, educational point of view in the eyes of students, analysis of the effectiveness of online learning.

Parapsikoloji: Bireyin olağanüstü yeteneklerinin ve ruhsal gücünün araştırılması ve incelenmesi diyebiliriz. • Parapsikoloji kelimesi 20. Yüzyıl' dan sonra kullanılmaya başlanmıştır. Yunanca kökenlidir. • Parapsikolojisinin 20. Yüzyıl' dan Amerika' da bir bilim dalı olarak kabul edilmiştir. • Parapsikoloji büyük bir ihtiyaç halinde olan özellikle son yüzyıllarda insanların içinde bulunmuş olduğu buhranı stres, kaygı, maneviyatına olan özlem, huzur ve dinginlik ve özellikle nerden geldim ve nereye gidiyorum, tüm bu çabanın, dünyada var olmanın amacını bulmaya yönelik gelişmiştir. • Parapsikoloji, insan odaklıdır. • Parapsikoloji medyum, falcılık, büyücülük değildir. İnsanoğlunun beş duyusu dışında gerçekleşen • Ve ispatlanmış, kanıtlanmış enerji türlerinin tamamını kapsar. • Gözleme dayalı olmamasının, süreç ve zamanı kontrol altında tutamayış, belirli bir sistematiğe dâhil olmayışı, hala parapsikolojinin bazı ülkelerde bilim dalı olup olmama konusunda tartışmalar yer almaktadır. • İnsanoğlunun parapsikolojik yetenekleri vardır. • Her insanın yaradılışından gelen yaşam enerjisini içinde barındıran büyük bir gücü vardır. Ruhunda bilim kullandığı, yeteneklerinin farkında olup olmadığı tartışılır. TELEPATİ: Parapsikoloji anlamda bir insanın düşüncesini okuyabilme sanatıdır. DURUGÖZÜ: Dünyanın herhangi bir yerinde olup biten her şeyin bir televizyon ekranında olup biten her şeyin bir televizyon ekranında seyredercesine şekiller, imajinasyonlar, canlı bir film izlercesine görebilme yeteneğidir. ASTRAL SEYAHAT: Ruh ve bedenin birbirinden ayrılıp astral düzeyde yolculuk yapılmasına denir. Parapsikologların hekimlerden, biyologlardan, fizikçilerden ve çok farklı alanlardan mezun olmuş insan gruplarından çıktığı görülmüştür.

Humanistik Westen (dalam mulyana, google) menyatakan bahwa belajar sosial (juga dikenal sebagai belajar observanonal atau belajar vicarious atau belajar dan model) adalah proses belajar yang muncul sebagai fungsi dari pengamatan, penguasaan, dalam kasus proses belajar imitasi, peniruan perilaku orang lain. Jenis belajar ini banyak diasosiasikan dengan penelitian Albert Bandura, yang membuat teori belajar sosial. Didalamnya ada proses belajar meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui pengamatan terhadap oran tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara belajar sosial dengan belajar melalui pengkondisian klasik dan operant. Menurut teori humanistic, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian-kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada penamaan tentang proses belajar sebagaimana apa adanya seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. (Dalyono, 2012;43)

potensi anak menjadi tolak ukur bagaimana peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahannya...
maka sangatlah penting bagi kita seorang guru memperhatikan peserta didik bukan hanya berpacu pada akademik, karena kita ketahui tak semua peserta didik mampu dalam hal tersebut.
masih ada fisik,kepribadian,dan hal lainnya.

Makanan sebagai sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral sangat diperlukan bagi kesehatan fisik, pertumbuhan, dan mengatur proses metabolisme. Makanan yang berkualitas, aman dan menarik dapat diperoleh melalui perlakuan yang tepat pada setiap tahapan produksi, mulai dari persiapan, pengolahan, penyimpanan, pemasaran dan penggunaannya. Makanan yang tidak aman jika dikonsumsi dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan berakibat pada kematian (Suryana, 1994, dalam Sundari, 2013). Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 menyatakan bahwa kualitas pangan yang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah aman, bergizi, bermutu, dan dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat. Aman maksudnya mencakup bebas dari cemaran biologis, mikrobiologi, kimia, logam berat, dan cemaran lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia (Mudjajanto, 2014). Dalam Islam dikenal dengan istilah makanan halalan thayyiban. Makanan halalan (halal) yaitu makanan yang tidak diharamkan, dan tidak menyalahi hukum syari`at Islam untuk dikonsumsi sesuai Al-Qur'an dan sunnah nabi. Makanan yang baik atau dalam istilah agama thayyiban yaitu baik dari sudut pemenuhan kebutuhan gizi bagi tubuh, pengolahan makanan baik, dan bahan campuran yang baik. Saat ini, Industri pangan di Indonesia telah berkembang dengan pesat, ditandai dengan munculnya industri kecil dan industri rumah tangga yang 1

This article is based on the results of research on e-learning class students in the even semester of 2020. There are two variables analyzed in this articles, to the first the actualization of state defense awareness for the younger generation and in improving national resilience. Awareness of the defense of the state is the right and obligation of every citizen. In accordance with Article 27 paragraph (3), Article 30 paragraph (1) of the Constitution of the Republic of Indonesia in 1945. Observing Article 27 paragraph (3) and Article 30 paragraph (1) means that the defense efforts of the state in defending the state is the right and obligation of every citizen the younger generation has not actualized the defense of the state, so national security becomes less resilient so that the state and nation collapse. This research method uses qualitative descriptive analysis by observing a series of events occurring, observing the history of past observations based on current situations and conditions and using literature studies. The approach is carried out in a National Perspective of multdisciplinary or interdisciplinary resilience. The conclusion of this study shows that the younger generation experienced various violations of the law that deviated from the basic values of Pancasila behaved radically and very disrespectfully, so that national resilience could not be strong. National Resilience is less resilient to Threats, Obstacle, Disruptions , and Challenges (AGHT) that Indonesia is currently implementing National Development.

Implementation of Home Learning (BDR) when COVID-19 occurs in Indonesian national education based on Distance Learning. The protocol disrupts the psychosocial development of students. This study aims to examine psychosocial interactions when implementing BDR and conceptualize BDR learning based on Erikson's psychosocial development theory. The research method uses descriptive qualitative document analysis approach. Previous literary studies of analysis researchers to obtain logical and factual results. The results of this study show that families dominate the psychosocial interactions of students at home. And, the concept of BDR based on students' psychosocial development has the potential to create friendly interactions with students, parents, and teaching teachers based on the stages of the psychosocial crisis. ABSTRAK Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) saat pandemi COVID-19 terjadi dalam pendidikan nasional Indonesia berbasis Pembelajaran Jarak Jauh. Atas protokol tersebut menciptakan suatu disrupsi dalam perkembangan psikososial siswa. Penelitian ini bertujuan mengkaji interaksi psikososial ketika pelaksaan BDR dan mengkonsep pembelajaran BDR berbasis teori perkembangan psikososial Erikson. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis dokumen. Kajian-kajian kepustakaan terdahulu peneliti menganalisis untuk mendapatkan hasil yang logis dan faktual. Hasil peneitian ini menunjukkan bahwa keluarga mendominasi interaksi psikososial siswa di rumah. Serta, konsep BDR berbasis perkembangan psikososial siswa berpotensi menciptakan interaksi yang ramah terhadap siswa, orang tua, dan guru pengajar yang berdasarkan tahap-tahap krisis psikososial.

