Jurnal Nesa Arini S Sabunge A40119052

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Dikdas Volume Nomor Tahun 2023 Hal

Penerbit: Universitas Tadulako p-ISSN: e-ISSN :


Submitted :
Reviewed :
Accepted :
Publiched :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS MEDIA
AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 1 TALISE
Nesa Arini S Sabunge1, Sarintan N Kaharu2, Pahriadi3, Azizah⁴
nesaarinis@gmail.com, kaharusarintan@gmail.com, fahriadi.amir@gmail.com, azizahrosnadi@gmail.com
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Abstract The purpose of this study was to improve student learning outcomes in learning Natural Sciences
(IPA) in class V SDN 1 Talise by applying the Project Based Learning learning model based on
audio-visual media. This type of research is Classroom Action Research (CAR) using a research
design Kemmis and mc. Taggart. The subjects of this study were 23 students of class V at SDN 1
Talise. Data analysis in this study consisted of learning achievement tests, teacher observation
sheets and student observation sheets.In the pre-cycle in this study, student learning
completeness was 43.75%. In cycle I, student learning completeness was obtained at 73.91%
Based on the results obtained, it shows an increase in student learning outcomes of 30.16% by
using the Project Based Learning learning model based on audio-visual media, in the second
cycle of student learning completeness, namely 86.95%, which indicates an increase in student
learning outcomes of 13.04% from the actions of the first cycle. Data on the learning outcomes
of fifth grade students at SDN 1 Talise showed an increase of 43.2% of student learning
completeness in the pre-cycle. The results of observations of teacher activity in the first cycle
were 76.31%, then in cycle II the results of observations of teacher activity increased to 87.17%.
While the results of observations of student activity in cycle I amounted to 76.31% and there was
an increase in the results of observations of student activity in cycle II of 87.17%.Based on these
results it can be concluded that in the application of the Project Based Learning learning model
based on audio visual media it can improve the learning outcomes of class V SDN 1 Talise.
Keywords Project Based Learning (PJBL) Model, Audio-visual media, Learning outcomes and
Natural Sciences (IPA) subjects.
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di kelas V SDN 1 Talise dengan menerapkan model pembelajaran
Project Based Learning berbasis media audio visual. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain penelitian Kemmis dan mc. Taggart.
Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Talise yang berjumlah 23 orang. Analisis
data dalam penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar, lembar observasi guru dan lembar observasi
siswa. Pada pra siklus dalam penelitian ini ketuntasan belajar siswa sebesar 43,75%. Pada siklus
I diperoleh ketuntasan belajar siswa sebesar 73,91% Berdasarkan hasil yang diperoleh
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 30,16% dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning berbasis media audio visual, pada siklus II
ketuntasan belajar siswa yaitu 86,95% yang menunjukan semakin adanya peningkatan hasil
belajar siswa sebesar 13,04% dari tindakan siklus I. Data hasil belajar siswa kelas V SDN 1
Talise menunjukan adanya peningkatan sebesar 43,2% dari ketuntasan belajar siswa pada pra
siklus. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 76,31%, kemudian pada
siklus II hasil observasi aktivitas guru meningkat menjadi 87,17%. Sedangkan hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus I sebesar 76,31% dan adanya peningkatan hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus II sebesar 87,17%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning berbasis
media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Talise.
Kata Kunci Model Project Based Learning (PJBL), Media Audio Visual, Hasil belajar dan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
PENDAHULUAN mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta demikian, belajar juga berkaitan dengan suatu aktivitas
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu atau kegiatan untuk menguasai suatu hal yang dapat
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan termasuk pengetahuan dan keterampilan. Penggunaan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses model dan media pembelajaran dapat mempengaruhi
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan Pengetahuan Alam (IPA) di kelasnya.
