Analisis Perbandingan Kelengkapan Rekam Medis Berdasarkan Metode Analisis Kuantitatif Dengan Analisis Di Rumah Sakit Kanker "Dharmais"

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Indonesian of Health Information Management Journal ISSN (Print) : 2354-8932

Vol.8, No.1, Juni 2020, p.01-07 ISSN (Online) : 2655-9129

Analisis Perbandingan Kelengkapan Rekam Medis Berdasarkan Metode


Analisis Kuantitatif dengan Analisis Closed Medical Record Review di
Rumah Sakit Kanker “Dharmais”

Mohammad Yusuf Setiawan1, Lily Widjaja2, Mieke Nurmalasari3


Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
1,3

Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia


2Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,

Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia


Jl. Arjuna Utara No. 9, RT.1/RW.2, Duri Kepa, Kec. Kb. Jeruk, Jakarta Barat, Indonesia, 11510
Korespondensi E-mail: mohammadyusufsetiawan@gmail.com

Submitted: 12 September 2019, Revised: 06 Juni 2020, Accepted: 26 Juni 2020

Abstract
Medical record is a file that contains records and documents about patient identity, examination, treatment, actions and other services
that have been provided to patients. Medical records must be made immediately and completed after the patient receives the service.
Examination of the completeness and quality of medical records using quantitative medical record analysis methods and Closed Medical
Record Review. This study is intended to compare the completeness of the Medical Record Based on Quantitative Analysis Method
with the Analysis of Closed Medical Record Review in "Dharmais" Cancer Hospital. The type of this research is analytic descriptive
research with cross sectional approach. The sample size in this study was 200 cases of medical records using simple random sampling
technique. Data analysis using chi square test. The results of quantitative analysis of medical records showed the completeness of medical
records was 82.84%, and incomplete was 17.16%. In the closed medical record review analysis shows the completeness of the medical
record of 93.53%, and incomplete of 6.47%. Chi square test results showed that there was no significant difference in the proportion of
completeness between the results of the Closed Medical Record Review Analysis and the results of the Quantitative Analysis of medical
records (p value = 0.437> 0.05).

Keyword: Medical Record, Quantitative Analysis of Medical Records, Closed Medical Record Review Analysis, Cancer Hospital
"Dharmais".

Abstrak
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat segera dan
dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Pemeriksaan kelengkapan dan kualitas rekam medis menggunakan
metode analisis kuantitatif rekam medis dan Closed Medical Record Review. Penelitian ini dimaksudkan untuk
membandingkan Kelengkapan Rekam Medis Berdasarkan Metode Analisis Kuantitatif dengan Analisis Closed
Medical Record Review di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini adalah 200 kasus rekam medis dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis kuantitatif rekam
medis menunjukkan angka kelengkapan rekam medis sebesar 82,84%, dan tidak lengkap sebesar 17,16%. Pada
analisis closed medical record review menunjukkan angka kelengkapan rekam medis sebesar 93,53%, dan tidak lengkap
sebesar 6,47%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan proporsi kelengkapan
antara hasil Analisis Closed Medical Record Review dengan hasil Analisis Kuantitatif rekam medis (nilai p.value=0,437
>0,05).

Kata Kunci: Rekam Medis, Analisis Kuantitatif Rekam Medis, Analisis Closed Medical Record Review, Rumah Sakit
Kanker “Dharmais”.

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 1


ISSN (Print) : 2354-8932
INOHIM ISSN (Online) : 2655-9129

Pendahuluan
Mutu pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan pelayanan kesehatan individu maupun
populasi sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Penilaian mutu pelayanan kesehatan
memerlukan data kinerja yang akurat dan relevan. Data kinerja yang akurat dan relevan diperoleh dari
tiga sumber utama, yaitu berkas administrasi, hasil pendataan pasien dan rekam medis pasien (1).
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 menyatakan rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi
setelah pasien menerima pelayanan. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama,
waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
kesehatan secara langsung(2). Lebih lanjut Permenkes No 129 Tahun 2008 menyatakan bahwa standar
pelayanan minimal untuk kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan adalah
100%(3).
Pemeriksaan kelengkapan atau kualitas rekam medis dapat dilakukan melalui beberapa cara,
diantaranya analisis kuantitatif rekam medis dan telaah rekam medis secara tertutup (Closed Medical Record
Review), tujuan Closed Medical Record Review adalah untuk mengumpulkan dan mencatat bukti
berkesinambungan atas kepatuhan terhadap standar yang berlaku yang memerlukan dokumentasi di
dalam rekam medis pasien. Joint Commission Internasional (2017) menjelaskan bahwa Closed Medical Record
Review digunakan sebagai audit terhadap rekam medis serta untuk mengindentifikasi kemungkinan
kesenjangan dalam dokumentasi dan untuk menentukan area yang dapat diperbaiki(4).
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Murni, M, dkk berjudul “Analisis Kuantitatif
Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Berdasarkan Program Quality Assurance (Suatu Studi di
Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo)” dengan hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata
kelengkapan resume medis pada bulan Januari sampai April 2018 sebesar 96% yang didapatkan dari
penghitungan kelengkapan pengisian resume medis pada bulan Januari sebesar 97%, bulan Februari
94%, serta bulan Maret dan April sebesar 97%. Pencapaian mutu dalam langkah kegiatan Quality
Assurance telah mencapai persentase kesesuaian sebesar 97,1% dan ketidaksesuaian sebesar 2,9%(5).
Penelitian lain yang dilakukan Asri Arumdani berjudul “Telaah Rekam Medis Tertutup Terkait
Consent Berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012 di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta”
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil telaah rekam medis tertutup terhadap 100 rekam medis pasien
rawat inap yang didalamnya terdapat formulir consent diperoleh hasil persentase kelengkapan pengisian
consent untuk standar HPK 6.3 terkait persetujuan umum sebesar 80%, standar HPK 6.4 terkait
persetujuan operasi dan tindakan invasif sebesar 92%, standar HPK 6.4 terkait persetujuan transfusi
darah dan produk darah sebesar 89%, standar PAB 7.1 terkait risiko, keuntungan, komplikasi dan
alternatif operasi sebesar 96%(6).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rika Nurindah berjudul “Analisis Rekam Medis
Menggunakan Formulir Telaah Rekam Medis Tertutup di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Tahun
2018” menunjukkan bahwa perhiungan kelengkapan dokumen rekam medis pada bulan Januari 2018 di
bangsal anggrek, dengan menggunakan 10 rekam medis di RSUD Wates mencapai 52,8%(7).
Berdasarkan rekapitulasi hasil capaian indikator mutu di bidang Rekam Medis Rumah Sakit
Kanker “Dharmais” tahun 2017, diketahui bahwa rata – rata kelengkapan rekam medis lengkap 1x24
jam sebesar 81,72%. Dapat disimpulkan bahwa rata – rata kelengkapan rekam medis lengkap 1 x 24 jam
tersebut belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 100% dan target rumah sakit 85%.
Pentingnya analisis perbandingan Closed Medical Record Review dengan analisis kuantitatif perlu
dilakukan untuk melakukan asesmen terhadap isi dan kelengkapan rekam medis. Proses tersebut
merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kinerja rumah sakit yang dilaksanakan secara berkala(8).
Keuntungan yang di dapat rumah sakit jika melakukan analisis kelengkapan ini adalah rekam
medis menjadi lebih lengkap. Dalam rekam medis yang lengkap, dapat diperoleh informasi –informasi
yang dapat digunakan untuk tujuan primer rekam medis maupun tujuan sekunder rekam medis. Tujuan
primer rekam medis berupa kepentingan identifikasi pasien, pelayanan pasien, manajemen pelayanan,

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 2


ISSN (Print) : 2354-8932
INOHIM ISSN (Online) : 2655-9129

menunjang pelayanan, dan pembiayaan. Tujuan sekunder rekam medis berupa kepentingan edukasi,
peraturan (regulasi), riset, pengambilan kebijakan, industri(1).

Jika proses audit kelengkapan ini tidak dilakukan akan berpengaruh terhadap kelengkapan rekam
medis. Kelengkapan rekam medis merupakan tanggung jawab dokter yang harus segera dilengkapi
setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan sesuai dengan undang undang nomor 29 tahun
2004 tentang praktik kedokteran(9).
Dampak yang terjadi jika analisis Closed Medical Record Review dan analisis kuantitatif rekam medis
ini tidak dilakukan, maka akan berpengaruh terhadap mutu rumah sakit. Menurut Menkes, berdasarkan
data National Health Care Group International Business Dev Unit (NHG-IBDU) Singapura, 50% pasien
internasional yang berobat di Singapura adalah warga Indonesia. Tercatat juga rata-rata jumlah pasien
dari Indonesia berobat ke Malaysia 12.000 orang/tahun. Banyaknya kunjungan berobat ke luar negeri
tentu akan mengurangi devisa negara yang seharusnya dapat dihindari jika pelayanan kesehatan dalam
negeri mampu memenuhi harapan masyarakat Indonesia(10).
Berdasarkan kedua metode analisis kelengkapan tersebut, peneliti berusaha untuk melihat
keterkaitan antara metode Analisis Kuantitatif dan metode Analisis Closed Medical Record Review dengan
proporsi kelengkapan rekam medis tersebut dalam meningkatkan mutu rumah sakit. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis Perbandingan Kelengkapan Rekam Medis Berdasarkan
Metode Analisis Kuantitatif dengan Analisis Closed Medical Record Review di RS Kanker “Dharmais”.

Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis
studi deskriptif analitik, yaitu penelitian yang menggambarkan objek yang diteliti melalui sampel data
yang mewakili populasi. Pendekatan deskriptif yaitu menggambarkan tentang perbandingan hasil Analisis
Closed Medical Record Review dan Analisis Kuantitatif pada rekam medis, serta bersifat analitik yaitu
menganalisis perbandingan kelengkapan rekam medis pasien berdasarkan metode Analisis Closed Medical
Record Review dan Analisis Kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli 2018 s/d Agustus 2018 di
Unit Rekam Medis pada pasien spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Kanker “Dharmais”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rekam medis pasien rawat inap kasus spesialis
penyakit dalam di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”, yang pulang rawat pada tahun 2019. Sampel dalam
penelitian ini adalah rekam medis pasien rawat inap kasus bedah di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”
tahun 2019 yang jumlahnya di hitung menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian beda proporsi.
Besar sampel minimal sebesar 177 kasus rekam medis. Peneliti memutuskan untuk menambah sampel
kurang lebih sebesar 10% menjadi 200 kasus rekam medis. Teknik pengumpulan data yang peneliti pakai
adalah simple random sampling. Metode yang dipakai dalam pengumpulan yaitu observasi. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Analisis statistika yang dipakai
adalah chi square.

Hasil dan Pembahasan

Kelengkapan Rekam Medis Menggunakan Metode Analisis Kuantitatif.


Observasi Kelengkapan Rekam Medis menggunakan Metode Analisis Kuantitatif dikategorikan
menjadi dua, yaitu lengkap dan tidak lengkap. Dikategorikan lengkap apabila rekam medis sesuai dengan
syarat kelengkapan empat komponen analisis kuantitatif, yaitu: Identifikasi Pasien, Kelengkapan
Laporan/ Formulir yang Penting, Autentifikasi Penulis, Catatan yang Baik. Tabel 1 berikut ini adalah
hasil Kelengkapan Rekam Medis Menggunakan Metode Analisis Kuantitatif pada bulan Januari hingga
Mei 2019.

