1168 3487 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.

2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

Respon Pertumbuhan Bibit Tanaman Cabai Rawit (Capsicum


Frutescens L.) Dengan Aplikasi Vitamin B1

Growth Response of Cayenne Pepper Plant Seeding (Capsicum


frutescens L.) with the Application of Vitamin B1

Julieta Christy1) Robert Sinaga2) Daniel Maruli Tua Gultom3)


1)2) Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Quality, Indonesia
3) Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Quality, Indonesia

1)Corresponding author: E-mail: julieta2207@gmail.com

Abstrak
Cabai rawit merupakan komoditas yang cukup tinggi diminati di Indonesia. Permasalahan dalam
pembibitan cabai adalah untuk memastikan tanaman tumbuh dengan vigor setelah dilakukan proses
pindah tanam. Untuk itu diperlukan pemberian vitamin agar mempercepat proses adaptasi sehingga
tanaman cabai dapat tumbuh dengan optimum. Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam penelitian
ini dilakukan aplikasi vitamin B1 (tiamin) pada awal pindah tanam bibit cabai rawit dari persemaian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi vitamin B1 pada bibit tanaman
cabai rawit dan konsentrasi terbaik vitamin B1. Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan
yaitu mulai dari awal Juni sampai dengan akhir Agustus 2023. Penelitian dilakukan di Kelurahan
Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap dengan 1 faktor dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan adalah konsentrasi vitamin B1
dengan 4 taraf. V0: kontrol; V1: 0,5 ml/l vitamin B1; V2: 1 ml/l vitamin B1; dan V3: 1,5 ml/l vitamin
B1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin B1 (tiamin) pada saat pindah tanam
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bibit tanaman cabai rawit.
Kata Kunci: cabai rawit; persemaian; pindah tanam; tiamin; vitamin B1.

Abstract
Cayenne pepper is a commodity that is quite high in demand in Indonesia. The problem in chili nurseries
is to ensure that the plants grow vigor after the transplanting process is carried out. For this reason, it
is necessary to provide vitamins to accelerate the adaptation process so that chili plants can grow
optimally. To overcome this problem, in this study the application of vitamin B1 (thiamine) was carried
out at the beginning of transplanting cayenne pepper seedlings from the nursery. The purpose of this
study was to determine the effect of the application of vitamin B1 on cayenne pepper seeds and the best
concentration of vitamin B1. This research will be carried out for three months, from early June to the
end of August 2023. The research will be conducted in Kelurhan Sidomulyo, Kecamatan Medan
Tuntungan, Kota Medan. The research design was a completely randomized design with 1 factor and 3
replications. The treatment factor was the concentration of vitamin B1 with 4 levels. V 0: control; V1: 0.5
ml/l vitamin B1; V2: 1 ml/l vitamin B1; and V3: 1.5 ml/l vitamin B1. The results showed that the
administration of vitamin B1 (thiamine) during transplanting had an effect on the growth of cayenne
pepper seedlings.
Keywords: Cayenne pepper; nursery; thiamine; transplanting; vitamin B1.

PENDAHULUAN famili Solanaceae. Tanaman cabai rawit


Tanaman Cabai Rawit merupakan komoditas hortikultura yang
permintaannya di pasaran cukup tinggi
Tanaman cabai rawit (Capsicum
karena konsumsi terhadap cabai rawit
frutescens L.) masuk dalam golongan
juga cukup tinggi.
tanaman musiman yang termasuk dalam

