Referensi Ic50 1
Referensi Ic50 1
Referensi Ic50 1
ABSTRACT
Cancer is a health problem since it is difficult to cure and causes death for the patient. In cancer
occurs uncontrolled cell proliferation and loss of ability to activate apoptosis program so that cancer
cells become immortal. The purpose of this study was to obtain data on standardization of specific
parameters and anticancer activity test against colon cancer cells (WiDr) from ethanol extract of
seagrass Enhalus acoroides. Seagrass that has been taken from the habitat was then extracted by
maceration method using 96% ethanol for 24 hours then repeated 3 times for 24 hours. Standardization
of specific parameter data includes plant identity, organoleptic test, soluble compound in certain
solvents, chemical content test and determination of flavanoid level. The anticancer activity test was
using MTT assay method and continued with live cell percentage calculation then probit analyze and
linear regression. Result of calculation of probit analysis got IC50 value from ethanol extract of seagrass
against WiDr cancer cell equal to 2969.0 µg/mL and IC50 value of doxorubicin as positive control was
equal to 9.215 µg/mL. The result of linear regression calculation obtained that IC50 value of ethanol
extract of seagrass was 2067 µg/mL and IC50 doxorubicin value is 121.54 µg/mL. Result of this study
concluded that according to the National Cancer Institute, the ethanol extract with series of
concentrations ranging from 500 µg/mL did not have anticancer activity against colon cancer cells
(WiDr), compared to the positive control doxorubicin.
Keywords: Standardization, seagrass (Enhalus acoroides), colon cancer cells (WiDr), MTT assay,
anticancer
ABSTRAK
Kanker merupakan masalah dibidang kesehatan karena sukar disembuhkan dan menyebabkan
kematian bagi penderita. Pada kanker terjadi proliferasi sel yang tidak terkendali dan hilangnya
kemampuan mengaktifkan program apoptosis sehingga sel kanker menjadi immortal. Tujuan penelitian
ini yaitu mendapatkan data standardisasi parameter spesifik dan uji aktivitas antikanker terhadap sel
kanker kolon (WiDr) dari ekstrak etanol Lamun (Enhalus acoroides). Lamun yang telah diambil dari
habitatnya kemudian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 24
jam kemudian di remaserasi sebanyak 3 kali selama 24 jam. Data standardisasi parameter spesifik
mencakup identitas tanaman, uji organoleptik, senyawa terlarut dalam pelarut tertentu, uji kandungan
kimia dan penetapan kadar flavonoid. Uji aktivitas antikanker menggunakan metode MTT assay dan
dilanjutkan dengan perhitungan persentase sel hidup kemudian dilakukan analisis probit dan regresi
linear. Hasil perhitungan analisis probit didapatkan nilai IC50 dari ekstrak etanol Lamun terhadap sel
WiDr sebesar 2969,0 µg/mL dan nilai IC50 doxorubisin sebagai kontrol positif sebesar 9,215 µg/mL.
Hasil perhitungan regresi linear diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol Lamun sebesar 2067,53 µg/mL dan
nilai IC50 doxorubisin sebesar 121,54 µg/mL. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa menurut Nasional
Cancer Institute ekstrak etanol dengan seri konsentrasi dimulai dari 500 µg/mL tidak memiliki aktivitas
antikanker terhadap sel kanker kolon (WiDr), dibandingkan dengan kontrol positif doxorubisin.
189
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
Kata kunci : Standardisasi, Lamun (Enhalus acoroides), sel kanker kolon (WiDr), MTT assay,
antikanker.
190
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
apakah ekstrak tersebut memiliki aktivitas RPMI, MTT 5mg/mL PBS (50 mg MTT dan
antikanker terhadap sel kanker kolon (WiDr) 10 mL PBS Phosphate buffer saline) ,
dengan uji nilai IC50. Dimethyl Sulfoxide, Sodium Didusil Sulfat
10%, Doxorubisin, Sel kanker WiDr.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Persiapan Pembuatan Ekstrak
bulan Oktober 2016 - Mei 2017 di Pengambilan sampel dilakukan
Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia dengan mengambil Lamun (Enhalus
Program Studi Farmasi Fakultas Matematika acoroides Rich. Ex Steud) dari habitatnya,
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas kemudian Lamun dibersihkan dari pasir dan
Sam Ratulangi Manado dan Laboratorium kotoran-kotoran yang menempel dengan
Parasitologi Fakultas Kedokteran menggunakan air tawar. Setelah bersih
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Lamun dirajang seperti irisan kecil-kecil.
