Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qura

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran

Volume 2 (2), 2023: 183 - 198


E-ISSN: 2963-7325

PROSES METABOLISME LIPID


DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADIST

Rabiah Afifa Daulay1, Fanny Adha Cyntia Tarigan2, Puput Okatiani3*,


Saroza Nandhini4, Siti Namiroh5, Tri Agustina6
1-6
Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
E-mail: 3) Puputoktariani23@gmail.com

Abstract
Lipid metabolism is a process where fatty acids that enter the body are digested and then broken down as energi and
later stored in the body for energi reserves. The lipids that we obtain as the main source of energi are neutral lipids,
namely triglycerides (esters between glycerol and 3 fatty acids). This journal article aims to find out that lipid metabolism
has a connection in the Qur'an and hadith. This research uses a qualitative approach through a case study of lipid
metabolism from the Qur'anic perspective. The sources of research data are books, the Qur'an, and journals. In addition
to these data sources, researchers also seek additional references from other data sources, namely a number of thesis
literature, internet sources that are in accordance with the research. Lipid digestion results in the form of fatty acids and
glycerol, some are still monoglycerides. As a result of it is water-soluble, glycerol enters the portal circulation (portal vein)
of the liver. Other journal articles do not discuss the relationship between metabolism and the Qur'an and Al-Hadith,
therefore this article can facilitate the relationship between the two, as stated in QS. Al-A'raf verse 31 and QS. Al-
Mu'minunayat 21 which discusses fat content and lipid function.

Keywords: Al-Qur'an, Hadith, Lipid Metabolism

Abstrak
Metabolisme lipid adalah sebuah proses dimana asam lemak yang masuk ke dalam tubuh dicerna dan
kemudian dipecah sebagai energi dan nantinya disimpan dalam tubuh untuk cadangan energi. Lipid
yang kita peroleh sebagai sumber energi utama adalah lipid netral, yaitu trigliserida (ester antara
gliserol dan 3 asam lemak). Penelitian jurnal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa metabolisme lipid
memiliki keterkaitan dalam al-Qur'an dan hadits. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
melalui studi kasus metabolisme lipid perspektif Al-Qur'an. Sumber data penelitian adalah buku, Al-
Qur'an, dan jurnal. Selain sumber data tersebut, peneliti juga mencari referensi tambahan dari sumber
data lain yaitu sejumlah literatur skripsi, sumber internet yang sesuai dengan penelitian. Hasil
pencernaan lipid berupa asam lemak dan gliserol, ada pula yang masih berupa monogliserida. Karena
larut dalam air, gliserol masuk ke dalam sirkulasi portal (vena portal) hati. Penelitian jurnal lain tidak
membahas hubungan antara metabolisme dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits, oleh karena itu penelitian
ini dapat memfasilitasi hubungan antara keduanya, sebagaimana tertuang dalam QS. Al-A’raf ayat 31
dan QS. Al-Mu’minunayat 21 yang membahas kandungan lemak dan fungsi lipid.

Kata kunci: Al-Qur’an, Hadist, Metabolisme Lipid

183
3UniversitasIslam Negeri Sumatera Utara Medan
Puput Okatiani
*E-mail: Puputoktariani23@gmail.com
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

PENDAHULUAN
Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.
Lipid adalah ester dari asam lemak, jarang mengandung molekul gugus fungsi alkohol atau
fosfat, dan terdiri dari trigliserida, fosfolipid, dan steroid. Lemak merupakan cadangan energi
bagi hewan dan menjalankan berbagai fungsi, seperti menjaga suhu tubuh, sekaligus
merupakan konstituen utama membran sel dan berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi
(Ratnayake & Galli, 2009; Tocher, 2003). Tubuh manusia membutuhkan berbagai jenis lemak
lipid yang berguna untuk menjaga kesehatan fungsi-fungsi bagian tubuhnya (Ahmed et al.,
2023). Menyeimbangkan kadar lipid dalam darah adalah bagian penting untuk tetap sehat.
Kadar lipid darah yang tidak normal menyebabkan timbunan lemak di dinding arteri, yang
memicu komplikasi di dalam pembuluh darah. Penyebab kadar lipid yang tinggi termasuk
diabetes, alkoholisme, penyakit ginjal, hipotiroidisme, penyakit hati, dan stres. Lipid yang
meningkat dengan mudah menempel pada dinding saraf yang bersirkulasi dalam darah, dan
timbunan lemak yang terus bertambah menyebabkan berbagai gangguan aterosklerosis,
seperti stroke atau serangan jantung (Nelson, 2013).
Kurangnya reaksi kimia dalam tubuh kita menyebabkan penyakit metabolik dan
menurunkan kualitas hidup kita. Enzim yang dibutuhkan untuk memetabolisme lipid
mungkin tidak bekerja dengan baik atau tidak diproduksi dengan cukup (Lattimer & Haub,
2010). Lipid yang berlebihan disimpan, menyebabkan kerusakan sel dan jaringan permanen,
terutama di otak dan sistem saraf perifer, yang mengakibatkan gangguan metabolisme seperti
penyakit Gaucher, penyakit TaySachs, penyakit Niemann-Pick (NPD), dll. (Solomon &
Muro, 2017). Obesitas kini menjadi gangguan metabolisme yang umum terjadi, yang
melibatkan jumlah lemak tubuh yang berlebihan. Hal ini meningkatkan risiko penyakit dan
masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan
kanker tertentu. Mikrobiota usus yang berubah dapat menstimulasi penumpukan lemak hati,
juga menyebabkan obesitas dan gangguan metabolisme lainnya (Arslan, 2014; Song et al.,
2019).
Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit metabolisme lipid resistensi insulin telah
menjadi perhatian di seluruh dunia, yang membutuhkan lebih banyak penelitian dan diagnosis
pengobatan (Lark et al., 2012; Monnerie et al., 2020). Penyakit yang berhubungan dengan
obesitas disebabkan oleh asupan lipid lemak jenuh yang berlebihan (Cena & Calder, 2020).
Ketiadaan lipid tertentu, seperti lipid tak jenuh ganda dan fosfolipid, menyebabkan
peradangan dan mengganggu keseimbangan glukosa-insulin (Glass & Olefsky, 2012;

184
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

Novgorodtseva et al., 2011). Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontribusi
kadar lipid lipoxin A4 memiliki pengaruh terhadap penyakit periodontal, sindrom kwonlik,
dan masalah kronis lainnya (Doğan et al., 2019). Menurut National Institute of Neurological
Disorders and Stroke, dampak dari akumulasi lemak (lipid) yang berlebihan adalah sumber
dari banyak masalah kesehatan, seperti kerusakan jaringan, dan gangguan hati, otak, sumsum
tulang, sistem saraf tepi, dan limpa. Data dalam investigasi ini mengungkapkan berbagai
masalah yang disebabkan oleh perubahan metabolisme lipid.
Al-Qur'an dan Al-Hadis telah mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan
tubuh sebagai amanah dari Allah. Hal ini juga mencakup panduan tentang pentingnya
menjaga makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Jika kita meneliti ajaran ini
secara mendalam, kita dapat menemukan implikasi terkait metabolisme lipid. Selain itu, ajaran
Islam juga menekankan pentingnya menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah. Dengan
menjaga kesehatan tubuh, termasuk aspek metabolisme lipid, kita dapat mematuhi prinsip-
prinsip agama yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadis.
Dalam banyak penelitian jurnal lainnya, sudah banyak dibahas mengenai metabolisme
lipid dari berbagai sumber referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
penelitian jurnal agar pembaca lebih mudah memahami tentang metabolisme lipid. Namun,
sampai saat ini belum ditemukan hubungan antara metabolisme lipid dengan Al-Qur'an dan
Al-Hadis. Oleh karena itu, penelitian ini hadir untuk memudahkan pemahaman pembaca
bahwa sebenarnya ada keterkaitan antara keduanya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif melalui studi kasus tentang
Metabolisme lipid dengan perspektif Al-Qur'an dan Hadits. Sumber data penelitian
mencakup Buku, Qur'an, Dokumen, dan Jurnal. Selain itu, peneliti juga mencari referensi lain
sebagai sumber data tambahan, termasuk berbagai literatur berupa makalah, disertasi, buku,
dan sumber web yang relevan dengan topik penelitian. Data yang diperoleh dikumpulkan
dengan baik dan catatan penting disusun berdasarkan pembahasan dan tujuan penelitian ini..
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid terlibat dalam berbagai fungsi aktif tubuh kita, seperti penyimpanan
energi, pengaturan hormon, transmisi impuls saraf, dan transportasi nutrisi yang larut dalam
lemak. Lipid berfungsi sebagai sumber energi dengan kepadatan kalori yang tinggi,
menyediakan 9 kkal energi jika dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yang juga