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 3


ISSN (Print) : 2354-8932
INOHIM ISSN (Online) : 2655-9129

Tabel 1
Kelengkapan Rekam Medis Menggunakan Metode Analisis Kuantitatif
pada Bulan Januari sampai Mei 2019
Persentase
ANALISIS Persentase Tidak
Lengkap Tidak Total
KUANTITATIF Lengkap Lengkap
Lengkap
AUTENTIKASI
PENULIS 679 84,88% 121 15,13% 800
Nama Dokter 143 71,50% 57 28,50% 200
Nama Perawat 159 79,50% 41 20,50% 200
TTD dr 191 95,50% 9 4,50% 200
TTD Perawat 186 93,00% 14 7,00% 200
CATATAN YANG BAIK 381 63,50% 219 36,50% 600
Tidak ada bagian kosong 199 99,50% 1 0,50% 200
Tidak ada coretan 87 43,50% 113 56,50% 200
Tidak ada tipp-ex 95 47,50% 105 52,50% 200
IDENTIFIKASI PASIEN 778 97,25% 22 2,75% 800
Jenis Kelamin 188 94,00% 12 6,00% 200
Nama 200 100,00% 0 0,00% 200
No RM 195 97,50% 5 2,50% 200
Tgl Lahir/ Umur 195 97,50% 5 2,50% 200
LAPORAN YANG
PENTING 813 81,30% 187 18,70% 1000
Bukti Pengobatan &
Perawatan 38 19,00% 162 81,00% 200
Catatan Perkembangan 192 96,00% 8 4,00% 200
Catatan Saat Pulang 197 98,50% 3 1,50% 200
Informed Concent 186 93,00% 14 7,00% 200
Pengkajian awal 200 100,00% 0 0,00% 200
Total 2651 82,84% 549 17,16% 3200
Sumber data : Data sekunder, rekam medis di RS Kanker “Dharmais” dengan sampel 200 rekam medis
Berdasarkan tabel 1, total tingkat kelengkapan rekam medis adalah 3200 poin, terdapat 2651
poin yang lengkap dengan persentase sebesar 82,84%. Berdasarkan Permenkes no. 129 tahun 2008
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, ditetapkan standar kelengkapan minimal rekam medis
sebesar 100%. Kemudian berdasarkan target dari Indikator Mutu Bidang Rekam Medik RS Kanker
Dharmais bahwa target kelengkapan adalah 85%. Maka dapat disimpulkan berdasarkan target
kelengkapan tersebut, tingkat kelengkapan rekam medis masih di bawah standar.

Kelengkapan Rekam Medis Menggunakan Metode Analisis Closed Medical Record Review.
Observasi Kelengkapan Rekam Medis menggunakan Metode Analisis Closed Medical Record Review
dikategorikan menjadi dua, yaitu lengkap dan tidak lengkap. dikatergorikan lengkap apabila rekam medis
sesuai dengan syarat kelengkapan komponen analisis Closed Medical Record Review, yaitu : IPSG (International
Patient Safety Goals), AOP (Assessment of Patient), COP (Care of Patient), PFE (Patient and Family Education),
ASC (Anestesia and Surgical Care), PFR (Patient and Family Rights), GLD (Governance, Leadership, and Direction),
ACC (Access to Care and Conti ,nuity of Care), MMU (Medication Management and Use), MOI (Management of
Information). Komponen analisis tersebut kemudian diterjemahkan menjadi beberapa jenis formulir, yaitu

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 4


ISSN (Print) : 2354-8932
INOHIM ISSN (Online) : 2655-9129

Formulir General Consent, Formulir IGD, Formulir Rawat Inap, Formulir Edukasi Pasien, Formulir Bedah
dan Anastesi, Formulir Informed Consent, Formulir Rujukan Pasien, Formulir Rawat Jalan, Tata Cara
Penulisan, Formulir Resume Medis. Berikut ini adalah hasil Kelengkapan Rekam Medis Menggunakan
Metode Analisis Closed Medical Record Review pada bulan Januari hingga Mei 2019 (Tabel 2).