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta pelajaran yang sangat penting diajarkan di sekolah
didik agar dapat belajar dengan baik. Menurut karena dapat melatih siswa untuk bersikap ilmiah serta
Rusman (2020) Pembelajaran pada hakikatnya berpikir kreatif dan objektif, pembelajaran IPA dapat
merupakan suatu proses interaksi antara guru dan membantu dalam mengetahui alam semesta serta
siswa baik interaksi langsung seperti tatap muka kehidupan makhluk hidup di sekitar kita ( Azizah &
maupun interaksi secara tidak langsung Puji Winarti, 2020) Rendahnya partisipasi siswa dalam
menggunakan media pembelajaran. pembelajaran IPA di sekolah menjadikan proses belajar
Peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah mengajar menjadi kurang baik. Oleh karena itu, perlu
Dasar (SD) perlu diupayakan, karena keberhasilan dilakukan perubahan dimana siswa harus diupayakan
proses belajar mengajar harus diarahkan kepada berperan aktif dan dapat menggali potensi yang ada
perubahan kualitas siswa. Misalnya perilaku berpikir, pada dirinya sendiri. Sehingga siswa mampu
perilaku pribadi, kemandirian, perilaku menanggapi mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam
serta menyelesaikan masalah. Proses belajar menyelesaikan masalah, mengambil keputusan,
mengajar serta target pencapaian materi merupakan menganalisa data, berpikir logis dan sistematis
salah satu hal yang sangat penting dalam ( Pahriadi et al., 2021)
pembelajaran. Disamping itu proses belajar mengajar Pengamatan awal di kelas V SDN 1 Talise
juga merupakan keseluruhan prosedur untuk dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri dari 10
melakukan kegiatan belajar dalam rangka mencapai siswa laki – laki dan 13 siswa perempuan menunjukan
tujuan pembelajaran, sehingga proses tersebut perlu bahwa kondisi yang dihadapi siswa kelas V SDN 1
mewujudkan interaksi langsung antara siswa dengan Talise adalah hasil belajar IPA yang cenderung rendah,
bahan ajar sehingga dapat menghasilkan perilaku hasil Ujian Semester ganjil di kelas V belum mencapai
belajar. Perilaku belajar dapat diperhatikan dari cara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 pada mata
siswa berinteraksi dengan objek dan persoalan pelajaran IPA yang telah ditentukan. Berdasarkan data
belajar. Interaksi ini kemudian akan meningkatkan awal pada pra tindakan menunjukan bahwa nilai rata –
perhatian siswa dalam belajar. menurut Hilgrad & rata siswa hanya 54 dengan presentase ketuntasan
Bower (2020) belajar adalah memperoleh 43,75%, hanya terdapat 6 siswa yang tuntas dari 23
pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui jumlah siswa keseluruhan. Dalam proses
pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan pembelajaraan terdapat siswa yang aktif dan siswa
yang pasif. Seperti dalam proses pembelajaran IPA merefleksikan idenya kepada orang lain.
siswa hanya diam dan mendengarkan saja kemudian Model pembelajaran Project Based Learning
saat ditanya guru juga hanya diam, hanya beberapa merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran yang
dari siswa yang aktif pada saat pembelajaran, selama dapat digunakan, karena Project Based Learning
proses pembelajaran guru masih dominan bertujuan melatih siswa dalam berpikir kritis, kreatif,
menjelaskan materi dan masih menggunakan metode dan rasional, aktif berkolaborasi dan berkomunikasi,
ceramah, sedangkan siswa sibuk mencatat materi dan nyata terhadap siswa (Saputra, 2013). Model
yang disuruh oleh guru. pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kreativitas
Masalah utama dalam pembelajaran IPA pada dan motivasi serta antusiasme belajar pada siswa.
pendidikan pada saat ini adalah rendahnya daya serap Model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan
peserta didik. Hal ini tampak pada masih rendahnya kreativitas dan motivasi serta antusiasme belajar pada
hasil belajar peserta didik, pembelajaran saat ini siswa.
masih dominan oleh guru dan tidak memberikan Namun, faktor penting lainnya yang perlu
akses bagi peserta didik untuk berkembang secara diperhatikan adalah penggunaan sumber belajar yang
mandiri melalui penemuan dalam proses tepat. Karena penggunaan sumber media yang tepat
pembelajaran (Azizah,2018) merupakan faktor pendukung keberhasilan program
Guru perlu merancang pengalaman belajar pengajaran khususnya dalam pembelajaran IPA. Dalam
yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar mempelajari materi – materi IPA yang masih bersifat
peserta didik. Maka dari itu Guru harus bijaksana abstrak dan tidak disertakan dengan hal – hal yang
dalam menentukan suatu model yang dapat dapat membantu peserta didik dalam memahami
menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif materi, maka hasil yang akan dicapai peserta didik
agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dalam pembelajaran IPA berupa hafalan materi saja.
