0% found this document useful (0 votes)
61 views11 pages

Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri Pariwisata Di Kota Padang Yesmira Syamra

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 11

ISSN : 2302 1590

E-ISSN: 2460 190X


ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.2 (258-268)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN MOTIVASI


KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMK
NEGERI PARIWISATA DI KOTA PADANG

Yesmira Syamra
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: yesmira@ymail.com

submited: 2016.06.20 reviewed: 2016.07.01 accepted: 2016.07.01


http://dx.doi.org/10.22202/economica.2016.v4.i2.628

Abstract
The purpose of this research is to know : 1 ) the effect of financial compensation to the work motivation of
teachers , 2) the effect of financial compensation to the performance of teachers , 3 ) the effect of work
motivation on teacher performance and 4 ) the effect of financial compensation and motivation to work on
teacher performance . The analytical method used in this research is quantitative method with data analysis
using path analysis .Sampling method using the formula Slovin where the population in the study was a
teacher SMK Padang City Tourism totaling 117 people and 90 people were taken as samples . Based on the
results obtained conclusions : 1 ) There may influence financial compensation to the work motivation with the
influence of financial compensation to the work motivation by 51 % ,2 ) there are significant financial
compensation to performance either directly or indirectly , the influence of financial compensation directly is
11:02 % whereas the effect of indirectly by 12:23 % 3 ) there is the influence of work motivation on teacher
performance in which the influence of work motivation on the live performance was 26.41 % , and 4 ) there
are significant financial compensation and motivation to work on teacher performance

Abstrak
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui:1) pengaruh kompensasi finansial terhadap
motivasi kerja guru, 2) pengaruh kompensasi finansial terhadap terhadap kinerja guru, 3) pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja guru dan 4) pengaruh kompensasi finansial dan motivasi kerja terhadap
kinerja guru. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan
analisis data menggunakan analisis jalur. Metode penarikan sampel menggunakan rumus Slovin dimana
populasi dalam penelitian adalah guru SMK Negeri Pariwisata di Kota Padang yang berjumlah 117 orang
dan diambil sebanyak 90 orang sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: 1)
terdapat dapat pengaruh kompensasi finansial terhadap motivasi kerja dengan besarnya pengaruh
kompensasi finansial terhadap motivasi kerja sebesar 51%, 2) terdapat pengaruh kompensasi finansial
terhadap kinerja baik secara langsung maupun tidak langsung, besarnya pengaruh kompensasi finansial
secara langsung adalah 11.02% sedangkan pengaruh secara tidak langsung sebesar 12.23% 3) terdapat
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru dimana besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
secara langsung adalah 26.41% dan 4) terdapat pengaruh kompensasi finansial dan motivasi kerja terhadap
kinerja guru.
Keywords : Financial Compensation , Work Motivation , Teacher Performance

