3534 8074 2 PB
3534 8074 2 PB
3534 8074 2 PB
1, Maret 2023
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the financial performance of PT. Tunas Baru Lampung Tbk in 2018-2020. To
determine the company's financial performance is to use financial ratio analysis techniques. The ratio analysis used in this
study is the liquidity ratio (current ratio, quick ratio, and cash ratio), solvency ratio (DAR ratio, DER ratio, and LTDtER
ratio), and profitability ratios (ROA ratio, ROE ratio, and NPM ratio). . The financial statements used in this study are the
financial statements of PT. Tunas Baru Lampung Tbk in the 2018-2020 period. Based on the liquidity ratio in the calculation
of the current ratio, quick ratio, and cash ratio of PT. Tunas Baru Lampung Tbk in 2018-2020 was classified as poor and
produced a fairly low ratio, which resulted in the illiquidity of the company. The solvency ratio performance of PT. Tunas
Baru Lampung Tbk in 2018-2020 on the calculation of the DAR ratio, DER ratio, and LTDtER ratio are classified as not good
and produce a fairly high ratio, which results in the company having to pay a fairly high burden. Profitability ratio
performance of PT. Tunas Baru Lampung Tbk in 2018-2020 on the calculation of the ROA, ROE, and NPM ratios are
classified as not good and produce a fairly low ratio, which results in a level of profit that is not maximized.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020. Metode
analisis data yang digunakan yakni metode deskriptif kuantitatif. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Tunas
Baru Lampung Tbk menggunakan teknik analisis rasio keuangan. Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian
ini adalah rasio likuiditas (rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas), rasio solvabilitas (rasio DAR, rasio DER, dan
rasio LTDtER), dan rasio profitabilitas (rasio ROA, rasio ROE, dan rasio NPM. Populasi dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan PT Tunas Baru Lampung Tbk dan sampel penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
PT Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020. Berdasarkan rasio likuiditas pada perhitungan rasio lancar, rasio
cepat, dan rasio kas PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020 tergolong kurang baik dan menghasilkan rasio
yang rendah, ini mengakibatkan tidak likuidnya perusahaan. Kinerja rasio solvabilitas PT. Tunas Baru lampung
Tbk tahun 2018-2020 pada perhitungan rasio DAR, rasio DER, dan rasio LTDtER tergolong kurang baik dan
menghasilkan rasio yang tinggi, ini mengakibatkan perusahaan harus membayar beban yang tinggi. Kinerja rasio
profitabilitas PT. Tunas Baru lampung Tbk tahun 2018-2020 pada perhitungan rasio ROA, ROE, dan NPM
tergolong kurang baik dan menghasilkan rasio yang rendah, ini mengakibatkan penghasilan laba yang belum
maksimal.
1. PENDAHULUAN
Jika seluruh unsur dalam perusahaan dapat bersinergi dengan baik maka keberhasilan
perusahaan bisa terwujud. Salah satu unsur tersebut adalah bidang keuangan, bidang
keuangan tersebut yaitu laporan keuangan, laporan keuangan mendeskripsikan keadaan
selama periode tertentu dari hasil proses akuntansi yang dipakai dalam berkomunikasi oleh
pihak yang memiliki kepentingan. Pada saat mengukur kinerja keuangan perusahaan ada
beberapa standar yang bisa dipakai, salah satunya yaitu rasio.
Analisis rasio keuangan dibagi berbagai macam, diantaranya yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Likuiditas mendeskripsikan kemampuan entitas dalam
menutup hutang jangka pendek. Solvabilitas menghitung sejauh mana aset entitas di biayai
oleh hutang. Profitabilitas mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan .
laba/keuntungan.
Tabel 1.
Ringkasan Data Laporan Keuangan PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020
Periode
No Pos Akun
2018 2019 2020
1. Laba Bersih 764.380 661.034 680.730
2. Aset 16.339.916 17.363.003 19.431.293
3. Liabilitas 11.556.300 12.000.079 13.542.437
4. Ekuitas 4.783.616 5.362.924 5.888.656
Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, 2022
Dari tabel tersebut dilihat bahwa jumlah aset, jumlah liabilitas, dan jumlah ekuitas terjadi
peningkatan setiap tahunnya. Namun dalam laba bersih tahun 2018 menuju tahun 2019
terlihat menurun, dan tahun 2019 menuju tahun 2020 mengalami kenaikan namun tidak
sebesar di tahun 2018. Penyebab turunnya laba bersih ini yang dikutip oleh idnfinancials.com
adalah “entitas ini mencatat penurunan laba bersih 12,53% dari Rp764.380 (2018) menjadi
Rp661.034 (2019). Perseroan melaporkan penurunan pendapatan tipis, 0,95% dari Rp8,61
triliun (2018) menjadi 8,53 triliun (2019). Akan tetapi, beban pendapatan perseroan naik 2,00%
dari Rp6,31 triliun (2018) menjadi Rp6,44 triliun (2019), sehingga laba kotor perseroan turun
9,06% dari Rp2,30 triliun (2018) menjadi Rp2,09 triliun (2019).