dengan tujuan yang diharapkan ( Sarintan et al., Hendaknya dalam sebuah pembelajaran IPA agar
2023) menjadi lebih bermakna dapat dilakukan dengan
Berbagai upaya telah dilakukan oleh bantuan media pembelajaran, agar peserta didik lebih
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti proses
dan pengajaran IPA khususnya di Sekolah Dasar pembelajaran (Azizah & Puji Winarti,2020). Agar
(SD). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan lebih efektif model pembelajaran berbasis proyek ini
menerapkan model pembelajaran project based dapat diintegrasikan dengan media pembelajaran yang
Learning yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menarik. Salah satu media yang dapat digunakan dalam
IPA guna meningkatkan minat belajar siswa. menerapkan model pembelajaran ini adalah media
Menurut Kurniawan, dkk. (2018) model audio visual. Media video mempunyai tujuan
pembelajaran Project Based Learning merupakan memberikan motivasi kepada peserta didik serta
model yang memberikan kesempatan kepada siswa merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari
untuk menyampaikan ide atau pendapat, dan memberikan rangsangan yang baik dalam belajar
mendengarkan pendapat orang lain, dan (Azizah, 2018)
Berdasarkan uraian di atas maka perlu Mata pelajaran yang diambil peneliti adalah mata
dilakukan penelitian dengan menerapkan model pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Subyek
pembelajaran Project Based Learning berbasis media penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Talise
audio visual sebagai salah satu alternatif untuk dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri dari 10
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 1 siswa laki – laki dan 13 siswa perempuan.
Talise dalam Pembelajaran IPA. Teknik pengumpulan data
Berdasarkan permasalahan yang telah Dalam penelitian ini menggunakan dua cara
dikemukakan tersebut, maka penelitian ini bertujuan teknik pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut:
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN a) Teknik tes
1 Talise melalui penerapan model pembelajaran Memberikan soal tes yang terdiri dari pertanyaan-
Project Based Learning berbasis media audio visual pertanyaan yang mengacu pada materi Ilmu
dalam pembelajaran IPA. Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan selama
METODE PENELITIAN proses pembelajaran berlangsung dengan jumlah
Jenis penelitian 20 soal pilihan ganda.
Jenis penelitian yang digunakan adalah b) Teknik non tes
penelitian tindakan kelas (PTK). Pelaksanaan Teknik non tes terdiri dari wawancara, observasi
Penelitian Tindakan Kelas ini mengikuti model dan dokumentasi.
penelitian secara bersiklus. Model penelitian ini Instrumen penelitian
mengacu pada modifikasi diagram yang dikemukan Instumen merupakan alat atau fasilitas yang
oleh Kemmis dan Mc Taggart, Seperti yang terlihat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar
pada Gambar. Tiap siklus dilakukan beberapa tahap pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.
yaitu 1) Perencanaan Tindakan 2) Pelaksanaan Penelitian ini berupa lembar observasi aktivitas guru,
Tindakan 3) Observasi 4) Refleksi. seperti yang lembar observasi aktivitas siswa dan soal pilihan ganda
terlihat pada gambar di bawah ini : sebanyak 20 butir soal.
Teknik analisis data
Setelah diperoleh data kemudian data diolah
dengan teknik analisis data sebagai berikut:
1) Analisis tes hasil belajar siswa
Data yang dianalisis untuk mengukur ketuntasan
hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
1. Daya Serap Individu
X
Presentase DSI = × 100%
Y
Lokasi penelitian
Keterangan :
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Talise
X = Skor yang diperoleh Siswa
yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2022/2023.
Y = Skor maksimal Soal Sebelum melaksanakan penelitian siklus I dan siklus II
DSI = Daya Serap Individu peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di SDN 1
Menurut Poerwati dalam lukitasari (2015) Talise. Adapun hasil analisis dari kegiatan ditampilkan
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar individu dalam bentuk tabel, sebagaimana terlihat pada tabel
jika presentasi daya setiap individu sekurang- berikut :
kurangnya 75% Hasil Analisis Pra Tindakan
2. Ketuntasan Belajar Klasik No
Aspek Perolehan Hasil

Presentase KBK =
∑ N × 100% 1. Jumlah siswa kelas V 23
∑S 2. Jumlah siswa yang tuntas 6
3. Jumlah siswa yang tidak 17
Keterangan : tuntas
∑N = Jumlah Siswa yang tuntas 4. Nilai Tertinggi 78
5. Nilai Terendah 20
∑S = Jumlah Siswa peserta tes
6. Nilai rata – rata siswa 53,35
KBK = Ketuntasan Belajar Klasik 7. Presentase Ketuntasan 43,75%
Menurut Poerwati dalam lukitasari (2015) Belajar Klasikal
Sumber : Data SDN 1 Talise
Semua Kelas dikatakan tuntas jika presentase
klasik yang dicapai minimal 75%
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan
2) Analisis lembar observasi
bahwa nilai rata-rata siswa kelas V SDN 1 Talise yaitu
Data yang dianalisis dalam lembar observasi
53,35% dengan jumlah siswa yang tuntas 6 orang dari
diperoleh berdasarkan hasil observasi selama
23 jumlah keseluruhan siswa.
proses pembelajaran berlangsung. Data hasil
Melihat hal di atas, maka dari itu peneliti akan
observasi dapat dipresentasikan dengan
melakukan tindakan pembelajaran sesuai rencana
menggunakan rumus:
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan
Skor yang diperoleh(f )
P= x 100% sebelumnya, bahwa akan diterapkan model
s kor maksimal (n)
pembelajaran Project Based Learning berbasis media
Keterangan :
audio visual pada siswa kelas V SDN 1 Talise.
P = Nilai presentase aktivitas
1) Hasil tindakan siklus I
f = frekuensi aktivitas
a) Hasil belajar siklus I
n = jumlah aktivitas seluruhnya
Pelaksanaan siklus I dilakukan 2 kali pertemuan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yaitu pada tanggal 1 Februari dan 2 Februari 2023.
Hasil Pra Tindakan
Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru
Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti
dibantu oleh guru kelas V yang bernama Ibu Munsin
menemui guru kelas V SDN 1 Talise untuk
Eri Adam S.Pd., M.Pd. selaku wali kelas V. Adapun
mengkoordinasikan hal – hal yang akan diterapkan
hasil anaslisis tes akhir pada siklus I dengan
dalam pelaksanaan tindakan sekaligus meminta
menerapkan model pembelejaran Project Based
kesediaan guru tersebut untuk menjadi pengamat
Learning berbasis media audio visual dapat dilihat
dalam pelaksanaan pembelajaran.
pada tabel di bawah ini :
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi dari aktivitas
Hasil analisis tes akhir siklus I guru pada siklus I memperoleh skor presentase 79,41%
No Aspek Perolehan Hasil yang berada dalam kategori baik.
1. Jumlah seluruh siswa kelas V 23 c) Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
2. Banyaknya siswa yang tuntas 17
3. Banyaknya siswa yang tidak 6 Pada aktivitas siswa, sasaran utamanya adalah
tuntas aktivitas yang dilakukan siswa selama proses
4. Nilai tertinggi 90
5. Nilai terendah 45 pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
6. Nilai rata – rata 75 lembar observasi aktivitas siswa. Data hasil observasi
7. Presentase Ketuntasan 73,91%
Belajar Klasikal siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan No Aspek perolehan Hasil
hasil tes pada siklus I menunjukan bahwa dari 23 1. Jumlah siswa kelas V 23
2. Jumlah skor penilaian
jumlah siswa memperoleh nilai presentase ketuntasan 58
seluruh aspek yang diperoleh
belajar klasikal 73,91%. Melalui siklus I ini dapat 3. Jumlah skor maksimal
76
seluruh aspek
dilihat bahwa ketuntasan daya serap individu dan 4. Skor presentase 77,63
presentase ketuntasan belajar klasikal mulai 5. Kategori Baik
meningkat, yakni pada hasil pra tindakan 43,75%,
Berdasarkan tabel hasil observasi kegiatan siswa
dan hasil presentase siklus I yang dilakukan oleh
pada siklus I pada pertemuan pertama diperoleh skor
peneliti yaitu 73,91%, hal ini belum mencapai
presentase 77,63% yang berada pada kategori Baik.
presentase ketuntasan yang ditetapkan di SDN 1
d) Refleksi Tindakan Siklus I
Talise yakni 75%.