197
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

Cabai rawit memiliki beberapa Batang primer tanaman cabai


nama lokal misalnya: dalam bahasa Sunda tumbuh tegak dan kokoh, dengan tinggi
disebut cengek, di daerah Jawa disebut tanaman berkisar antara 30-37,5 cm dan
lombok japlak, mengkreng, cengis, ceplik, diameter batang antara 1,5-3 cm. Batang
atau cempling. Sementara orang-orang utama ini memiliki kambium dan
Gayo dan Nias menyebutnya dengan memiliki warna coklat kehijauan.
nama lada limi dan pentek. Secara Pembentukan kayu pada batang utama
internasional, cabai rawit disebut thai dimulai sekitar 30 hari setelah
pepper (Tjandra, 2011). penanaman (HST). Tunas baru tumbuh
Klasifikasi cabai rawit menurut dari daun aksilar mulai dari 10 HST, tetapi
Simpson (2010) yaitu: tunas-tunas ini dihilangkan hingga batang
Kingdom : Plantae utama menghasilkan bunga pertama di
Division : Magnoliophyta antara batang primer, menciptakan pola
Class : Magnoliopsida percabangan berbentuk huruf Y, baik
Order : Solanales antara batang utama dan cabang primer
Family : Solanaceae maupun antara cabang primer dan
Genus : Capsicum cabang sekunder (Prajnanta, 2007)."
Species : Capsicum frutescens L. Daun cabai berwarna hijau muda
Panjang tanaman cabai rawit hingga hijau tua sesuai dengan
maksimal sekitar 80 cm. Tanaman ini varietasnya. Daun ditopang oleh tangkai
berciri khas warna daun cabai rawit daun. Tulang daun berbentuk
berwarna hijau muda. Panjang daunnya menyirip. Secara keseluruhan bentuk
sekitar 3-11 cm dan lebar daun sekitar 1- daun cabai adalah lonjong dengan ujung
5 cm. Panjang batang tanaman cabai rawit daun meruncing (Prajnanta, 2007). Bunga
sekitar 20 cm dengan bentuk cabai berbentuk seperti terompet
percabangan acak. Warna pada batang (hypocrateriformis). Bagian-bagian bunga
hijau tua ketika masih dalam keadaan cabai terdiri dari kelopak bunga (calyx),
produktif dan akan berubah menjadi mahkota bunga (corolla),
coklat ketika sudah tua. (Warisno dan benang sari (stamen), dan putik
Kres, 2010). (pistilum) sehingga disebut bunga
Sistem akar tanaman cabai terdiri lengkap. Bunga cabai merupakan bunga
dari akar tunggang yang kuat yang hermafrodit karena alat kelamin jantan
bercabang ke samping untuk membentuk (stamen) dan alat kelamin betina
akar serabut. Akar serabut ini dapat (pistil) terletak dalam satu bunga.
menembus tanah hingga kedalaman 50 Setelah proses polinasi terjadi,
cm dan menyebar hingga 45 cm (Setiadi, selanjutnya akan terjadi fertilisasi. Pada
2006). Menurut Prajnanta (2007), saat pembentukan buah, mahkota bunga
struktur akar tanaman cabai terdiri dari rontok tetapi kelopak bunga
akar utama (primer) dan akar samping tetap menempel pada buah (Prajnanta,
(sekunder). Dari akar samping ini, 2007).
terdapat serabut akar (Akar tersier) yang
tumbuh. Panjang akar primer berkisar Kandungan Nutrisi dan Kegunaan
antara 35-50 cm, sementara akar Cabai Rawit
samping menyebar hingga sekitar 35-45 Cabai rawit adalah tanaman yang
cm. memiliki kandungan yang bermanfaat