2016 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI, Padang


PENDAHULUAN kinerja yang ditunjukkan guru.
Sekolah kejuruan merupakan salah Keberhasilan guru dalam menjalankan
satu upaya pemerintah untuk tugasnya dapat dilihat dari hasil belajar
meningkatkan sumberdaya manusia yang yang diperoleh oleh siswa yang didik
berkualitas dan memiliki keterampilan oleh guru tersebut. Salah satu alat yang
serta daya saing tinggi. Sekolah menegah dapat dijadikan ukuran untuk menilai
kejuruan merupakan pendidikan keberhasilan siswa dalam belajar adalah
menegah kejuruan yang mempersiapkan nilai yang diperoleh oleh siswa dari
peserta didik untuk bekerja dalam bidang setiap mata pelajaran yang diikutinya.
tertentu, dapat beradaptasi di lingkungan Guru dikatakan berhasil mendidik ketika
kerja, dapat melihat peluang kerja dan semua siswa yang didiknya mendapatkan
dapat megembangkan diri di kemudian nilai yang sangat memuaskan dari
hari agar menjadi tenaga kerja yang pelajaran yang diampunya.
profesional. Jika nilai semua siswa yang didik
Sesuai dengan bentuknya sekolah oleh guru dari mata pelajaran yang
menengah kejuruan melaksanakan diampunya memperoleh nilai yang sangat
program-program pendidikan sesuai memuaskan maka dapat dikatakan guru
dengan jenis-jenis lapangan pekerjaan terbut memiliki kinerja yang sangat baik.
(Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun Dalam hal ini yang dimaksud dengan
1990). Berdasarkan keputusan Direktur kinerja adalah perilaku nyata yang
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
dan Menegah Departemen pendidikan kerja yang dihasilkan dalam melakukan
Nasional nomor 251/C/KEP/MN/2008 suatu pekerjaan sesuai dengan perannya
tentang spectrum keahlian pendidikan dalam perusahaan (Rivai, 2013:549).
menegah kejuruan. Dalam spectrum Kinerja adalah tingkat keberhasilan
tersebut ada enam bidang studi keahlian seseorang atau kelompok orang dalam
yaitu: 1) teknologi dan rekayasa, 2) melaksanakan tugas dan tanggung
teknologi informasi dan komunikasi, 3) jawabnya serta kemampuan untuk
kesehatan, 4) seni kerajinan dan mencapai tujuan dengan standar yang
pariwisata, 5) agribisnis dan telah ditetapkan.
agroteknologi serta 6) bisnis dan Jika dikaitkan dengan kinerja guru
manajemen. maka kenerja guru merupakan hasil kerja
Sekolah menegah kejuruan bidang yang ditunjukkan guru dalam
studi pariwisata merupakan sekolah melaksanakan tugas dan tanggung
menegah kejuruan yang mendidik para jawabnya sesuai dengan profesinya.
siswanya untuk terampil dan menjadi Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila
tenaga kerja yang siap bekerja pada dunia ada kesesuaian antara pekerjaan dengan
pariwisata. Untuk menghasilkan siswa keahliaannya. Untuk mengetahui
yang ahli dibidangnya yang siap bekerja keberhasilan kinerja perlu dilakukan
sesuai dengan tututan dunia kerja maka evaluasi atau penilaian kinerja dengan
diperlukan guru yang profesional dan berpedoman pada parameter dan
memiliki kinerja yang sangat baik indikator yang telah ditetapkan. Menurut
dalam menjalankan tugas sesuai dengan Rachmawati (2013:18) menilai kualitas
profesinya sebagai seorang tenaga guru dapat ditinjau dari beberapa
pendidik. Hasil pendidikan yang baik indikator yang meliputi: (1). Unjuk kerja,
menjadi tolak ukur bagi keberhasilan (2). Penguasaan materi, (3). Penguasaan
Yesmira Syamra

profesional keguruan dan pendidikan, Kompensasi finansial yang


(4). Penguasaan cara-cara penyesuaian diberikan pemerintah terhadap guru tidak
diri, (5). Kepribadian untuk perlu diragukan lagi. Hal ini dibuktikan
melaksanakan tugas dengan baik. dengan berbagai kebijakan yang
Kinerja guru sangat penting untuk diterapkan pemerintah untuk
diperhatikan dan dievaluasi karena guru meningkatkan kesejahteraan guru.
mengemban tugas profesional artinya Sertifikasi guru adalah salah satu
tugas-tugas yang hanya dapat dikerjakan kebijakan yang dilakukan pemerintah
dengan kompetensi khusus yang untuk meningkatkan kesejateraan guru,
diperoleh melalui program pendidikan. dimana berdasarkan peraturan menteri
Guru mempunyai potensi yang cukup pendidikan nasional no. 8 tahun 2007
tinggi untuk berkreasi sebagai usaha tentang setifikasi guru, bagi guru yang
meningkatkan kinerjanya. Namun usaha telah bersertifikasi berhak mendapatkan
peningkatan kinerja guru tidak selalu tunjangan profesi sebesar satu bulan gaji
berkembang dengan baik karena adanya pokok guru. Selain itu pemerintah setiap
pengaruh dari berbagai faktor yang tahunnya selalu berupaya untuk
muncul dari dalam pribadi guru maupun meningkatkan gaji guru (melakukan
faktor dari luar pribadi guru itu sendiri. penyesuaian dan menaikkan gaji guru).
Sebagaimana yang dikemukakan Kompensasi finansial yang
Anuraga (2006:56), bahwa faktor yang diberikan kepada guru akan sangat
mempengaruhi kinerja adalah daya tarik berpengaruh terhadap motivasi kerja
pekerjaan, insentif/gaji, kemanan dan guru. Kompensasi finansial yang
perlindungan kerja, pengetahuan, diberikan pemerintah kepada guru saat
manajemen kelas, lingkungan dan ini sudah dapat dikatakan cukup baik.
suasana kerja, harapan pengembangan Dimana dalam hal ini pemerintah
karir dalam pengembangan organisasi, menentukan tingkat gaji guru dengan
perhatian dan kepemimpinan. Dengan mempertimbangkan standar kehidupan
mengetahui dan memahami secara normal yang memungkinkan guru
mendalam tentang faktor yang bekerja dengan penuh motivasi. Karena
berpengaruh terhadap kinerja guru maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan
dapat dicarikan alternatif pemecahannya minimal kehidupan seorang guru dan
sehingga faktor tersebut bukan menjadi keluarganya akan mempengaruhi
hambatan bagi peningkatan kinerja guru motivasi kerja guru dan secara langsung
ke arah yang lebih baik, karena kinerja maupun tidak langsung akan berpengaruh
dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. juga terhadap kinerja guru tersebut dalam
Kompensasi finansial memang menjalankan tugas dan tanggung
bukan satu-satunya faktor yang jawabnya sebagai tenaga pendidik di
mempengaruhi kinerja guru. Tetapi sekolah.
kompensasi tetap diakui sebagai salah Penelitian ini bertujuan untuk
satu faktor penentu dalam meningkatkan menjelaskan pengaruh kompensasi
kinerja. Apabila dikaitkan dengan finansial (X1) terhadap motivasi kerja
evaluasi pekerjaan, maka seorang pekerja (X2), pengaruh kompensasi finansial
akan lebih semangat dan memaksimalkan (X1) terhadap kinerja guru (Y), pengaruh
pekerjaannya karena dihargai karyanya. motivasi kerja (X2) terhadap kinerja guru
(Y) dan pengaruh kompensasi finansil