Setelah melaksanakan pengamatan terhadap
b) Hasil observasi aktivitas guru siklus I
tindakan pembelajaran, selanjutnya peneliti
Pengamatan aktivitas guru menggunakan
mengadakan analisis dan refleksi atas segala kegiatan
instrument berupa lembar observasi yang dilakukan
yang dilakukan. Hasil refleksi kegiatan pembelajaran
oleh guru yang merupakan wali kelas V yaitu ibu
pada siklus I sebagai berikut: 1) Pada hasil belajar
Munsin Eri Adam S.Pd., M.Pd. data hasil aktivitas
masih terdapat 6 orang siswa yang hasil belajarnya
guru pada siklus I dapat di lihat pada tabel di bawah
belum mencapai ketuntasan, dikarenakan siswa masih
ini :
banyak bermain dalam proses pembelajaran proyek ini.
Hasil observasi aktivitas guru siklus I
2) guru kurang dalam memancing siswa untuk bertanya
No Aspek perolehan Hasil
dan guru belum mampu mengkondisikan kelas. 3)
1. Jumlah siswa kelas V 23
Siswa masih kurang disiplin di dalam kelas selama
2. Jumlah skor penilaian
seluruh aspek yang 53 pembelajaran berlangsung, masih sering ribut dan
diperoleh
masih sibuk dengan aktivitas di luar pembelajaran. 4)
3. Jumlah skor maksimal
68 Siswa Kurang mampu memberi tanggapan terhadap
seluruh aspek
4. Skor presentase 79,41 materi dan Sebagian siswa masih ada yang ragu – ragu
5. Kategori Baik
dan takut bertanya terkait dengan materi yang dibahas,
karena siswa masih bingung dalam proses peningkatan setelah melaksanakan pembelajaran
pembelajaran proyek ini, hal ini menyebabkan siswa menggunakan model pembelajaran project based
hanya fokus kepada proyek saja. 5) Siswa tidak learning berbasis media audio visual.
percaya diri dalam mempresentasikan proyeknya dan b) Hasil observasi aktivitas guru siklus II
belum mampu membuat kesimpulan tentang materi Pengamatan aktivitas guru menggunakan instrument
2) Hasil tindakan siklus II berupa lembar observasi yang dilakukan oleh guru
a) Hasil belajar siklus II yang merupakan wali kelas V yaitu ibu Munsin Eri
Pelaksanaan siklus II dilakukan 2 kali Adam S.Pd., M.Pd. Data hasil aktivitas guru pada
pertemuan yaitu pada tanggal 8 Februari dan 9 siklus II dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Februari 2023. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus Hasil observasi aktivitas guru siklus II
I menunjukan bahwa Presentase Ketuntasan Belajar No Aspek perolehan Hasil
Klasikal di kelas V SDN 1 Talise menunjukan belum 1. Jumlah siswa kelas V 23
2. Jumlah skor penilaian seluruh
mencapai 75% dan masih terdapat 6 orang siswa 61
aspek yang diperoleh
yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan 3. Jumlah skor maksimal seluruh
68
aspek
sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 4. Skor presentase 89,70%
di SDN 1 Talise. Pada penelitian ini peneliti 5. Kategori Baik Sekali
bertindak sebagai guru dibantu oleh guru kelas V
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi dari
yang bernama Ibu Munsin Eri Adam S.Pd., M.Pd.