Tabel 2
Kelengkapan Rekam Medis Menggunakan Metode Closed Medical Record Review
pada Bulan Januari sampai Mei 2019
Persentase
ANALISIS CLOSED Persentase Tidak
Lengkap Tidak Total
MEDICAL RECORD REVIEW Lengkap Lengkap
Lengkap
ASESMEN AWAL MEDIS 365 91,25% 35 8,75% 400
Nama dan Tanda Tangan 181 90,50% 19 9,50% 200
Pengisian 184 92,00% 16 8,00% 200
CATATAN PERKEMBANGAN
PASIEN TERINTEGRASI 562 93,67% 38 6,33% 600
Nama dan Tanda Tangan 187 93,50% 13 6,50% 200
SOAP 189 94,50% 11 5,50% 200
Tanggal dan Jam 186 93,00% 14 7,00% 200
GENERAL CONSENT 399 99,75% 1 0,25% 400
Nama dan Tanda Tangan 199 99,50% 1 0,50% 200
Tanggal 200 100,00% 0 0,00% 200
OPERASI 779 97,38% 21 2,63% 800
Catatan Anasthesia 200 100,00% 0 0,00% 200
Informed Consent 187 93,50% 13 6,50% 200
Laporan Pembedahan 200 100,00% 0 0,00% 200
Surgical Safety Check List 192 96,00% 8 4,00% 200
RESUME 701 87,63% 99 12,38% 800
Diagnosa ( Masuk dan Keluar ) 198 99,00% 2 1,00% 200
Nama dan Tanda Tangan 110 55,00% 90 45,00% 200
Tanggal Masuk dan Keluar 195 97,50% 5 2,50% 200
Tindakan dan Pengobatan 198 99,00% 2 1,00% 200
Total 2806 93,53% 194 6,47% 3000
Sumber : Data sekunder, rekam medis di RS Kanker “Dharmais” dengan sampel 200 rekam medis

Berdasarkan Tabel 2, total tingkat kelengkapan rekam medis adalah 3000 poin, terdapat 2806
poin yang lengkap dengan persentase sebesar 93,53%. Berdasarkan Permenkes no. 129 tahun 2008
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, ditetapkan standar kelengkapan minimal rekam medis
sebesar 100%(3). Namun, Bidang Rekam Medis RS Kanker Dharmais menetapkan target kelengkapan
sebesar 85%. Maka dapat disimpulkan berdasarkan target kelengkapan tersebut tingkat kelengkapan
rekam medis sudah melampaui target.

Uji Bivariat perbedaan proporsi kelengkapan rekam medis antara hasil Analisis Closed Medical
Record Review dengan hasil Analisis Kuantitatif
Uji hipotesis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan proporsi kelengkapan rekam medis
antara hasil Analisis Closed Medical Record Review dengan hasil Analisis Kuantitatif adalah menggunakan uji
chi square. Hipotesis penelitiannya adalah apakah ada keterkaitan antara kedua metode yang diterapkan
dengan proporsi kelengkapan rekam medis. Hasil uji chi square dapat dilihat dari Tabel 3.

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 5


ISSN (Print) : 2354-8932
INOHIM ISSN (Online) : 2655-9129
Tabel 3
Hasil uji chi square pada variabel Analisis Kuantitatif dan Analisis Closed Medical Record Review

Analisis Kuantitatif Analisis Closed Medical Record Review P. value


Rekam Medis Tidak Lengkap Lengkap
Tidak Lengkap 111(60,3%) 73 (39,7%) p = 0,437
Lengkap 8 (50,0%) 8 (50,0%) (tidak signifikan)
Total 119 (59,5%) 81 (40,5%)