185
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

dapat menyimpan 100.000 kkal energi dalam fungsi tubuh kita tanpa asupan makanan selama
30-40 hari, hanya membutuhkan air yang cukup (Ophardt, 2003). Lipid biokimiawi disimpan
dalam sel di seluruh tubuh, dalam jenis jaringan ikat tertentu, yang dinamakan adiposa. Lipid
melindungi organ-organ tubuh manusia, seperti limpa, hati, jantung, dan ginjal, dari
kerusakan (Church et al., 2012).
Lipid yang ada di dalam darah diserap melalui sel-sel hati dan memberikan konsentrasi
yang tepat ke berbagai bagian tubuh. Hati memainkan peran kunci dan vital dalam
metabolisme lipid (Ophardt, 2003). Hati berfungsi sebagai reservoir pengganti untuk
menyimpan sejumlah besar kelebihan lemak. Melalui kelebihan energi yang berkepanjangan,
kelebihan energi yang tidak terpakai disimpan dalam jaringan adiposa dan hepatosit dalam
bentuk trigliserida (Huang et al., 2011). Siklus metabolisme diperluas ke siklus asam sitrat,
siklus urea, dan siklus sitrat (Ramakrishnan & Vijayakumar, 2017). Asam lemak terdegradasi
melalui oksidasi, yang melepaskan sejumlah besar ATP dan menghasilkan oksigen yang
sensitif (Rosca et al., 2012).
Lipid adalah komponen penting dalam kehidupan manusia, terdiri dari lemak-lemak
netral (trigliserida), fosfolipid, atau senyawa sejenis, dan sterol. Trigliserida terbentuk dari
gabungan tiga asam lemak yang terikat pada gliserol. Asam lemak memainkan peran krusial
dalam struktur membran biologis dan berfungsi sebagai sumber energi bagi jaringan otot,
bahkan ketika glukosa tersedia.
Metabolisme lipid mencakup proses anabolisme dan katabolisme. Di dalam tubuh, hati
berperan sebagai pusat utama dalam mengatur kadar lipid. Beberapa aspek metabolisme lipid
yang akan dibahas meliputi metabolisme trigliserida, metabolisme kolesterol, dan
metabolisme lipoprotein. Semua proses ini memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan lipid dalam tubuh..
Trigliserida yang digunakan sebagai sumber energi berasal dari makanan atau dari
lemak yang tersimpan dalam jaringan lemak. Proses pertama dalam penggunaan trigliserida
untuk energi adalah hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Trigliserida dari
makanan diuraikan oleh enzim lipoprotein lipase, yang terdapat dalam endotel kapiler,
memecah trigliserida dalam darah menjadi asam lemak dan gliserol. Molekul-molekul asam
lemak dan gliserol kemudian diolah kembali untuk membentuk lemak baru dalam sel lemak.
Trigliserida yang tersimpan dalam jaringan lemak dipecah oleh hormon sensitive lipase
yang ada dalam jaringan lemak. Hormon ini mengkatalisis trigliserida cadangan menjadi asam
lemak dan gliserol. Setelah itu, asam lemak dan gliserol diangkut ke jaringan aktif, di mana

186
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

keduanya dioksidasi untuk menghasilkan energi. Gliserol, setelah masuk ke jaringan aktif,
diubah menjadi gliserol 3 fosfat, yang akan memasuki jalur glikolisis untuk dipecah menjadi
glukosa dan menghasilkan energi. Sementara itu, asam lemak melalui proses beta oksidasi
akan menghasilkan asetil KoA, yang kemudian akan memasuki siklus Krebs untuk
menghasilkan energi. Dengan demikian, proses penggunaan trigliserida untuk energi
melibatkan hidrolisis, katabolisme, oksidasi, dan jalur metabolik tertentu yang berkontribusi
pada produksi energi dalam tubuh. (Mahan & Escott-Stump, 2004).

Gambar 1. Proses Metabolisme Lipid


Metabolisme Kolesterol
Kolesterol adalah zat penting yang berperan sebagai prekursor dari berbagai jenis
steroid dalam tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D.
Kolesterol berasal dari metabolisme hewan dan dapat ditemukan dalam makanan yang
berasal dari sumber hewan seperti daging, hati, otak, dan kuning telur. Sebagian besar
kolesterol di tubuh disintesis secara internal (sekitar 700 mg/hari), sementara sisanya berasal
dari makanan.
Mayoritas sel dalam tubuh mampu mensintesis kolesterol, tetapi sebagian besar
produksi kolesterol terjadi di hati. Proses sintesis kolesterol melibatkan beberapa tahap,
dimulai dari pembentukan mevalonat dari molekul acetyl CoA. Mevalonat kemudian
membentuk isoprenoid melalui decarboxylation, dan setelah beberapa langkah termasuk
pembuangan 3 gugus metil, kolesterol akhirnya terbentuk.