260
Yesmira Syamra

(X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap tujuan yang ditetapkan berkaitan dengan
kinerja guru (Y). tugas dan tanggung jawab yang
dilakukan dalam suatu pekerjaan sesuai
Kinerja Guru dengan profesi.
Secara teori dan realita yang terjadi Berhubungan dengan profesi guru
terdapat hubungan erat antara kinerja dapat dijelaskan bahwa guru adalah
seseorang (individual performance) seorang tenaga profesional yang dapat
dengan kinerja lembaga (institutional menjadikan murid-muridnya mampu
performance). Jika seorang karyawan merencanakan, menganalisis dan
dalam sebuah intitusi mempunyai kinerja menyimpulkan masalah yang dihadapi
yang sangat baik maka secara langsung (Nurdin, 2005:62). Sedangkan Gager dan
institusi tersebut juga mempunyai kinerja Berliner (1979:56) mengemukakan
yang sangat baik sehingga apa yang bahwa guru sebagai pengajar bertugas
menjadi tujuan institusi dapat terwujud. merencanakan pengajaran, melaksanakan
Kinerja seseorang karyawan dalam pengajaran di kelas, dan mengevaluasi
sebuah institusi akan lebih baik jika ia pengajaran.
mempunyai keahlian (skill) atau Guru sebagai perencana pengajaran
kompetensi yang tinggi, bersedia bekerja melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
karena digaji atau diberi upah sesuai (1) Merancang silabus. (2)
dengan perjanjian, mempunyai harapan Mempersiapkan rencana pengajaran. (3)
(expectation) masa depan lebih baik. Menentukan langkah-langkah kegiatan
Kinerja merupakan hasil kerja yang belajar mengajar. (4) Merancang alokasi
dapat dicapai oleh seseorang atau waktu dan (5) Memilih media. Untuk
sekelompok orang dalam suatu menjalankan tugas dan tanggung jawab
organisasi, sesuai dengan wewenang dan secara profesional, kinerja guru
tanggung jawab masing-masing, dalam merupakan suatu hal yang penting untuk
rangka upaya mencapai tujuan organisasi ditingkatkan agar tujuan pendidikan
bersangkutan secara legal, tidak dapat terwujud.
melanggar hukum sesuai dengan maupun Menurut Rachmawati (2013:16)
etika. Istilah kinerja merupakan menjelaskan bahwa kinerja guru adalah
terjemahan dari Job Performance atau kemampuan yang ditunjukkan oleh guru
Actual performance (prestasi kerja atau dalam melaksanakan tugas atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh pekerjaannya, dimana kinerja dikatakan
seseorang) menurut Mangkunegara baik dan memuaskan apabila hasil yang
(2001:67). dicapai sesuai dengan standar yang telah
Menurut pendapat Rivai, (2013:549) ditetapkan. Hal yang sama juga
kinerja adalah perilaku nyata yang dikemukakan oleh Nana Sudjana
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi (2004:19) juga menjelaskan bahwa
kerja yang dihasilkan oleh karyawan kinerja guru sebagai pengajar dapat
sesuai dengan perannya dalam dilihat dari kemampuan atau
perusahaan. Berdasarkan pengertian di kompetensinya melaksanakan tugas
atas dapat dipahami bahwa kinerja tersebut.
merupakan hasil dari suatu perbuatan Berdasarkan pendapat-pendapat ini
atau tindakan nyata, dalam rangka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
meningkatkan prestasi sesuai dengan kinerja guru merupakan hasil dari suatu