198
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

bagi kesehatan. Tanaman cabai rawit Kapsaisin terkenal karena


memiliki kandungan nutrisi yang kemampuannya dalam melawan kanker.
berpotensi memberikan manfaat Berdasarkan riset yang dilakukan oleh
kesehatan. Kandungan ini mencakup zat The American Association for Cancer
seperti kapsaisin, kapsantin, karotenoid, Research, kapsaisin disinyalir dapat
alkaloid, resin, dan minyak atsiri mengakibatkan apoptosis pada sel kanker
(Tjandra, 2011). prostat, menghentikan pertumbuhannya.
Selain itu, cabai rawit juga kaya Hasil studi klinis di Jepang dan Cina juga
akan vitamin seperti A, B, dan C. (Tjandra, menunjukkan bahwa kapsaisin memiliki
2011). Kandungan gizi yang termasuk potensi untuk menghambat
protein, lemak, karbohidrat, serta mineral pertumbuhan sel leukemia secara
seperti kalsium (Ca), fosfor (P), dan besi langsung. Penelitian lain yang dilakukan
(Fe) juga dapat ditemukan dalam cabai di Universitas Nottingham
rawit. Senyawa-senyawa lain seperti mengindikasikan bahwa kapsaisin dapat
flavonoid juga ada dalam tanaman ini memicu apoptosis pada sel kanker paru-
(Prajnanta (2007) dalam Arifin (2010)). paru manusia (Widianti dan Suhardjono,
Menurut penelitian Setiadi (2006) 2010).
dalam Arifin (2010), cabai rawit memiliki Vitamin B1 untuk Tanaman
kandungan vitamin A yang lebih tinggi Vitamin memiliki peran penting
dibandingkan dengan jenis cabai lainnya. dalam mendukung pertumbuhan tanaman
Cabai rawit segar mengandung 11.050 SI sebagai katalisator dalam proses
vitamin A, sementara cabai rawit kering metabolisme, seperti yang disebutkan oleh
mengandung 1.000 SI. Sebagai Widiastoety (2009). Beberapa jenis
perbandingan, cabai hijau segar hanya vitamin yang sering digunakan dalam
mengandung 260 SI vitamin A, cabai kultur jaringan termasuk thiamin (vitamin
merah segar 470, dan cabai merah kering B1), piridoksin (vitamin B6), dan nikotinat.
576 SI. Penambahan vitamin B1 menjadi
Di samping memiliki banyak suatu kebutuhan penting karena selain
nutrisi, cabai rawit juga memiliki banyak berperan sebagai katalisator, juga
manfaat, terutama sebagai bumbu berfungsi sebagai co-enzim, sebagaimana
masakan yang memberikan rasa pedas. dijelaskan oleh Munir (2016). Tiamin, yang
Selain itu, buah dari tanaman ini juga merupakan vitamin B1, memiliki
dapat meningkatkan nafsu makan, kemampuan untuk meningkatkan aktivitas
merangsang kembali tangan dan kaki hormon dalam jaringan tanaman, yang
yang lemah, membantu meredakan pada gilirannya mempercepat proses
hidung tersumbat pada penyakit sinusitis, pembelahan sel-sel baru. Tiamin juga
dan meredakan migrain atau sakit kepala terbukti mampu merangsang
sebelah. Sebagai obat luar, cabai rawit pertumbuhan biji tanaman anggrek
juga berguna dalam mengatasi rematik, Dendrobium laxiflorum dengan tingkat
sakit perut, dan kedinginan. Selain keberhasilan yang lebih tinggi
digunakan dalam masakan dan sebagai dibandingkan niasin dan piridoksin, sesuai
obat, cabai rawit juga sering dijadikan dengan temuan oleh Amalia pada tahun
tanaman hias di beberapa halaman 2013. Selain itu, penelitian juga
(Tjandra, 2011). mengungkapkan bahwa perlakuan dengan
konsentrasi vitamin B1 sebanyak 3 ml per