Alat dan Bahan Lamun dimaserasi menggunakan etanol 96%
a. Alat selama 24 jam dan pada 6 jam pertama
Alat-alat yang digunakan dalam sekali-kali dilakukan pengadukan. Hasil
penelitian ini ialah tabung reaksi, rak tabung maserasi disaring dengan kapas dan kertas
reaksi, batang pengaduk, kertas saring, saring. Selanjutnya, residu dimaserasi
aluminium foil, gelas kimia labu ukur, kembali sebanyak 3 kali selama 24 jam
cawan petri, oven, hot plate, rotatory hingga filtrat yang dihasilkan warna hijau
evaporator, timbangan analitik, vortex, pipet bening. Filtrat yang diperoleh disatukan
tetes, magnetik stirrer, mikropipet dipekatkan dengan menggunakan rotary
(Pyramid), Spektrofotometri UV-Vis, evaporator pada suhu 40oC – 50oC sampai
tabung Evendorf, Conical Tube, Cryotube, diperoleh ekstrak kental. Rendemen dari
Mikroskop Inverted, Hemositometer, yellow ekstrak kemudian dihitung dengan rumus :
tip dan blue tip, Mikro Plate 96, Inkubator
CO2 (Benchmark), Laminar Air Flow, Elisa
Reader.
b. Bahan Pengujian Parameter Spesifik
Bahan-bahan yang digunakan dalam Pada Pengujian Standardisasi Spesifik
penelitian ini ialah tumbuhan Lamun meliputi :
(Enhalus acoroides Rich. Ex Steud), Identitas tanaman yang akan dibuat ekstrak,
Kloroform P.A , Etanol 70%, Etanol 96%, uji organoleptik ekstrak, senyawa larut
HCL, Serbuk Magnesium, Aquabides, dalam air dan etanol, uji kandungan kimia
Asetat Anhidrida, Asam Sulfat, Reagen ekstrak etanol Lamun (Enhalus acoroides
Meyer, Reagen Dragendorf, Reagen Rich. Ex. Steud).
Wagner, FeCl3, Reagen Aluminium Klorida, Penentuan Kadar Flavonoid
Kuersetin, Penisillin-Streptomisin, Fetal Penentuan kadar flavonoid dengan
Bovine Serum (FBS), Tripsin EDTA, spektrofotometri UV-Vis menggunakan
NaHCO3, Hepes, Amphotericyn B, Media
192
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
193
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
pemberian reagen MTT di bawah mikroskop nilai IC ≥ 30 µg/mL dan IC50 < 100 µg/mL
inverted. Selanjutnya dipipet 100 µl stopper dan dikatakan tidak aktif apabila nilai IC50 >
SDS 10% dan dimasukkan di dalam tiap-tiap 100 µg/mL.
sumuran, dibungkus dengan kertas
aluminium foil dan diberi penanda, HASIL DAN PEMBAHASAN
dibiarkan selama 24 jam. Selanjutnya dibaca Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Lamun
nilai absorban dengan menggunakan Elisa (Enhalus acoroides Rich. Ex Steud).
Reader. Penelitian ini menggunakan senyawa
hasil maserasi dari ekstrak etanol 96%
Analisa Data tanaman Lamun (Enhalus acoroides Rich.
Dari hasil uji sitotoksisitas yang Ex Steud). Senyawa uji ini diperoleh dengan
berupa respon serapan dikonversikan ke menyari 250 g tanaman Lamun yang
dalam persen kehidupan dengan rumus: diekstraksi secara maserasi dengan etanol
96% 750 mL, perbandingan 1 : 3 selama 24
jam dan pada 6 jam pertama sekali-kali
dilakukan pengadukan, hasil maserasi
disaring dengan kapas dan kertas saring.
Analisis data dilakukan dengan Selanjutnya, residu diremaserasi sebanyak 3
menggunakan analisa probit untuk kali selama 24 jam hingga filtrate yang
menentukan IC50 ekstrak Lamun (Enhalus dihasilkan berwarna hijau bening, filtrat
acoroides Rich. Ex Steud). Menurut NCI yang diperoleh disatukan dan dipekatkan
(National Cancer Institute) suatu ekstrak dengan rotary evaporator lalu diuapkan
dikatakan aktif apabila memiliki aktivitas pada suhu 40o C di oven sampai diperoleh
sitotoksisitas dengan nilai IC50 < 30 µg/mL, ekstrak kental 8,4 gr.
sedangkan moderat aktif apabila memiliki
Tabel 1. Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Lamun (Enhalus acoroides Rich. Ex Steud).
Berat ekstrak yang Berat bahan yang
Rendamen (%)
diperoleh (g) diekstrak (g)
Maserasi 250 gr 8,4 g 3,36 %
194
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
2500 μg/mL 8,53 ± 0,45 mg/kg menghentikan reaksi maka diberikan stopper
5000 μg/mL 14,3 ± 4,02 mg/kg Sodium Didusil Sulfat 10% selama semalam
yang kemudian diukur absorbansinya.
Hasil Pengujian Aktivitas Antikanker
Nilai absorbansi sumuran diukur dengan
Pada Sel WiDr
menggunakan Elisa Reader sehingga
Setelah kultur sel WiDr diberikan
diperoleh data nilai absorbansi dalam
perlakuan dengan pemberian MTT dan
masing-masing sumuran. Dari data tersebut
stopper dengan tujuan untuk mereaksikan
kemudian dihitung nilai rerata absorbansi
MTT kedalam sel hidup sehingga terjadi
tiap sumuran. Presentase penghambatan
intensitas warna ungu yang proporsional
pertumbuhan sel WiDr setelah pemberian
karena terbentuk kristal formasan, jika
ekstrak etanol Lamun dan kontrol positif
intensitas warna ungu semakin besar maka
doxorubisin diperoleh dengan melakukan
jumLah sel hidup semakin banyak dan untuk
perhitungan sesuai rumus.
Tabel 3. Data Hasil Uji MTT Assay Ekstrak Etanol Lamun (Enhalus acoroides Rich. Ex Steud)
Terhadap Sel WiDr.
Absorbansi
Konsentrasi Rata-rata % Sel Hidup
(µg/mL) 1 2 3 absorbansi
500 0,424 0,421 0,412 0,419 59,616
250 0,472 0,495 0,452 0,473 69,198
125 0,493 0,516 0,514 0,507 75,230
62,5 0,516 0,509 0,483 0,502 74.343
31,25 0,524 0,517 0,531 0,524 78,246
Kontrol Sel 0,751 0,532 0,657 0,646
Kontrol Media 0,097 0,071 0,082 0,083
Hasil uji sitotoksitas Ekstrak Etanol metode MTT assay dapat dilihat pada
Lamun (Enhalus acoroides Rich. Ex Steud) gambar.
terhadap sel kanker kolon WiDr dengan
Gambar 1. Kondisi Sel WiDr Sebelum Dan Sesudah Pemberian MTT Pada Konsentrasi 500
µg/mL Dilihat Dibawah Mikroskop Inverted Dengan Perbesaran 100 Kali.
195
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
Absorbansi
Konsentrasi Rata-rata % Sel Hidup
(µg/mL) 1 2 3 absorbansi
100 0,393 0,127 0,107 0,209 22,356
50 0,271 0,141 0,285 0,232 26,437
25 0,573 0,107 0,105 0,261 31,582
3,125 0,416 0,277 0,190 0,294 37,504
1.5625 0,592 0,833 - 0,712 111,603
Kontrol Sel 0,751 0,532 0,657 0,646
Kontrol Media 0,097 0,071 0,082 0,083
Hasil uji sitotoksik kontrol positif WiDr dengan metode MTT assay dapat
Doxorubisin terhadap sel kanker kolon dilihat pada gambar
.
Analisis Data Untuk Mengetahui Nilai menggunakan SPSS (Statistik program for
IC50 social science) 22. Hasil perhitungan
Nilai IC50 diperoleh dengan didapatkan nilai IC50 dari ekstrak etanol
menggunakan analisis probit dan regresi Lamun (Enhalus acoroides Rich. Ex Steud)
linear, analisis probit ini biasa dipakai pada terhadap sel WiDr sebesar 2969,0 µg/mL
pengujian biologi untuk mengetahui respon dan nilai IC50 kontrol positif doxorubisin
subjek yang diteliti oleh adanya stimuli, sebesar 9,215 µg/mL. Perhitungan dengan
misalnya obat-obatan . Dalam penelitian ini regresi linear dengan menggunakan
stimuli diaplikasikan pada subjek dalam seri Microsoft excel dilakukan pada 5 titik
konsentrasi dan respon yang dihitung berupa konsentrasi sampel ekstrak Lamun yaitu
penghambatan. Dari hasil pembacaan 31,25 µg/mL, 62,5 µg/mL, 125 µg/mL, 250
absorbansi dengan menggunakan Elisa µg/mL, 500 µg/mL dan didapatkan
reader pada panjang gelombang 595 nm persamaan linear y = -0,0378 x + 78.653
dan perhitungan persentase sel hidup, dengan R2 = 0,9715. Berdasarkan persamaan
kemudian dilakukan analisis probit dengan linear diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol
196
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
60 y = -0,0378x + 78,653
R² = 0,9715
40
20
0
0 200 400 600
konsentrasi ekstrak uji
100
80 y = -0,522x + 63,944
R² = 0,359
60
40
20
0
0 50 100 150
197
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
198
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 3 AGUSTUS 2017 ISSN 2302 - 2493
199