Rev Bras Psiquiatr. 2008;30(Suppl II):S54-64 Cognitive therapy: foundations, conceptual models, applications and research Fundamentos, modelos conceituais, aplicações e pesquisa da terapia cognitiva Abstract Objective: There is growing interest in the cognitive model of psychotherapy stimulated by an extensive body of research findings demonstrating its effectiveness for a varied set of psychiatric disorders and medical conditions. This review article aims to give an overview of the historical and philosophical background to contemporary cognitive and cognitive-behavioral approaches to psychotherapy, pointing out similarities across and differences between them. A presentation of the cognitive model as designed by Aaron Beck, and some of the cognitive and behavioral techniques used in emotional disorders will be discussed. Outcome studies and meta-analyses contemplating the efficacy of cognitive and cognitive-behavioral therapies in various psychological and medical conditions will be briefly depicted. Method: Through review of articles and textbooks, especially the works of Aaron Beck from which this review article has heavily borrowed, the origins and foundations of the cognitive-behavioral approaches to the treatment of psychiatric and medical conditions are described. Through Medline, the search of randomized controlled trials and meta-analyses has pointed out the evidence-based efficacy of this psychotherapeutic approach. Results and Conclusions: Cognitive-behavioral therapies in general and Beckian cognitive therapy in particular hold a theoretical foundation and a varied set of techniques, whose evidence-based efficacy was demonstrated for the treatment of diverse mental and physical conditions. Descriptors: Cognitive therapy; Behavior therapy; Review literature; Techniques and procedures; Research Resumo Objetivo: Há um interesse crescente no modelo cognitivo de psicoterapia estimulado por grande número de resultados de pesquisa, demonstrando sua eficácia em uma série de transtornos psiquiátricos e distúrbios médicos. Este artigo de revisão objetiva dar um panorama dos fundamentos históricos e filosóficos das abordagens cognitivo-comportamentais contemporâneas, e apontar similaridades e diferenças entre elas. O modelo cognitivo, conforme delineado por Aaron Beck, e alguns dos procedimentos e técnicas cognitivas e comportamentais utilizadas em transtornos emocionais serão apresentados. Ao final, resultados de pesquisas e metanálises em relação à eficácia das terapias cognitivas e cognitivo-comportamentais em vários transtornos psiquiátricos e distúrbios médicos serão relatados brevemente. Método: Por meio da revisão de artigos e livros-texto, principalmente dos trabalhos de Aaron Beck dos quais foi extraída a presente revisão, foram descritas as origens e os fundamentos das abordagens cognitivo-comportamentais no tratamento dos transtornos psiquiátricos e médicos. Através de buscas no Medline de ensaios clínicos randomizados e metanálises, foram apontadas as evidências de eficácia dessa modalidade de tratamento psicoterápico. Resultados e Conclusões: As terapias cognitivo-comportamentais em geral, e a terapia cognitiva beckiana em especial, apresentam um fundamento teórico e um conjunto de técnicas cuja eficácia baseada em evidências foi demonstrada no tratamento de diversos quadros mentais e físicos.

Abstrak.Kurangnya perhatian orang tua terhadap pergaulan anak, memungkinkan timbulnya pergaulan yang buruk terhadap anak. Seperti hal nya muncul pergaulan LGBT (Lesbian Gay Biseksual and Transgender) yang diakibatkan berbagai faktor terutama keluarga, lingkungan, pergaulan, faktor genetik, akhlak, moral, pendidikan dan pengetahuan agama. Salah satu cara efektif untuk mencegah dan melindungi anak dari LGBT adalah dengan pendidikan agama sejak usia dini. Pola asuh Islami orang tua dalam mencegah perilaku LGBT sejak usia dini dapat diawali dengan memberikan pendidikan iman, pendidikan moral/akhlak, pendidikan sosial, kemudian pengawasan dan kritik sosial, pendidikan tentang menjaga lingkungan dan pendidikan seksual. Cara-cara  pengajaran  pendidikan seksual Islami yang diajarkan Rasulullah SAW antara lain dengan pemisahan tempat tidur, penanaman rasa malu pada anak serta menanamkan jiwa maskulinitas dan feminitas

Salah salah satu problem serius yang menjadi perhatian dikalangan masyarakat adalah perilaku bullying, terutama bullying yang terjadi di sekolah. Dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat setiap orang belajar dan mendapatkan ilmu ternyata harus diwarnai oleh hal-hal yang berbau kekerasan.