Selain itu seperti yang dikutip oleh miraeasset.co.id “PT. Tunas Baru Lampung Tbk
mengumumkan laba bersih tahun 2020 naik tipis menjadi Rp680.730 dari tahun 2019
Rp661.034. naiknya laba bersih ini didukung meningkatnya pendapatan 27,3% jadi Rp10,9
trilliun. Dari data di atas penulis ingin mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan
tersebut, apakah kinerja keuangannya termasuk baik atau kurang baik selama periode tahun
2018-2020. Berdasarkan landasan ini, peneliti tertarik melakukan Analisis Laporan Keuangan
untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT. Tunas Baru Lampung Tbk Tahun 2018-2020.
Laporan Keuangan
Kinerja Keuangan
(Fahmi, 2018) menyatakan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-
aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. (Sujarweni, 2017) menyatakan sebuah
kinerja keuangan mempunyai manfaat, yaitu :
1. Guna menghitung pencapaian yang sudah diraih organisasi secara keseluruhan pada
waktu tertentu.
2. Untuk penentuan keputusan entitas pada masa mendatang.
3. Sebagai petunjuk saat pembuatan keputusan serta kegiatan organisasi.
4. Untuk penentuan kebijakan penanaman ekuitas agar bisa menaikkan efesiensi serta
kegiatan entitas.
Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan guna
mencapai tujuan bisnis pada kurun waktu tertentu serta sebagai bahan acuan untuk
mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut mencapai target prestasi agar dapat
mempertahankan stabilitasnya.(Tirta Febrian Meliana, 2022).
Selain itu laporan keuangan selalu melaporkan aktivitas perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam nilai mata uang, baik dalam
mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.(Erica, 2018)
Menurut (Darmawan, 2020) Analisis rasio adalah analisis kuantitatif informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan perusahaan digunakan untuk mengevaluasi berbagai
aspek operasi dan kinerja keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, dan rasio solvabilitas.
(Hery, 2016) menyatakan beberapa keunggulan dari analisis rasio keuangan, diantaranya
yaitu:
a. Rasio adalah angka tidak sulit dipahami serta diterjemahkan.
b. Rasio adalah informasi cadangan yang sederhana pada laporan keuangan.
c. Rasio memiliki manfaat dalam mengambil sebuah keputusan.
d. Digunakan untuk melihat tren suatu entitas dan memprediksi pada masa mendatang.
Rasio Likuiditas
(Kasmir, 2018) Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio
likuiditas diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan,
Biasanya rasio likuiditas terdiri atas:
a. Rasio Lancar yaitu rasio guna melihat kapasitas suatu entitas saat membayarkan utang
saat habis masa ketika di tagih
b. Rasio Cepat, untuk mengetahui kapasitas suatu entitas dalam membayarkan utang
lancar dengan aset lancar dengan tidak menghitung persediaan.
c. Rasio Kas, dipakai guna mengetahui besaran uang kas yang ada guna membayarkan
utang.
Rasio Solvabilitas
Menurut (Hanafi & Halim, 2016) rasio solvabilitas yakni rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban- kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak
solvable adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya.
Sama halnya dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas juga diperlukan untuk kepentingan
analisis kredit atau analisis risiko keuangan
(Kasmir, 2018) mengemukakan rasio solvabilitas terdiri dari :
a. DAR yang digunakan untuk mengetahui berapa jumlah aset entitas yang didanai oleh
kewajiban.
b. DER mendeskripsikan sejauh mana ekuitas bisa menutup hutang-hutang pada pihak
luar.
c. LTDtER merupakan rasio yang dipakai guna menghitung besarnya proprosi hutang
jangka panjang terhadap modal.
Rasio Profitabilitas
(Hery, 2018) menyatakan rasio profitabilitas mendeskripsikan kapasitas entitas dalam
menghasilkan laba/keuntungan , rasio profitabilitas terdiri dari
1. ROA, yaitu rasio dipakai guna melihat berapa besar kontribusi aktiva dalam
menghasilkan laba bersih.