aktivitas guru pada siklus I memperoleh skor
selaku wali kelas V. Adapun hasil anaslisis tes akhir
presentase 89,70% yang berada dalam kategori baik
pada siklus I dengan menerapkan model
sekali. hal ini disebabkan peneliti telah memperbaiki
pembelejaran Project Based Learning berbasis media
atau meningkatkan lagi aspek-aspek yang telah
audio visual dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
terdapat pada proses pembelajaran siklus I dan siswa
Hasil Analisis Tes Akhir Siswa Siklus II
telah memahami materi serta dapat melakukan sesi
No Aspek perolehan Hasil
1. Jumlah siswa kelas V 23 tanya jawab dengan baik, sehingga proses
2. Jumlah siswa yang tuntas 20 pembelajaran di siklus II ini sudah tercapai.
3. Jumlah siswa yang tidak
3 c) Hasil observasi aktivitas siswa siklus II
tuntas
4. Nilai tertinggi 95 Data hasil observasi siswa pada siklus II dapat
5. Nilai terendah 70
6. Nilai rata – rata 83,69 dilihat pada tabel di bawah ini :
7. Presentase Ketuntasan Belajar Hasil observasi aktivitas siswa siklus II
86,95%
Klasikal
No Aspek perolehan Hasil
1. Jumlah siswa kelas V 23
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan 2. Jumlah skor penilaian seluruh
68
hasil tes pada siklus II dengan nilai Presentase aspek yang diperoleh
3. Jumlah skor maksimal
ketuntasan belajar klasikal yaitu 86,95% dan jumlah 76
seluruh aspek
siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa dari 23 jumlah 4. Skor presentase 89,47%
5. Kategori Baik Sekali
siswa keseluruhan. Perolehan nilai siswa mengalami
Hasil Observasi aktivitas siswa pada tabel sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pengetahuan baru. Melalui model Project Based
melalui penerapan model pembelajaran Project Learning dapat melatih siswa mengeluarkan pendapat
Based Learning berbasis media audio visual pada dan membuat siswa saling bekerja sama dalam
siklus II mendapatkan presentase skor 89,47%. kelompok sehingga semua siswa terlibat aktif dalam
Berdasarkan kategori penilaian presentase tersebut pembelajaran.
berada pada kategori baik sekali. Penggunaan media audio visual dapat menarik
d. Refleksi tindakan siklus II perhatian siswa untuk mempelajari materi lebih banyak
Penjelasan secara umum tentang aspek – aspek dan sangat efektif dalam pembelajaran terutama untuk
diperbaiki selama proses pembelajaran siklus II anak Sekolah Dasar (SD). Media audio visual juga
berlangsung yaitu sebagai berikut : 1) Hasil Belajar dapat membuat siswa lebih memahami materi yang
siswa sudah mencapai ketuntasan belajar secara sampaikan, sehingga akan membuat siswa lebih fokus
klasikal yaitu 86,95% dan sudah memenuhi kriteria dalam menyimak pembelajaran. Media audio visual
ketuntasan yaitu 75. 2) Aktivitas peneliti dalam merupakan media yang dapat memudahkan
proses pembelajaran pada siklus II ini meningkat, penyampaian materi dari pendidik ke peserta didik.
walaupun pada siklus I sudah terbilang baik, namun Pada pra siklus dalam penelitian ini ketuntasan
masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan belajar siswa sebesar 43,75% dengan nilai rata – rata
kembali. Hasil dari aktivitas guru di siklus II ternyata 53,35% dan presentase ketuntasan klasikal yaitu
meningkat yaitu 89,70% dengan kategori baik sekali. 43,75%.
3) Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah Hasil analisis data tes akhir siklus I di kelas V
meningkat karena siswa telah memahami langkah- SDN 1 Talise menunjukan mulai adanya peningkatan
langkah dalam merancang sebuah proyek dengan hasil belajar siswa melalui penerapan model
karya masing-masing. di dalam kelas peneliti juga pembelajaran Project Based Learning berbasis media
sudah mampu mendisiplinkan siswa, sehingga siswa audio visual, Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil
fokus ke proyek dan materi. belajar siswa pada siklus I memiliki nilai tertinggi 90
Pembahasan dengan nilai rata – rata 75 dan presentase ketuntasan
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 belajar 73,91%, hal ini menunjukan mulai ada
Talise dengan menggunakan model pembelajaran peningkatan hasil belajar siswa sebesar 30,16%.
Project Based Learning berbasis media audio visual Adapun hasil pengamatan aktivitas guru pada
untuk meninngkatkan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus I yang menunjukan bahwa
pembelajaran IPA. peneliti masih kurang dalam memancing siswa untuk
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bertanya,belum mampu mengkondisikan kelas dan
penerapan model dan media pembelajaran ini dapat masih kurang dalam mengajak siswa menyimpulkan
membantu siswa dalam memahami materi. Melalui dan memberikan penguatan terhadap materi. Hal ini
model pembelajaran Project Based Learning dapat dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada siklus I
menciptakan interaksi antara siswa dengan kawan yaitu 79,41% dengan kategori baik.