Dari hasil uji chi square di atas dengan taraf nyata α = 0,05 didapatkan nilai p.value = 0,437. Hal
ini menunjukkan bahwa Ho diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara kedua
metode yang diterapkan dengan proporsi kelengkapan rekam medis.
Pada dasarnya analisis kuantitatif rekam medis dan closed medical record review memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk melakukan analisis kelengkapan rekam medis. Bagian yang membedakan antara kedua
analisis kelengkapan tersebut adalah pada aspek penilaian kelengkapan. Terdapat 4 aspek penilaian
kelengkapan pada analisis kuantitatif, yaitu memeriksa identifikasi pasien pada setiap lembaran rekam
medis, adanya semua laporan/pencatatan yang penting sebagai bukti rekaman, adanya autentikasi
penulis/ keabsahan rekaman, terciptanya pelaksanaan rekaman/ pendokumentasian yang baik. Pada
analisis closed medical record review terdapat 10 aspek penilaian, yaitu : IPSG (International Patient Safety Goals),
AOP (Assessment of Patient), COP (Care of Patient), PFE (Patient and Family Education), ASC (Anestesia and
Surgical Care), PFR (Patient and Family Rights), GLD (Governance, Leadership, and Direction), ACC (Access to
Care and Continuity of Care), MMU (Medication Management and Use), MOI (Management of Information). 10
aspek penilaian ini mengikuti prinsip standar akreditasi dari ISQua (The International Society for Quality in
Health Care), peraturan dan perundang-undangan termasuk pedoman dan panduan di tingkat nasional
baik dari pemerintah maupun profesi yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh rumah sakit di
Indonesia, standar akreditasi JCI edisi 4 dan edisi 5, standar akreditasi rumah sakit KARS versi 2012,
hasil kajian dan survei dari standar dan elemen yang sulit dipenuhi oleh rumah sakit di Indonesia. Prinsip
standar akreditasi ISQua mengutamakan keselamatan pasien melalui keterlibatan pasien dan keluarga
pasien dalam proses asuhan dan menjaga keselamatan pasien, oleh karena itu semua formulir terintegrasi
dengan tujuan pelayanan yang berpusat pada pasien (patient centered care)(8).
Tidak semua rumah sakit di Indonesia memiliki standar tentang closed medical record review,
sehingga dibutuhkan penggabungan dari komponen analisis kuantitatif dan analisis 77 closed medical record
review untuk saling melengkapi.

Kesimpulan
Hasil analisis kuantitatif menunjukkan dari 200 rekam medis, rekam medis yang lengkap
sebanyak 82,84%, sedangkan rekam medis yang tidak lengkap sebesar 17,16%. Hasil analisis Closed
Medical Record Review menunjukkan dari 200 rekam medis, rekam medis yang lengkap sebesar 93,53%,
sedangkan rekam medis yang tidak lengkap sebesar 6,47%. Hasil analisis kelengkapan rekam medis
menggunakan Analisis Kuantitatif dan Analisis Closed Medical Record Review menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan hasil antara kedua metode yang diterapkan dengan proporsi kelengkapan rekam medis. Tiap
rumah sakit hendaknya membuat format khusus untuk pelaksanaan Closed Medical Record Review, dapat
berupa Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan Closed Medical Record Review. Dalam pedoman
akreditasi SNARS tidak dijelaskan secara rinci langkah pelaksanaan dan pengaplikasian poin penilaian
Closed Medical Record Review dalam formulir rekam medis, sehingga diharapkan pelaksanaan analisis Closed
Medical Record Review menjadi suatu kegiatan perbaikan yang rutin untuk peningkatan kualitas rekam
medis.

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 6


ISSN (Print) : 2354-8932
INOHIM ISSN (Online) : 2655-9129

Daftar Pustaka

1. Hatta G. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.


3rd ed. Hatta GR, editor. Jakarta: Universitas Indonesia; 2014. 460 p.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269
tentang Rekam Medis. Jakarta, Indonesia; 2008.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Indonesia; 2008.
4. Joint Commission International. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals. 6th ed. Illionis: Department of Publications Joint Commission
Resources; 2017.
5. M TM, Suhartina I, S ID, Tinggi S, Administrasi I. Analisis Kuantitatif
Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Berdasarkan Program Quality Assurance
( Suatu Studi di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo). 2019;4(2):80–9.
6. Nuryati A arumdani. Telaah Rekam Medis Tertutup Terkait Consent Berdasarkan
Standar Akreditasi Rumah Sait 2012 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 2014;1.
7. Nurindah R. Analisis Rekam Medis Menggunakan Formulir Telaah Rekam Medis
Tertutup di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Tahun 2018. 2018;
8. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. 1st ed.
Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit; 2017. 421 p.
9. Presiden Repubik Indonesia. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran. 2004;
10. Kementerian Kesehatan. Menkes Resmikan Wing Privat RSCM Kencana [Internet].
2010 [cited 2018 Jul 9]. Available from:
http://www.kemkes.go.id/development/site/jkn/index.php?view=print&cid=1068&i
d=menkes-resmikan-wing-privat-”rscm-kencana”

INOHIM Vol.8, No.1, Juni 2020 7

You might also like