0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan6 halaman

PPK Status Epileptikus

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF NEUROLOGI
GRANDMAL STATUS EPILEPTICUS
(STATUS EPILEPSI KONVULSIVUS TERKAIT
RSUD KABELOTA EPILEPSI)

DONGGALA
No.ICD 10 G 41.0
Pengertian Bangkitan yang berlangsung ≥ 5 menit atau adanya dua
atau lebih bangkitan dan di antara bangkitan-bangkitan
tersebut tidak terdapat pemulihan kesadaran.
Bangkitan yang terjadi dikaitkan dengan epilepsi.
Anamnesis 1. Adanya bangkitan ≥ 5 menit
2. Pasien tidak sadar di antara 2 atau lebih bangkitan
3. Riwayat epilpesi dengan atau tanpa penggunaan
obat anti epilepsi (OAE)
Pemeriksaan Fisik 1. Tanda vital
2. Keadaan umum
3. Kesadaran atau Glasgow Coma Scale (GCS)
4. Status generalis dan neurologikus
5. Pemeriksaan neurologi khusus
a. Funduskopi
b. Gangguan neurobehavior
Kriteria Diagnosis Bangkitan ≥ 5 menit atau bangkitan berulang dimana di
antara bangkitan tersebut tidak ada pemulihan
kesadaran disertai dengan riwayat epilepsi sebelumnya
Diagnosis Banding 1. Status konvulsivus karena penyebab lain
2. Pseudoseizure
Pemeriksaan 1. Laboratorium:
Penunjang a. Gula darah sewaktu, analisa gas darah, elektrolit
(Na, K, Ca, Mg),
b. Darah lengkap, fungsi ginjal (BUN, SC), fungsi
hati (SGOT, SGPT)
c. Toksikologi
2. Elektrofisiologi:
a. Elektrokardiografi (EKG)
b. Elektroensefalografi (EEG)
3. Imaging:
a. CT scan kepala dengan kontras
b. Bila status epileptikus berkembang menjadi
refrakter, dapat dipertimbangkan pemeriksaan
MRI kepala dengan kontras
4. Pemeriksaan penunjang tambahan bila ada penyulit:
a. Rontgen Thorax AP
5. Lumbal pungsi (LP), bila ada kecurigaan terkait
infeksi intrakranial, perdarahan sub arachnoid yang
tidak terdeteksi dengan imaging
Konsultasi Intensivist, bila status epileptikus menjadi status
epileptikus refrakter
Perawatan Rumah Ruang Rawat Inap
Sakit
Terapi/tindakan 1. Stadium 1 (0-10 menit)
(ICD 9 CM) a. Pertahankan patensi jalan napas dan resusitasi
b. Berikan oksigen
c. Periksa dan perbaiki fungsi kardiorespirasi
d. Memasang infus pada pembuluh darah besar
dengan NaCl 0,9%, bila akan menggunakan 2
macam OAE pasang 2 jalur infus
2. Stadium II (0-30 menit)
a. Monitor pasien (tanda vital, status neurologis)
b. Pertimbangkan kemungkinan kondisi non-
epileptik
c. Pemeriksaan laboratorium emergensi
d. Terapi antiepilepsi emergensi: Diazepam 0,2 mg/
kgBB dengan kecepatan pemberian 5 mg/ menit
(IV), dapat diulang bila bangkitan masih
berlangsung setelah 5 menit
e. Berikan 50 ml glukosa 40% pada keadaan
hipoglikemia
f. Berikan Thiamine 250 g (IV) atau Fursultiamine
HCl 27,3mg (IV) bila ada kecurigaan
penyalahgunaan alkohol atau defisiensi nutrisi
g. Terapi asidosis bila terdapat asidosis berat
(Bikarbonat)
3. Stadium III (0-60 menit)
a. Pastikan etiologi
b. Bila bangkitan berlangsung terus setelah
pemberian diazepam, berikan Phenytoin 15-18
mg/ kgBB diencerkan dengan cairan NaCl 0,9%
dengan kecepatan tidak melebihi 50 mg/ menit
(IV), monitor tekanan darah dan EKG selama
pemberian
c. Bila bangkitan masih berlanjut, berikan
Phenobarbital 10-15 mg/ kgBB dengan
kecepatan 100 mg/ menit (IV), monitor respirasi
selama pemberian
d. Memulai terapi dengan vasopressor (Dopamin),
bila diperlukan
4. Stadium IV (30-90 menit)
a. Bila bangkitan tetap tidak teratasi selama 30-60
menit, pindahkan pasien ke ICU
b. Perawatan intensif dan monitor EEG
c. Monitor tekanan intrakranial bila dibutuhkan
d. Berikan antiepilepsi rumatan jangka panjang:
i. Propofol 1-2 mg/ kgBB bolus (IV), dilanjutkan
2-10 mg/ kgBB/ jam, dititrasi naik sampai
status epileptikus terkontrol, atau
ii. Midazolam 0,1-0,2 mg/ kgBB bolus (IV),
dilanjutkan 0,05-0,5 mg/ kgBB/ jam, dititrasi
naik sampai terkontrol, atau
iii. Thiopental sodium 3-5 mg/ kgBB bolus (IV),
dilajuntkan 3-5 mg/ kgBB/ jam, dititrasi naik
sampai terkontrol
Setelah penggunaan 2-3 hari, kecepatan harus
diturunkan karena saturasi pada lemak.
Anestesi dilanjutkan sampai 12-24 jam setelah
bangkitan klinis atau elektrografis terakhir, kemudian
dosis diturunkan perlahan.
Tempat Pelayanan Unit gawat darurat, Ruang Intensif, Ruang rawat inap
Neurologi