187
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

Kolesterol dalam makanan yang kita konsumsi diserap oleh usus dan, bersama dengan
kolesterol yang disintesis di dalam usus, diinkorporasikan ke dalam chylomicron dan VLDL.
Setelah chylomicron melepaskan trigliserida dalam jaringan adiposa, sisa chylomicron akan
membawa kolesterol ke hati. Hati juga merupakan sumber produksi kolesterol, sebagian
diekskresikan dalam bentuk empedu. Sisa kolesterol akan tergabung dengan VLDL, yang
mengangkut kolesterol ke dalam plasma darah.
Tingkat kolesterol total dalam plasma darah manusia biasanya sekitar 200 mg/dl,
namun dapat meningkat dengan bertambahnya usia dan bervariasi di antara individu. VLDL
yang mengandung kolesterol akan dimetabolisme menjadi IDL dan LDL.Kolesterol
merupakan komponen lipid penting dari hampir semua membran sel, serta merupakan
prekursor berbagai hormon steroid seperti hormon seks (estrogen, testosteron, dan
progesteron) dan kortikosteroid (kortikosteron, kortisol, kortison, dan aldosteron) (H. H.
Wang et al., 2018). Selain itu, kolesterol sebagian besar diubah menjadi asam empedu selama
biosintesis asam empedu; langkah ini, bersama dengan sekresi empedu secara simultan dari
kolesterol dan asam empedu ke dalam empedu, mengurangi konsentrasi kolesterol plasma
dan membantu membuang kelebihan kolesterol dari tubuh. Karena hampir semua sel di
dalam tubuh membutuhkan pasokan kolesterol secara terus menerus, serangkaian
mekanisme transportasi, biosintesis, dan pengaturan yang kompleks telah berevolusi pada
manusia (Cohen, 2009; Turley & Dietschy, 1988). Lebih lanjut, kolesterol biasanya diperoleh
dari penyerapan usus terhadap kolesterol makanan dan kolesterol empedu serta yang baru
disintesis secara de novo dari asetil CoA di dalam tubuh. Namun, kolesterol tidak dapat
dimetabolisme menjadi CO2 dan air di dalam tubuh karena jaringan manusia tidak memiliki
enzim yang mampu mendegradasi struktur cincin sterol ini. Dengan demikian, untuk
mencegah akumulasi kolesterol yang berpotensi berbahaya dalam tubuh manusia, kelebihan
kolesterol harus dimetabolisme menjadi senyawa lain dan / atau diekskresikan melalui tinja.
Tugas yang menantang ini sering kali dilakukan dengan memodifikasi gugus substituen
tertentu pada ekor hidrokarbon atau pada struktur cincin molekul kolesterol. Akibatnya,
kolesterol sebagian besar diekskresikan dari tubuh baik sebagai molekul yang tidak berubah
(yaitu, dalam bentuk yang tidak teresterifikasi dan teresterifikasi) atau setelah modifikasi
biokimiawi menjadi produk sterol lain seperti asam empedu dan hormon steroid.
Kolesterol baru ditambahkan ke dalam kolam dari dua sumber: kolesterol yang diserap
dari sumber makanan dan empedu di seluruh sel epitel saluran usus halus dan kolesterol yang
baru disintesis di berbagai jaringan yang berbeda di dalam tubuh. Ketersediaan kolesterol

188
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

makanan dan empedu bagi tubuh sangat bervariasi pada spesies hewan yang berbeda dan
bahkan pada spesies yang sama, dan jumlah kolesterol makanan yang dikonsumsi juga sangat
bervariasi dari hari ke hari (H. H. Wang et al., 2018). Jumlah total kolesterol dari usus halus
ke tubuh juga bergantung terutama pada efisiensi penyerapan kolesterol usus dan jumlah
kolesterol yang dikonsumsi setiap hari. Selanjutnya, kolesterol empedu diserap kembali oleh
usus halus, yang menyediakan sekitar dua pertiga dari jumlah total kolesterol yang berasal
dari usus setiap hari (D. Q.-H. Wang, 2007). Laju biosintesis kolesterol di hati sangat
bervariasi pada spesies hewan yang berbeda dan bahkan pada spesies yang sama. Kolesterol
yang diserap dari usus halus dapat mengatur sintesis kolesterol hati, tergantung pada jumlah
asupan makanan harian.
Studi populasi prospektif juga menemukan konsentrasi kolesterol LDL plasma sebagai
prediktor positif untuk pasien penyakit jantung koroner dan stroke (Assessment, 2009).
Lebih jauh lagi, studi intervensi dengan statin telah terbukti mengurangi kadar kolesterol LDL
dan selanjutnya risiko penyakit jantung koroner dan stroke (Trialists, 2010). Namun
demikian, tidak semua terapi statin yang agresif dapat mengurangi risiko penyakit jantung
koroner dan stroke. Studi populasi prospektif lebih lanjut juga mengidentifikasi kadar
kolesterol HDL yang rendah sebagai prediktor independen untuk pasien penyakit jantung
koroner dan stroke. Hubungan ini tetap ada bahkan ketika kadar kolesterol LDL diturunkan
ke tingkat yang sangat rendah dengan intervensi terapeutik dengan statin. Meskipun HDL
menunjukkan beberapa sifat ateroprotektif potensial terhadap perkembangan aterosklerosis,
masih belum ada bukti langsung dari uji hasil klinis pada manusia bahwa peningkatan
konsentrasi kolesterol HDL akan menurunkan prevalensi penyakit jantung koroner dan
stroke. Namun demikian, bukti yang kuat pada percobaan pada hewan dan penelitian pada
manusia menunjukkan bahwa terapi peningkatan HDL dapat mengurangi perkembangan
atau bahkan dapat meningkatkan regresi ateroma. Penyelidikan ini mengarah pada upaya
penelitian ekstensif untuk mengidentifikasi intervensi terapeutik dengan kapasitas untuk
meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL plasma seefektif statin mengurangi konsentrasi
kolesterol LDL plasma.
Metabolisme Lipoprotein
Lipoprotein adalah kumpulan protein-lipid penting yang bertanggung jawab atas
pengangkutan lemak ke berbagai bagian tubuh melalui aliran darah. Lima kelompok utama
lipoprotein adalah lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL), lipoprotein densitas rendah
(LDL), lipoprotein densitas menengah (IDL), lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan

189
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

kilomikron. LDL dan HDL menjadi perhatian khusus karena dampaknya terhadap kesehatan
manusia.
Lipoprotein terdiri dari lipid dan protein yang disatukan oleh gaya nonkovalen.
Terdapat lapisan luar fosfolipid, kolesterol tak teresterifikasi, dan protein, dengan inti lipid
netral yang sebagian besar terdiri dari ester kolesteril dan triasilgliserol (TAG).
Apolipoprotein adalah protein yang, bersama dengan molekul amphipatik lainnya,
mengelilingi lipid untuk membentuk lipoprotein. Asosiasi ini memungkinkan lipoprotein
dibawa melalui sirkulasi berbasis air, khususnya darah dan getah bening.
Sebagian besar lemak yang kita konsumsi berbentuk trigliserida, dan setelah dicerna
oleh enzim lipase di dalam dinding usus, lemak ini diserap. Kemudian, lemak tersebut
diangkut oleh kilomikron ke jaringan adiposa dan otot untuk disimpan dan digunakan sebagai
sumber energi.
Dalam kilomikron, trigliserida dipecah menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh
enzim lipoprotein lipase yang diaktifkan oleh Apo CII. Kemudian, asam lemak bebas dan
gliserol dapat menembus membran sel jaringan adiposa dan otot, dan kemudian diresintesis
kembali menjadi trigliserida.
Setelah lipolisis, sebagian besar trigliserida telah dihilangkan dari kilomikron, dan sisa-
sisanya berubah bentuk menjadi kecil dan disebut sebagai remnant kilomikron. Materi lemak
yang ada di permukaan remnant kilomikron akan dilepas dan bergabung dengan HDL (High-
Density Lipoprotein).
Permukaan remnant kilomikron kemudian diperkaya dengan Apo E dan Apo B48
sehingga dapat dikenali oleh reseptor pada sel hati, dan dengan cepat dihilangkan dari plasma
untuk dikatabolisme di dalam hati. Namun, jika remnant kilomikron tetap berada dalam
plasma untuk jangka waktu yang lebih lama atau mengalami akumulasi, maka mereka dapat
ditangkap oleh makrofag. Penangkapan ini berperan dalam proses aterogenesis, yaitu
pembentukan plak aterosklerosis yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
(Wijaya, 1990).

190
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

Gambar 2. Metabolisme Lipoprotein (Adam, 2009)


Metabolisme partikel lipoprotein dapat terjadi melalui jalur eksogen atau endogen,
tergantung pada sumber asalnya, apakah dari makanan atau hati. Jalur metabolisme
lipoprotein eksogen dan endogen diuraikan di bawah ini.
Sebagian besar lipid makanan adalah trigliserida (>95%), dan sisanya adalah fosfolipid,
asam lemak bebas, kolesterol, dan vitamin yang larut dalam lemak..
Trigliserida dari makanan dicerna dalam saluran pencernaan untuk membentuk
monogliserida dan asam lemak bebas melalui berbagai proses, termasuk lipase lambung,
emulsifikasi empedu, dan lipase pankreas. Demikian pula, ester kolesterol dari makanan
mengalami proses de-esterifikasi untuk membentuk kolesterol bebas.
Monogliserida, asam lemak bebas dan kolesterol larut dalam misel asam empedu dan
dapat diserap dari kimus ke dalam enterosit karena ukurannya yang lebih kecil.
Di dalam enterosit, partikel-partikel ini disusun kembali menjadi trigliserida dan
digabungkan dengan kolesterol untuk membentuk lipoprotein kilomikron yang besar.
Apolipoprotein B-48 mengatur sekresi partikel-partikel ini ke dalam lakteal, dan kilomikron
kemudian bersirkulasi melalui pembuluh limfatik dan masuk ke dalam aliran darah.
Kilomikron bertanggung jawab atas pengangkutan trigliserida makanan dan kolesterol
dari enterosit dan masuk ke dalam sistem sirkulasi. Dalam jaringan adiposa dan otot, sebagian
besar trigliserida dalam kilomikron dapat dikonversi menjadi asam lemak dan gliserol untuk
menyediakan sumber energi. Setelah kehabisan energi, sisa-sisa kilomikron yang kaya akan