261
Yesmira Syamra

perbuatan atau tindakan nyata, dalam faktor yang mempengaruhi kinerja guru
rangka meningkatkan prestasi sesuai antara lain: a). Kepribadian dan dedikasi,
dengan tujuan yang ditetapkan berkaitan b). Pengembangan profesi, c).
dengan tugas dan tanggung jawab yang Kemampuan mengajar, d). Antar
dilakukan dalam suatu pekerjaan sesuai hubungan dan komunikasi, e). Hubungan
dengan profesi, dimana tugas seorang dengan masyarakat, f) Kedisiplinan, g)
guru adalah merencanakan proses belajar Kesejahteraan, h). Iklim kerja.
mengajar, melaksanakan dan mengelola Kompensasi Finansial
proses belajar mengajar, menilai Kompensasi merupakan segala
kemajuan proses belaja mengajar dan sesuatu yang diterima para karyawan atau
menguasai bahan pelajaran. pekerja sebagai balas jasa untuk kerja
Teori diatas juga menjelaskan mereka. Rivai (2013:741) menjelaskan
begitu pentingnya kinerja guru untuk bahwa kompensasi merupakan sesuatu
ditingkatkan karena kinerja ini yang diterima karyawan sebagai
memberikan pengaruh terhadap proses pengganti jasa mereka pada perusahaan.
pembelajaran di sekolah. Namun usaha Sedangkan Wukir (2013:84) menyatakan
peningkatan kinerja guru tidak selalu bahwa kompensasi adalah suatu balas
berkembang dengan baik karena adanya jasa atau imbalan yang diberikan kepada
pengaruh dari berbagai faktor yang karyawan atas pekerjaan mereka.
muncul dari dalam pribadi guru dan Kompensasi harus sesuai dengan jumlah
faktor dari luar pribadi guru itu sendiri. dan kualitas pekerjaan. Sedangkan
Sebagaimana yang dikemukakan Sitohang (2007:220) menjelaskan bahwa
Anuraga (2006:56), bahwa faktor yang kompensasi adalah pegaturan
mempengaruhi kinerja adalah daya tarik keseluruhan pemberian balas jasa bagi
pekerjaan, insentif/gaji, keamanan dan pegawai dan para manajer baik berupa
perlindungan kerja, pengetahuan, finansial maupun barang dan jasa
manajemen kelas, lingkungan dan pelayanan yang diterima oleh setiap
suasana kerja, harapan pengembangan orang karyawan.
karir dalam pengembangan organisasi, Kompensasi ini jika dikelola dengan
perhatian dan kepemimpinan. baik akan membantu perusahaan atau
Menurut Marthis dan Jackson organisasi mencapai tujuan, memperoleh
(2001:82) menyatakan banyak faktor serta menjaga karyawan dengan baik.
yang mempengaruhi kinerja dari suatu Sebaliknya tanpa kompensasi yang
perusahaan diantaranya perilaku kerja, cukup, karyawan yang ada sangat
karyawan, motivasi, dukungan yang mungkin akan meninggalkan perusahaan
diterima, keberadaan pekerjaan yang akibat dari ketidakpuasan karyawan. Hal
mereka lakukan, budaya organisasi dan ini tentu memberikan pengaruh negatif
hubungan mereka dengan organisasi. terhadap kinerja karyawan di perusahaan
Sedangkan Yamin (2010:129) atau institusi. Berkaitan dengan hal ini
menyatakan faktor yang mempengaruhi menurut Timpe (2000:66) insentif
kinerja dapat yang berasal dari personal maupun gaji yang diberikan dapat
yaitu 1) pengetahuan, 2) keterampilan, 3) memotivasi seseorang dalam bekerja.
kemampuan, 4) kepercayaan diri, 5) Apabila gaji/insentif yang diterima sesuai
motivasi, 6) komitmen. Menurut dengan jenis pekerjaan yang
Rachmawati (2013:19) ada beberapa diembannya, maka hal ini akan

