1 SM
1 SM
1 SM
Email: ramadhanimfaisal@gmail.com
Abstract
54
EnviroScienteae Vol. 18 No. 2, Agustus 2022
permukaan dan fluktuasi debit air sehingga keberadaan tambang intan di Kampung
memicu kerawanan banjir (Kadir dan Pumpung, Kecamatan Cempaka.
Badaruddin, 2015). Perubahan tutupan
lahan signifikan di DAS Garang memicu METODE PENELITIAN
kerawanan banjir (Cahyadi, dkk., 2012).
Salah satu penyulut peristiwa banjir di Kota Penelitian menggunakan pendekatan
Bekasi ialah bertambahnya debit sungai yang deskriptif, dijabarkan sebagai berikut :
karena maraknya perubahan lahan (Marko 1. Air limpasan permukaan, perhitungan
dan Zulkarnain, 2018). Pemakaian suatu debit air limpasan permukaan (m3s-1)
lahan yang tidak cocok dengan kemampuan dengan Metode Rasional.
serta peruntukannya bisa menambah resiko 2. Water flow kontur, digunakan metode
banjir (Kadir, dkk., 2016). pemetaan water flow kontur.
Kejadian banjir di Kecamatan 3. Pendangkalan aliran sungai, debit
Cempaka, Bapak Riyoto selaku Ketua RT aliran sungai dihitung dengan metode
31/X Kampung Pumpung menuturkan dimensi dan kecepatan aliran sungai,
banjir di daerah Basung dimulai sekitaran sampling Total Suspended Solid (TSS)
tahun 2017, Pumpung mulai sekitaran tahun metode SNI 6989.57:2008 dan metode
2009 dan daerah Bangkal, baru terjadi penetapan kualifikasi pemulihan
diawal tahun 2021. Mayoritas warga berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan
Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru Republik Indonesia Tahun 2014 tentang
beranggapan banjir dibeberapa tempat tadi Penetapan Klasifikasi DAS.
karena tambang intan di Kampung 4. Tutupan Lahan, digunakan metode
Pumpung, dikarenakan tambang tersebut overlay tiap tutupan lahan.
sudah sejak lama beroperasi.
Karakteristik hidrologi yang HASIL DAN PEMBAHASAN
terganggu dapat memicu kerawanan Analisis Pengaruh Karakteristik
bencana alam yang berdampak pada Hidrologi Terhadap Potensi Banjir
lingkungan sekitarnya. Tutupan lahan 1. Air Limpasan Permukaan
bervegetasi hutan, dapat melindungi Perhitungan debit air limpasan
permukaan tanah dari air hujan dan dengan curah hujan rencana perulangan 5
mempengaruhi karakterisitk hidrologi yaitu tahun sebesar 223,269 m3s-1 dengan
sedimentasi sungai, erosi dan mengurangi intensitas hujan 10,417 mm jam-1 jika
potensi banjir (Badaruddin, dkk., 2021). dibandingkan dengan indeks cuaca ekstrim
Hubungan perubahan tata guna lahan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan
dengan karakteristik hidrologi pada DAS Geofisika (BMKG) (2008), intensitas hujan
Lesti dan DAS Gadang berefek debit air pada penelitian berpotensi banjir (10-20
limpasan permukaan melonjak (Fathia, mm jam-1). Tinggi kenaikan air 10,795 cm
dkk., 2021). Karakteristik hidrologi yang berkategori “genangan”.
diteliti, potensi banjir karena pergerakan Cuaca ekstrim pada 14 Januari 2021
tanah medium dan curah hujan tinggi didapat perhitungan debit air limpasan
(Azizah, dkk., 2021). Peningkatan tebal sebesar 327,519 m3s-1 dengan intensitas
aliran sungai dan penurunan resapan karena hujan 15,281 mm jam-1, dibanding dengan
perubahan tutupan lahan dipengaruhi indeks cuaca ekstrim dari BMKG, maka
karakteristik hidrologi (Fadhil, dkk., 2021). berpotensi banjir (10-20 mm jam-1), cuaca
Banjir di Kota Makassar akibat gangguan ekstrim curah hujan rencana sebesar 256
pada karakteristik hidrologi, memicu mm/24 jam mempunyai potensi banjir atau
pendangkalan serta penyempitan di sungai tanah longsor (> 100 mm/24 jam) dibanding
Tallo (Syahruddin, 2012). Tujuan penelitian indeks cuaca ekstrim BMKG. Hubungan
adalah analisis pengaruh karakteristik curah hujan dengan potensi bencana pada
hidrologi terhadap potensi banjir akibat Gambar 1 dan perbandingan perhitungan
55
Karakteristik Hidrologi Tambang Intan Tradisonal Di Kampung Pumpung, Kecamatan
Cempaka, Kota Banjarbaru (Ramadhani .M.F, Badaruddin, Saidy .A.R dan Yudi .F.A)
56
EnviroScienteae Vol. 18 No. 2, Agustus 2022
57
Karakteristik Hidrologi Tambang Intan Tradisonal Di Kampung Pumpung, Kecamatan
Cempaka, Kota Banjarbaru (Ramadhani .M.F, Badaruddin, Saidy .A.R dan Yudi .F.A)
intan, bisa disebut tanpa adanya tambang Gambar 4. Putusnya Jembatan Kerasik-
intan, arah aliran yang berasal dari timur Bentok
pada kondisi hujan dominan menuju TB 2. Sumber : Dokumentasi Pribadi tahun 2021
TB 3, arah aliran air dominan berasal Pa Fiddin warga Kampung Pumpung
dari arah tenggara, lalu dari arah timur laut yang bekerja di daerah Kiram menyebut
dan arah lainnya dalam jumlah sedikit. banyaknya air limpasan dari daerah Kiram
Banyaknya arah aliran air yang masuk kemungkinan dipengaruhi oleh banyaknya
menyebabkan potensi banjir. Cuaca ekstrim pembangunan fisik dan diperparah
pada 14 Januari 2021 menyebabkan banjir beroperasinya tambang ilegal. Daerah
di TB 3, tidak hanya disebabkan oleh air Kiram yang didominasi perbukitan yang
limpasan luapan dari sungai yang bila hutan atau vegetasi lainnya berkurang
menerjang di hilir sungai, tetapi dominan dan terjadi hujan lebat, maka akan
disebabkan oleh terjangan air limpasan memperbanyak air limpasan yang menuju
dalam jumlah besar dari Sungai Banyu daerah bawahnya yakni Kecamatan Bati-
Irang diperbatasan, simulasi pergerakan Bati dan Kelurahan Bangkal. Menurut Pa
arah aliran air bisa dilihat pada Gambar 3, Johan warga Kerasik, RT 34/RW XI, pada
dokumentasi dampaknya bisa dilihat 14 Januari air dari seberang rumah beliau
Gambar 4. (arah Kiram) mulai datang dan air limpasan
tadi menerjang sebagian rumah di Kerasik
dan memutus jembatan, beliau menuturkan
air menggenangi sebagian rumah di RT
34/RW XI hingga tengah malam.
58
EnviroScienteae Vol. 18 No. 2, Agustus 2022
Tengah
Satuan
Hulu
Hilir
Kondisi
61
Karakteristik Hidrologi Tambang Intan Tradisonal Di Kampung Pumpung, Kecamatan
Cempaka, Kota Banjarbaru (Ramadhani .M.F, Badaruddin, Saidy .A.R dan Yudi .F.A)
sebesar 0,95 serta perkebunan yang (2018) dengan perubahan harga C sebesar
luasannya melonjak dalam rentang waktu 8 0,08 dalam rentang 10 tahun menimbulkan
tahun dengan harga koefisien C 0,8. potensi banjir tiap tahunnya. Pada
Terkait perubahan tutupan lahan di penelitian Putri (2011) perubahan harga C
DAS Batang Arau Hulu, Putri (2011) sebesar 0,4 dalam rentang 4 tahun
menyebutkan luas hutan berkurang dari menimbulkan banjir.
sebesar 5.161,9 ha menjadi 4.698,5 ha Data tutupan lahan penilitian dari
menjadikan kenaikan harga C yang tahun 2013 sampai tahun 2021 atau dengan
menyebabkan banjir, perubahan nilai rentang 8 tahun, terjadi perubahan harga
koefisien yakni sebesar 0,4 dari 0,3 ditahun koefisien C sebesar 0,127, dengan harga
2000 menjadi 0,7 ditahun 2004. Menurut koefisien C sudah diangka 0,740 bisa
Untari (2012) salah satu penyebab banjir disebut berpotensi menyebabkan banjir di
disekitar Sungai Citepus karena perubahan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
penggunaan lahan pada 1986 sampai 2009 Harga koefisien C berpotensi bertambah
terjadi transformasi besar pada hutan kota, jika tambang intan dan tambang pasir ilegal
kebun campur, sawah, semak belukar, tanah di Kecamatan Cempaka masih beroperasi
kosong dan taman, kenaikan koefisien C dimana harga koefisien C besar yakni 0,95,
dari 0,48 tahun 1986 menjadi 0,53 ditahun potensi banjir juga bertambah seiring belum
2009 dengan frekuensi banjir sekali dalam terbangunnya sebagian gedung di kawasan
setahun. Pigawati, dkk. (2018) menuturkan perkantoran gubernur Kalimantan Selatan
terjadi perubahan tutupan lahan di Sub DAS yang termasuk jenis
Garang dimana tahun 2005 harga C sebesar pemukiman/perkantoran dengan harga
0,48 menjadi 0,56 ditahun 2015 yang koefisien C sebesar 0,95.
membuat Kota Semarang rawan banjir tiap
tahun. Perbandingan penelitian terkait KESIMPULAN
dampak dari perubahan tutupan lahan pada
beberapa penelitian dirangkum dalam Tabel Berdasarkan penelitian bisa ditarik
6. kesimpulan sebagai berikut :
1. Intensitas hujan dengan curah hujan
Tabel 6. Perbandingan Penelitian Terkait rencana perulangan 5 tahun
Perubahan Tutupan Lahan berpotensi banjir dan intensitas saat
Perubahan Tutupan Lahan cuaca ekstrim berpotensi banjir dan
Keterangan
Penelitian
Harga C
Tahun
Tahun
Harga
Harga
62
EnviroScienteae Vol. 18 No. 2, Agustus 2022
63
Karakteristik Hidrologi Tambang Intan Tradisonal Di Kampung Pumpung, Kecamatan
Cempaka, Kota Banjarbaru (Ramadhani .M.F, Badaruddin, Saidy .A.R dan Yudi .F.A)
64
EnviroScienteae Vol. 18 No. 2, Agustus 2022
65