Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
Abstrak
Sebagian besar penelitian tentang gizi lebih memperhatikan masalah
ketidakseimbangan antara asupan makan dan aktivitas fisik dan kurang
memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti body image, depresi, dan gender
secara terintegrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi status gizi
remaja dan hubungannya dengan pelbagai aspek seperti nutrisi, aktivitas fisik,
body image, depresi, dan gender. Dilakukan penelitian cross-sectional terhadap
mahasiswa Fakultas Kedokteran Atma Jaya Jakarta. Melalui perhitungan besar
sampel dipilih 147 mahasiswa secara Simple Random Sampling. Terdapat 3
responden yang dikeluarkan sebab menderita penyakit kronik. Terhadap
responden dilakukan wawancara mengenai asupan makan, aktivitas fisik, body
image, dan depresi menggunakan kuesioner yang sudah diuji coba. Dengan
Program SPSS versi 16 dilakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Didapatkan prevalensi underweight 9,03%, status gizi normal 70,83%, dan
overweight 20,14%. Hasil studi menunjukkan asupan makan yang berlebih,
aktivitas fisik kurang, body image positif, dan mahasiswa laki-laki berhubungan
secara signifikan dengan overweight (p-value <0,05).
Kata kunci : Status Gizi, Body Image, Depresi, Remaja
Abstract
Most studies in nutrition gave more concern in the imbalance between
food intake and physical activity, however less concern was given to other factors
such as body image, depression, and gender. The purpose of this research is to
know about adolescents nutritional status prevalence and its relation with other
aspects such as food intake, physical activity, body image, depression, and gender.
This study was done using cross sectional method. Population of this study was
the students of the Faculty of Medicine of Atma Jaya Catholic University. 147
were chosen randomly with Simple Random Sampling. Three respondents were
excluded because they had chronic illness. The respondents were questioned about
food intake, physical activity, body image, and depression using validated
questionnaires. Univariate, bivariate, multivariate analyses were done by SPSS
version 16. The result shows the prevalence of underweight 9,03%, normal
nutritional status 70,83%, and overweight 20,14%. Higher food intake, less
physical activity, positive body image, and male are related significantly with
overweight (p-value <0,05).
Key word : Nutritional Status, Body Image, Depression, Adolescent
62
Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 63
Body image dinilai mengguna- dan uji regresi logistik ganda. Besarnya
kan kuesioner dari Drexel Student penyimpangan yang diinginkan ()
Counceling Center. Hasil ukur untuk adalah 0,05.
body image adalah body image negatif
dan positif. Dikatakan memiliki body HASIL PENELITIAN
image negatif bila menjawab minimal 3 Karakteristik Responden
jawaban ya dari 9 pertanyaan. Dari 144 responden, terdiri dari 54
Depresi dinilai menggunakan Self laki-laki (37,5%) dan 90 perempuan
Reporting Questionnaire-20 WHO. Di- (62,5%), yang mempunyai usia rata-rata
katakan mengalami depresi bila 19,84 tahun. Sebanyak 45 orang tinggal
menjawab minimal 6 jawaban ya sendiri (tinggal di kos/ apartemen
(SRQ-20 terdiri dari 20 butir pertanyaan sendiri - 31,25%) dan 99 orang tinggal
yang mempunyai pilihan jawaban ya bersama keluarga (68,75%).
