0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
258 tayangan16 halaman

Sap Ibu Hamil (Print)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun Oleh:

AKAMAL HIDAYAT 20186113004


ASTRI WAHYU ANGGITA 20186123008
AWWABIN CAHYANI 20186123009
DIMAS ANGGORO PUTRO 20186113013
EKA ARDILA 20186123015
ERLIN 20186122017

Dosen Pembimbing:
MARSIA, S.ST, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN PADA KEHAMILAN

Topik : Kesehatan pada kehamilan


Sub Topik : Gizi pada ibu hamil, seksualitas dalam kehamilan, dan
personal hygiene ibu hamil.
Sasaran : Ibu hamil yang berkunjung ke pelayanan posyandu
kampung mealyu
Hari/tanggal : Rabu, 20 Januari 2021
Waktu : (09.00-09.45) WIB
Tempat : Kelurahan Kampung Melayu
Moderator : Dimas Aggoro Putro
Penyaji :- Awwabin Cahyani
- Akmal Hidayat
- Astri Wahyu Anggita
- Eka Ardilah
- Erlin

A. Tujuan instruktusional
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan para ibu bisa menjaga
kesehatannya pada masa kehamilan meliputi gizi, seksualitas, dan personal
hygiene.
B. Tujuan khusus instruktusional
Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan pada kehamilan selama
30 menit, diharapkan Ibu dapat memahami kembali tentang :
1. Gizi pada ibu hamil
2. Seksualitas pada masa kehamilan
3. Personal hygiene ibu hamil
C. Materi
(Terlampir)
D. Metode penyuluhan
1. Metode : Ceramah dan tanya jawab
2. Media : Leflet
3. Langkah-langkah
E. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan 1) Menjawab salam 3 menit
1) Memberi salam 2) Mendengarkan dan
2) Perkenalan diri menyimak
3) Menyampaikan tujuan 3) Bertanya mengenai
penyuluhan perkenalan dan
4) Menyampaikan pokok tujuan jika ada yang
bahasan kurang jelas
5) Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 30 menit
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi : Memperhatikan dan
1) Gizi pada kehamilan. mendengarkan
2) Seksualitas pada masa
kehamilan.
3) Personal hygiene ibu hamil.
3 Evaluasi 1) Memperhatikan 7 menit
1) Menyimpulkan inti 2) Bertanya mengenai
penyuluhan hal-hal yang kurang
2) Memberi kesempatan kepada jelas atau belum
ibu untuk bertanya dimengerti
3) Mengkaji ulang tingkat 3) Mampu memahami
pemahaman ibu setelah dan mengulang apa
diberikan penyuluhan yang telah
dijelaskan serta
menerapkannya
kepada keluarga
4 Penutup 1) Memperhatikan dan 5 menit
1) Menyimpulkan kembali mendengarkan
secara singkat materi 2) Menjawab salam
penyuluhan
2) Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang terlah diberikan oleh
keluarga
3) Mengucapkan salam

F. Evaluasi
Ibu dapat memberikan respon seperti yang diharapkan dan mampu
memahami:
1. Gizi pada kehamilan.
2. Seksualitas pada masa kehamilan.
3. Personal hygiene ibu hamil.
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN PADA KEHAMILAN

A. Gizi pada Kehamilan


1. Pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang
mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam
susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
gizi ibu hamil. Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai
sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun
tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.Zat
tenaga adalah makanan yang mengandung zat tenaga, antara lain :
kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.  Zat pembangun adalah
makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe, tahu,
ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau, dan lain-
lain. Zat pengatur adalah makanan yang mengatur zat pengatur
antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang
panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dan lain-lain
2. Tujuan Gizi Pada Ibu Hamil
a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin,
mineral dan cairan untuk memenuhi zat gizi ibu, janin serta
plasenta.
b. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan
tubuh bukan lemak.
c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat
baku selama hamil.
d. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil
untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal
sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan
berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang
baik, dan memperoleh cukup energiuntuk menyusui serta
merawat bayi kelak.
e. Perawatan gizi dapat membantu pengobatan penyulit yang
terjadi selama kehamilan (diabetes kehamilan).
f. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan
kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada
anaknya selama hidup. (Victoria, 2008).