199
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

liter media arang sekam menghasilkan Vitamin B1 termasuk dalam


bibit terbaik, sesuai dengan penelitian kelompok vitamin B, dan berperan
yang dilakukan oleh Limarni (2008). penting dalam metabolisme tanaman
Selain itu, metode terbaik yang dengan mengubah karbohidrat menjadi
telah terbukti dalam memengaruhi energi yang mendukung aktivitas dalam
pertumbuhan vegetatif bibit anggrek tanaman. Selain itu, penelitian telah
Dendrobium sp. adalah dengan menunjukkan bahwa penyiraman dengan
memberikan vitamin B1 setiap 2 hari air cucian beras dapat meningkatkan
sekali, yang dikombinasikan dengan perkembangan sistem akar pada tanaman
pupuk KNO3. Penemuan ini diungkapkan selada, yang menegaskan pentingnya
oleh Sianipar pada tahun 2004 dan peran vitamin B1 dalam meningkatkan
kemudian dikonfirmasi oleh Purnami perakaran tanaman.
pada tahun 2014. Saat memasuki tahap Selain berperan dalam mendukung
aklimatisasi, planlet anggrek proses metabolisme jaringan tanaman dan
membutuhkan suplai vitamin B1 untuk menghasilkan energi, Vitamin B1 memiliki
mengurangi dampak stres yang mungkin sejumlah manfaat tambahan bagi tanaman,
terjadi setelah dipindahkan dari media antara lain:
kultur jaringan dan untuk merangsang 1. Mendukung kelancaran proses
pertumbuhan akar baru pada tanaman metabolisme dalam jaringan
anggrek. Planlet yang tumbuh memiliki tanaman, memastikan pembentukan
karakteristik stomata yang lebih terbuka energi dari karbohidrat berjalan
dan tidak memiliki lapisan lilin, sehingga dengan efisien
membuatnya sangat rentan terhadap 2. Berpotensi untuk mencegah dan
kondisi kelembaban yang rendah. mengurangi tingkat stres (cekaman)
Dengan demikian, sebelum yang dialami oleh tanaman.
menanam tanaman anggrek Dendrobium 3. Meningkatkan kemampuan tanaman
sp. di lingkungan eksternal atau untuk penyesuaian (adaptif) dengan
melakukan adaptasi dari botol kultur kondisi lingkungan yang baru.
jaringan ke lingkungan alam, tahap 4. Memelihara konsisi tanaman agar
aklimatisasi sangat penting. Berdasarkan tetap segar. Meskipun dalam
hasil penelitian ini, proses adaptasi dan melewati berbagai proses, ketika
pertumbuhan vegetatif anggrek melalui proses-proses seperti
memerlukan waktu yang cukup lama. penanaman ulang dan pergantian
Oleh karena itu, untuk mempercepat dan media tumbuh.
meningkatkan pertumbuhan bibit 5. Mempercepat pertumbuhan akar
anggrek Dendrobium sp., pendekatan tanaman.
yang efektif adalah dengan memberikan 6. Meningkatkan penyerapan unsur
tambahan vitamin B1. Vitamin ini hara yang diperlukan oleh tanaman.
berperan penting dalam mengakselerasi 7. Merangsang pertumbuhan jaringan
pembelahan sel-sel baru dalam jaringan baru dengan lebih cepat,
tanaman, yang pada akhirnya akan Tiamin, yang juga dikenal sebagai
mempercepat pertumbuhan organ Vitamin B1, bisa didapatkan baik melalui
vegetatif pada tanaman anggrek produksi sintetis maupun dari sumber
Dendrobium sp alami. Salah satu sumber alami yang
mudah diakses adalah air cucian beras,

