Zesfika Yuza PDF
Zesfika Yuza PDF
Zesfika Yuza PDF
Diajukan Sebagai
Salah Satu syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Kebidanan
OLEH :
Zesfika Yuza
NIM : 1615301194
Zesfika Yuza
ABSTRACT
Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2017
vii + VII + 59 halaman, 8 tabel, 2 bagan, 11 lampiran
ABSTRAK
Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa
karena atas kasih sayang dan Kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam
Bukittinggi. Selama proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dari awal sampai
akhir tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
Bukitinggi
2. Ibu Zuraida, S.ST, M.Biomed selaku Ketua Prodi DIV Kebidanan STIKes
4. Ibu Ns. Del Fatma Wati, S.Kep, M.Kep Selaku pembimbing II yang telah
6. Orang tua dan Suami tercinta yang telah memberikan dorongan dan
Tugas Akhir ini, serta sema pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu.
Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu penulis sangat berharap menerima
kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN
ABSTRACT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR BAGAN................................................................................... .. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi
DAFTAR
LAMPIRAN .................................................................................................... vi
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... . 7
C. Tujuan Penelitian........................................................................... . 7
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 8
E. Ruang Lingkup .............................................................................. 9
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat........................................................................... 45
B. Analisa Bivariat ............................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Jadwal Kegiatan Proposal
2. Persetujuan Menjadi Responden
3. Format Persetujuan Responden
4. Kisi-kisi Kuesioner
5. Kuesioner
6. Surat izin pengambilan Data Awal
7. Surat Izin Penelitian
8. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
9. Master Tabel
10. Hasil Pengolahan dan Analisa Data
11. Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil
atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
persalinan mengalami penurunan sebesar 45% dari perkiraan 523.000 pada tahun
1990 dan 289.000 pada tahun 2013. Kemajuan sangatlah penting, tetapi setiap tahun
tingkat penurunannya masih kurang dari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
kematian ibu sebesar 75 % antara Tahun 1990 dan 2015 (WHO, 2015).
ibu secara nasional adalah 248 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun
Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2014 jumlah kematian ibu sebanyak 3
(tiga) orang atau 59,2 dengan realisasi 56,4 %. Penyebab kematian ibu melahirkan
tahun 2015 terjadi peningkatan kasus dimana terdapat 7 (tujuh) kasus kematian ibu
atau 37 % yang menjadi penyebab kematian ibu tersebut antara lain karena
TB, sepsis dan gagal ginjal akut, hipertensi, serosis hepatis,Asma Attack dan pre
angka kematian ibu melahirkan bagi masyarakat adalah dapat dijadikan kontrol
sejauh mana peran petugas kesehatan terutama tenaga penyuluh dalam memberikan
penyuluhan terhadap ibu hamil terhadap resiko yang dapat menimbulkan kematian
selama proses kehamilan dan persalinan (Dinkes Kab Tanah datar, 2015).
cairan mani dengan sel telur. Setelah pembuahan, maka terbentuk kehidupan baru
berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena
kehamilan dimulai dari perencanaan menu yang benar. Ibu hamil sebaiknya
menerapkan menu gizi yang seimbang, agar dapat mencukupi kebutuhan ibu dan
janin yang dikandung. Kondisi gizi dan konsumsi ibu hamil mempunyai efek yang
signifikan terhadap kondisi kesehatan fetus, neonatus setelah lahir dan ibu hamil
dimaksudkan untuk memasok kebutuhan janin dan kebutuhan ibu hamil itu sendiri.
Sebagian besar anemia adalah anemia defisiensi Fe yang dapat disebabkan oleh
konsumsi Fe yang kurang dari makanan atau terjadi perdarahan menahun akibat
perdarahan ibu hamil dan infeksi oleh cacing atau malaria. Gejala klinis anemia
berupa cepat lelah, nafsu makan kurang, berdebar-debar, takikardi, kegagalan pada
anemia berat dan gangguan nutrisi janin. Terapi utama yang dapat dilakukan pada
ibu hamil dengan anemia adalah dengan pemberian suplemen Fe setiap hari sekitar
Jumlah suplemen zat besi yang diberikan selama kehamilan ialah sebanyak
90 tablet (Fe3). Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk
membentuk sel darah merah (hemoglobin), berperan sebagai salah satu komponen
(protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan dan jaringan penyambung serta
enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh (Kemenkes RI,
2015).