Penyulit Henti jantung, asfiksia/gagal napas


Informed Consent Tertulis
Tenaga Standar Dokter Spesialis Saraf
Lama Perawatan 3 hari
Masa Pemulihan 1 hari
Hasil Baik
Patologi Tidak perlu
Otopsi Tidak perlu
Prognosis Ad vitam: dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
Tindak Lanjut Kontrol poliklinik Saraf
Tingkat Eviden & 1. Terapi inisial dengan menggunakan diazepam
Rekomendasi intravena, dan phenobarbital intravena sama efektif
pada status epileptikus konvulsif. (American
Epilepsy Society Guideline, Tingkat evidence IA,
Rekomendasi level A)
2. Gangguan kardiologi dan respirasi merupakan
gejala yang sering muncul terkait dengan terapi
emergensi status epileptikus konvulsif. (American
Epilepsy Society Guideline, Tingkat evidence IA,
Rekomendasi level A)
3. Terapi tahap kedua dengan menggunakan
phenytoin intravena efektif pada status epileptikus
konvulsif. (American Epilepsy Society Guideline,
Tingkat evidence IA, Rekomendasi level A)
Indikator Medis Pasien sadar penuh dan tidak ada bangkitan (kembali ke
kesadaran basal)
Edukasi 1. Pengertian status epileptikus
2. Faktor pencetus dan faktor risiko
3. Kepatuhan minum obat
Kepustakaan 1. Panduan Praktik Klinik Neurologi, PERDOSSI, 2016
2. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Kelompok Studi
Epilepsi, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia, 2014.
LAMPIRAN

ALUR PENANGANAN STATUS EPILEPTIKUS KONVUL

SE Dini SE Menetap SE Refrakter

5 menit 30 menit

Pra hospital IGD ICU

Diazepam rektal Phenytoin (IV) Dan/ atau Propofol 1-2 mg/ kgBB bolus,
10-20 mg, dapat dosis 15-18 mg/ Phenobarbital (IV) dialnjutkan 2-10 mg/ kgBB/ jam
diulang sekali kgBB dengan 10-15 mg/ kgBB dititrasi naik sampai SE
setelah 15 menit kecepatan dengan terkontrol
pemberian tidak kecepatan atau
melebihi 50 mg/ pemberian 100 Midazolam 0,1-0,2 mg/ kgBB
menit mg/ menit bolus, dilanjutkan 0,05-0,5 mg/
kgBB/ jam dititrasi naik sampai
SE terkontrol
atau
Thiopental sodium 3-5 mg/ kgBB
bolus, dialnjutkan 3-5 mg/ kgBB/
jam dititrasi naik sampai SE
terkontrol

Monitor EEG

Observasi jalan napas, TD, temperatur, akses IV, Pemeriksaan laboratorium (kimia, DL< GDS,
Elektrolit, kadar OAE)

Anda mungkin juga menyukai