200
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

yang mengandung berbagai nutrisi penting bibit tanaman cabai rawit, tanah, kompos,
termasuk Vitamin B1. Vitamin B1 ini vitamin B1 untuk tanaman, paranet, air.
umumnya terdapat di kulit ari beras. Rancangan penelitian ini adalah
Ketika beras dicuci sebelum dimasak, Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor
Vitamin B1 larut dalam air cucian tersebut. dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan
Untuk mendukung pertumbuhan adalah konsentrasi vitamin B1 dengan 4
akar tanaman, langkah-langkah taraf.
pembibitan yang mempromosikan V0: kontrol
pembentukan akar sangat penting. Salah V1: 0,5 ml/l vitamin B1
satu metodenya adalah dengan V2: 1 ml/l vitamin B1
memberikan zat pengatur tumbuh (ZPT) V3: 1,5 ml/l vitamin B1
yang merangsang pembentukan akar. Ini Selanjutnya data dianalisis dengan
ditemukan dalam penelitian oleh Shakina analisis ragam untuk mengetahui
pada tahun 2019. Dalam konteks ini, pengaruh faktor perlakuan. Dan apabila
penambahan zat seperti Vitamin B1 hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh
(Thiamine) telah terbukti sangat efektif. yang nyata maka dilanjutkan dengan uji
Vitamin B1 memiliki peran kunci dalam lanjut BNJ (Tukey).
metabolisme tanaman, terutama dalam Langkah-langkah dalam penelitian ini
proses anabolisme di mana senyawa kimia antara lain:
sederhana diubah menjadi senyawa kimia 1. Persiapan Media Tanaman:
yang lebih kompleks dengan bantuan menyiapkan media tanam yaitu
energi (ATP). Sebagai contoh, Vitamin B1 menggunakan tanah top soil dan
berperan dalam proses fotosintesis kompos dengan perbandingan 1
tanaman, yang bertujuan untuk pupuk kandang ayam : 2 tanah top soil
menghasilkan makanan dan merangsang kedalam polybag ukuran 13 cm x 25
pertumbuhan akar. Ini membantu tanaman cm.
tumbuh lebih cepat dan mengurangi stres 2. Persiapan Bibit Cabai Rawit: Bibit
yang mungkin terjadi saat tanaman cabai yang digunakan adalah benih
dipindahkan, seperti yang dijelaskan yang telah disemai dengan umur 14
dalam penelitian yang dikutip dari BPS hari. Bibit yang digunakan dalam
pada tahun 2015 dalam Mukhlis et al. pada penelitian ini berasal dari cabai rawit
tahun 2017. yang telah ditanam pada musim
sebelumnya
3. Penanaman: Bibit dari persemaian
METODE PENELITIAN
dipindahtanam ke dalam polybag dan
Penelitian ini dilaksanakan pada
diberikan perlakuan larutan vitamin
Bulan Juni sampai Agustus 2023.
B1 pada area sekitar perakaran
Penelitian dilakukan di Kelurahan
4. Pemeliharaan yang akan dilakukan
Sidomulyo, Kecamatan Medan
dalam penelitian ini antara lain adalah
Tuntungan, Kota Medan. Alat yang
penyiraman, penyulaman, penyiangan
digunakan dalam penelitian ini antara
dan pengendalian hama penyakit.
lain: gelas ukur, sekop, sendok, tray
semai, polybag, pisau, cangkul, gembor,
hand sprayer, dan alat pertanian lainnya.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu:

201
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

Pengamatan dilakukan setiap 3 hari pertumbuhan yang disajikan pada Gambar


sekali sejak bibit dipindahtanam ke 4 di bawah ini. Mulai dari hari pindah
polybag. Variabel yang diamati: tanam sampai dengan hari ke-9 terjadi
Jumlah daun, tinggi tanaman, dan peningkatan tinggi bibit secara perlahan.
lebar daun. Grafik Pertumbuhan Tinggi Bibit Cabai
Rawit
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Jumlah Daun Bibit Cabai Rawit (helai).

Tinggi (cm)
6
Hasil pengamatan bibit cabai rawit
pada 0, 3, 6, dan 9 hari setelah pindah 4
tanam dapat dilihat pada Tabel 1. 2
Berdasarkan hasil analisis ragam,
0
diketahui bahwa perlakuan pemberian Hari ke-
vitamin B1 tidak berbeda nyata untuk
pengamatan jumlah daun. V0 V1 V2 V3