dan tidak). Nilai 6 sebagai nilai batas
pisah sesuai penelitian uji validitas yang Status Gizi
pernah dilakukan oleh Hartono dari Mahasiswa FK UAJ mayoritas
Badan Litbangkes pada tahun 1995. memiliki status gizi normal (70,83%),
Selain itu dilakukan pengukuran diikuti dengan overweight (20,14%),
tinggi badan dan berat badan untuk dan underweight (9,03%). Mahasiswa
menentukan status gizi. Pengukuran FK UAJ memiliki prevalensi
tinggi badan menggunakan alat Mikro- overweight yang lebih besar
toise. Pengukuran berat badan dengan dibandingkan dengan remaja SMAN 3
menggunakan timbangan injak geser. di Semarang maupun remaja di Jakarta,
Status gizi dihitung berdasarkan berat di mana prevalensi overweight di
badan dan tinggi badan dengan rumus SMAN 3 Semarang sebesar 9,03%,
sebagai berikut : BB (kg)/TB2(m2). remaja Jakarta berusia 12-18 tahun
Batasan BMI untuk menilai status gizi sebesar 6,2%, dan remaja Jakarta
penduduk umur 15 tahun ke atas adalah berusia 17-18 tahun sebesar 11,4%.3,7
underweight bila BMI < 18,5; normal Hal ini mungkin disebabkan karena
bila BMI >=18,5 - <24,9; overweight perbedaan yang mencolok pada asupan
bila BMI >=25,0 - <27,0; dan obese makan antara mahasiswa FK UAJ
bila BMI >=27,0. dengan SMAN 3 Semarang maupun
Data diolah dengan SPSS versi remaja di Jakarta. Hasilnya adalah
16 dan dianalisis secara univariat, sebagaimana terlihat pada Tabel 1.
bivariat (menggunakan uji Chi Square),
Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 65
Tabel 1. Asupan Makan, Aktivitas Fisik, Body Image, Depresi, dan Status
Gizi Responden
Depresi Ya 44 (30.56)
Tidak 100 (69.44)
Hasil studi ini wajar karena res- negatif. Ternyata hal ini sesuai dengan
ponden lebih banyak berjenis kelamin hasil tabulasi silang antara gender
perempuan. Remaja perempuan cen- dengan body image, di mana remaja
derung lebih memperhatikan bentuk perempuan cenderung memiliki body
tubuhnya dibandingkan dengan kaum image negatif. Hasilnya adalah
lelaki sehingga kaum perempuan sebagaimana terlihat pada Tabel 2.
cenderung memiliki citra diri yang
N (%) N (%) N %
Gender Laki 20 37.04 34 62.96 54 100 9.380 1
0.002*
Perempuan 57 63.33 33 36.67 90 100
*p-value < 0.05
Hal ini mungkin terjadi karena SRQ-20 men. Penelitian Britz menggunakan M-
kurang sensitif untuk menilai tingkat CIDI, sedangkan pada penelitian ini
depresi dibandingkan instrumen menggunakan Self Reporting
psikiatri lainnya. Hasilnya adalah Questionnaire-20.
sebagaimana terlihat pada Tabel 3.
Pengaruh psikopatologi terhadap Gender
status gizi ini juga dilaporkan oleh Diperoleh kesimpulan adanya
Chandra dari Departemen Psikiatri hubungan antara gender dengan status
FKUI (2007) melalui studi cross- gizi (p-value 0,028), di mana
sectional untuk melihat hubungan mahasiswa laki-laki cenderung
antara psikopatologi dengan obesitas overweight. Hal ini didukung oleh
pada 54 remaja SMA di Jakarta Selatan. studi-studi sebelumnya. Di Portugal,
Penelitian tersebut menggunakan uji dari 1198 remaja berusia 15-22 tahun
Chi Square menghasilkan p-value 0,58, ada 13,7% remaja pria obes dan 5,3%
yang berarti tidak ada hubungan antara remaka perempuan obes. Di Brazil, dari
tingkat depresi dengan obesitas (status 1465 remaja yang berusia 16-19 tahun
gizi).(9) diperoleh remaja pria memiliki resiko
Akan tetapi, pengaruh depresi obesitas 2,25 kali dibandingkan remaja
terhadap status gizi ini justru ber- perempuan.(13,14) Hasilnya adalah
kebalikan dengan studi cross-sectional sebagaimana terlihat pada Tabel 3.
yang dilakukan Britz di klinik obesitas
INSULA di Jerman terhadap 47 remaja PEMBAHASAN
yang obesitas (menggunakan Munich - Penelitian ini dilakukan dengan
Composite International Diagnostic tujuan untuk mengetahui prevalensi
Interview (M-CIDI)) menyimpulkan status gizi mahasiswa dan faktor-faktor
bahwa terdapat hubungan antara depresi apa saja yang mempengaruhi status gizi
dengan obesitas.(12) pada remaja, khususnya mahasiswa FK
Adanya perbedaan antara hasil UAJ.
penelitian Britz dengan penelitian ini Berdasarkan data penelitian ini,
mungkin disebabkan oleh beberapa mahasiswa FK UAJ memiliki status gizi
faktor. Yang pertama adalah perbedaan normal yang relatif tinggi (70,83%),
dalam hal tempat pengambilan sampel; diikuti gemuk (20,14%), dan kurus
pada penelitian Britz, sampel diperoleh (9,03%). Hal ini wajar karena mungkin
dari klinik gizi. Mungkin subyek yang mahasiswa FK UAJ memiliki status
datang ke klinik gizi sudah menyadari sosial-ekonomi tinggi dan pengetahuan
bahwa obesitas yang mereka alami tentang gizi yang baik.
merupakan suatu penyakit atau kelainan Berdasarkan hasil pengolahan dan
yang perlu pengobatan sehingga mereka analisis data yang telah dijelaskan pada
sudah mengalami gejala depresi. bagian hasil, asupan makan, aktivitas
Sedangkan pada penelitian ini, sampel fisik, body image, dan gender mem-
diambil dari mahasiswa yang mungkin punyai hubungan dengan status gizi
belum menganggap obesitas sebagai mahasiswa, sedangkan faktor depresi
suatu masalah. Kedua, perbedaan tidak mempunyai hubungan dengan
jumlah sampel. Pada penelitian Britz status gizi mahasiswa.
jumlah sampel adalah 47 remaja Mahasiswa FK UAJ lebih banyak
obesitas sedangkan pada penelitian ini yang berjenis kelamin perempuan
jumlah sampel 144 remaja. Ketiga, (62,5%). Remaja perempuan cenderung
terdapat perbedaan penggunaan instru- lebih memperhatikan bentuk tubuhnya
Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 69
dampak negatif seperti sulit untuk saat menghadapi suatu tantangan dapat
berkonsentrasi, kemampuan mengingat membuat mahasiswa menjadi lebih bisa
berkurang, dan akhirnya berpengaruh mentolerir stressor dan belum menjadi
terhadap hasil akademis.(17) Tingginya stres yang patologis. Oleh karena itu,
depresi pada mahasiswa yang mungkin kelas manajemen stres perlu diadakan
disebabkan oleh karena padatnya kuliah untuk memberikan bekal kepada para
di fakultas kedokteran ini bisa dian- mahasiswa.
tisipasi dengan mengetahui karak- Untuk melihat secara simultan
teristik diri sendiri dengan baik, variabel-variabel independen yang
memahami cara belajar yang paling berpengaruh terhadap kejadian obesitas,
efektif. Selain itu, dengan memberikan maka dilakukan analisis regresi logistik
kiat-kiat tentang cara mengontrol stres ganda. Hasilnya terlihat pada Tabel 6.
95% confidence
Variabel independent p-value Odds ratio
interval
Body Image 0.015
Negatif 1
Positif 3,252 1.262 8,421
Asupan Makan 0.029
Kurang 1
Cukup+berlebih 3.114 1.1318.132
Aktivitas Fisik 0.036
Cukup+berlebih 1
Kurang 2.764 1.075 7,954
Jenis Kelamin 0,176
Perempuan 1
Laki-laki 1,890 0,752-4,751
13. Sousa, Pedro Miguel. Body- 16. Lowry R, Galuska DA, Fulton
Image and Obesity in JE, Wechsler H, Kann L, Collins
Adolescence: A Comparative JL. Physical Activity, Food
Study of Social-Demographic, Choice, and Weight
Psychological, and Behavioral Management Goals and
Aspects. The Spanish Journal of Practices among U.S. College
Psychology 2008,11(2):551-63. Students. American Journal of
Preventive Medicine 2000;
14. Menezes CF, Neutzling MB, 18(1):18-27.
Carrazedo JA. Risk Factors for
Overweight and Obesity in 17. Mudjaddid, Shatri H. Ilmu
Adolescents of A Brazilian Penyakit Dalam. Jakarta :
University:A Case-Control Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2006. h. 896-8.