262
Yesmira Syamra

mendorongnya untuk bekerja lebih baik. untuk mendorong individu bertingkah


Sebaliknya rasa ketidakpuasan dalam laku dalam mencapai tujuan. Dorongan
pembayaran yang dirasakan kurang akan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu:
mengurangi kinerja. arah perilaku (kerja untuk mencapai
Jika dikaitkan dengan profesi guru tujuan), dan kekauatan perilaku (seberapa
menurut Hasibuan (2005) kompensasi kuat usaha individu dalam bekerja).
adalah semua pendapatan uang, barang Anoraga (2006:87) menyatakan
langsung yang diterima guru sebagai motivasi adalah daya pendorong yang
imbalan atau jasa yang diberikan sekolah. mengakibatkan seseorang mau rela untuk
Menurut Rivai (2013:741) kompensasi menggerakkan kemampuan dalam
finansial terdiri dari kompensasi tidak bentuk keahlian atau keterampilan,
langsung dan kompensasi langsung. tenaga, dan waktunya untuk
Kompensasi langsung terdiri dari melaksanakan berbagai kegiatan yang
pembayaran karyawan dalam bentuk menjadi tanggung jawabnya. Barelson
upah, gaji, bonus, atau komisi. dan Steiner dalam Sastrohadiwiryo
Kompensasi tidak langsung, atau benefit (2002:267), mendefinisikan motivasi
terdiri dari semua pembayaran yang tidak sebagai all those inner striving
tercakup dalam kompensasi finansial conditions variously described as wishes,
langsung yang meliputi liburan, berbagai desire, needs, drives, and the like dari
macam asuransi, jasa seperti perawatan pernyatan ini dapat diartikan motivasi
anak atau kepedulian keagamaan, dan sebagai keadaan jiwa dan sikap mental
sebagainya. Jadi kompensasi finansial manusia yang memberikan energi,
dalam penelitian ini adalah balas jasa mendorong kegiatan atau menggerakkan
yang diterima guru dalam bentuk dan mengarahkan atau menyalurkan
finansial (uang) terkait dengan perilaku kearah mencapai kebutuhan
pelaksanaan tugas dan tanggung yang memberi kepuasan atau mengurangi
jawabnya di sekolah dalam jangka waktu ketidak seimbangan.
tertentu. Menurut Sardiman (2007:89),
Motivasi Kerja jenis-jenis motivasi terbagi atas dua jenis
Motivasi merupakan seperangkat yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
alasan dalam melakukan suatu tindakan Motivasi instrinsik adalah motif-motif
tertentu. Motivasi dapat didefinisikan yang menjadi aktif atau berfungsinya
sebagai proses yang menjelaskan tidak perlu dirangsang dari luar, karena
intensitas, arah dan ketekunan seseorang dalam diri setiap individu sudah ada
dalam melakukan usaha untuk mencapai dorongan untuk melakukan sesuatu.
tujuannya. Motivasi seseorang Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
bergantung kepada seberapa kuat motif motif-motif yang aktif dan berfungsinya
mereka (Wukir, 2013:115). Lebih lanjut karena adanya perangsang dari luar.
Rivai (2013:837) menjelaskan bahwa Motivasi kerja seseorang dalam
motivasi adalah serangkaian sikap dan bekerja dipengaruhi oleh berbagai faktor
nilai-nilai yang mempengaruhi individu yang bersifat internal maupun ekternal.
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai Sebagaimana yang dikemukakan oleh
dengan tujuan individu. Sikap dan nilai Rivai (2013:838) beberapa aspek yang
tersebut merupakan sesuatu yang berpengaruh terhadap motivasi kerja
invisible yang memberikan kekuatan yakni: rasa aman dalam bekerja,

