1168 3487 1 PB
1168 3487 1 PB
1168 3487 1 PB
Abstrak
Cabai rawit merupakan komoditas yang cukup tinggi diminati di Indonesia. Permasalahan dalam
pembibitan cabai adalah untuk memastikan tanaman tumbuh dengan vigor setelah dilakukan proses
pindah tanam. Untuk itu diperlukan pemberian vitamin agar mempercepat proses adaptasi sehingga
tanaman cabai dapat tumbuh dengan optimum. Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam penelitian
ini dilakukan aplikasi vitamin B1 (tiamin) pada awal pindah tanam bibit cabai rawit dari persemaian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi vitamin B1 pada bibit tanaman
cabai rawit dan konsentrasi terbaik vitamin B1. Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan
yaitu mulai dari awal Juni sampai dengan akhir Agustus 2023. Penelitian dilakukan di Kelurahan
Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap dengan 1 faktor dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan adalah konsentrasi vitamin B1
dengan 4 taraf. V0: kontrol; V1: 0,5 ml/l vitamin B1; V2: 1 ml/l vitamin B1; dan V3: 1,5 ml/l vitamin
B1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin B1 (tiamin) pada saat pindah tanam
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bibit tanaman cabai rawit.
Kata Kunci: cabai rawit; persemaian; pindah tanam; tiamin; vitamin B1.
Abstract
Cayenne pepper is a commodity that is quite high in demand in Indonesia. The problem in chili nurseries
is to ensure that the plants grow vigor after the transplanting process is carried out. For this reason, it
is necessary to provide vitamins to accelerate the adaptation process so that chili plants can grow
optimally. To overcome this problem, in this study the application of vitamin B1 (thiamine) was carried
out at the beginning of transplanting cayenne pepper seedlings from the nursery. The purpose of this
study was to determine the effect of the application of vitamin B1 on cayenne pepper seeds and the best
concentration of vitamin B1. This research will be carried out for three months, from early June to the
end of August 2023. The research will be conducted in Kelurhan Sidomulyo, Kecamatan Medan
Tuntungan, Kota Medan. The research design was a completely randomized design with 1 factor and 3
replications. The treatment factor was the concentration of vitamin B1 with 4 levels. V 0: control; V1: 0.5
ml/l vitamin B1; V2: 1 ml/l vitamin B1; and V3: 1.5 ml/l vitamin B1. The results showed that the
administration of vitamin B1 (thiamine) during transplanting had an effect on the growth of cayenne
pepper seedlings.
Keywords: Cayenne pepper; nursery; thiamine; transplanting; vitamin B1.
197
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
198
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
199
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
200
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
yang mengandung berbagai nutrisi penting bibit tanaman cabai rawit, tanah, kompos,
termasuk Vitamin B1. Vitamin B1 ini vitamin B1 untuk tanaman, paranet, air.
umumnya terdapat di kulit ari beras. Rancangan penelitian ini adalah
Ketika beras dicuci sebelum dimasak, Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor
Vitamin B1 larut dalam air cucian tersebut. dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan
Untuk mendukung pertumbuhan adalah konsentrasi vitamin B1 dengan 4
akar tanaman, langkah-langkah taraf.
pembibitan yang mempromosikan V0: kontrol
pembentukan akar sangat penting. Salah V1: 0,5 ml/l vitamin B1
satu metodenya adalah dengan V2: 1 ml/l vitamin B1
memberikan zat pengatur tumbuh (ZPT) V3: 1,5 ml/l vitamin B1
yang merangsang pembentukan akar. Ini Selanjutnya data dianalisis dengan
ditemukan dalam penelitian oleh Shakina analisis ragam untuk mengetahui
pada tahun 2019. Dalam konteks ini, pengaruh faktor perlakuan. Dan apabila
penambahan zat seperti Vitamin B1 hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh
(Thiamine) telah terbukti sangat efektif. yang nyata maka dilanjutkan dengan uji
Vitamin B1 memiliki peran kunci dalam lanjut BNJ (Tukey).
metabolisme tanaman, terutama dalam Langkah-langkah dalam penelitian ini
proses anabolisme di mana senyawa kimia antara lain:
sederhana diubah menjadi senyawa kimia 1. Persiapan Media Tanaman:
yang lebih kompleks dengan bantuan menyiapkan media tanam yaitu
energi (ATP). Sebagai contoh, Vitamin B1 menggunakan tanah top soil dan
berperan dalam proses fotosintesis kompos dengan perbandingan 1
tanaman, yang bertujuan untuk pupuk kandang ayam : 2 tanah top soil
menghasilkan makanan dan merangsang kedalam polybag ukuran 13 cm x 25
pertumbuhan akar. Ini membantu tanaman cm.