Gambar 1. Kurva Pertumbuhan Tinggi


Tabel 1. Rata-rata Jumlah Daun Bibit Cabai
Bibit Tanaman Cabai Rawit pada hari ke-0,
Rawit (helai) pada 0, 3, 6, dan 9 hari setelah
3, 6, dan 9 setelah pindah tanam.
pindah tanam.
Jumlah Daun (helai)
Perlakuan Hasil data pengamatan tinggi bibit
0 hari 3 hari 6 hari 9 hari
V0 2 2 2,33 3,00 cabai rawit dapat dilihat pada Tabel 3.
V1 2 2 2,33 3,33 Perlakuan pemeberian vitamin B1 tidak
V2 2 2 2,67 3,33 berbeda nyata terhdapat tinggi tanaman
V3 2 2 2,67 3,67
dari mulai pindah tanam sampai dengan
Hasil sidik ragam untuk pengamatan
hari ke-6. Dari tabel tersebut diketahui
jumlah tidak berbeda nyata untuk
bahwa perlakuan pemberian vitamin B1
perlakuan V0, V1, V2, dan V3 pada
pada beberapa konsentrasi memberikan
pengamatan 0 sampai dengan 9 hari. Sidik
pengaruh yang nyata terhadap tinggi
ragam untuk pengamatan jumlah daun
tanaman pada hari ke-9. Rataan tinggi
pada hari ke-9 disajikan pada Tabel 2 di
tanaman yang tertinggi diperoleh dari
bawah ini.
perlakuan V3 akan tetapi menurut uji BNJ
tidak berbeda nyata dengan perlakuan V1
Tabel 2. Sidik Ragam Jumlah Daun pada
dan V2.
Pengamatan hari ke-9.
F F
SK db JK KT F hit 5% 1% Ket. Tabel 3. Rata-rata Tinggi Bibit Cabai Rawit
Perlakua (cm) pada 0, 3, 6, dan 9 hari setelah pindah
n 3 0,67 0,22 0,89 4,07 7,59 tn tanam.
Galat 8 2,00 0,25 Tinggi (cm)
Total 11 2,67 Perlakuan
0 hari 3 hari 6 hari 9 hari
KK=15% V0 3,33 3,40 3,87 4,37 a
V1 3,50 3,60 4,03 4,63 ab
Tinggi Bibit Cabai Rawit (cm) V2 3,10 3,17 3,63 4,70 ab
V3 3,30 3,37 3,83 5,80 b
Hasil pengamatan pertumbuhan
Keterangan: Angka–angka yang diikuti
bibit cabai rawit tergambar dalam grafik
huruf yang sama pada kolom yang sama

202
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

menunjukan tidak berbeda nyata pada uji pengaruh nyata pada awal pindah tanam
BNJ 5% sampai dengan 9 hari setelah pindah
Hasil analisis ragam ditampilkan pada tanam kecuali untuk parameter tinggi
Tabel 4. Di bawah ini. tanaman di hari ke-9. Hal ini diduga
karena vitamin memerlukan waktu untuk
Tabel 4. Sidik Ragam Tinggi Bibit Cabai diserap oleh akar tanaman dan akan
Rawit (cm) pada Pengamatan hari ke-9. memberikan pengaruh yang baik untuk
F F pertumbuhan tanaman pada minggu-
SK db JK KT F hit 5% 1% Ket. minggu selanjutnya bahkan mungkin
Perlakua
sampai di tahapan produksi
n 3 3,61 1,20 4,35 4,07 7,59 *
Galat 8 2,21 0,28 (pembuahan) tanaman cabai rawit.
Total 11 5,82 Menurut Friendly et al. perbedaan
KK=10,79% tinggi tanaman disebabkan oleh Thiamin
(Vitamin B1) yang membantu memacu
Lebar Daun Bibit Cabai Rawit (cm) pertumbuhan vegetatif tanaman yang
Tabel 5. Rata-rata Lebar Daun Bibit Cabai mempercepat pertumbuhan akar
Rawit (cm) pada 9 hari setelah pindah tanaman sehingga mampu menyerap air
tanam. dan unsur hara dari dalam tanah yang
Perlakuan Lebar Daun (cm) diserap oleh tanaman kemudian
9 hari
diedarkan ke daun untuk melakukan
V0 2,13
V1 2,17
proses fotosintesis sehingga mampu
V2 2,30 mempercepat proses pertumbuhan dan
V3 1,87 menambah tinggi tanaman.Thiamin
dengan konsentrasi yang tepat akan
Tabel 6. Sidik Ragam Lebar Daun Bibit mampu membantu metabolisme akar.
Cabai Rawit (cm) pada Pengamatan hari Adanya metabolisme maka akan terjadi
ke-9. pertumbuhan.
F F
SK db JK KT F hit 5% 1% Ket.
Perlakua
n 3 0,30 0,10 0,48 4,07 7,59 tn
Galat 8 1,64 0,20
Total 11 1,94
KK=21,39%
Hasil pengukuran lebar daun bibit
cabai pada hari ke-9 setelah pindah
tanam dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil
analisis ragam pada Tabel 6 Gambar 2. Persiapan media tanam
menunjukkan bahwa perlakuan
pemberian vitamin B1 (tiamin) pada bibit Kegiatan penelitian yang dilakukan
tanaman cabai rawit tidak berbeda nyata mulai dari persiapan media tanam, bahan
untuk lebar daun bibit rawit pada hari ke- tanam, persiapan aplikasi vitamin B1,
9 setelah pindah tanam. pembuatan larutan vitamin B1,
Dari hasil pengamatan ketiga pemeliharaan tanaman, penyiraman,
parameter di atas diketahui bahwa penyiangan gulma, dan kegiatan
perlakuan vitamin B1 belum memberikan pengamatan dapat digambarkan pada