Pada kelompok dewasa, anemia terjadi pada usia reproduksi, terutama wanita hamil
dan wanita menyusui karena mereka banyak yang mengalami defisiensi Fe. Secara
usia subur (WUS) 15-49 tahun, 11 persen wanita hamil usia subur mengalami
anemia. Sementara persentase wanita hamil dari keluarga miskin terus meningkat
seiring bertambahnya usia kehamilan (8 persen anemia di trimester I, 12 persen
anemia di trimester II, sekitar 10 persen dan 22 persen terjadi pada wanita post
kehamilan adalah kekurangan zat besi. Menurut WHO, kejadian anemia berkisar
kehamilan terjadi 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada
mengakibatkan banyak dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia
Cakupan pemberian 90 tablet tambah darah (zat besi) pada ibu hamil di
Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebanyak 85,17% sedangkan cakupan pemberian
90 tablet tambah darah (zat besi) pada ibu hamil di Sumatera Barat pada tahun 2015
79,16% ini berarti bahwa pemberian tablet tambah darah (zat besi) di Sumatera
Barat masih belum mencapai rata-rata pencapaian Indonesia (Kemenkes RI, 2015).
Pemberian Tablet Fe atau tablet tambah darah pada ibu hamil ada dua yaitu
Fe1 dan Fe3, Tablet Fe1 diberikan kepada ibu hamil minimal 30 tablet selama
periode kehamilan trimester I dan Tablet Fe3 diberikan kepada ibu hamil minimal
90 tablet selama periode kehamilannya. Pada tahun 2013 dari jumlah ibu
hamilsebanyak 6.731 terdapat 6.080 (90,33%) ibu hamil yang mendapatkan tablet
Fe1, dan Tablet Fe3 sebanyak 5.153 ibu hamil atau 76,56%. Di tahun 2014 terdapat
peningkatan Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe, dimana dari jumlah ibu hamil
yang ada sebanyak 6.572, yang mendapatkan tablet Fe1 sebanyak 6.200 atau
94,34% dan untuk tablet Fe3 sebanyak 5.437 atau 82,73%. Pada tahun 2015 ibu
hamil yang mendapatkan tablet Fe1 sebanyak 6.081 atau 83.09% dari 7.319 ibu
hamil dan yang mendapatkan tablet Fe3 sebanyak 5.021 atau 68.60% dari ibu hamil
Tanjung Emas pada tahun 2014 cakupan K1 256 (88,6%) ibu hami, K4 218 (75,4%)
sedangkan Fe1 88,6% dan Fe3 72% dan angka anemia 26%. Pada tahun 2015
cakupan K1 254 (78,2%) ibu hamil, K4 189 (58%) sedangkan Fe1 78,15% dan Fe3
(55%) dan angka anemia 44%. Tahun 2015 usia ibu hamil resti berjumlah 62%,
meminumnya secara rutin, Hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidak tahuan
pengetahuan yang kurang terhadap tablet Fe atau tablet tambah darah dalam
kehamilan mengakibatkan mereka tidak mau mengkonsumsi tablet zat besi. Wanita
menimbulkan efek samping yang menggaggu. Agar mengerti wanita hamil harus
pernyataan mengenai tablet Fe. Sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain faktor eksternal dan internal. Faktor internal dapat dari orang itu sendiri untuk
Survey awal yang dilakukan terhadap 16 orang ibu hamil yang datang ke
memiliki Hb < 11 g/dl. Diantara 16 orang ibu hamil tersebut, 10 orang tidak
mengetahui manfaat konsumsi tablet Fe untuk mencegah anemia pada ibu hamil. 9
orang diantara ibu hamil tersebut berpendapat bahwa anemia pada ibu hamil tidak
akan berdampak pada proses persalinan, terutama jika anemianya tidak parah atau
kadar Hb tidak terlalu rendah. Sehubungan dengan pengetahuan dan sikap yang
alasan merasa pusing setelah minum tablet Fe dan BAB nya terasa keras sehingga
dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas
B. Rumusan Masalah
penelitian yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan Khusus
tahun 2017
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III, terdiri dari variabel
independen pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi tablet Fe, serta variabel
dependen kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian direncanakan pada bulan
Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dilakukan karena banyaknya ibu hamil
anemia. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang ada
di wilayah kerja Tanjung Emas kabupaten Tanah Datar yang berjumlah 48 orang
dengan jumlah sampel 48 orang, yang diambil secara sistematic total sampling.
digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat, data diolah dengan tekhnik
komputerisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anemia
terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada WUS
kemampuan atau produktivitas kerja. Bagi ibu hamil, anemia berperan pada
peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu, dan bagi bayi dapat
2011).
merah, kualitas hemoglobin, dan volume hematokrit dibawah nilai normal per
g/dl dalam darahnya, maka dia dikatakan anemia. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi dimana kadar hemoglobin pada ibu hamil kurang dari 11 g/dl
pada trimester I dan III, atau pada trimester II kadar hemoglobinnya kurang
darah dan sum-sum tulang serta kebutuhan akan zat-zat makanan pun
bertambah, oleh karena itu anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan.
anemia di trimester II, sekitar 10 persen dan 22 persen terjadi pada wanita
fitrat dari tumbuh-tumbuhan serta protein nabati merupakan salah satu faktor
Saat hamil, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%, karena
jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah.
Selama hamil, dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg, dimana 500 mg
digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu sedang 300 mg untuk janin
komponen darah yaitu plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%.
ketika dalam masa kehamilan jantung harus bekerja lebih berat. Akibat
hidremia (bertambahnya darah dalam kehamilan) ini cardiac out put akan
meningkat. Kerja jantung yang lebih ringan karena viskositas darah yang
darah tidak meningkat. Selain itu, pengenceran darah ini akan meminimalisir
keluar.
b. Anemia megaloblastik
asam folik. Frekwensi anemia jenis ini terbilang cukup tinggi karena
c. Anemia hipoplastik
d. Anemia hemolitik
2010).
hidremia atau hipervolemia, akan tetapi bertambahnya sel – sel darah kurang
darah 18% dan haemoglobin 19%. Tetapi pembentukan sel darah merah
itu meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa
berkurang pula sehingga tekanan darah tidak naik, kedua pada perdarahan
darah yang tidak diikuti dengan pembentukan sel darah merah yang
yang disebabkan oleh ketiga faktor itu terjadi secara cepat saat cadangan Fe
dari konsumsi melalui sumber Fe (daging sapi, ayam, ikan, telur, dan
2011).
bagi janin dan plasenta, dan untuk menggantikan kehilangan darah saat
samping atau akibat kehilangan darah ini tergantung pada jumlah darah
5. Gejala Anemia
indikator yang lebih baik untuk menilai pucat jika dibandingkan dengan
warna kulit. Jika lipatan tidak lagi tampak berwarna merah muda, kadar
Tetapi bila kekurangan Hbnya cukup banyak, secara fisik penderita akan
terlihat pucat, licin, dan mengkilap terutama pada selaput lendir kelopak
dan nyeri sudut mulut, rambut rapuh dan halus serta kuku tipis, rata dan
mudah patah. Selain itu tubuh terasa lesu, lemah, letih, lalai karena
akibat kurangnya kandungan zat besi dalam darah. Anemia defisiensi besi
Kepeluan zat besi pada wanita tidak hamil 12 mg/hari, wanita hamil dan
pembuatannya.
3) Menjalankan diet miskin zat besi atau pola makan yang kurang baik
sel tubuh tidak cukup mendapatkan pasokan oksigen. Disamping itu ibu
menerus. Syok serta infeksi pada saat persalinan atau setelahnya (Kemenkes
RI, 2012).
jantung yang akan terjadi pada wanita jika Hbnya berada pada ukuran
kurang dari 4 g/dl. Hal ini menyebabkan angka kematian ibu masih tinggi.
itu hanya sekedar lemah, letih, lesu dan lelah saja (Kemenkes RI, 2012).
2) Lahir prematur
3) BBLR
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
dengan lancar baik lisan maupun tulisan maka dapat dikatakan orang
tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension )
c. Aplikasi (aplication)
situasi lain.
d. Analisis (analysis)
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti
e. Sintesis (syntesis)
yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
2) Sosial Budaya
2010).
C. Sikap
1. Pengertian
Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi
sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok.
utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
2007).
3. Tingkatan sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
pemberian tablet tambah darah atau tablet besi (Kemenkes RI, 2011). Pemberian
tablet besi merupakan salah satu pelayanan/asuhan standar minimal yang diberikan
pada kunjungan antenatal. Tablet besi biasanya diberikan minimal 90 tablet selama
kehamilan, yang diberikan pada trimester III. Tiap tablet mengandung ferosulfat
Tablet Fe (Zat besi) adalah sebuah nutrien esensial yang diperlukan oleh
setiap sel manusia. Zat besi dibutuhkan selama kehamilan untuk bayi, plasenta dan
peningkatan jumlah sel darah merah pada wanita hamil untuk menutupi kebutuhan
zat besi. Salah satu masalah kebutuhan zat besi pada kehamilan adalah
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi
selama hamil adalah dengan konsumti tablet Fe (zat besi). Jumlah suplemen zat besi
yang diberikan selama kehamilan ialah sebanyak 90 tablet (Fe3). Zat besi
merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah
(protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada
tulang, tulang rawan dan jaringan penyambung serta enzim. Zat besi juga berfungsi
Tujuan pemberian tablet besi pada anemia defisiensi besi adalah untuk mengoreksi
pengobatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk beratnya aemia yang
terjadi dan kemampuan untuk menyerap preparat besi (Ani 2015, p.131).