tumbuh lebih cepat dan mengurangi stres 2. Persiapan Bibit Cabai Rawit: Bibit
yang mungkin terjadi saat tanaman cabai yang digunakan adalah benih
dipindahkan, seperti yang dijelaskan yang telah disemai dengan umur 14
dalam penelitian yang dikutip dari BPS hari. Bibit yang digunakan dalam
pada tahun 2015 dalam Mukhlis et al. pada penelitian ini berasal dari cabai rawit
tahun 2017. yang telah ditanam pada musim
sebelumnya
3. Penanaman: Bibit dari persemaian
METODE PENELITIAN
dipindahtanam ke dalam polybag dan
Penelitian ini dilaksanakan pada
diberikan perlakuan larutan vitamin
Bulan Juni sampai Agustus 2023.
B1 pada area sekitar perakaran
Penelitian dilakukan di Kelurahan
4. Pemeliharaan yang akan dilakukan
Sidomulyo, Kecamatan Medan
dalam penelitian ini antara lain adalah
Tuntungan, Kota Medan. Alat yang
penyiraman, penyulaman, penyiangan
digunakan dalam penelitian ini antara
dan pengendalian hama penyakit.
lain: gelas ukur, sekop, sendok, tray
semai, polybag, pisau, cangkul, gembor,
hand sprayer, dan alat pertanian lainnya.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu:
201
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
Tinggi (cm)
6
Hasil pengamatan bibit cabai rawit
pada 0, 3, 6, dan 9 hari setelah pindah 4
tanam dapat dilihat pada Tabel 1. 2
Berdasarkan hasil analisis ragam,
0
diketahui bahwa perlakuan pemberian Hari ke-
vitamin B1 tidak berbeda nyata untuk
pengamatan jumlah daun. V0 V1 V2 V3
202
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
menunjukan tidak berbeda nyata pada uji pengaruh nyata pada awal pindah tanam
BNJ 5% sampai dengan 9 hari setelah pindah
Hasil analisis ragam ditampilkan pada tanam kecuali untuk parameter tinggi
Tabel 4. Di bawah ini. tanaman di hari ke-9. Hal ini diduga
karena vitamin memerlukan waktu untuk
Tabel 4. Sidik Ragam Tinggi Bibit Cabai diserap oleh akar tanaman dan akan
Rawit (cm) pada Pengamatan hari ke-9. memberikan pengaruh yang baik untuk
F F pertumbuhan tanaman pada minggu-
SK db JK KT F hit 5% 1% Ket. minggu selanjutnya bahkan mungkin
Perlakua
sampai di tahapan produksi
n 3 3,61 1,20 4,35 4,07 7,59 *
Galat 8 2,21 0,28 (pembuahan) tanaman cabai rawit.
Total 11 5,82 Menurut Friendly et al. perbedaan
KK=10,79% tinggi tanaman disebabkan oleh Thiamin
(Vitamin B1) yang membantu memacu
Lebar Daun Bibit Cabai Rawit (cm) pertumbuhan vegetatif tanaman yang
Tabel 5. Rata-rata Lebar Daun Bibit Cabai mempercepat pertumbuhan akar
Rawit (cm) pada 9 hari setelah pindah tanaman sehingga mampu menyerap air
tanam. dan unsur hara dari dalam tanah yang
Perlakuan Lebar Daun (cm) diserap oleh tanaman kemudian
9 hari
diedarkan ke daun untuk melakukan
V0 2,13
V1 2,17
proses fotosintesis sehingga mampu
V2 2,30 mempercepat proses pertumbuhan dan
V3 1,87 menambah tinggi tanaman.Thiamin
dengan konsentrasi yang tepat akan
Tabel 6. Sidik Ragam Lebar Daun Bibit mampu membantu metabolisme akar.
Cabai Rawit (cm) pada Pengamatan hari Adanya metabolisme maka akan terjadi
ke-9. pertumbuhan.
F F
SK db JK KT F hit 5% 1% Ket.
