Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Standar Akreditasi Di UPTD Puskesmas Kotanopan Mandailing Natal
Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Standar Akreditasi Di UPTD Puskesmas Kotanopan Mandailing Natal
Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Standar Akreditasi Di UPTD Puskesmas Kotanopan Mandailing Natal
Corresponding Author:
Zulham Andi Ritonga,
Program Studi D-3 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan,
Universitas Imelda Medan,
Jl. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Medan - Sumatera Utara.
Email:zulhamandi16@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat ialah fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang bertugas melakukan
upaya promotif dan preventif demi mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Puskesmas merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dituju
masyarakat dengan menyediakan pelayanan pasien rawat jalan, rawat inap dan darurat,
sehingga ketika terdapat pasien gawat darurat harus segera mendapatkan pelayanan dan
penanganan terlebih dahulu, agar dapat dilakukan pelayanan secara maksimal, maka sarana
pelayanan kesehatan hendaknya menyelenggarakan rekam medis (Permenkes, 2014).
Berdasarkan Permenkes No 269 tahun 2008, Rekam Medis merupakan berkas berisi
dokumen dan catatan tentang identitas pasien, pengobatan, pemeriksaan, tindakan dan
diketahui siapa yang meminjam dan menerimanya. Hal tersebut menghambat penyediaan
berkas RM yang dibutuhkan cepat, selain itu berkas RM yang dicari tidak ditemukan
sehingga petugas harus membuat berkas rekam medis baru dan jika sudah ditemukan maka
berkas RM yang baru dan yang lama akan disatukan. Menurut uraian permasalahan di atas,
maka dilakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Sistem Penyimpanan Rekam Medis
Menurut Standar Akreditasi di Pusekesmas Kotanopan”.
2. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian
kualitatif ialah suatu penelitian ilmiah bertujuan untuk memahami fenomena dalam
kontak sosial secara alamiah dengan mendahulukan proses interaksi komunikasi
secara mendalam antara peneliti terhadap fenomena yang diteliti (Haris, 2010).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesmas Kotanopan Wilayah kerja meliputi
semua kelurahan dan desa yang berada di Kecamatan Kotanopan pada bulan Juli
sampai dengan Agustus 2020.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber informasi pada penelitian yang dibutuhkan untuk
pengumpulan data (Maleong, 2012). Adapun subjek penelitian ini ialah petugas
rekam medis, sistem penyimpanan rekam medis, prosedur penyimpanan rekam
medis, dan fasilitas penyimpanan rekam medis.
D. Informan Penelitian
Adapun jumlah Informan dalam penelitian ini ialah 4 orang petugas rekam medis,
diantaranya kepala rekam medis sebanyak 1 orang dan petugas pelaksana sebanyak
3 orang.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ialahfasilitas atau alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik (lengkap,
cermat dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2010). Instrumen
pada penelitian ini ialah:
1. Pedoman wawancara
Merupakan daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian. Wawancara adalah suatu metode yang berguna untuk mengumpulkan
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau perincian secara lisan dari
responden (Notoatmodjo, 2010).
2. Lembar observasi
Merupakan daftar ceklist yang dibuat oleh peneliti untuk mengamati keadaan
yang terjadi di lapangan dalam melakukan suatu penelitian, yaitu dalam
pelaksanaan sistem penyimpanan berkas RM (Notoadmodjo, 2011).
F. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan
melakukan wawancara untuk memperoleh informasi tentang sistem
penyimpanan berkas RM.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat oleh hasil pengamatan atau studi
Dokumentasi tentang system penyimpanan berkas RM, penelitian sebelumnya,
dokumen dan lain-lain.
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, Vol. 6, No. 1, Februari 2021:14-22
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda 17
G. Teknik Analisis Data
1. Reduksi data
Reduksi data yaitu membuat rangkuman, memilih hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap
tidak perlu. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan analisis untuk
menggolong-golongkan data, direduksi data yang tidak perlu, mengarahkan, dan
mengorganisasikan data.
2. Penyajian data
Penyajian data yaitu gabungan informasi tersusun yang memberikan adanya
kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data wawancara
dan hasil observasi disajikan dalam bentuk narasi atau tekstular
3. Verifikasi data
Verifikasi data yaitu menarik kesimpulan berdasarkan hasil temuan dan data
yang didapatkan selama penelitian.
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, Vol. 6, No. 1, Februari 2021:14-22
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda 19
Hasil Wawancara
Pertanyaan 1, Bagaimana sistem penyimpanan berkas RMpada UPTD Puskesmas
Kotanopan?
Menurut saya sistem penyimpanan berkas RM disini belum sesuai pada standar yang
berlaku, karena masih sering kehilangan status (informan 1).
Sistem penyimpanan RM sudah rapi dan tertata di tiap rak (informan 2).
Sebetulnya saya kurang faham tentang rekam medis ini, jadi menurut saya sudah bagus
(informan 3).
Sesuai dengan hasil wawancara dengan informan menjelaskan bahwa sistem
penyimpanan RM di UPTD Puskesmas Kotanopan belum sesuai dengan SOP dan
Akreditasi Puskesmas.