2. ROE dipakai guna mengevaluasi laba bersih setelah biaya dengan nilai sendiri.
3. NPM, yakni rasio yang memperbandingkan antara laba bersih dengan penjualan.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif yaitu untuk menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio
keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data time series dan
data sekunder. Sampel yang digunakan yakni laporan keuangan perusahaan PT. Tunas Baru
Lampung Tbk tahun 2018-2020. Alat analisis pada penelitian ini menggunakan analisis rasio
keuangan diantaranya rasio likuiditas (rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas), rasio
solvabilitas (rasio DAR, rasio DER, dan rasio LTDtER) dan rasio profitabilitas (rasio ROA,
rasio ROE, dan rasio NPM). Salah satu metode pengukuran metode solvabilitas yang
digunakan dalam penilitian ini adalah Debt to Asset Ratio (DAR) dikarenakan rasio ini
mengukur seberapa besar asset perusahaan dapat menanggung hutang yang dimiliki oleh
perusahaan.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas dikatakan likuid jika memenuhi standar industri yang ditetapkan, (Kasmir,
2018) menyatakan standar industri rasio likuiditas dari rasio lancar sebesar 200%, rasio cepat
sebesar 150%, dan rasio kas sebesar 50%.
Tabel 2.
Hasil Perhitungan Analisis Rasio Likuiditas
Tahun
Jenis Rasio Likuiditas
2018 2019 2020
Rasio Lancar 187,9% 162,6% 149,0%
Rasio Cepat 119,0% 108,4% 106,3%
Rasio Kas 6,7% 9,9% 8,9%
Sumber: Data diolah, 2022
Rasio lancar 2018 sejumlah 187,9% lalu menurun pada 2019 sejumlah 162,6% dan 2020
sejumlah 149,0%. Selain itu juga, jika dilihat dari standar industri yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 200% rasio lancar masih jauh dan bisa dikatakan rasio lancarnya kurang baik.
Rasio cepat 2018 sejumlah 119,0%, 2019 sejumlah 108,4%, dan 2020 sejumlah 106,3%. Selain
itu juga rasio cepat dikatakan kurang bagus karena masih dibawah standar yang sudah di
tetapkan yaitu sejumlah 150%. Rasio kas 2018 sejumlah 6,7%, 2019 sejumlah 9,9%, dan 2020
sejumlah 8,9%. Namun, jika dilihat dari standar industri yang telah ditentukan yaitu
sejumlah 50% maka dapat dikatakan rasio kas dalam keadaan kurang baik.
Secara keseluruhan rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas PT. Tunas Baru Lampung Tbk
tahun 2018-2020 dapat dikatakan kurang baik, hal ini dikarenakan peningkatan utang lancar
yang signifikan tiap tahunnya yang membuat semua rasio tersebut tidak memenuhi standar
yang telah ditetapkan. Selain itu perkembangan PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-
2020 dalam memenuhi utang jangka pendek cenderung mengalami penurunan dari tahun ke
tahun dilihat dari perhitungan likuiditas yang hasilnya menyatakan tidak likuid.
Rasio Solvabiltas
(Kasmir, 2018) menyatakan standar rasio solvabilitas adalah rasio DAR sebesar 35%, rasio
DER sebesar 81%, dan rasio LTDtER sebesar 10%.
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Analisis Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas 2018 2019 2020
DAR 70,2% 69,1% 69,6%
DER 241,5% 223,7% 229,9%
LTDtER 172,5% 148,6% 138,5%
Sumber: Data diolah, 2022
Rasio DAR 2018 sejumlah 70,2%, 2019 sejumlah 69,1%, dan 2020 sejumlah 69,6%. Rasio DAR
apabila makin rendah maka makin baik juga kondisi keuangan suatu entitas dan jika dilihat
dari standar industri yang telah ditetapkan yaitu sebesar 35% maka DAR dapat dikatakan
kurang baik.
Rasio DER 2018 sejumlah 241,5%, 2019 sejumlah 223,7%, dan 2020 sejumlah 229,9%. Rasio
DER jika semakin tinggi maka semakin buruk kinerja keuangan dari suatu entitas, dan entitas
tersebut harus berusaha supaya DER berada di bawah standar industry yang di tetapkan
sejumlah 81%. Jika dilihat dari standar industri yang ditetapkan, rasio DER tahun 2018-2020
dinilai kurang baik.
Rasio LTDtER 2018 sejumlah 172,5%, 2019 sejumlah 148,6%, dan 2020 sejumlah 138,5%. Rasio
LTDtER jika semakin tinggi maka makin tinggi juga risiko kerugian yang harus di tanggung
entitas. Jika dilihat dari standar industri yang ditentukan yaitu 10% maka rasio LTDtER
dikatakan kurang baik.
Secara keseluruhan rasio DAR, rasio DER, dan rasio LTDtER PT. Tunas Baru Lampung Tbk
tahun 2018-2020 dinilai kurang baik. Hal ini terjadi dikarenakan meningkatnya total hutang
dari tahun ke tahun yang dimiliki PT. Tunas Baru Lampung Tbk. Selain itu tingginya angka
rasio solvabilitas PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020 menunjukkan bahwa
perusahaan akan kesulitan untuk memenuhi hutang jangka panjangnya.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilias memiliki tujuan guna melihat kapasitas suatu entitas dalam membuat
laba. (Kasmir, 2018)menyatakan standar rasio profitabilitas adalah rasio ROA sejumlah 30%,
rasio ROE sejumlah 40%, dan rasio NPM sejumlah 20%.