191
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

kolesterol akan kembali ke hati untuk dibersihkan dari tubuh, melalui proses yang dimediasi
oleh apoprotein E.
Lipoprotein dapat disintesis di dalam hati dengan trigliserida endogen dan kolesterol
di dalam hepatosit, seperti yang berasal dari sisa-sisa kilomikron. Apolipoprotein B-100
penting dalam sintesis partikel lipoprotein densitas sangat rendah (low-density
lipoprotein/VLDL) di hati. Ketika partikel VLDL dilepaskan ke dalam aliran darah, mereka
bertemu dengan partikel lipoprotein densitas tinggi (high-density lipoprotein/HDL) yang
menyumbangkan apolipoprotein C-II dan apolipoprotein E ke partikel VLDL.
Partikel HDL adalah lipoprotein yang pada awalnya bebas dari kolesterol dan
disintesis di dalam enterosit dan hati. Metabolisme HDL yang kompleks melibatkan
pengambilan kolesterol dari jaringan perifer dan lipoprotein lain, sehingga dapat diangkut ke
tempat yang membutuhkan.
VLDL kemudian beredar dalam aliran darah dan berjalan ke adiposa perifer dan
jaringan otot dalam tubuh. Melalui reaksi hidrolisis, trigliserida dapat dipecah untuk memasok
asam lemak dan gliserol ke dalam sel sebagai sumber energi.
Sisa-sisa VLDL yang kehabisan energi, juga dikenal sebagai intermediate density
lipoprotein (intermediate density lipoproteins/IDL), memiliki proporsi kolesterol yang lebih tinggi,
karena trigliserida telah dikonsumsi. Sisa-sisa ini terus beredar dalam aliran darah sampai
diserap oleh hati dengan melibatkan apolipoproetein E. Sebagai alternatif, sisa-sisa tersebut
dapat dihidrolisis lebih lanjut oleh lipase hati, melepaskan lebih banyak gliserol dan asam
lemak, untuk membentuk lipoprotein densitas rendah low-density lipoproteins (low-density
lipoproteins/LDL), yaitu jenis lipoprotein yang paling kaya akan kolesterol.
LDL bersirkulasi dalam aliran darah dan dapat diserap oleh sel-sel dalam hati atau
jaringan perifer. Partikel-partikel tersebut dapat berikatan dengan jaringan target dengan
reseptor LDL dengan melibatkan apolipoprotein B-100. LDL kemudian dapat diserap oleh
endositosis, dan partikel-partikel tersebut dihidrolisis untuk melepaskan lipid seperti
kolesterol.
Metabolisme Lipid Menurut Perspektif Al-Qur'an Dan Hadist
Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air dan dapat diekstraksi dari sel
dan jaringan menggunakan pelarut nonpolar. Salah satu jenis lipid yang paling umum adalah
lemak atau triasilgliserol (trigliserida), yang berfungsi sebagai cadangan bahan bakar utama
atau energi kimia simpanan bagi hampir semua organisme. Lemak dapat berbentuk padat
atau cair pada suhu kamar. Lemak padat berasal dari asam lemak jenuh, sementara lemak cair

192
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

atau minyak berasal dari asam lemak tidak jenuh. Mamalia menghasilkan banyak lemak jenuh,
sementara tumbuhan, unggas, dan hewan laut menghasilkan lemak tidak jenuh. Proses utama
yang membedakan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh adalah adanya ikatan rangkap antar
atom karbon (C=C). Lemak tidak jenuh dengan ikatan rangkap cenderung mengalami
oksidasi lebih cepat daripada lemak jenuh, yang menghasilkan bau tengik. Untuk mengatasi
ini, dalam industri, ikatan rangkap pada lemak sering dijenuhkan melalui proses hidrogenasi,
yaitu dengan menambahkan gas hidrogen.(Riyadi, 2006)(Winarno, 2004)
Metabolisme lipid merupakan serangkaian proses dalam tubuh makhluk hidup yang
meliputi pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan, dan ekskresi lipid. Lipid yang
menjadi sumber utama energi diambil dari lipid netral, yakni trigliserid yang terbentuk dari
gliserol dan tiga asam lemak. Secara singkat, hasil pencernaan lipid adalah asam lemak,
gliserol, dan beberapa monogliserida. Gliserol dan asam-asam lemak pendek larut dalam air
dan masuk ke dalam sirkulasi portal menuju hati.
Asam lemak yang lebih panjang juga dapat mengikuti jalur ini. Hasil akhir dari
pemecahan lipid dalam makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika tubuh sudah memiliki
cukup sumber energi dari karbohidrat, maka asam lemak akan diestifikasi menjadi trigliserid
sebagai cadangan energi jangka panjang. Namun, jika karbohidrat tidak tersedia, baru asam
lemak akan dioksidasi, baik yang berasal dari makanan maupun trigliserid cadangan di
jaringan. Proses pemecahan trigliserid ini disebut lipolisis.. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A'raf Ayat 31 :

Artinya ; "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan."

Mengonsumsi makanan yang kaya akan lemak jenuh dalam jumlah berlebihan telah
terbukti tidak menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan
penumpukan asam lemak di dinding saluran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan
aterosklerosis, yaitu penyakit yang ditandai oleh penebalan dan pengerasan dinding
pembuluh darah, sehingga aliran darah terhambat dan dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi, serangan jantung, atau stroke.

193
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

Dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 31, ditegaskan bahwa kita sebaiknya tidak
berlebihan dalam makan dan minum, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan.
ِٓ ُ‫ل َوٱش َربُوآ َوكُلُوآ َمس ِجدٓ ك‬
ٓ‫ل عِن ٓدَ ِزينَتَكُمٓ ُخذُوآ َءادَ َٓم َٰيَبَنِى‬ ٓ َ ‫ل إِنَّ ۥهُ ۚ تُس ِرفُوآ َو‬
ٓ َ ٓ‫ٱل ُمس ِرفِينَٓ يُحِ ب‬
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.

Konsumsi lemak yang tinggi, terutama lemak jenuh, dapat menyebabkan penyakit
jantung koroner, kolesterol tinggi dalam darah, dan risiko kanker payudara. Lemak jenuh
terutama berasal dari daging hewan berlemak, produk olahan susu, dan margarin keras.
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan energi dalam jangka panjang.
Meskipun lemak berperan sebagai sumber energi dan gizi yang istimewa, karena memiliki
nilai energi yang tinggi dibandingkan dengan senyawa lainnya, tetapi juga berperan sebagai
pelarut untuk beberapa vitamin tertentu dan asam lemak, baik esensial maupun non-esensial.
Lipid disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan adiposa.
Metabolisme Lipid memiliki berbagai fungsi biologis, termasuk menyimpan dan
menyediakan energi, serta berperan sebagai komponen penting dalam membran sel dan
lipoprotein. Namun, sebagian besar bentuk lipid atau lemak merupakan molekul kompleks
yang harus melalui proses metabolisme sebelum dapat digunakan. Proses ini memungkinkan
organ tubuh untuk menggunakan energi atau menyimpannya dalam bentuk adiposa atau
lemak tubuh. Organ-organ seperti jantung, limpa, otak, dan lainnya, bergantung pada energi
yang dihasilkan dari metabolisme lipid agar tetap berfungsi dengan baik.
Secara singkat, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, termasuk
monogliserid. Gliserol larut dalam air dan masuk ke dalam sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati. Asam lemak rantai pendek juga dapat menggunakan jalur ini. Namun, sebagian
besar asam lemak dan monogliserida tidak larut dalam air, sehingga mereka dibawa dalam
bentuk miselus (emulsi besar) dan dilepaskan ke dalam sel-sel epitel usus (enterosit). Di dalam
sel-sel ini, asam lemak dan monogliserida segera diubah menjadi trigliserida (lipid) dan
membentuk gelembung yang disebut kilomikron. Kilomikron kemudian diangkut melalui
pembuluh limfe dan bergabung dengan sirkulasi darah melalui vena kava. Setelah itu,
kilomikron didistribusikan ke hati dan jaringan adiposa.

194
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

Di sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya, asam lemak dan gliserol ini diubah kembali menjadi trigliserida sebagai
simpanan energi. Proses ini dikenal sebagai esterifikasi. Ketika tubuh memerlukan energi dari
lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, yang kemudian diangkut ke sel-sel
untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak ini disebut lipolisis. Asam lemak
tersebut diangkut oleh albumin ke jaringan yang membutuhkannya dan disebut sebagai asam
lemak bebas. Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al-Mu'minun Ayat 21,yang berbunyi ;

Artinya ; "Dan sesungguhnya pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami
memberi minum kamu dari (air susu) yang ada dalam perutnya, dan padanya juga terdapat banyak
manfaat untukmu, dan sebagian darinya kamu makan.

Hampir semua bahan makanan mengandung lemak dan minyak, terutama yang berasal
dari hewan. Lemak dalam tubuh disintesis dari satu molekul gliserol dan tiga molekul asam
lemak, yang terbentuk melalui kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi. Proses
ini menghasilkan pembentukan molekul asam lemak yang kemudian mengalami kondensasi
dengan gliserol untuk membentuk lemak.
Bagi orang Muslim, terdapat perintah dan peringatan dari Allah SWT yang harus
dipegang teguh dalam menentukan syarat makanan yang baik, terutama dalam memakan
hewan ternak yang mengandung lemak. Memakan makanan yang baik adalah perintah dari
Allah SWT yang Maha Mengetahui apa yang baik dan tidak baik bagi kita.
KESIMPULAN
Metabolisme adalah proses di dalam tubuh yang bertujuan untuk mencerna, menyerap,
dan mengasimilasi makanan agar diubah menjadi energi. Semakin tinggi tingkat metabolisme,
semakin cepat pula proses pembakaran kalori dalam tubuh. Dalam Al-Qur'an, surah Al-
Maidah menyatakan bahwa memakan bangkai merupakan tindakan yang tidak baik bagi umat
Islam dan akan berdampak buruk bagi tubuh karena dapat mengganggu sistem metabolisme
tubuh.
Hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika
pasokan energi dari karbohidrat sudah cukup, maka asam lemak akan diesterifikasi dengan
gliserol, membentuk trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Namun, jika
pasokan energi dari karbohidrat tidak tersedia, baru asam lemak akan mengalami oksidasi,
baik yang berasal dari diet maupun dari cadangan trigliserida di jaringan. Proses pemecahan

