0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan18 halaman

MI-07.Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 18

PENYUSUNAN DOKUMEN

RENCANA KONTINJENSI KLASTER


KESEHATAN

Pusat Krisis Kesehatan


POKOK BAHASAN
Sistematika Dokumen Rencana
Kontinjensi Klaster Kesehatan

•Gambaran Umum Wilayah


•Penilaian Risiko dan Penentuan Kejadian
•Pengembangan Skenario
•Kebijakan dan strategi:
•Perencanaan program sub klaster
kesehatan
•Pemantauan dan Rencana Tindak Lanjut
Prinsip Penyusunan dokumen rencana
kontijensi adalah :

•Seluruh kegiatan harus terdokumentasi


dengan baik;
•Pengumpulan dokumen;
•Penyusunan dokumen sesuai dengan
sistematika;
•Pengarsipan (dokumentasi);
•Dokumen ini dapat dijadikan sebagai
referensi.
FORMAT RENCANA KONTINJENSI
Bab I. Gambaran Umum
Bab II. Penilaian Resiko dan Penentuan Kejadian
Bab III. Pengembangan Skenario
Bab IV. Tujuan dan Strategi
Bab V. Perencanaan Program Bidang Kesehatan
1. Manajemen dan Pengendalian (Pusat Pengendali
Operasi Kes.) :
a. Koordinasi
b. Sistem Informasi dan Komunikasi
c. Monitoring dan Evaluasi
2. Sub Klaster Pelayanan Kesehatan
3. Sub Klaster Kesehatan Reproduksi
4. Sub Klaster Kesehatan Lingkungan
FORMAT RENCANA KONTINJENSI

5. Sub Klaster Gizi


6. Sub Klaster Logistik Kesehatan
7. Sub Klaster Pengendalian Penyakit
8. Sub Klaster Kesehatan Jiwa
Bab VI. Pemantauan dan Rencana Tindak Lanjut
Bab VII. Penutup
Lampiran-lampiran
Bab I. Gambaran Umum
Bab ini berisi gambaran umum tentang daerah kabupaten/kota, minimal memuat
data/informasi tentang:
a. Demografi
b. Geografi
c. Kondisi Sosial
d. hidrologi
e. Penjelasan ringkas tentang risiko bencana yang ada di daerah kabupaten/kota
(tiap-tiap daerah bisa memiliki lebih dari satu jenis ancaman bencana)
f. Lembaga kebencanaan di daerah kabupaten/kota dan pengorganisasian
penanggulangan bencana.
g. Data Sumber Daya Kesehatan
Bab II. Penilaian Resiko & Penentuan Kejadian
Berisi tentang :
•Ancaman atau beberapa ancaman bencana yang ada di
kabupaten/ kota yang bersangkutan.
•Penilaian tingkat ancamannya (kecil, sedang, atau besar).
•Penentuan jenis bahaya yang akan ditangani.
Bab II. Penilaian Resiko & Penentuan Kejadian
Bab III. Pengembangan Skenario

• Bab ini berisi hasil pengembangan skenario


• Berdasarkan peta wilayah, dapat diidentifikasi masyarakat
dan daerah/lokasi yang terancam bencana (daerah rawan
bahaya/bencana) sehingga dapat diperkirakan luas/besaran
dampak bencana.
• Terdapat 5 (lima) aspek yang mungkin terkena dampak
bencana:
- aspek kehidupan/penduduk
- aspek sarana/prasarana/fasilitas/asset
- aspek ekonomi
- aspek pemerintahan
- aspek lingkungan
Bab IV. Tujuan dan Strategi

• Tujuan bersifat umum untuk memberikan arahan/pedoman


bagi sektor kesehatan untuk bertindak/melaksanakan
kegiatan tanggap darurat. Kebijakan juga bersifat mengikat
karena dalam penanganan darurat diberlakukan
kesepakatan-kesepakatan yang harus dipatuhi oleh semua
pihak.
• Strategi digunakan untuk melaksanakan kegiatan oleh tiap-
tiap program sesuai dengan sifat/karakteristik bidang tugas
masing-masing.
Bab V. Perencanaan Program

• Perencanaan program diawali dengan “identifikasi


kegiatan” dari masing-masing program di sektor
kesehatan dan dihindari adanya tumpang-tindih
kegiatan atau sebaliknya tidak boleh ada kegiatan
yang tertinggal.
• Kegiatan dari masing-masing program didasarkan
pada situasi program dan sasaran program.
Bab V. Perencanaan Program

• Situasi program merupakan gambaran kondisi terburuk pada


saat kejadian yang dimaksudkan untuk mengatasi tingkat
kesulitan dalam operasi darurat dan upaya yang harus
dilakukan
• Sasaran program dimaksudkan sebagai sasaran-sasaran yang
akan dicapai dalam operasi tanggap darurat sehingga korban
bencana dapat ditangani secara maksimal
• Ditentukan pelaku dari tiap-tiap program dan waktu
pelaksanaan kegiatan, serta disusun kebutuhan tiap-tiap
program yang mengacu pada kegiatan program.
• Dibuat resume/ringkasan/rekapitulasi kebutuhan yang
disarikan dari kebutuhan pada tiap-tiap program.
Bab V. Perencanaan Program

FORMAT KEGIATAN PROGRAM

No Kegiatan Pelaku/Program Waktu Pelaksanaan


1
2
3
dst

Langkah selanjutnya adalah membuat proyeksi kebutuhan


tiap-tiap program yang mengacu pada kegiatan program
sebelumnya dengan format sebagai berikut :
Bab V. Perencanaan Program

FORMAT PENYUSUNAN KEBUTUHAN PROGRAM

No Jenis Standar Volume/ Kebutuhan Keterse- Kesen- Pemenu Harga Jumlah Keteran
Kebutuhan Jumlah diaan jangan han Satuan Biaya gan
Bab VI. Pemantauan dan RTL
• RTL berisi tentang langkah-langkah/kegiatan yang harus
dilakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya
bencana, antara lain berupa penyebarluasan informasi, table
top exercise/simulasi/geladi, pemutakhiran data, rencana
kerjasama, dan lain-lain.
• Para pelaku dan waktu pelaksanaan kegiatan tindak lanjut
harus ditentukan serta harus ada pihak-pihak yang menjadi
penanggungjawab kegiatan tindak lanjut.
• Kegiatan-kegiatan RTL dibuat resume/ringkasannya untuk
kemudian dituangkan dalam Tabel
• Para pimpinan sektor/instansi menanda-tangani RTL tersebut
sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan RTL.
• Komitmen dari para pimpinan sektor/instansi disisipkan pada
halaman depan dari dokumen Rencana Kontinjensi.
Bab VI. Pemantauan dan RTL

Contoh
Lembar Komitmen
Rencana Tidak Lanjut
Bab VII. Penutup

Rencana Kontinjensi ini bersifat dinamis dengan jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan bersama. Apabila terjadi bencana diaktifkan menjadi rencana operasi.
Jika tidak terjadi bencana, maka rencana kontinjensi dapat dievaluasi dengan
menyelenggarakan geladi.
PENUGASAN

1. Susun naskah rencana


kontinjensi
2. Paparkan naskah rencana
kontinjensi

Anda mungkin juga menyukai