Tabel 4.
Hasil Perhitungan Analisis Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas 2018 2019 2020
ROA 4,6% 3,8% 3,5%
ROE 15,9% 12,3% 11,5%
NPM 8,8% 7,7% 6,2%
Sumber: Data diolah, 2022
Rasio ROA 2018 sejumlah 4,6%, 2019 sejumlah 3,8%, dan 2020 sejumlah 3,5%. Rasio ROA
apabila makin tinggi maka makin bagus kinerja keuangan dari suatu entitas. Jika dilihat dari
standart industri yang di tetapkan yaitu sejumlah 30%, angka-angka rasio ROA dapat
dikatakan kurang baik.
Rasio ROE 2018 sejumlah 15,9%, 2019 sejumlah 12,3%, dan 2020 sejumlah 11,5%. Rasio ROE
apabila makin tinggi maka makin bagus kinerja keuangan dari suatu entitas. Jika dilihat dari
standar industri yang telah ditetapkan yaitu sebesar 40%, angka-angka rasio ROE dapat
dikatakan kurang baik.
Rasio NPM 2018 sejumlah 8,8 %, 2019 sejumlah 7,7%, dan 2020 sejumlah 6,2%. Rasio NPM
apabila makin tinggi maka makin bagus kinerja keuangan dari suatu entitas. Jika dilihat dari
standar industri yang telah ditetapkan yaitu sebesar 20%, angka-angka rasio dapat dikatakan
kurang baik. Secara keseluruhan rasio ROA, rasio ROE, dan rasio NPM PT. Tunas Baru
Lampung Tbk tahun 2018-2020 dinilai kurang baik. Hal ini terjadi dikarenakan rendahnya
laba bersih yang dihasilkan PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020.
memiliki keadaan keuangan yang kurang baik, hal ini dikarenakan peningkatan utang
lancar yang signifikan tiap tahunnya dan dalam memenuhi utang jangka pendek
cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun .
2) Jika ditinjau dari rasio solvabilitas PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020
memiliki kondisi keuangan yang kurang baik. Hal ini terjadi dikarenakan
meningkatnya total hutang dari tahun ke tahun yang dimiliki perusahaan.
3) Jika ditinjau dari rasio profitabilitas PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020
memiliki kondisi keuangan yang kurang baik dikarenakan rendahnya laba bersih
yang dihasilkan PT. Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2018-2020.
Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis ingin
menyampaikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:
1) Perusahaan sebaiknya mengurangi jumlah hutang dan meningkatkan arus kas
operasi. Jika perusahaan lebih meningkatkan hal tersebut dan berusaha memperbaiki
masalah-masalah tersebut, maka ditahun selanjutnya kinerja perusahaan akan
meningkat.
2) Diharapkan bagi perusahaan agar selalu memperhatikan dan mengevaluasi kinerja
keuangan perusahaan dan diharapkan dapat menetapkan kebijakan-kebijakan di
bidang keuangan sehingga menjaga kelangsungan perusahaan di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Gudang Garam Tbk. Pada Periode 2013-2015. Jurnal Simki-Economic, 2(2), 3–11.
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada.
Pungkas Dika Saputra, S. P. R. D. (2021). PENGARUH ROE, EPS DAN PBV TERHADAP
HARGA SAHAM (Perusahaan Subsektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2019) . Edunomika, 5(2), 1012–1021.
Rosi Aidila Safitri, S. M. W. S. S. L. S. P. Z. (2022).
Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja Kuangan PT Astra
Internasional TBK. Jurnal Studi Ekonomi Syariah, 6(2), 137–145.
’Sujarweni, W. V. (2017). Analisis Laporan Keuangan : Teori, Aplikasi, & Hasil Penelitian. Pustaka
Baru Press.
Surya Sanjaya. (2017). ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PT. TASPEN (PERSERO). Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis , 17(1), 15–32.
Tirta Febrian Meliana, A. S., A. D. (2022). JURNAL+TIRTA+(7)+718+-+727. JIMAT
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, 13(2), 719–720.
Yana Aprilia Manuhutu, H. K. S. R. (2020). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PT.
SMARTFREN TELECOM TBK TAHUN 2017-2018. Jurnal Riset Akuntansi, 15(2), 55–61.
Zakiyatul Miskiyah, Arif Zunaidi, Sodiq Almustofa, & Mahrus Suhardi. (2022). Kebijakan
Fiskal dalam Perspektif Ekonomi Makro Islam. Istithmar : Jurnal Studi Ekonomi Syariah,
6(1), 69–83. https://doi.org/10.30762/istithmar.v6i1.33