Pada hasil pengamatan aktivitas siswa pada Project Based Learning. Tapi peneliti berusaha agar 6
siklus I, siswa kurang mampu memberi tanggapan orang siswa tersebut dapat mencapai ketuntasan pada
terhadap materi dan sebagian siswa masih ada yang tindakan siklus II dengan menerapkan model Project
ragu – ragu dan takut bertanya terkait dengan materi Based Learning berbasis media audio visual.
yang dibahas, siswa juga masih kurang disiplin di Pada tindakan penelitian siklus II hasil belajar
dalam kelas selama pembelajaran berlangsung, siswa makin meningkat yaitu 86,95% dengan nilai
mereka masih sering rebut dan sibuk dengan aktivitas tertinggi 95 dan nilai rata – rata 83,69. Terdapat 20
di luar pembelajaran dan siswa masih bingung dalam siswa tuntas dan hanya 3 siswa yang tidak tuntas. Hal
proses pembelajaran proyek ini, hal ini menyebabkan ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar
siswa hanya fokus kepada proyek saja. Hal tersebut sebesar 13,04% dari tindakan siklus I. Pengamatan
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena siswa terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajaran
tidak akan fokus selama pembelajaran berlangsung. pada siklus II peneliti sudah mampu mengkondisikan
hal ini terlihat jelas dari hasil analisis aktivitas siswa kelas dan menguasai materi ajar tetapi demikian masih
pada siklus I yaitu 77,63% dengan kategori baik. ada beberapa hal yang harus ditingkatkan peneliti saat
Berdasarkan wawancara bersama siswa yang mengajar dalam kelas. Hal ini dapat dilihat pada hasil
mendapatkan hasil belajar yang tinggi dan rendah pengamatan aktivitas guru yang meningkat yaitu
selama proses penelitian berlangsung, menunjukan 89,70% dengan kategori baik.
bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar yang Adapun hasil observasi aktivitas siswa pada
tinggi mengakui bahwa mereka sangat mudah siklus II bahwa peneliti telah berhasil untuk membuat
memahami materi yang dipelajari, dikarenakan siswa memahami materi dan mendisiplinkan kelas
peneliti menggunakan media audio visual sebagai dengan cara mengajak semua siswa untuk terlibat aktif
media perantara untuk menyampaikan materi. membuat proyek sambil menjelaskan materi yang
Mereka tidak merasa jenuh selama proses terkandung dalam proyek tersebut. Hasil observasi
pembelajaran berlangsung karena peneliti aktivitas siswa pada siklus II terlihat bahwa aktivitas
menampilkan video animasi sehingga merasa tertarik siswa dalam proses pembelajaran mengalami
untuk belajar. peningkatan menjadi 89,47% dengan kategori baik
Adapun hasil wawancara bersama siswa yang sekali, aktivitas yang dilakukan siswa selama proses
mendapatkan hasil belajar yang rendah bahwa pembelajaran berlangsung dapat mempengaruhi hasil
mereka masih takut dan malu untuk bertanya dengan belajar yang akan diperoleh siswa, hasil dari aktvitas
materi yang tidak mereka pahami, mereka juga siswa pada tiap siklus sudah menunjukkan adanya
merasa malas memperhatikan pelajaran sehingga peningkatan.
mereka hanya diam saja dan tidak memahami materi Berdasarkan wawancara dari 20 siswa yang
yang dipelajari, dari 6 orang siswa yang tidak tuntas tuntas mereka merasa sangat tertarik dengan proyek
terdapat 2 siswa yang mengalami slow learner, yang mereka buat pada siklus II. Mereka membuat
mereka lambat memahami materi walaupun sudah rantai makanan dan rantai makanan tersebut mereka
menggunakan media audio video visual dan model warnai, sebagian besar siswa kelas V SDN 1 Talise
sangat suka dengan menggambar. Melalui proyek dalam pembelajaran IPA kelas V SDN 1 Talise. Hal ini
yang mereka buat siswa dapat memahami materi dapat dilihat dari hasil analisis tes akhir pada tiap
dengan mudah dan tes evaluasi yang peneliti berikan siklus. Pada pra siklus dalam penelitian ini ketuntasan
dapat mereka jawab dengan benar. 3 orang siswa belajar siswa sebesar 43,75%. Pada analisis hasil
yang tidak tuntas 2 orang yang mengalami slow belajar siklus I menunjukan adanya peningkatan
learner dan 1 orang siswa yang hanya bermain presentase ketuntasan belajar sebesar 73,91%.
selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga Kemudian pada siklus II presentase ketuntasan belajar
tidak terlalu paham mengenai materi dan masih sebesar 86,95%. Berdasarkan data hasil belajar siswa
keliru dalam menjawab tes evaluasi. kelas V SDN 1 Talise menunjukan adanya peningkatan
Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I sebesar 43,2% dari ketuntasan belajar siswa pada pra
dan siklus II menunjukan adanya peningkatan hasil siklus, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
belajar siswa sebesar 43,2% dari ketuntasan belajar model pembelajaran Project Based Learning berbasis
siswa pada pra siklus, melalui penerapan model media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar
pembelajaran Project Based Learning berbasis media IPA siswa kelas V SDN 1 Talise.
audio visual. Data ini didapatkan oleh peneliti
dengan melalukan tes pada setiap akhir pertemuan. DAFTAR PUSTAKA
Tes yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui Azizah, A., & Fatimah, N. (2022). Pengaruh media
audio visual terhadap motivasi belajar ipa siswa
peningkatan hasil belajar dan kemampuan siswa
kelas v sdn kapopo. Autentik: Jurnal
memahami materi pelajaran. Setelah hasil tes Pengembangan Pendidikan Dasar, 6(1), 9-17.
terkumpul maka data tersebut diolah dengan melihat
Handayani, R., Dewi, A. I., Kaharu, S. N., & Kamisani,
kriteria ketuntasan minimal yang diberlakukan di N. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar
Mengunakan Model Problem Based Learnig
SDN 1 Talise yaitu secara individu 75 dan secara
(PBL) Dalam Pembelajaran Tematik Tema
klasikal 75%. Berdasarkan hasil tersebut telah Selamatkan Mahluk Hidup. Jurnal Pendidikan
dan Konseling (JPDK), 5(1), 1219-1224.
menunjukan bahwa hasil belajar siswa telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Azizah, A. (2018). Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa
ketuntasan belajar klasikal. Melihat hasil di atas
Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Primary: Jurnal
dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(1), 106-111.
belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Asriani, A., Pahriadi, P., & Sinta, S. (2020). Pengaruh
Alam (IPA) melalui penerapan project based Model Pembelajaran Kreatif Produktif
Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil
learning berbasis media audio visual di kelas V SDN
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas
1 Talise. V. Educate: Jurnal Teknologi Pendidikan, 6(1),
1-8.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Lapasere, S., Rizal, R., Surahman, S., Pahriadi, P., &
Basri, A. (2022). Faktor-faktor Yang
peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan model
Mempengaruhi Hasil Belajar Di Masa Pandemi
pembelajaran Project Based Learning berbasis media Covid-19 Pada Siswa Kelas V SDN 1 Poso.
EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Sosial, 8(1), 377607.
Lukitasari, H. (2015). Penerapan Pembelajaran
Project Based Learning Berbantuan Media
Mind Map untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Siswa Kelas IV SDN 01
Pekalongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten
Purbalingga. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang (UNNES).

Nugraha, A. R., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018).


Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan
Kreativitas Dan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa
Kelas 5 Sd. Kalam Cendekia Pgsd Kebumen,
6(4.1).

Elisabet, E., Relmasira, S. C., & Hardini, A. T. A.


(2019). Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar IPA dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Journal of Education Action Research, 3(3),
285-291.

Sutrisna, G. B. B., Sujana, I. W., & Ganing, N. N.


(2019). Pengaruh model project based learning
berlandaskan Tri Hita Karana terhadap
kompetensi pengetahuan IPS. Jurnal Adat Dan
Budaya Indonesia, 1(2), 84-93.

You might also like