3. Masalah yang Berhubungan Dengan Gizi Pada Ibu Hamil


Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai
dengan umur kehamilan. Berat badan yang bertambah dengan
normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ibu
hamil meliputi beberapa unsusr/bagian. Sebagian memuat unsur
anak, sebagian lagi memuat unsur ibu. Kenaikan berat badan ibu
kemungkinan terasa sudah cukup, tetapi kenaikan itu lebih banyak
menambah berat badan ibu dibanding untuk menambah berat anak.
Kenaikan berat badan ibu belum tentu menghasilkan anak yang
besar, demikian juga sebaliknya. Penambahan berat badan ibu
harus dinilai. Penambahan berat badan ibu hamil sudah lebih dari
12,5 kg tetapi anak yang dikandungnya kecil maka berat badan
masih harus ditambah. Berat badan calon ibu saat mulai kehamilan
adalah 45-65 kg. Jika kurang dari 45 kg sebaiknya berat badan
dinaikkan lebih dulu hingga mencapai 45 kg sebelum hamil dan
sebaliknya.
Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan
selama hamil kurang (underweight) atau lebih (overweihgt) dari
normal akan membuat kehamilan menjadi beresiko (low risk).
Berat badan ibu yang kurang akan beresiko melahirkan bayi
dengan berat badan kurang atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu perkembangan dan
kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang juga kurang bagus.
Berat badan ibu berlebih atau sangat cepat juga beresiko
mengalami perdarahan atau bisa jadi merupakan indikasi awal
terjadinya keracunan kehamilan (pre-eklamsia) atau diabetes.
Mula-mula overweight, lalu tensi naik, bengkak kaki, ginjal
bermasalah, akhirnya keracunan kehamilan. Hal tersebut akan
beresiko menghambat penyempitan pembuluh darah. Apabila
penyempitan pembuluh darah menghebat akan berakibat fatal bagi
janin. Berat badan ibu yang berlebihan juga dapat mempengaruhi
proses persalinan. Jadi berat badan ideal akan mempermudah
berjalannya kelahiran tanpa komplikasi. Kalaupun ada hanya
sedikit (low risk), nifas juga akan segera usai. Berat badan yang
ideal selama hamil akan segera kembali bentuk tubuh ke berat
semula setelah melahirkan.
4. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
a. Karbohidrat dan lemak
Sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat
diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
1) Protein 
Protein sangat diperlukan untuk membangun,
memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil
memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin
optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan
mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan
telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari
daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
2) Mineral 
Sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-
buahan dan sayur–sayuran.
3) Vitamin B kompleks
Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan
jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada
serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi,
telur dan produk susu.
4) Vitamin D 
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan
tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati
ikan, kuning telur dan susu.
5) Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang
sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum,
kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
6) Asam folat 
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel
darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-
buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan
tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg
per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan.
Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan
otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat
maupun otak janin.
7) Zat besi
Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia,
banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam,
kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
8) Kalsium
Perluk untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin,
serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika
kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka
kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber
kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-
kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu
serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak
vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
B. Seksualitas dalam Masa Kehamilan
Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah
pada masa hamil. Keinginan seks pada waktu hamil sebagian besar
tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan
denganmeningkatnya hormon estrogen. Oleh karena itu hubungan
seksual waktu hamil, bukan merupakan halangan. Pada kehamilan
makin tua teknik pelaksanaannya agak sulit, karena perut makin
membesar. Pada saat itu dapat dilakukan posisi siku lutut wanita.
Dikemukakan bahwa menjelang 2 minggu persalinan persalinan
diharapkan jangan melakukan hubungan seks, karena dapat terjadi
ketuban pecah dan memulai persalinan (Manuaba, 1999).
Frekuensi, intensitas, posisi untuk kegiatan seksual
memerlukan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan kontur
tubunya (Hamilton, 1995).
Pada kehamilan normal tanpa komplikasi apapun boleh
dilakukan hubungan seksual seperti semasa belum hamil (Fadjari,
2002). Ada yang menambahkan bahwa hubungan seksual dalam
kehamilan tidak boleh dilakukan apabila ibu mengalami penyakit
jantung, hipertensi, riwayat abortus yang berulang-ulang maupun
alasan dokter yang tidak boleh dianjurkan untuk melakukannya
(Indiarti, 2004), hamil dengan perdarahan, hamil dengan tanda infeksi,
kehamilan dengan ketuban yang telah pecah atau hamil dengan luka
disekitar alat kelamin luar (Manuaba, 2004). Padahal perlu diketahui
bahwa hubungan seksual pada wanita bisa merangsang pelepasan
oksitosin. Dimana pelepasan oksitosinmembuat perasaan lebih baik,
rileks dan nyaman. Sedangakn pada pria hubungan seksual dapat
menyebabkan aliran darah dari testosteron adekuat yang berguna
untukmemperkuat tulang dan otot (Indarti, 2004).
Di lain pihak, beberapa pasangan sangat khawatir bila
melakukan hubungan seks selama kehamilankarena akan
membahayakan bayinya. Menurut Solihah (2005) hal ini tidak benar
pada kehamilan normal, karena alat kelamin pria tidak akan dapat
melakukan kontak langsung terhadap fetus (calon bayi) karena
keberadaannya dilindungi oleh dinding otot uterin dan cairan
amniotik. Lebih lanjut dikatakan bahwa hubungan seks selama
kehamilan aman dilakukan karena ada lendir penyumbat disekitar
leher rahim (cervix) yang akan mencegah air mani dan bakteri masuk
ke dalam uterus. Andik (2005) juga menyebutkan bahwa kontak
seksual tidak akan menggangu janin karena cairan ketuban akan
menjadi shock absorben  yang amat baik, sehingga gerakan saat
melakukan senggama maupun kontraksi rahim atau orgasme akan
teredam oleh cairan tersebut dan tidak akan menggangu janin.
Menurut Solihah (2005) kadang kala kontraksi atau orgasme dimasa
kehamilan trimester pertama mengakibatkan detak jantung fetus
menjadi pelan, tapi hal ini belum pernah menyebabkan dampak yang
membahayakan bagi fetus.
Selain itu kebaikan yang didapat jika melakukan aktivitas
seksual selama kehamilan adalah:
1. Kebebasan untuk melakukan hubungan seks tanpa perasaan risau
tentang cara pencegahan kehamilan yang sering dirasakan oleh
pasangan sebelum istri hamil.
2. Setengah wanita akan merasa lebih seksi dan percaya diri.
Pembesaran payudara memberikan kesan yang lebih sensual dan
bergairah pada suami.
3. Pertambahan pengaliran darah ke vulva menjadikan wanita hamil
lebih mudah dirangsang dan mencapai orgasme berkali-kali
dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.
4. Payudara wanita hamil lebih sensitif kepada rangsangan.
Hubungan kelamin tidak dilarang dalam kehamilan, kecuali 6
minggu sebelum dan 6 minggu setelah persalinan. Apabila melakukan
koitus/hubungan seksual pada trimester I di khawatirkan janin masih
belum kuat untuk berimplantasi. Sedangkan pada trimester II janin
sudah kuat berimplantasi, meskipun pada saat trimester II
diperbolehkan pada saat melakukan hubungan seksual diusahakan
sperma dikeluarkan di luar karena sperma mengeluakan prostate
gladin yaitu suatu hormon yang dapat meningkatkan kontraksi uterus,
sehingga apabila sperma masuk maka perut ibu akan tegang. Pada
riwayat abortus habitualis dan primi tua sebaiknya tidak dianjurkan
untuk melakukan hubungan kelamin dalam kehamilan muda.
Perdarahan, walaupun sedikit merupakan kontra indikasi koitus. Ada
yang bisa dianjurkan jalan keluar yang lainnya yaitu apabilasuami
tidak dapat mengendalikan hawa nafsu birahinya, yaitu dengan
memanipulasi ekstragenetal dengan tangan sangan istri (seperti masa
mastrubasi), atau penis digosok-gosokkan di antara kedua payudara
atau diantara kedua paha (Sarwono, 2005).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivitas seksualitas