Abstrak Tindakan atau aktivitas dari manusia yang mempunyai bentangan arti yang luas seperti berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya itu merupakan perilaku manusia. Kemudian ketika seorang manusia memiliki gangguan perilaku maupun memiliki mental positif maka untuk mengetahui dengan cara melakukan tes. Pada artikel ini penulis mencoba mendiskripsikan pengembangan tes perilaku yang diawali pada tahun 1950 yang kemudian mengalami perkembangan hingga saat ini. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan perkembangan tes perilaku khususnya tes yang digunakan pada saat melakukan asesmen kepada klien. Kata Kunci: Pengembangan, Tes Perilaku, Cognitive Behavior PENDAHULUAN Sejak dulu sampai sekarang perkembangan dunia keilmuan mengalami perkembangan dimana banyak ilmu lahir seperti psikologi, sosiologi, antropologi dan lain sebagainya sehingga dari bidang ilmu tersebut terpecah menjadi banyak bagian misalnya dalam dunia psikologi ada asesmen terutama yang berkaitan dengan pendidikan, baik yang berkaitan dengan asesmen kepribadian, intelegensi, bakat, peilaku, minat, motiviasi, tes hasil belajar maupun yang berkaitan dengan kesulitan belajar dan penyimpangan atau abnormal. Sebenarnya, antara asesmen dan intervensi memiliki keterkaitan yang erat, karena tidak mungkin melakukan intervensi, perlakuan ataupun terapi yang tepat guna jika tidak didahului oleh aktifitas asesmen. Psikologi klinis telah mengembangakan banyak pendekatan yang berbeda untuk menilai kepribadian dan perilaku klien. Kebanyakan psikologi klinis akan menganggap semua ukuran objektif dan proyektif yang dideskripsikan adalah asesmen kepribadian tradisional, tehnik ini memiliki beberapa asusmi implisit dasar 1 Penulis adalah mahasiswa UIN SUKA Yogyakarta pada Sekolah Pascasarjana Kosentrasi Psikologi Pendidikan Islam semester genap Tahun Akademik 2018-2019.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memiliki kemampuan dibawah anak normal karena mereka mengalami keterlambatan dan gangguan dalam perkembangannya sehingga membutuhkan penanganan khusus, dan anak-anak berkebutuhan khusus seperti itu berada dalam sekolah luar biasa (SLB). Di SLBN 1 Sleman Yogyakarta terdapat pembelajaran yang dikombinasikan dengan permainan didalam kelas, oleh karena itu peneliti melalukan pengamatan terhadap reaksi dan dampak yang terjadi kepada anak tersebut disaat atau setelah melalukan metode pembelajaran seperti itu. Pengamatan ini dilakukan kepada siswa kelas C1 dengan melihat mereka berinteraksi serta menyelesaikan masalah didalam kelas, disamping itu semua peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru kelas C-1 di SLBN 1 Sleman Yogyakarta yang dimana guru tersebut menyatakan bahwa permainan yang dilakukan sambil belajar tersebut mampu untuk menunjang perkembangan anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Sebagai seorang pendidik mutlak memiliki tugas, peran dan fungsi yang sangat berat. Karena subyek yang dihadapinya adalah para siswa memiliki karakteristik yang heterogen mulai dari kebiasaan, social, budaya dan lian-lain. Oleh karena itu, idealnya para pendidik memiliki pengetahuan dan kemampuan daya analisa perilaku siswa yang memiliki berbagai keunikan.  Buku referensi ini secara sengaja didesain menyajikan konsep-konsep dasar memahami perilaku, pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam konteks pendidikan dan pengajaran. Kajian ini penulis golongkan pada pembahasan psikologi perkembangan peserta didik sebagai suatu kajian ilmu semoga dapat menjadi panduan para pendidik mengemban tugas mulianya. Selanjutnya sebagai sebuah referensi, penulis berharap buku ini dapat memberi angin segar dan jendela informatif khususnya pada pengetahuan tentang memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa. Materi buku ini secara sengaja disusun dengan bahasa yang mudah dipahami bagi seluruh academic background pembaca.