FILE PLPBK Inda Yani
FILE PLPBK Inda Yani
FILE PLPBK Inda Yani
Semester/Tahun : Ganjil/2022
Inda Yani
LEMBAR PENILAIAN KONSELING INDIVIDUAL
Semester : VII
(Dra. Haryati)
NIP. 19631104200604200
LEMBAR PENILAIAN
Nama Mahasiswa :
Nama Sekolah :
NIM :
Penilaian :
Jenis Layanan :
Bentuk Layanan :
Petunjuk :
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli :
2. Kelas/Semester :
3. Hari, Tanggal :
4. Pertemuan ke :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Gejala yang nampak/keluhan :
Mengetahui, Pandeglang,
Guru Pamong Praktikan
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli :
2. Kelas/Semester :
3. Hari, Tanggal :
4. Pertemuan ke :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Pendekatan/teknik yang digunakan :
8. Hasil yang dicapai :
Mengetahui, Pandeglang,
Guru Pamong Praktikan
Nama Konseli :
Kelas :
Nama Guru BK :
Petunjuk :
Peserta didik/Konseli
……………………
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
KONSELING KELOMPOK
1. Nama Konseli :
2. Kelas/Semester :
3. Hari, Tanggal :
4. Pertemuan ke :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Topik permasalahan :
8. Media yang diperlukan :
Mengetahui, Pandeglang,
Guru Pamong Praktikan
KONSELING KELOMPOK
1. Nama Konseli :
2. Kelas/Semester :
3. Hari, Tanggal :
4. Pertemuan ke :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Pendekatan/teknik yang digunakan :
8. Hasil yang dicapai :
Mengetahui, Pandeglang,
Guru Pamong Praktikan
Nama Konseli :
Kelas :
Nama Guru BK :
Petunjuk :
Ketua kelompok/Konseli
…………………………
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KELOMPOK
Mengetahui Pandeglang,
Guru pamong Praktikan
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang
menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat
buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya
kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika
dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan
resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti
Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan
dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan
secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada bahan
pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini sering
dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang
bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi
dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah Morfin, Heroin,
Kodein, dan lain-lain.
Narkotika Jenis Alami
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa
digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut
tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa
menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya
adalah kematian.
Dehidrasi
Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja.
Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut
yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa
mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan
terus-menerus.
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru
membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si
pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat
koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba
yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan
sekitar.
Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan
tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu,
opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat
menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan
narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan
tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja,
mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti
melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan
pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut
tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu,
relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah
menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut
karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
Daftar Pustaka
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
Lampiran 2
Waktu :
Kelas :
Tujuan : Peserta didik mampu mengetahui bahaya dan narkoba dan dampaknya
Uraian Pelaksanaan :
Mengetahui Pandeglang,
Guru Pamong Praktikan
Dra. Haryati Inda Yani
NIP. 196311042006042003
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
Mengetahui Pandeglang
Guru pamong Praktik
Dra. Haryati Inda Yani
NIP. 196311042006042003
Lampiran 1 Uraian materi
Pengertian BK
BK merupakan proses individuasi artinya setiap diri kalian adalah unik dan berbeda sehingga
melalui Bimbingan Konseling kalian dibantu untuk menjadi diri kalian sendiri secara utuh
dan mampu mengembangkan nilai-nilai positif yang ada pada diri kalian dan lingkungan
kalian.
Guru BK bukanlah Polisi Galak yang selalu mencurigai dan menangkap siapapun yang
bersalah. Justru Guru BK adalah sahabat bagi siswa. Kenapa? Karena Guru BK adalah
kawan kepercayaan siswa untuk berbagi tentang apa yang dirasakan siswa
Guru BK akan selalu mencoba memahami masalahmu, serta yang tidak kalah
pentingya adalah
Bimbingan adalah pelayanan bantuan kepada peserta didik baik secara perorangan maupun
kelompok agar kalian mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan perencanaan karir melalui jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan konseling adalah hubungan profesional yang dilakukan secara tatap muka antara
konselor dan konseli. Konselor adalah guru BK sedangkan konseli adalah kalian, tujuannya
untuk membantu konseli atau kalian memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang
lingkup hidupnya sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Dalam
konseling Tanggung jawab penyelesaian masalah ada ditangan siswa, artinya siswa yang
membuat keputusan untuk penyelesaian masalahnya.
Fungsi BK
Ada beberapa fungsi dari layanan Bimbingan Konseling, secara umum akan kita bahas empat
fungsi Bimbingan Konseling
Tujuan umum dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik
agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan
tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh
dan optimal. Tujuan Khusus layanan bimbingan konseling adalah membantu peserta didik
agar mampu
1. Asas kerahasiaan, yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru bimbingan
konseling merahasiakan segenap data dan keterangan tentang peserta didik sesuai
dengan kode etik bimbingan konseling
2. Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta didik mengikuti layanan yang
diperlukannya
3. Keterbukaan, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang bersifat terbuka dan
tidak berpura-pura dalam memberikan dan menerima informasi.
4. Keaktifan, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling kepada peserta didik yang
memerlukan keaktifan dari kedua belah pihak
5. Kemandirian, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang merujuk pada tujuan
agar peserta didik mampu mengambil keputusan pribadi, belajar, sosial, dan karir
secara mandiri.
6. Kekinian, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang berorientasi pada
perubahan situasi dan kondisi masyarakat.
7. Kedinamisan, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang berkembang dan
berkelanjutan ya ng memandang tentang hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan
perilaku, serta proses dan teknik bimbingan konseling sejalan perkembangan ilmu
bimbingan konseling.
8. Keterpaduan, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang terpadu antara tujuan
bimbingan konseling dengan tujuan pendidikan dan nilai-nilai luhur yang dijunjung
tinggi dan dilestarikan oleh masyarakat.
9. Keharmonisan, yaitu asas layanan guru bimbingan konseling yang selaras dengan visi
dan misi sekolah, nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat.
10. Keahlian, yaitu asas guru bimbingan konseling berdasarkan atas kaidah-kaidah
akademik dan etika professional, dimana layanan bimbingan dan konseling hanya
dapat diampu oleh tenaga ahli bimbingan konseling.
11. Tut wuri handayani, yaitu asas pendidikan yang mengandung makna bahwa guru
bimbingan konseling sebagai pendidik harus memfasilitasi setiap peserta didik untuk
mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal.