Tugas Nutrisi Ternak
Tugas Nutrisi Ternak
Tugas Nutrisi Ternak
1, Januari 2015
ISSN 2303-2227 Hlm: 8-11
Performa Ayam Broiler dengan Pemberian Serbuk Pinang sebagai Feed Aditive
Departemen Ilmu Produksi dan Teknoloi Peternakan, Fakultas Peternakan,Institut Pertanian Bogor
1
2
Sarjana Peternakan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor Jln. Agatis Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Correspondence author : niken.ulupi@gmail.com
ABSTRACT
One of the weakness of broiler chicken is susceptible to disease infection. Therefore in its feed
is added by feed additive. The feed additive that is often used was antibiotics growth promoters. To
produce the healthy of chicken meat, using antibiotics in feed should be avoided. The powder of areca
nut contain of high flavonoid, so it can be given to broiler chicken, for replace the role of antibiotic in
feed.So the purpose of this study was to evaluate the powder of areca nut in broiler chicken feed toward
the production performance and its economic value. 96 day old chicks of broiler were used. They were
placed at 12 swath (sized 1x1 m2) in open house, then they were distributed into 4 treatments. Every
treatment consist of 3 repeted. The treatments were the level of powder of areca nut in feed, 0, 1, 2, and
3% (P0, P1, P2, and P3). Production performances were analyzed statistically, while the value of income
over feed and chick cost were analyzed descriptively.Production performances include the average of
feed consumption, body weight gain, final body weight, feed conversion ratio, and mortality of broiler
chickens were not significant. There were no death chicken at P1. The high value of income over feed
and chick cost wereachieved by P1, in the amount ofRp7080/chicken. It can be concluded that the level
of powder of areca nut in amount 1% in commercial broiler feed gave the best result.
Keywords : broiler chicken, powder of areca nut, production performance, income over feed and chick
cost
sehari strain Ross, berjumlah 96 ekor. Ayam tersebut secara P0 : Pakan komersial tanpa penambahan serbuk pinang
acak ditempatkan ke dalam 12 petak kandang (kandang
P1 : Pakan komersial + 1% serbuk pinang
terbuka), masing-masing berukuran 1x1 m2. Setiap petak
diisi 8 ekor ayam, dilengkapi dengan tempat pakan dan P2 : Pakan komersial + 2% serbuk pinang
air minum. Kandang juga dilengkapi dengan 2 bola lampu
(75 Watt). Pakan yang diberikan adalah pakan komersial, P3 : Pakan komersial + 3% serbuk pinang
dengan kandungan gizi seperti disajikan dalam tabel 1. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Setiap perlakuan,
setiap ulangan terdiri dari 8 ekor ayam. Peubah yang
Tabel 1. Feed additive yang digunakan dalam penelitian ini diamati adalah performa ayam broiler dan income over feed
adalah serbuk pinang. and chick cost. Performa produksi meliputi rataan konsumsi
pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, nilai
Kandungan gizi Jumlah konversi pakan, dan mortalitas ayam. Data performa ayam
Kadar air (%) 13 broiler dianalisis ragam (ANOVA), sedangkan income
Protein kasar (%) 21 over feed and chick cost dianalisis secara deskriptif.
Lemak kasar (%) 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Serat kasar (%) 5
Abu (%) 7 Nilai Gizi Pakan Perlakuan
Pinang segar yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
Kalsium (%) 0,9
dari perkebunan pinang di desa Bojong Waru, kecamatan
Phosphor (%) 0,6 Ciampea, kabupaten Bogor, dengan harga Rp 500/kg. Dari
Energi metabolis (kcal/kg) 2920 1 kg pinang segar menghasilkan 80 g serbuk pinang. Hasil
Sumber : Charoen Pokphand (2013) analisis proksimat serbuk pinang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan gizi serbuk pinang
Metode Penelitian Kandungan gizi Jumlah
Pembuatan Serbuk Pinang Bahan kering (%) 88.66
Protein kasar (%) 5.91
Pembuatan serbuk pinang dilakukan dengan mengupas Lemak kasar (%) 4.13
pinang segar, kemudian diambil bijinya. Biji pinang dioven
pada suhu 60oC (selama 24 jam). Pinang yang sudah Serat kasar (%) 10.53
kering digiling dengan mesin hummermill sampai halus Abu (%) 9.34
(Aulanni’am et al., 2007). Selanjutnya serbuk biji pinang Beta-N (%) 58.75
ini dianalisis proksimat. Serbuk pinang kemudian dicampur
dengan pakan komersial sesuai dengan taraf perlakuan Sumber : Hasil analisis proksimat di laboratorium Ilmu
dalam penelitian ini. dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB (2013)
Kandungan gizi pakan perlakuan
Pemeliharaan Ternak dalam penelitian ini dihitung berdasarkan hasil
analisis proksimat serbuk pinang dan nilai gizi
Pemeliharaan dilakukan selama 5 minggu. pakan komersial (Tabel 1), disajikan pada Tabel 3.
Pakan dan air minum tidak dibatasi (ad libitum). Pakan Berdasarkan perhitungan diatas, penambahan serbuk
perlakuan diberikan sejak ayam berumur 2 minggu pinang sebesar 1, 2, dan 3% ternyata menurunkan
sampai 5 minggu. Penimbangan bobot badan dilakukan kandungan protein kasar dan lemak kasar, meskipun
pada awal penelitian, setiap minggu berikutnya, dan pada penurunan tersebut tidak secara signifikan. Penambahan
akhir penelitian. Penimbangan sisa pakan dilakukan serbuk pinang ternyata meningkatkan kadar serat kasar
setiap akhir minggu. Dilakukan perhitungan pertambahan dan abu pakan. Peningkatan kadar serat kasar ini, sedikit
bobot badan dan nilai konversi pakan. Pada akhir melampaui batas yang dapat ditoleransi oleh ayam,
penelitian dihitung nilai income over feed and chick cost khususnya broiler (> 5%) (Lesson dan Summers, 2005).
sebagai gambaran nilai ekonomis pemanfaatan serbuk
pinang dalam pakan ayam broiler sebagai feed additive. Tabel 3. Hasil perhitungan kandungan protein kasar,
lemak kasar, serat kasar, dan abu dalam pakan perlakuan
Rancangan Percobaan dan Analisis Data Perlakuan taraf serbuk pinang
dalam pakan
Kandungan gizi
Penelitian ini menggunakan rancangan
acak lengkap (Mattjik dan Sumertajaya, P0 P1 P2 P3
2006). Sebagai perlakuan adalah taraf Protein kasar (%) 21 20,85 20,7 20,55
serbuk pinang dalam pakan komersial, yaitu : Lemak kasar (%) 5 4,99 4,98 4,97
Serat kasar (%) 5 5,06 5,11 5,17
Abu (%) 7 7,02 7,05 7,07
Tabel 4. Rataan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, konversi pakan, mortalitas, dan nilai
income over feed and chick costayam broiler selama penelitian
Perlakuan taraf serbuk pinang dalam pakan
Performa produksi
P0 P1 P2 P3
Konsumsi pakan kumulatif (g/ekor) 2,30 ± 0,10 2,37 ± 0,02 2,23 ± 0,03 2,32 ± 0,08
Pertambahan bobot badan (g/ekor) 1,32 ± 0,03 1,37 ± 0,03 1,29 ± 0,09 1,34 ± 0,03
Bobot akhir (g/ekor) 1,36 ± 0,03 1,41 ± 0,03 1,33 ± 0,09 1,38 ± 0,03
Konversi pakan 1,74 ± 0,11 1,73 ± 0,02 1,72 ± 0,13 1,73 ± 0,07
Mortalitas (%) 8,33 ± 0,58 0,00 ± 0,00 8,33 ± 0,58 4,17 ± 0.58
Income over feed and chick cost
7000 7080 5830 5685
(Rp/ekor)*)
Keterangan : *) tidak dianalisis secara statistik
Meskipun secara statistik seluruh parameter
Performa Ayam Broiler performa produksi ayam broiler tidak berbeda nyata, tetapi
secara ekonomis, berdasarkan perhitungan nilai income over
Pemeliharaan ayam broiler dilakukan selama 5 feed and chick cost, ternyata P1 (taraf 1% serbuk pinang
minggu. Hasil pengamatan terhadap performa produksi dalam pakan), menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar
ayam broiler dan perhitungan nilai income over feed and Rp 7080/ekor. Nilai income over feed and chick cost adalah
chick cost disajikan pada Tabel 4. gambaran keuntungan, yang merupakan selisih antara nilai
Hasil analisis statistik mengenai taraf pemberian penjualan ayam broiler saat panen dengan biaya pakan dan
serbuk pinang dalam pakan terhadap rataan konsumsi pakan, anak ayam.
pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, nilai konversi
pakan, dan mortalitas ayam broiler selama 5 minggu SIMPULAN
pemeliharaan tidak menghasilkan perbedaan yang nyata.
Penambahan serbuk pinang dalam pakan komersial
Hal ini disebabkan karena kandungan gizi (terutama protein
sampai 3%, tidak menurunkan nilai gizi pakan secara
kasar) pada pakan perlakuan P0, maupun yang ditambahkan signifikan. Performa ayam broiler dengan penambahan
dengan serbuk pinang (P2, P3, dan P4) sesuai dengan serbuk pinang sampai 3% tidak nyata berbeda. Berdasarkan
kebutuhan pertumbuhan ayam broiler (NRC, 1994). capaian tingkat mortalitas dan nilai income over feed and
Peningkatan taraf serbuk pinang dalam pakan chick cost, perlakuan penambahan serbuk pinang 1% dalam
perlakuan berdampak pada peningkatan kandungan serat pakan ayam broiler memberikan hasil yang terbaik.
kasarnya. Meskipun demikian kandungan serat kasar 5.17%
dalam pakan yang dicampur dengan serbuk pinang 3% masih DAFTAR PUSTAKA
bisa ditoleransi oleh ayam broiler, sehingga pertumbuhan
bobot badan dan tingkat keefisienan penggunaan pakan [NRC] National Research Council, 1994. Nutrient\
dalam penelitian ini tidak terpengaruh. Requirements of Poultry. 9th Revised Edition. National
Miettinen (1987), menyatakan bahwa kelebihan Academy Press, Washington, D.C.
sedikit serat kasar dapat memicu terbentuknya respon Aulanni’am, M. Akmal, Rosmaidar. 2007. Efek anfertilitas
imunitas tubuh. Hal ini dibuktikan pada perlakuan fraksi air pinang (Areca catechu L) sebagai agen
P1. Tidak ditemukan ayam yang mati pada perlakuan apoptosis pada sel- sel jaringan testis rattus norvegicus.
penambahan serbuk pinang sebesar 1% (P1). Pada ayam J Med Kedokteran Hewan 23(3):179-183.
yang pakannya tidak ditambah dengan serbuk pinang (P0), Castanon, J.I.R. 2007. History of the use of antibiotic as
menghasilkan tingkat mortalitas tinggi, yaitu 8,33%. Hal ini growth promotors in european poultry feeds feed. J
memperlihatkan bahwa penambahan serbuk pinang dalam Poult Sci. 86: 2466-2471
konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan daya tahan Cook, M.E. 2000. The interplay between modern
ayam broiler. Hal ini disebabkan karena serbuk pinang management practices and the chicken: how immune
mengandung flavoniod yang merupakan antioksidan. esponse and the physiological mechanism for growth
Flavonoid juga dapat mengaktifkan kinerja vitamin C and efficeincy have adapted over time. Where do we
sebagai antioksidan utama (Telci, et al., 2006). go from here? In: Biotechnology in the Feed Industry.
Ayam yang diberi pakan dengan taraf 2 dan Proceedings of Altech’s 16th. Annual Symposium pp.
3% serbuk pinang, menghasilkan tingkat mortalitas 97-109.
yang sama dengan P0. Tingginya serbuk pinang selain Ensminger, M.E., C.G. Scanes, G. Brant. 2004. Poultry
meningkatkan flavonoid juga meningkatkan kadar tanin. Scince. 4th Edition. Pearson Prentice Hall, New
Tanin dalam konsentrasi tinggi dapat mengikat protein. Hal Jersey.
ini menyebabkan penurunan hasil metabolisme protein. Javanmardi, J., C. Stushnoff, E. Locke, and J.M.
Karena sebagian besar penggunaan protein adalah untuk Vivanco. 2003. Antioxidant activity and total phenolic
pertumbuhan, maka penggunaan protein untuk fungsi content of Iranian Ocimum accessions. FoodChemistry
imunitas menjadi berkurang (Cook, 2000). 83:547-550.
Lesson, S., J.D. Summers. 2005. Commercial Poultry Simbala, H.E.I. 2007. Keanekaragaman floristik dan
Nutrition. 3rd Edition. Publ. Nottingham University pemanfaatan sebagai tumbuhan obat di kawasan
konservasi II Taman Nasional Bogani Nani
Press, England.
Wartabone (Kabupaten Bolaang Mongondow,
Mattjik, A.A., M. Sumertajaya. 2006. Rancangan
Sulawesi Utara) [disertasi]. Bogor (ID): Institut
Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Jilid
Pertanian Bogor.
1. IPB Press. Bogor. Telci, I., E. Bayram, G. Yilmas, and B. Avci, 2006.
Miettinen, T.A. 1987. Dietay Fiber and Lipids. J.Ani.Sci. Variability in essential oil composition of Turkish
45:1237-1242. basils. Biochemical Systematics and Ecology
Journal. 34:489-497.