yaitu:
1. Aspek bio-psiko-sosial dari seksualitas yaitu:
a. Aspek biologis berhubungan dengan anatomi, organ seks,
hormon, pusat otak dan saraf.
b. Aspek psikologis dan social
Reaksi wanita
Reaksi wanita hamil bervariasi tergantung pada usia
kehamilan (berkisarantara bahagia, ungkapan rasa benci,
marah, sedih dan tekanan).
Reaksi pria
Kehamilan dapat menimbulkan konflik, tidak mengetahui
bahwa intercourse diperoleh selama kehamilan, merasa
bahwa cinta dan perhatian dari istri berkurang, sebagai suami
akan menerima tubu istri, akan tetapi sebagian lagi akan
mempunyai perasaan negatif, ada suami cemburu takut
kehilangan perhatian dan cinta istri setelah bayinya lahir.
2. Usia ibu
3. Kesiapan ibu

Posisi Seks Selama Kehamilan


Posisi ataupun variasi seks yang dapat dilakukan selama kehamilan
antara lain:
1. Pasangan berbaring pada satu sisi dimana pria ada di depan
wanita dengan posisi menyamping berhadapan dengan wanita.
Posisi ini bisa mengurangi sebagian berat badannya sehingga
tidak menekan rahim yang semakin besar, manfaatnya ranjang
sebagai penopang hubungan intim.
2. Wanita berbaring dipingir atau dengan kedua kaki ditekuk dan
bokong berada di pinggir kasur. Kemudian pria berlutut dan
berdiri di hadapan wanita, lakukan penetrasi dangkal agar tidak
menggangu janin.
3. Berbaring saling menyamping satu arah atau biasa dikenal dengan
posisi sedok. Ini adalah posisi yang tepat untuk melakukan
penetrasi dangkal.
4. The woman on top position, istri duduk diatas suami sementara
suami duduk di kursi. Posisi ini tidak membebani perutdan
membuat pasangan tidak memberikan beban kepada rahim. Dapat
juga posisi pria tidur terlentang dan wanita mengambil posisi di
atas pria (Surinah, 2004).