1. Pengertian
hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung
maupun emosional ibu serta perubahan sosial dalam keluarga. Ibu hamil
a. Status kesehatan
b. Status gizi
c. Gaya hidup
e. Dukungan keluarga
g. Partner abuse
i. Fasilitas kesehatan
j. Sosial ekonomi
3. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan pertama kali yang ideal adalah sedini
mungkin ketika haid terlambat satu bulan. Periksa ulang 1 x sebulan sampai
mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan
sedini mungkin
suami atau anggota keluarga. Ibu juga dianjurkan untuk memeirksakan diri
Untuk memantau kehamilan ibu, digunakan buku KIA yang selalu diisi
F. Kerangka Teoritis
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Faktor Internal
1. Umur ibu
2. Paritas
3. Usia kehamilan
4. Riwayat penyakit
5. Perdarahan
6. Pendidikan
7. Pengetahuan
8. Sikap
9. Motivasi
Faktor eksternal :
1. Kunjungan ANC Kejadian Anemia Pada
2. Sosial ekonomi IbuHamil
3. Pekerjaan
4. Status gizi
5. Faktor nutrisi
6. Kepatuhan konsumsi
tablet Fe
7. Pola makan
8. Sosial budaya
9. Dukungan suami
10. Peran kader posyandu
11. Peran petugas
12. Akses pelayanan
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2011). Pada
penelitian ini yang menjadi variabel independent yaitu pengetahuan, sikap dan
kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet Fe, sedangkan yang menjadi variabel
dependen adalah kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Kerangka konsep
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Kejadian anemia
Sikap ibu hamil tentang pada ibu hamil
anemia
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Ha :
1. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester
III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Tahun
2017
2. Ada hubungan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017
ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten
Ho :
1. Tidak ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
2. Tidak ada hubungan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester
III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Tahun
2017
pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas
METODE PENELITIAN
ibu hamil tentang anemia dan kepatuhan konsumsi tablet Fe) dan variabel
dependennya kejadian anemia pada ibu hamil diambil dalam waktu yang
bersamaan.
B. Tempat Penelitian
1. Tempat
2. Waktu
September 2017.
1. Populasi
hamil trimester III yang ada di wilayah kerja puskesmas Tanjung Emas yaitu
trimester III.
sampling, yaitu seluruh ibu hamil trimester III. Adapun kriteria sampel
adalah :
a. Kriteria inklusi
Tanjung Emas
buku KIA
b. Kriteria ekslusi
1. Data Primer
Hb di buku KIA.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dinas Kesehatan Kab. Tanah Datar yaitu
ini meliputi tentang ibu hamil, data tentang kejadian anemia, paritas dan usia
ibu hamil.
E. Instrumen Penelitian
menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden tentang variabel penelitian yaitu
pengetahuan, sikap ibu hamil tentang anemia terhadap konsumsi tablet tambah
darah.
a. Editing
b. Coding
2) Sikap
c. Entry
d. Tabulating
telah disediakan.
e. Cleaning
bivariat.
a. Analisa univariat
b. Analisa Bivariat
dengan derajat kemaknaan 95% ((𝛼 = 0,05). Jika pvalue ≤ 0,05 maka
p value > 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan yang
HASIL PENELITIAN
wilayah 104 km2. Wilayah kerja puskesmas Tanjung Emas terletak di sebelah Timur
Batusangkar (ibukota Kab tanah Datar) dengan jarak + 8 km. Adapun batas-batas wilayah
posyandu, dengan jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas 17.432
jiwa.
Hasil penelitian terhadap 48 orang Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
No Karakteristik f %
1. Umur
2. Pendidikan
a. SD 5 10,4
b. SMP
c. SMA 13 27,1
d. Perguruan Tinggi
23 47,9
7 14,6
3 Pekerjaan
5 10,4
1 2,1
Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh informasi bahwa mayoritas responden berusia <
dari 30 tahun (70,8 %) , berpendidikan SMA 23 (47,9 %) dan pekerjaan berdagang 19 (39,6
%).
C. Analisa Univariat
karakteristik setiap variabel penelitian, yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan persentase. Analisa ini terdiri dari variabel independen pengetahuan,
sikap, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe, serta variabel dependen kejadian anemia
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar
1. Pengetahuan
Tabel 5.2
No Pengetahuan f %
1. Rendah 26 54,2
2. Tinggi 22 45,8
Jumlah 48 100
2. Sikap
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Emas
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017
No Sikap f %
1. Negatif 29 60,4
2. Positif 19 39,6
Jumlah 48 100
responden yaitu 29 orang (60,4 %) memiliki sikap negatif tentang anemia pada
ibu hamil.
Tabel 5.4
Tahun 2017
2. Patuh 13 27,1
Jumlah 48 100
responden yaitu 35 orang (72,9 %) yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe.
4. Kejadian Anemia
Tabel 5.5
Tahun 2017
No Kejadian Anemia f %
1. Anemia 33 68,8
Jumlah 48 100
D. Analisa Bivariat
Analisis hasil uji statistic dengan menggunakan Chi-Square test, untuk menyimpulkan
0,05. Hasil analisa chi-square dibandingkan dengan nilai p, dimana bila p < 0,05 artinya
secara statistik bermakna dan apabila nilai p > 0,05 artinya secara statistik tidak
Tabel 5.6
Tahun 2017
Kejadian Anemia
Jumlah OR
Pengetahuan Anemia Tidak Anemia pvalue
(CI 95 %)
n % n % n %
terjadi anemia ibu hamil. Berdasarkan uji statistik chi-square diketahui bahwa p =
0,023 artinya ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun
2017 karena bila p < 0,05 artinya secara statistik bermakna. Nilai Odds Ratio
diperoleh 5,500 artinya ibu yang berpengetahuan rendah berpeluang 6 kali terjadi
Tabel 5.7
Hubungan Sikap dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Emas
Tahun 2017
n % n % n %
responden dengan sikap positif, hanya terdapat 8 orang (42,1 %) terjadi anemia
ibu hamil. Berdasarkan uji statistik chi-square diketahui bahwa p = 0,004 artinya
ada hubungan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 karena bila p < 0,05
artinya secara statistik bermakna. Nilai Odds Ratio diperoleh 8,594 artinya ibu
yang memiliki sikap negatif berpeluang 9 kali terjadi anemia dalam kehamilan,
Tabel 5.8
Kejadian Anemia
Jumlah OR
Kepatuhan Anemia Tidak Anemia pvalue
(CI 95 %)
n % n % n %
tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe, terdapat 28 (80,0 %) terjadi anemia. Dan
diantara 13 responden yang patuh dalam konsumsi tablet Fe, hanya terdapat 5
orang (38,5 %) terjadi anemia ibu hamil. Berdasarkan uji statistik chi-square
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas
Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 karena bila p < 0,05 artinya secara statistik
bermakna. Nilai Odds Ratio diperoleh 6,400 artinya ibu yang tidak patuh dalam
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Pengetahuan
pengetahuan seseorang bila ekonomi baik, tingkat pendidikan tinggi maka tingkat
pengetahuan seseorang karena informasi yang baru akan disaring sesuai atau
tidaknya dengan budaya yang ada apapun agama yang dianut. Semakin tinggi
pendidikan maka akan mudah menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan
dengan hal yang baru tersebut. Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan
pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi, maka pengalaman akan lebih luas,
45
sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin
bahwa yang beresiko mengalami anemia adalah ibu menyusui, karena ibu
menyusui baru saja melahirkan dan harus berbagi makanan dengan bayinya. Cara
hamil, karena menurut informasi yang didengarnya susu ibu hamil mengandung
banyak zat gizi. Responden juga berpendapat bahwa yang harus dikonsumsi ibu
hamil adalah vitamin dan tablet yang mengandung kalsium. Lahirnya pendapat ini
sebagian yaitu 29 orang (60,4 %) memiliki sikap negatif tentang anemia pada ibu
hamil.
sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wati dan Rahardjo (2003)
tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mengenai Zat Besi Terhadap
diketahui bahwa 54,3 % responden memiliki sikap kurang tentang tablet Fe.
zat besi dalam kehamilan dan anemia pada ibu hamil. Diantara pernyataan
dilakukan pada malam hari atau bangun tidur untuk mencegah mual dan muntah,
Responden yang negatif juga sering lupa mengkonsumsi tablet Fe, dan ada dari
mereka yang minum teh/kopi setelah mengkonsumsi tablet Fe. Lahirnya sikap
negatif tersebut karena kurangnya pengetahuan mereka tentang waktu yang baik
untuk konsumsi tablet Fe, dan cara konsumsi tablet Fe yang baik dan benar, serta
mual,muntah dan pusing. Ibu hamil juga berpendapat bahwa penyerapan zat besi
sebagian yaitu 35 orang (72,9 %) yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan zat
besi selama hamil adalah dengan konsumti tablet Fe (zat besi). Jumlah
suplemen zat besi yang diberikan selama kehamilan ialah sebanyak 90 tablet
ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan dan
jaringan penyambung serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem
Banyumas tahun 2012, yang mana terdapat 57 (50.9%) yang patuh mengkonsumsi
tablet Fe.
Menurut asumsi peneliti, ibu hamil yang tidak patuh dalam
tablet Fe setiap hari, atau tidak mengkonsumsi tablet Fe pada malam hari atau
lupa untuk mengkonsumsinya setiap hari, atau ibu hamil yang tidak kuat dengan
efek samping yang terjadi setelah minum tablet Fe seperti adanya rasa mual atau
yang diberikant. Pada umumnya ibu hamil yang patuh tersebut adalah ibu hamil
yang baru pertama kali hamil, dan tidak ingin ada masalah dengan kehamilannya.
Begitu juga dengan ibu hamil yang sudah terdeteksi anemia sejak tri mester
anemia tersebut.
4. Kejadian Anemia
terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada WUS
kemampuan atau produktivitas kerja. Bagi ibu hamil, anemia berperan pada
peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu, dan bagi bayi dapat
2011).
pertambahan komponen darah yaitu plasma 30%, sel darah 18%, dan
2010).
Pada Ibu Hamil Didesa Tambak Baya Wilayah Kerja Pukesmas Mandala
responden dalam pemenuhan gizi selama hamil, dan sikap ibu hamil yang
negatif terhadap tablet Fe. Ibu hamil tidak mengikuti anjuran petugas untuk
mengkonsumsi tablet Fe setiap hari. Hal ini disebabkan rasa tablet Fe yang
tidak enak juga karena efek samping yang ditimbulkan seperti BAB yang
Ibu hamil yang tidak terjadi anemia bisa disebabkan karena mereka
tidak memiliki faktor resiko anemia, seperti ibu yang beru pertama kali
hamil dan tidak mengalami hiperemesis, sehingga ibu tidak kekurangan zat
gizi dalam kehamilannya. Ibu yang tidak mengalami anemia juga bisa
berbagai macam zat gizi, sehingga ibu tidak kekurangan zat gizi terutama
zat besi yang sangat diperlukan dalam mencegah anemia dalam kehamilan.
B. Analisa Bivariat
terjadi anemia ibu hamil. Berdasarkan uji statistik chi-square diketahui bahwa p =
0,023 artinya ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun
2017. Nilai Odds Ratio diperoleh 5,500 artinya ibu yang berpengetahuan rendah
berpengetahuan tinggi.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perihal yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian Anemia
2013, bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian
kejadian anemia pada ibu hamil karena ibu yang memiliki pengetahuan rendah 26
berbagai makanan yang kaya akan zat besi. Pengetahuan yagn rendah tersebut
juga menyebabkan mereka tidak minum tablet Fe setiap hari, serta dengan cara
yang tidak tepat, sehingga berdampak pada terjadinya anemia. Bagi responden
yang memiliki pengetahuan tinggi akan berusaha agar tidak kekurangan zat besi
dalam tubuh dengan cara mengkonsumsi gizi seimbang, serta minum tablet Fe
yang diberikan petugas setiap hari pada saat sebelum tidur dan tidak bersamaan
dengan teh ataupun kopi. Hal ini menyebabkan zat besi dalam tablet Fe terserap
pengetahuan tinggi dan terjadi anemia (50,0 %). Terjadinya anemia pada ibu
tersebut bisa disebabkan karena adanya faktor lain yang memicu terjadinya
anemia pada ibu hamil, seperti faktor usia ibu yang beresiko (> 35 tahun) dan juga
jarak kehamilan ibu yang kurang < 2 tahun. Aktifitas sehari-hari ibu yang banyak
tidak terjadi anemia (15,4 %) disebabkan mereka mengikuti setiap anjuran bidan
tersebut adalah dengan mengkonsumsi tablet Fe sebelum tidur setiap hari, hanya
responden dengan sikap positif, hanya terdapat 8 orang (42,1 %) terjadi anemia
ibu hamil. Berdasarkan uji statistik chi-square diketahui bahwa p = 0,004 artinya
ada hubungan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 karena bila p < 0,05
artinya secara statistik bermakna. Nilai Odds Ratio diperoleh 8,594 artinya ibu
yang memiliki sikap negatif berpeluang 9 kali terjadi anemia dalam kehamilan,
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
dikatakan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam
52)
anemia karena responden yang memiliki sikap negatif berpeluang 9 kali untuk
positif. Sikap negatif responden 29 orang (60,4%) akan mendorong mereka untuk
memiliki sikap positif akan berusaha melakukan setiap anjuran petugas guna
mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan, agar tidak terjadi masalah dalam
Pada penelitian ini juga ditemukan responden yang memiliki sikap positif
dan terjadi anemia (42,1 %). Walaupun ibu hamil memiliki sikap positif, belum
tentu mereka tidak mengalami anemia karena tidak didukung oleh faktor lain
yang dapat mencegah anemia yaitu faktor internal (umur ibu, usia, paritas, usia
status gizi, faktor nutrisi, sosial budaya, peran kader posyandu, peran petugas dan
akses pelayanan). Bagi ibu hamil yang memiliki sikap negatif dan tidak terjadi
anemia (13,8%), disebabkan ibu mendapatkan dukungan yang baik dari suami dan
keluarga agar ibu dapat menjalani kehamilannya dengan optimal. Dukungan yang
diberikan suami dan keluarga tersebut seperti memberikan semangat pada ibu
hamil untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe, menyediakan makanan bergizi bagi
ibu hamil.
tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe, terdapat 28 (80,0 %) terjadi anemia. Dan
diantara 13 responden yang patuh dalam konsumsi tablet Fe, hanya terdapat 5
orang (38,5 %) terjadi anemia ibu hamil. Berdasarkan uji statistik chi-square
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas
Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 karena bila p < 0,05 artinya secara statistik
bermakna. Nilai Odds Ratio diperoleh 6,400 artinya ibu yang tidak patuh dalam
oleh setiap sel manusia. Zat besi dibutuhkan selama kehamilan untuk bayi,
plasenta dan peningkatan jumlah sel darah merah pada wanita hamil untuk
menutupi kebutuhan zat besi. Salah satu masalah kebutuhan zat besi pada
banyak mengandung zat besi, dimana zat besi merupakan mineral yang
ibu yang tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe tentunya akan kekurangan zat
besi, terutama bagi ibu yang juga memiliki pola makan kurang baik, sehingga zat
besi tidak bisa diperoleh dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil.
Pada penelitian ini juga ditemukan ibu hamil yang patuh dalam konsumsi
tablet Fe tetapi terjadi anemia (38,5 %). Terjadinya anemia pada ibu hamil
tersebut bisa disebabkan karena ibu mengkonsumsi tablet Fe dengan cara yang
tidak baik dan benar, misalnya ibu mengkonsumsi tablet Fe bersamaan dengan
minum susu atau ibu minum teh sebelum atau sesudah konsumsi tablet Fe,
sehingga menghambat absorpsi Fe dalam tubuh. Sementara ibu hamil yang tidak
patuh dalam konsumsi tablet Fe dan tidak terjadi anemia (20,0 %), disebabkan ibu
Disamping itu ibu juga tidak memiliki faktor resiko anemia, dan ibu sering
mengkonsumsi makanan ayng banyak mengandung zat besi seperti kacang-
kacangan, sehingga kadar Hb ibu masih dalam batas normal walaupun tidak
A. Kesimpulan
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
2. Sebagian besar yaitu 29 orang (60,4 %) memiliki sikap negatif tentang anemia
3. Sebagian besar yaitu 35 orang (72,9 %) yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe
5. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 (p = 0,023 dan
OR = 5,500
6. Ada hubungan sikap dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 (p = 0,004 dan OR
= 8,594)
7. Ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tahun
berbagai macam bahaya baik pada ibu maupun pada janin, maka diharapkan
2. Bagi Puskesmas
a. Agar memberikan pre test dan post test ketika memberikan penyuluhan
b. Agar menjelaskan pada ibu hamil tentang cara konsumsi tablet Fe yang
tepat dan benar tidak hanya ketika kunjungan ke puskesmas tetapi juga
pada ibu hamil dengan lebih aktif lagi, bukan hanya dalam kegiatan
lintas sektoral yang ada di desa seperti wirid pengajian, kelompok dasa
3. Bagi Pendidikan
Agar dapat meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil. dan diharapkan kepada peneliti selanjutnya mungkin bisa
Ani, LS. 2015. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta. EGC
Erwin, P. 2013. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Anemia Dan Sikap Ibu
Hamil Dalam Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja PUSKESMAS
Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kerjo Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Publikasi. Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Hikmawati, Fenty dkk, 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Ibu
Hamil Trimester III Dengan Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Tablet Tambah
(Tablet Fe) Darah di Puskesmas Karangayu, Jurnal Kebidanan, Volume 4,
Nomor 9.
Patimah,St, 2007. Pola Konsumsi Ibu Hamil dan Hubungannya dengan Kejadian
Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Sains dan Tekhnologi,Volume 7, Nomor 3.
Raut, et.al. 2014. Prevalence of iron deficiency anemia among pregnant women
before iron supplementation in Kathmandu university Hospital/Dhulikhel
Hospital. Journal of Gynecology and Obstetrics 2014; 2(4): 54-58
Saifuddin, AB. 2010. Buku Acuan Pelayanan kesehatan maternal dan Neonatal.
Jakarta. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wardaningsih, RW. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
Dengan Kejadian Anemia di di BPS Siti Muslikah Am.Keb, Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2013. Jurnal. akses dari
perpusnwu.web.id/
Wati dan Rahardjo. 2003. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mengenai
Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Jatilawang Kabupaten Banyumas. Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. III
No. 1 April 2003I S:S 1N9 -: 219411-9250
Wawan,A dkk, 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
WHO. 2015. Trends in Maternal Mortality 1990 to 2015. WHO, UNICEF, UNFPA,
World Bank Group
Lampiran 2
Kepada
Yth, Ibu calon responden
Di
Tanjung Emas
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Zesfika Yuza
Nim : 1615301194
Dengan ini mohon bantuan Ibu untuk bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Emas
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017” penelitian ini tidak akan berdampak
buruk bagi Ibu dan informasi yang diberikan akan dirahasiakan serta hanya
digunakan untuk penelitian saja.
Apabila Ibu menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani
lembar persetujuan yang telah disediakan. Atas perhatian dan kesediaan
Ibu, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Peneliti
(Zesfika Yuza)
Lampiran 3
PERNYATAAN PERSETUJUAN
MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
(................................................)
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
“FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL”
A. Identitas Responden
1. Nama ibu :
3. Usia :
4. Alamat :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
Petunjuk : Berilah tanda check list ( √ ) pada kolom jawaban yang anda anggap
C. Sikap
a. < 11 gr %
b. > 11 gr % (Hikmawati,2015)
Lampiran 4
KISI-KISI KUESIONER
Jumlah
No Variabel Sub Variabel No. Pertanyaan
Pertanyaan
10,11,12,13,14,15 6
Lampiran
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
ANALISA UNIVARIAT
Frequencies
Statistics
Frequency Table
Pengetahuan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 26 54,2 54,2 54,2
Tinggi 22 45,8 45,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
Si kap
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Negatif 29 60,4 60,4 60,4
Positif 19 39,6 39,6 100,0
Total 48 100,0 100,0
Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak patuh 35 72,9 72,9 72,9
Patuh 13 27,1 27,1 100,0
Total 48 100,0 100,0
Kejadian Anemia
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Anemia 33 68,8 68,8 68,8
Tidak anemia 15 31,3 31,3 100,0
Total 48 100,0 100,0
Bar Chart
Pengetahuan
30
20
10
Frequency
0
Rendah Tinggi
Pengetahuan
Sikap
30
20
10
Frequency
0
Negatif Posit if
Sikap
30
20
10
Frequency
0
Tidak patuh Patuh
Kejadian Anemia
40
30
20
10
Frequency
0
Anemia Tidak anemia
Kejadian Anemia
ANALISA BIVARIAT
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan * Kejadian
48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%
Anemia
Sikap * Kejadian Anemia 48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%
Kepatuhan Konsumsi
Tablet Fe * Kejadian 48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%
Anemia
Crosstab
Kejadian Anemia
Anemia Tidak anemia Total
Pengetahuan Rendah Count 22 4 26
Expected Count 17,9 8,1 26,0
% wit hin Pengetahuan 84,6% 15,4% 100,0%
Tinggi Count 11 11 22
Expected Count 15,1 6,9 22,0
% wit hin Pengetahuan 50,0% 50,0% 100,0%
Total Count 33 15 48
Expected Count 33,0 15,0 48,0
% wit hin Pengetahuan 68,8% 31,3% 100,0%
Chi-Square Tests
Crosstab
Kejadian Anemia
Anemia Tidak anemia Total
Sikap Negatif Count 25 4 29
Expected Count 19,9 9,1 29,0
% wit hin Sikap 86,2% 13,8% 100,0%
Positif Count 8 11 19
Expected Count 13,1 5,9 19,0
% wit hin Sikap 42,1% 57,9% 100,0%
Total Count 33 15 48
Expected Count 33,0 15,0 48,0
% wit hin Sikap 68,8% 31,3% 100,0%
Chi-Square Tests
Crosstab
Kejadian Anemia
Anemia Tidak anemia Total
Kepatuhan Konsumsi Tidak patuh Count 28 7 35
Tablet Fe Expected Count 24,1 10,9 35,0
% wit hin Kepat uhan
80,0% 20,0% 100,0%
Konsumsi Tablet Fe
Patuh Count 5 8 13
Expected Count 8,9 4,1 13,0
% wit hin Kepat uhan
38,5% 61,5% 100,0%
Konsumsi Tablet Fe
Total Count 33 15 48
Expected Count 33,0 15,0 48,0
% wit hin Kepat uhan
68,8% 31,3% 100,0%
Konsumsi Tablet Fe
Chi-Square Tests
Frequency Table
Umur Ibu
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < dari 30 34 70,8 70,8 70,8
> dari 30 14 29,2 29,2 100,0
Total 48 100,0 100,0
PENDIDIK
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 5 10,4 10,4 10,4
SMP 13 27,1 27,1 37,5
SMA 23 47,9 47,9 85,4
PT 7 14,6 14,6 100,0
Total 48 100,0 100,0
PEKERJAA
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RT 16 33,3 33,3 33,3
Kariy awati 7 14,6 14,6 47,9
pedagang 19 39,6 39,6 87,5
buruh 5 10,4 10,4 97,9
PNS 1 2,1 2,1 100,0
Total 48 100,0 100,0