203
Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092

Gambar 4 sampai dengan Gambar di Arifin, I., 2010, Pengaruh Cara dan Lama
bawah ini. Penyimpanan Terhadap Mutu Cabai
Rawit (Capsicum frutencens L var.
Cengek), Skripsi, Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang
Friendly, M., Y. Efendi, dan Rahmi. 2021.
Pengaruh Pemberian Thiamin (Vitamin
B1) Terhadap Pertumbuhan
Morfometrik Tanaman Sawi Pakcoy
(Brassica rapa L.). Kep. Riau. SIMBIOSA,
10 (1): 41-49 Juli 2021
Limarni, L. 2008. Pertumbuhan Anggrek
Gambar 3. Pembuatan larutan vitamin B1
(Dendrobium sp) Dalam Kompot Pada
Beberapa Jenis Media Tanam dan
Konsentrasi Vitamin B1. Tangerang.
Jerami Volume 1. No 1 ISSN 1979-0228
Munir. 2016. Pengaruh Kadar Thiamine
(Vitamin B1) Terhadap Pertumbuhan
Jamur Tiram Putih (Pleurotus
ostreatus). Palembang. Jurnal Biota
Vol:2 No: 2
a b Prajnanta, Final. 2007. Agribisnis Cabai
Hibrida. Jakarta: Penebar Swadaya.
Gambar 4 a. Pemeliharaan tanaman Purnami, N. 2014. Pengaruh Jenis dan
dengan penyiraman; b. pengukuran lebar Frekuensi Penyemprotan Leri
daun Terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek
Phalaeonopsis sp. Pasca Aklimatisasi.
Bali. EJurnal Agroteknologi Tropika
SIMPULAN ISSN: 2301-6515
Dari hasil penelitian dapat Rukmana, H. R. 2002. Usaha Tani Cabai Rawit.
disimpulkan bahwa pemberian vitamin B1 Penerbit Kanisius. Yogyakarta
(tiamin) pada saat pindah tanam Setiadi. 2006. Cabai Rawit, Jenis dan Budidaya.
Jakarta: Penebar Swadaya.
memberikan pengaruh terhadap Simpson, M. G., 2010, Plant Systematics,
pertumbuhan bibit tanaman cabai rawit. Elsevier, Burlington, USA. Inc.
Untuk mengetahui konsentrasi terbaik Publishers, Sunderland, Massachusetts,
U. S. A.
diperlukan peningkatan konsentrasi atau
Tjandra, E., 2011, Panen Cabai Rawit Di
dinaikkan dosis aplikasi vitamin B1. Polybag, Cahaya Atma Pustaka,
Disarankan untuk penelitian Yogyakarta.
Warisno dan Kres Dahana. 2010. Peluang
selanjutnya rentang pengamatan Usaha dan Budidaya Cabai. PT.
diperbesar sampai dengan akhir Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
pertumbuhan vegetatif dan diamati pula Widianti, A. dan Suhardjono, 2010, Uji
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah
hasil atau produksi tanaman cabai rawit.
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Terhadap Larva Artemia salina Leach
DAFTAR PUSTAKA Dengan Metode Brine Shrimp Lethality
Amalia, R.2013. Pengaruh Jenis dan Test (BST), Fakultas Kedokteran
Konsentrasi Vitamin Terhadap Universitas Diponegoro Semarang.
Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Widiastoety, D. 2009. Kiat Merawat Anggrek.
Dendrobium laxiflorum J.J Smith Jakarta. Penebar Swadaya. 128 hal.
seccara In vitro. Surabaya. Jurnal sains
dan seni pomits Vol : 1 No: 1.

204

Anda mungkin juga menyukai