C. Personal Hygiene Ibu Hamil


1. Pengertian
Personal hygiene berasal dari Bahasa yunani yaitu personal
artinya perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Personal
hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang di lakukan oleh
ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman – kuman dan
meningkatkan kenyamanan diri sendiri [ CITATION Kus08 \l 1033 ].
2. Tujuan personal hygiene [ CITATION Tar09 \l 1033 ]
a. Memelihara kebersihan diri seseorang
b. Memperbaiki personal hyhiene yang kurang
c. Pencegahan penyakit
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene [ CITATION
Tar09 \l 1033 ]
a. Body image
b. Praktik Sosial
c. Status ekonomi
d. Pengetahuan
e. Budaya
f. Kebiasaan Seseorang
g. Kondisi Fisik
4. Personal Hygiene yang berkaitan dengan perubahan sistem pada
tubuh ibu hamil [ CITATION Ruk09 \l 1033 ]
a. Selama kehamilan Ph vagina menjadi asam dari 4-3 menjadi
5-6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi.
b. Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus
(keputihan).
c. Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita
hamil sering berkeringat.
d. Uterus yang membesar menekan kandung kemih,
mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering
berkemih.
e. Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian
perianal dari depan ke belakang.
5. Jenis-jenis personal hygiene pada ibu hamil
1. Perawatan gigi
Selama hamil,ibu perlu menjaga kebersihan diri karena
adanya perubahan hormonal,maka rongga mulut dan jalan
lahir peka terhadap infeksi,ibu perlu mandi dan sikat gigi
dengan sikat lembut secara teratur minimal 2 kali
sehari.kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian
karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang,terutama
pada ibu yang kekurangan kalsium dan karena pengaruh
hormone estrogen.Rasa mual selama masa hamil dapt
mengakibat kan perburukan hygiene mulut dan menimbulkan
karies gigi.
2. Mandi
Mandi 2x sehari untuk membersihkan tubuh itu, mencegah
infeksi dan memberikan rasa nyaman bagi ibu.
Membersihkan wajah ketika mandi juga perlu dilakukan
karena kulit ibu hamil berminyak.

3. Keramas
a. Cuci Rambut minimal 2 kali seminggu dengan
menggunakan shampoo sesuai dengan kulit kepala ibu
b. Keringkan rambut setelah dicuci
c. Sisir lah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sisir bergigi
jarang
d. Cuci sisir rambut setiap kali anda mencuci rambut
e. Minyaki kulit kepala sekali seminggu,atau sejam sebelum
mencuci rambut.
4. Membersihkan payudara
Membersihkan payudara untuk menjaga payudara,
mencegah infeksi, dan memperlancar asi, dapat dilaksanakan
sebelum mandi dengan cara :
Kedua payudara dibersihkan dengan menggunakan air dingin,
kemudian kedua putting susu sampai areola mamae di
kompres dengan kapas yang diolesi minyak klentik,
kemudian putting susu dan areola dibersihkan dengan kapas
sampai bersih dan dibilas dengan air hangat dan dikeringkan
tanpa dilakukan pengurutan kedua payudara karena bisa
menimbulkan rasa sakit pada kedua payudara
5. Perawatan vagina/vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irigasi vagina
kecuali dengan nasehat dokter larena irigasi dalam kehamilan
dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus
diperhatikan adalah:
a. Celana dalam harus kering
b. Jangan gunakan obat / penyemprotan kedalam vagina
c. Sesudah BAK/BAB dilap dengan lap khusus
d. Bersihkan dan keringkan selalu bagian tersebut
e. Gantilah celana dalam lebih sering bila perlu
f. Pakailah celana dalam dari bahan katun yang lebih
mudah menyerap keringat
6. Perawatan Kuku
a. Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin
kebersihn kuku.kuku pendek mengurangi masalah.
b. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit.
c. Badan sehat mempunyai kuku sehat.kuku rapuh/tak
berwaena merah mengindikasikan kondisi kurang sehat
atau adanya penyakit.
d. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan
keratin atau kuku robek.
Cara pembersihan kuku
a. Rendam kuku dengan air hangat +- 2 menit.sikat lah
kuku dan beri sabun bila kotor.
b. keringkan dengan handuk,
c. kemudian lakukan pemotongan kuku.
DAFTAR PUSTAKA

Aris, T., & Wartonah. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Kusmiati, & dkk. (2008). Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan . Yogyakarta:


Fitramaya.

Rukiyah, d. (2009). Asuhan Kebidanan I (kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.

Arisman, M.B. (2013) . Buku ajar ilmu gizi “gizi dalam daur kehidupan”.Jakarta:


EGC.

Eva. (2010). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai