Academia.eduAcademia.edu

Resume kegiatan

RESUME WORKSHOP PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 HARI RABU, 6 NOVEMBER 2013 DI CONV. HALL LT. 2 SIANTAR HOTEL DAFTAR ISI Pendahuluan………………………………………………………………... 3 Fokus Pengembangan kurikulum 2013………………………………… 4 Struktur Kurikulum 2013 untuk SD/MI………………………………….. 5 Pembelajaran Tematik Integratif di SD/MI……………………………… 6 Buku Tematik yang sesuai dengan kurikulum 2013…………………. 7 Penutup………………………………………………………………………. 8 RESUME WORKSHOP PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 HARI RABU, TANGGAL 6 NOVEMBER PENDAHULUAN Kurikulum 2013 telah ditetapkan dan mulai dilaksanakan secara bertahap (Kelas I, IV, VII, dan X) di seluruh Indonesia. Pelaksanaan kurikulum 2013 sampai saat ini hanya dilaksanakan secara terbatas yaitu 6.329 sekolah sasaran (2598 SD, 1437 SMP, 1267 SMA, dan 1027 SMK) yang tersebar di 265 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Keberadaaan kurikulum 2013 telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) antara lain: “mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila”. Prioritas-prioritas tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2010-2014. Pada sektor pendidikan diharapkan adanya perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum. Penataan ulang kurikulum perlu segera dilakukan karena beberapa hal, salah satunya bonus demografi nasional yang menunjukkan penduduk Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2020 akan melimpah pada usia produktif. Sumber daya manusia usia produktif ini apabila tidak kompeten maka akan menjadi beban pembangunan, sebaliknya apabila kompeten maka akan menjadi modal pembangunan. Agar kita mampu menghasilkan sumber daya yang kompeten maka perlu adanya transformasi melalui pendidikan antara lain melalui: penataan kurikulum, pelatihan yang terus menerus pada tenaga pendidikan dan kependidikan, perbaikan sarana dan prasarana serta manajemen yang berbasis sekolah. Kurikulum 2013 juga mengantisipasi perubahan paradigma pembangunan di abad 21 yaitu pembangunan kesejahteraan berbasis peradaban, peradaban sebagai modal pembangunan, sumber daya manusia beradab sebagai modal pembangunan, dan penduduk sebagai pelaku/produsen. Kurikulum 2013 juga mendasarkan pada perubahan paradigma belajar abad 21 yaitu pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber, pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah (menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab), pembelajaran diarahkan untuk berfikir analitis (pengambilan keputusan), bukan berfikir mekanistis (rutin). Penataan ulang kurikulum ini merupakan perubahan yang ke sembilan semenjak Indonesia merdeka yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan iptek dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara di Indonesia. Fokus Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 mengharapkan adanya perubahan mind set para tenaga Pendidikan dan kependidikan dilapangan antara lain: guru dan buku bukan satu-satunya sumber pembelajaran, kelas bukan satu-satunya tempat belajar karena belajar bias dari lingkungan sekitar, dan membuat siswa suka bertanya bukan guru yang banyak bertanya. Fokus pengembangan kurikulum 2013 adalah: penataan pola pikir dan tata kelola, mengurangi/mengintegrasikan mata pelajaran; mengurangi materi pelajaran; menambah jam belajar; penguatan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dalam pembelajaran; penguatan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara holistik dalam pembelajaran; penguatan pembelajaran siswa aktif, dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar; penguatan penilaian proses dan hasil; tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat local, nasional dan global. Kurikulum 2013 berupaya agar adanya peningkatan efektifitas pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang mendukung kreatifitas. Proses penilaian juga mendukung kreativitas serta membentuk kemampuan High Order thingking Skill (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi sejak dini. Sedangkan beberapa elemen perubahan pada kurikulum 2013 yaitu perubahan pada standar 4 (empat standar) yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi dan standar penilaian. Struktur Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Ada beberapa perubahan dalam struktur kurikulum 2013 di SD/MI yaitu penambahan alokasi waktu 4 jam, jumlah mata pelajaran yang sebelumnya 10 mapel, menjadi 8 mata pelajaran terdiri dari 6 mapel wajib A dan 2 mapel wajib B. Perbedaan essensial kurikulum SD lainnya yaitu: Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan dan pengetahuan) Mata pelajaran di rancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mengeksplore, mengasosiasi dan