Perlakua
n 3 0,30 0,10 0,48 4,07 7,59 tn
Galat 8 1,64 0,20
Total 11 1,94
KK=21,39%
Hasil pengukuran lebar daun bibit
cabai pada hari ke-9 setelah pindah
tanam dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil
analisis ragam pada Tabel 6 Gambar 2. Persiapan media tanam
menunjukkan bahwa perlakuan
pemberian vitamin B1 (tiamin) pada bibit Kegiatan penelitian yang dilakukan
tanaman cabai rawit tidak berbeda nyata mulai dari persiapan media tanam, bahan
untuk lebar daun bibit rawit pada hari ke- tanam, persiapan aplikasi vitamin B1,
9 setelah pindah tanam. pembuatan larutan vitamin B1,
Dari hasil pengamatan ketiga pemeliharaan tanaman, penyiraman,
parameter di atas diketahui bahwa penyiangan gulma, dan kegiatan
perlakuan vitamin B1 belum memberikan pengamatan dapat digambarkan pada
203
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092
Gambar 4 sampai dengan Gambar di Arifin, I., 2010, Pengaruh Cara dan Lama
bawah ini. Penyimpanan Terhadap Mutu Cabai
Rawit (Capsicum frutencens L var.
Cengek), Skripsi, Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang
Friendly, M., Y. Efendi, dan Rahmi. 2021.
Pengaruh Pemberian Thiamin (Vitamin
B1) Terhadap Pertumbuhan
Morfometrik Tanaman Sawi Pakcoy
(Brassica rapa L.). Kep. Riau. SIMBIOSA,
10 (1): 41-49 Juli 2021
Limarni, L. 2008. Pertumbuhan Anggrek
Gambar 3. Pembuatan larutan vitamin B1
(Dendrobium sp) Dalam Kompot Pada
Beberapa Jenis Media Tanam dan
Konsentrasi Vitamin B1. Tangerang.
Jerami Volume 1. No 1 ISSN 1979-0228
Munir. 2016. Pengaruh Kadar Thiamine
(Vitamin B1) Terhadap Pertumbuhan
Jamur Tiram Putih (Pleurotus
ostreatus). Palembang. Jurnal Biota
Vol:2 No: 2
a b Prajnanta, Final. 2007. Agribisnis Cabai
Hibrida. Jakarta: Penebar Swadaya.
Gambar 4 a. Pemeliharaan tanaman Purnami, N. 2014. Pengaruh Jenis dan
dengan penyiraman; b. pengukuran lebar Frekuensi Penyemprotan Leri
daun Terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek
Phalaeonopsis sp. Pasca Aklimatisasi.
Bali. EJurnal Agroteknologi Tropika
SIMPULAN ISSN: 2301-6515
Dari hasil penelitian dapat Rukmana, H. R. 2002. Usaha Tani Cabai Rawit.
disimpulkan bahwa pemberian vitamin B1 Penerbit Kanisius. Yogyakarta
(tiamin) pada saat pindah tanam Setiadi. 2006. Cabai Rawit, Jenis dan Budidaya.
Jakarta: Penebar Swadaya.
memberikan pengaruh terhadap Simpson, M. G., 2010, Plant Systematics,
pertumbuhan bibit tanaman cabai rawit. Elsevier, Burlington, USA. Inc.
Untuk mengetahui konsentrasi terbaik Publishers, Sunderland, Massachusetts,
U. S. A.
diperlukan peningkatan konsentrasi atau
Tjandra, E., 2011, Panen Cabai Rawit Di
dinaikkan dosis aplikasi vitamin B1. Polybag, Cahaya Atma Pustaka,
Disarankan untuk penelitian Yogyakarta.
Warisno dan Kres Dahana. 2010. Peluang
selanjutnya rentang pengamatan Usaha dan Budidaya Cabai. PT.
diperbesar sampai dengan akhir Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
pertumbuhan vegetatif dan diamati pula Widianti, A. dan Suhardjono, 2010, Uji
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah
hasil atau produksi tanaman cabai rawit.
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Terhadap Larva Artemia salina Leach
DAFTAR PUSTAKA Dengan Metode Brine Shrimp Lethality
Amalia, R.2013. Pengaruh Jenis dan Test (BST), Fakultas Kedokteran
Konsentrasi Vitamin Terhadap Universitas Diponegoro Semarang.
Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Widiastoety, D. 2009. Kiat Merawat Anggrek.
Dendrobium laxiflorum J.J Smith Jakarta. Penebar Swadaya. 128 hal.
seccara In vitro. Surabaya. Jurnal sains
dan seni pomits Vol : 1 No: 1.
204