Pertanyaan 4, Siapa saja yang dapat mengakses berkas di ruang penyimpanan rekam
medis?
Yang dapat mengakses atau mengambil berkas RM di ruang penyimpanan hanya petugas
filling/ penyimpanan saja, saya selalu tegas akan hal itu karena menyangkut kerahasiaan
data pasien” (Informan I).
Sesuai dengan hasil wawancara dengan informan yang dapat mengakses berkas di
ruang penyimpanan hanya petugas rekam medis saja.
Pertanyaan 5, Apa saja alat bantu yang dipergunakan saat mencari berkas rekam
medis?
Sejauh ini kami masih menggunakan cara manual dalam mencari berkas di rak (informan
3).
Apabila berkas status tidak ada di rak kami akan membuat berkas yang baru (informan 2).
Sesuai dengan hasil wawancaradengan informan tidak ada alat bantu yang
dipergunakan saat mencari berkas rekam medis, seharusnya harus ada Tracer dan Buku
ekspedisi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan infoman fasilitas yang ada untuk mendukung
pelaksanaan penyimpanan rekam medis adalah tangga, rak, dan map berkas rekam medis.
Pertanyaan 7, Apa saja kendala yang anda alami saat mencari berkas rekam medis?
Kalau memang berkasnya ada di rak tidak ada kendala dalam mencarinya, tapi kadang
ada juga berkas lama yang hilang akibatnya kami harus membuat yang baru (informan 1).
Ketinggian raknya kadang menyusahkan pengambilan status (informan 4).
Kendalanya kadang tempat status pasien tidak tepat peletakannya (informan 3).
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan adapun masalah yang dialami oleh
petugas adalah sering terjadi kehilangan berkas rekam medis/missfile saat mencari berkas
rekam medis.
3.2 Pembahasan
Sistem Penyimpanan Berkas RM
Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara penyimpanan berkas RM pada UPTD
Puskesmas Kotanopan menggunan sistem penyimpanan Family Folder, dikelola secara
Sentralisasi menggunakan sistem penjajaran Straight Numerical Filling (SNF) serta
menggunakan kode wilayah, penomoran berkas rekam medis menggunakan Numeric.
Menurut pendapat (Budi, 2011), bahwa jenis sistem penjajaran yang sesuai dengan
family folder adalah sistem penjajaran Terminal Digit Filing (TDF) yang dikelola secara
sentralisasi. Adapun hasil dari observasi dan wawancara di UPTD Puskesmas Kotanopan
masih menggunakan sistem penjajaran Straight Numerical Filling (SNF) yang berakibat
terjadinya pertukaran nomor urut berkas rekam medis (missfile).
Dari uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem penyimpanan berkas
RM pada UPTD Puskesmas Kotanopan menggunan Straight Numerical Filing tetapi
kebanyakan fasilitas kesehatan banyak menggunakan sistem Terminal Digit Filling (TDF)
dikarenakan mempunyai kelebihan dalam pencarian berkas selanjutnya sistem
penyimpanan menggunakan family folder akan tetapi secara teoritis menggunakan numeric
dan alfanumeric.
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, Vol. 6, No. 1, Februari 2021:14-22
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda 21
Rahayu, 2011) yang berakibat missfile karena petugas tidak tau berkas RM itu berada di
poli mana.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian yang berjudul Tinjauan Pelaksanaan
Sistem Penyimpanan RM. Berdasarkan Akreditasi di UPTD Puskesmas Kotanopan dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Petugas RM pada UPTD Puskesmas Kotanopan belum ada yang berkualifikasi
pendidikan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
2. Sistem penyimpanan yang dilakukan pada UPTD Puskesmas Kotanopan
menggunakan family folder, penjajaran BRM menggunakan Straight Numerical
Filing (SNF).
3. Prosedur pengambilan berkas RM sudah dilindungi dari akses yang tidak berhak atau
selain petugas rekam medis.
4. Prosedur pengembalian berkas RM selalu dipulangakan pada akhir jam kerja atau
pada saat pasien rawat inap pulang.
5. Fasilitas penyimpanan di UPTD Puskesmas Kotanopan belum menggunakan treacer
untuk pengganti sementara pengambilan berkas rekam medis, dan juga belum
menggunakan buku ekspedisi untuk peminjaman dan pemulangan berkas rekam
medis.
REFERENCES
Budi, S Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis
Media.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.46 Tahun 2016. tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis… (Zulham Andi Ritonga)
22 e-ISSN:2597-7156 – p-ISSN: 2502-7786
Rustiyanto E dan Rahayu W Ambar. 2004. Manajemen Filing Dokumen Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Poltekkes Permata Indonesia.
BIOGRAPHIES OF AUTHORS
Zulham Andi Ritonga, Gelar D3 dipeoleh dari AKPER Imelda Medan tamat tahun
2003, S1 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara minat studi
Administrasi Kebijakan Kesehatan tamat pada tahun 2011, dan S2 dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara minat studi Administrasi Rumah
Sakit tamat tahun 2019. Saat ini staf pengajar di D-3 Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan Universitas Imelda Medan.
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, Vol. 6, No. 1, Februari 2021:14-22