195
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

trigliserida ini disebut lipolisis. Proses oksidasi asam lemak disebut oksidasi beta dan
menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya, seperti asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat
dan protein, asetil KoA dari jalur ini juga akan masuk ke dalam siklus asam sitrat untuk
menghasilkan energi.
Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah terpenuhi, asetil KoA dapat mengalami
lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Selain
itu, beberapa lipid non-gliserida juga disintesis dari asetil KoA.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, S., Shah, P., & Ahmed, O. (2023). No Title. In: StatPearls. StatPearls Publishing, Treasure
Island., 11–19.
Arslan, N. (2014). Obesity, fatty liver disease and intestinal microbiota. World Journal of
Gastroenterology: WJG, 20(44), 16452.
Assessment, R. (2009). Major lipids, apolipoproteins, and risk of vascular disease. Jama,
302(18), 1993–2000.
Cena, H., & Calder, P. C. (2020). Defining a healthy diet: evidence for the role of
contemporary dietary patterns in health and disease. Nutrients, 12(2), 334.
Cohen, D. E. (2009). Lipoprotein metabolism and cholesterol balance. The liver: biology and
pathobiology, 271–285.
Doğan, E. S. K., Doğan, B., Fentoğlu, Ö., & Kırzıoğlu, F. Y. (2019). The role of serum
lipoxin A4 levels in the association between periodontal disease and metabolic
syndrome. Journal of Periodontal & Implant Science, 49(2), 105–113.
Glass, C. K., & Olefsky, J. M. (2012). Inflammation and lipid signaling in the etiology of
insulin resistance. Cell metabolism, 15(5), 635–645.
Huang, J., Borensztajn, J., & Reddy, J. K. (2011). Hepatic lipid metabolism. Molecular pathology
of liver diseases, 133–146.
Lark, D. S., Fisher-Wellman, K. H., & Neufer, P. D. (2012). High-fat load: mechanism (s) of
insulin resistance in skeletal muscle. International journal of obesity supplements, 2(2), S31–
S36.
Lattimer, J. M., & Haub, M. D. (2010). Effects of dietary fiber and its components on
metabolic health. Nutrients, 2(12), 1266–1289.
Mahan, L. K., & Escott-Stump, S. (2004). Food, nutrition and diet therapy. Saunders USA.
Monnerie, S., Comte, B., Ziegler, D., Morais, J. A., Pujos-Guillot, E., & Gaudreau, P. (2020).
Metabolomic and lipidomic signatures of metabolic syndrome and its physiological

196
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Rabiah Afifa Daulay et al.
Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist

components in adults: a systematic review. Scientific Reports, 10(1), 669.


Nelson, R. H. (2013). Hyperlipidemia as a risk factor for cardiovascular disease. Primary Care:
Clinics in Office Practice, 40(1), 195–211.
Novgorodtseva, T. P., Karaman, Y. K., Zhukova, N. V, Lobanova, E. G., Antonyuk, M. V,
& Kantur, T. A. (2011). Composition of fatty acids in plasma and erythrocytes and
eicosanoids level in patients with metabolic syndrome. Lipids in health and disease, 10, 1–
5.
Ophardt, C. E. (2003). Overview of lipid function. Virtual ChemBook. Elmhurst College.
Available from: http://chemistry. elmhurst. edu/vchembook/620fattyacid. html.
Ramakrishnan, A., & Vijayakumar, N. (2017). Urea cycle pathway targeted therapeutic action
of naringin against ammonium chloride induced hyperammonemic rats. Biomedicine &
Pharmacotherapy, 94, 1028–1037.
Ratnayake, W. M. N., & Galli, C. (2009). Fat and fatty acid terminology, methods of analysis
and fat digestion and metabolism. Annals of nutrition & metabolism, 55(1/3), 8–43.
Riyadi, H. (2006). Materi pokok gizi dan kesehatan keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rosca, M. G., Vazquez, E. J., Chen, Q., Kerner, J., Kern, T. S., & Hoppel, C. L. (2012).
Oxidation of fatty acids is the source of increased mitochondrial reactive oxygen species
production in kidney cortical tubules in early diabetes. Diabetes, 61(8), 2074–2083.
Solomon, M., & Muro, S. (2017). Lysosomal enzyme replacement therapies: Historical
development, clinical outcomes, and future perspectives. Advanced drug delivery reviews,
118, 109–134.
Song, X., Zhong, L., Lyu, N., Liu, F., Li, B., Hao, Y., Xue, Y., Li, J., Feng, Y., & Ma, Y.
(2019). Inulin can alleviate metabolism disorders in ob/ob mice by partially restoring
leptin-related pathways mediated by gut microbiota. Genomics, proteomics & bioinformatics,
17(1), 64–75.
Tocher, D. R. (2003). Metabolism and functions of lipids and fatty acids in teleost fish. Reviews
in fisheries science, 11(2), 107–184.
Trialists, C. T. (2010). Efficacy and safety of more intensive lowering of LDL cholesterol: a
meta-analysis of data from 170 000 participants in 26 randomised trials. The Lancet,
376(9753), 1670–1681.
Turley, S. D., & Dietschy, J. M. (1988). The metabolism and excretion of cholesterol by the
liver. The liver: biology and pathobiology, 2, 617–641.
Wang, D. Q.-H. (2007). Regulation of intestinal cholesterol absorption. Annu. Rev. Physiol.,

197
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325
Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran
Volume 2 (2), 2023: 183 - 198

69, 221–248.
Wang, H. H., Garruti, G., Liu, M., Portincasa, P., & Wang, D. Q. H. (2018). Cholesterol and
lipoprotein metabolism and atherosclerosis: recent advances in reverse cholesterol
transport. Annals of Hepatology, 16(1), 27–42.
Winarno, F. G. (2004). Kimia dan Pangan Gizi. Jakarta: PT Gramedia.

198
https://transpublika.co.id/ojs/index.php/JRPP
E-ISSN: 2963-7325

You might also like