263
Yesmira Syamra

mendapatkan gaji yang adil dan Dalam penelitian ini data dikumpulkan
kompetitif, lingkungan kerja yang melalui kuesioner yang diberikan kepada
menyenangkan, penghargaan atas responden, data yang telah dikumpulkan
prestasi kerja dan perlakuan yang adil diolah serta dianalisis secara statistik
dari manajemen. Sejalan dengan apa dengan bantuan analisis parametrik
yang telah dikemukakan dari pendapat di menggunakan SPSS ( Statistial Package
atas Siagian (2002:40) mengatakan for Social Science). Teknik analisis data
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi yang digunakan adalah analisis jalur
motivasi kerja seseorang mencapai (Path Analisys). Sejalan dengan tujuan
keberhasilan tujuan organisasi penelitian yaitu untuk menganalisis
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tentang pengaruh variabel penyebab
berupa: harapan, keinginan, cita-cita, dan terhadap variabel akibat baik secara
berbagai jenis kebutuhannya langsung maupun tidak langsung. Pada
C. Hipotesis dasarnya jalur (path) adalah koefisien
1. Diduga adanya pengaruh yang regresi yang distandarkan yaitu koefisien
signifikan kompensasi finansial (X1) regresi yang dihitung dari basis data yang
terhadap motivasi kerja (X2) telah diset dalam angka baku atau
2. Diduga adanya pengaruh yang Z-score (data yang diset dengan nilai
signifikan kompensasi finansial (X1) rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1).
terhadap kinerja guru (Y) E. Hasil Dan Pembahasan
3. Diduga adanya pengaruh yang Berdasarkan tabel 1 diatas hasil
signifikan motivasi kerja (X2) analisis menunjukkan bahwa variabel
terhadap kinerja guru (Y) kompensasi finansial berpengaruh
4. Diduga adanya pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja guru
signifikan kompensasi finansial (X1) SMK Negeri Pariwisata di Kota Padang.
dan motivasi kerja (X2) terhadap Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikan
kinerja Guru (Y) probability = 0.000 < 0.050 dengan
koefisien jalur 0.717. Dari analisis
METODE PENELITIAN tersebut dapat disimpulkan terdapat
Penelitian ini merupakan penelitian pengaruh positif dan signifikan antara
penjelasan (explanatory research) kompensasi finansial terhadap motivasi
dengan latar belakang untuk menjelaskan kerja guru SMK Negeri Pariwisata di
pengaruh antar variabel yang diuji Kota Padang, dimana semakin meningkat
dengan menggunakan hipotesis yang kompensasi finansial guru maka akan
telah ditetapkan. Populasi dalam semakin meningkat pula motivasi kerja
penelitian ini adalah seluruh guru pada guru. Hal ini membuktikan bahwa
SMK Negeri Pariwisata di kota Padang hipotesis pertama dalam penelitian dapat
yang berjumlah 117 orang. Untuk dibuktikan.
menentukan banyaknya sampel dari suatu Sedangkan besarnya pengaruh
populasi, jika ukuran populasi diketahui variabel lain terhadap motivasi kerja guru
maka digunakan rumus Slovin, dengan yang tidak dibahas dalam penelitian ini
bantuan rumus Slovin diperoleh 90 orang adalah sebesar 0.697 Berdasarkan hasil
guru yang dijadikan sampel dalam analisis dari tabel 2 diatas diperoleh F
penelitian ini. sebesar 70.493 dengan signifikan sebesar
0.000 < 0.050. Hal ini berarti bahwa

264
Yesmira Syamra

secara bersama-sama kompensasi SMK Negeri Pariwisata di Kota Padang


finansial dan motivasi kerja berpengaruh sebesar 46.2%
signifikan terhadap kinerja guru SMK Hasil penelitian ini memperlihatkan
Negeri Pariwisata di Kota Padang. Hal ini bahwa motivasi kerja memiliki kontribusi
dapat digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh yang lebih besar terhadap
keempat dalam pnelitian ini. Kemudian kinerja guru dibandingkan dengan
dilanjutkan dengan uji secara parsial dari kompensasi finansial yang diterima guru.
hasil penelitian diperoleh koefisien jalur Sedangkan secara langsung kompensasi
0.332 dengan signifikan 0.001< 0.050, finansial memiliki pengaruh sebesar 51%
hal ini berarti bahwa kompensasi terhadap motivasi kerja guru SMK
finansial berpengaruh signifikan terhadap Negeri Pariwisata di Kota Padang. Hal ini
kinerja guru SMK Negeri Pariwisata di berarti dengan meningkatnya kompensasi
Kota Padang. Ini membuktikan bahwa finansial yang diterima guru maka akan
hipotesis kedua dalam penelitian dapat meningkat pula motivasi kerja guru yang
dibuktikan. secara langsung maupun tidak langsung
Untuk koefisien jalur 0.514 dengan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
signifikan 0,000, hal ini berarti bahwa guru SMK Negeri Pariwisata di Kota
motivasi kerja berpengaruh signifikan Padang.
terhadap kinerja guru SMK Negeri
Pariwisata di Kota Padang, yang berarti PEMBAHASAN
hipotesis ketiga dalam penelitian ini Berdasarkan hasil analisis jalur dan
dapat dibuktikan. Sedangkan pengaruh hasil pengujian hipotesis pertama,
variabel lain atau peran faktor lain yang diketahui bahwa kompensasi finansial
tidak diteliti dalam penelitian ini adalah berpengaruh signifikan terhadap motivasi
sebesar 0.462 atau 46.2%. Berdasarkan kerja guru akuntansi SMK Negeri
hasil analisis data pada sub struktur 1 Pariwisata di Kota Padang. Artinya
diketahui bahwa besarnya pengaruh dengan adanya peningkatan kompensasi
kompensasi finansial terhadap motivasi finansial maka akan dapat meningkatkan
kerja guru SMK Negeri Pariwisata dikota motivasi kerja guru. Hal ini sejalan
Padang sebesar 51%. Dari hasil dengan apa yang dikemukakan oleh
penelitian juga juga diperoleh bahwa Rivai (2013:838) beberapa aspek yang
besarnya pengaruh kompensasi finansial berpengaruh terhadap motivasi kerja
secara langsung terhadap kinerja guru yakni: rasa aman dalam bekerja,
SMK Negeri Pariwisata di Kota Padang mendapatkan gaji yang adil dan
adalah sebesar 11.02%. Secara tidak kompetitif, lingkungan kerja yang
langsung besarnya pengaruh kompensasi menyenangkan, penghargaan atas
finansial terhadap kinerja guru SMK prestasi kerja dan perlakuan yang adil
Negeri Pariwisata di Kota Padang adalah dari manajemen. Sejalan dengan apa
sebesar 12.23%. Untuk variabel motivasi yang telah dikemukakan dari pendapat di
kerja secara langsung memberikan atas Siagian (2002:40) mengatakan
pengaruh sebesar 26.41% terhadap bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru SMK Negeri Pariwisata di motivasi kerja seseorang mencapai
Kota Padang. Sedangkan besarnya keberhasilan tujuan organisasi
pengaruh variabel lain yang tidak diteliti dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
dalam penelitian ini terhadap kinerja guru berupa: harapan, keinginan, cita-cita, dan

265
Yesmira Syamra

berbagai jenis kebutuhannya. Hasil Hasil analisis hipotesis 3 diperoleh


penelitian ini sejalan dengan penelitian koefisien jalur 0.514 dengan signifikansi
Agiel Puji Damayanti (2013:165), 0.000 < 0.050 yang berarti bahwa
adanya pengaruh positif kompensasi semakin meningkat motivasi kerja guru
dengan motivasi kerja. maka akan meningkat pula kinerja guru
Dengan adanya peningkatan dalam melaksanakan tugasnya. Hasil
kompensasi finansial yang diterima guru penelitian ini sesuai dengan teori Marthis
maka secara langsung akan memberikan dan Jackson (2001:82) yang
pengaruh terhadap motivasi kerja guru, menyatakan banyak faktor yang
dimana besarnya pengaruh kompensasi mempengaruhi kinerja dari suatu
finansial terhadap motivasi kerja dari perusahaan diantaranya perilaku kerja,
hasil penelitian diperoleh sebesar 51% karyawan, motivasi, dukungan yang
dan sisanya dipengaruhi oleh variabel diterima, keberadaan pekerjaan yang
lain yang tidak diteliti dalam penelitian mereka lakukan, budaya organisasi dan
ini. hubungan mereka dengan organisasi.
Hasil pengujian analisis jalur Berdasarkan analisis jalur semua
hipotesis kedua diperoleh nilai signifikan variabel eksogenus (kompensasi
0.000 < 0.050 secara statistik signifikan. finansial, kompetensi profesional, dan
Koefisien jalur variabel kompensasi motivasi kerja berpengaruh signifikan
finansial (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap variabel endogenus (kinerja
menunjukkan angka yang positif, hal ini guru) baik secara langsung maupun tidak
berarti kompensasi finansial dan motivasi langsung.
kerja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja guru pada = 0,05. PENUTUP
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori 1. Kompensasi finansial berpengaruh
yang dikemukakan Timpe (2000:66) signifikan terhadap motivasi kerja
bahwa insentif maupun gaji yang guru SMK Negeri Pariwisata di Kota
diberikan dapat memotivasi seseorang Padang. Besarnya pengaruh
dalam bekerja. Pendapat yang sama kompensasi finansial terhadap
dikemukakan Rivai (2013:741) yang motivasi kerja guru sebesar 51%. Hal
menyatakan jika dikelola dengan baik, ini berarti dengan adanya
kompensasi akan membantu perusahaan peningkatan kompensasi finansial
untuk mencapai tujuan serta guru maka akan meningkatkan
memperoleh, memelihara, dan menjaga motivasi kerja guru.
karyawan dengan baik. Sebaliknya akibat 2. Kompensasi finansial berpengaruh
dari rasa ketidakpuasan dalam signifikan terhadap terhadap kinerja
pembayaran yang dirasakan kurang akan guru SMK Negeri Pariwisata di Kota
mengurangi kinerja. Hasil penelitian ini Padang. Besarnya pengaruh
juga sejalan dengan penelitian yang telah kompensasi finansial terhadap
dilakukan oleh Nurul Astuty Yensy. B kinerja guru secara langsung sebesar
(2010:40) hasil penelitiannya 11.02%, sedangkan besarnya
menyatakan bahwa kompensasi pengaruh kompensasi finansial secara
memberikan pengaruh positif terhadap tidak langsung terhadap kinerja guru
kinerja guru. sebesar 12.23%. Hal ini
mengindikasikan bahwa dengan

266
Yesmira Syamra

kompensasi finansial yang Daya Manusia, Edisi 2. Yogyakarta:


memuaskan baik secara langsung BPFE.
maupun tidak langsung akan Mathis, Robert L. dan John H. Jackson.
meningkatkan kinerja guru SMK Alih Bahasa Jimmy Sadeli dan Bayu
Negeri Pariwisata di Kota Padang Prawira Hie. 2001. Manajemen
dalam melaksanakan tugas dan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
tanggung jawabnya sebagai seorang Salemba Empat.
tenaga pendidik di sekolah. Mulyasa,E. 2012. Standar Kompetensi
3. Motivasi kerja berpengaruh dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
signifikan terhadap kinerja guru SMK Remaja Rosdakarya.
Negeri Pariwisata di Kota Padang, Rachmawati, Tutik. 2013. Penilaian
dimana besarnya pengaruh tersebut Kinerja Profesi Guru Dan Angka
secara langsung sebesar 26.41%. Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
4. Kompensasi finansial dan motivasi Riduwan. 2012. Cara Menggunakan Dan
kerja secara bersama-sama Memakai Path Analysi. Bandung:
berpengaruh terhadap kinerja guru Alfabeta.
SMK Negeri pariwisata di Kota Rivai, Veithzal. 2013. Manajeman
Padang. Pengaruh kedua variabel ini Sumber Daya Manusia Untuk
dalam penelitian terhadap kinerja Perusahaan. Edisi Kedua. Cetakan
berpengaruh secara langsung maupun Kelima. Jakarta: PT Rajagrafindo
tidak langsung. Hal ini Persada.
mengindikasikan tinggi rendahnya Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002.
kompensasi finansial, dan motivasi Manajemen Tenaga Kerja
kerja berpengaruh terhadap kinerja Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
guru. Siagian, Sondang P. 2002. Teori Motivasi
dan Aplikasinya. Jakarta: PT.
DAFTAR PUSTAKA Rineka Cipta.
Sunarsono dan Sumadi. 2007. Analisis
10.22202/economica.2016.v4.i2.628 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Kinerja Guru Sekolah Menegah
Jakarta: Rineka Cipta. Kejuruan. Jurnal Manajemen
Damayanti, Puji Agiel. 2013. Pengaruh Sumberdaya Manusia Vol.2 No. 1.
Kompensasi Dan Motivasi Kerja Susanto, Hary. 2012. Faktor-Faktor
Terhadap Karywan Perusahaan Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Daerah Air Minum (PDAM) Sekolah Menengah Kejuruan. http://
Surakarta. .Jupe UNS Vol 2 No 1. Journal. UNY. AC. id. diakses 2
Depdiknas. 2005. Undang-undang No Okteober 2013.
14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Timpe, Dale. 2000. Sari Ilmu dan Seni
Dosen. Jakarta. Depdiknas. Manajemen Bisnis. Elek Media.
Hamzah, B. Uno. 2007. Profesi Udiyono. 2011. Pengaruh Kompetensi
Kependidikan. Jakarta: Bumi Profesional Dan Keikutsertaan
Aksara. Dalam Forum Ilmiah Serta Karya
Mangkunegara, Anwar. 2001. Pengembangan Profesi Terhadap
Manajemen Personalia dan Sumber Kinerja Guru. Jurnal Magistra No.
76 Th. XXIII.

267
Yesmira Syamra

Yamin, Martinis. 2010. Standarisasi Kinerja Guru Di SMA Ngeri 2 Arga


Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Makmur Bengkulu Utara. Jurnal
Persada Press. Pendidikan Triadik Volume 13 No 1.
Yensi B, Nurul Astuty. 2010. Pengaruh
Kompensasi Dan Motivasi Terhadap

268

You might also like