mengomunikaskan Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain atau holistic/integrative, untuk kelas I – VI Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab. Pramuka menjadi ekstra kurikuler wajib untuk semua jenjang dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Pembelajaran Tematik Integratif di SD/MI Pembelajaran tematik integrative dilaksanakan di SD/MI karena proses pembelajarannya menekankan pada pembentukan kreatifitas, suasana alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman peserta didik. Selain itu, peserta didik pada usia tersebut perlu mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Dengan pembelajaran tematik integratif maka pembelajaran melihat peserta didik dari segi keunikan/kekhasannya, potensi dan motivasi yang dimilikinya, serta dari aspek psikologi perkembangan dalam rangka menentukan tingkat keluasan dan kedalamannya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik bahkan juga dari aspek psikologi belajar. Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1970-an. Model pembelajaran ini diyakini sebagai salah satu model pengajaran yang efektif (highly effective teaching model), karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik. Ciri-ciri pembelajaran tematik antara lain: berpusat pada anak; memberikan pengalaman langsung; pemisahan antar mata pelajaran tidak Nampak; menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM; bersifat luwes; hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak. Beberapa manfaat pembelajaran tematik antara lain: tumpang tindih kompetensi dan materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan; peserta didik akan mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna; pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian selama proses dan materi yang tidak terpecah-pecah Dan dengan adanya pemaduan antarmata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat. Dengan pembelajaran tematik integratif suasana kelas menjadi lebih nyaman dan menyenangkan serta mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). Penilaian pada pembelajaran tematik integratif dilakukan selama proses (kegiatan pembuka, inti, dan penutup) belajar mengajar berlangsung terhadap kemajuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengambil keputusan untuk peserta didik. Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema. Buku Tematik yang sesuai dengan kurikulum 2013 Buku merupakan karya tulis dan/atau karya gambar dari hasil ide atau daya cipta perseorangan atau kelompok sebagai media informasi, media transformasi pengetahuan, serta media hiburan yang berperan memajukan perikehidupan dan meningkatkan daya saing bangsa, dalam bentuk tercetak berupa lembaran-lembaran kertas, kulit, kain atau bahan lainnya. Sedangkan buku teks pelajaran (BTP) adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan Iptek, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan SNP. Buku teks pelajaran (BTP) yang sesuai kurikulum 2013 untuk SD/MI antara lain harus memiliki beberapa komponen yaitu: komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, konsep tematik, dan evaluasi. Pada komponen tematik integratif beberapa hal yang penting antara lain: pemetaaan kompetensi dasar yang dikaitkan dengan tema. Pemetaan tersebut haruslah terdiri dari kompetensi inti 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga) dan 4 (empat). Selanjutnya disusunlah jaringan tema dan sub tema yang memuat kompetensi dasar dari kompetensi inti 3 dan 4. Jaringan tema dan sub tema memuat indikator-indikator yang sesuai dengan mata pelajaran yang dikaitkan tersebut. Setelah itu disusunlah rangkaian kegiatan harian yang mencakup indikator-indkatornya. Dalam rangkaian kegiatan harian memuat juga pembelajaran saintifik yaitu mengamati, menanya, mengkplorasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan yang sesuai dengan tingkat usia peserta didik. Pada aspek penilaian otentik yang tercantum di dalam buku disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai, format penilaian dan rubrik penilaiannya untuk memudahkan guru menterjemahkannya kedalam format raport yang ada. Penutup Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dirancang untuk mencerdaskan peserta didik, karena mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber dan pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah (menanya). Perubahan kurikulum 2013 mencakup berbagai aspek, baik dari struktur kurikulum, proses pembelajaran dan juga penilaiannya sehingga diharapkan lebih memotivasi peserta didik untuk lebih bergairah dalam pembelajaran. Pembelajaran tematik integratif memacu guru agar kreatif dalam menyiapkan kegiatan/pengalamanbelajar bagi peserta didik, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh. PAGE \* MERGEFORMAT 4