PDF Ana
PDF Ana
PDF Ana
YONA FITRI
NIM 1811142010252
i
SKRIPSI
YONA FITRI
NIM 1811142010252
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NPM : 18111420252
Tanda Tangan :
iii
iv
v
KATA PENGANTAR/ UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan discharge planning di ruang rawat Inap RSI Ibnu
Sina Payakumbuh Tahun 2019” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Bukittinggi.
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu perkenankanlah saya
1. Ns. Junaidi S Rustam, S.Kep, MNS selaku Ketua STIkes Yarsi Sumbar beserta
direksi
2. Ns. Sri Hayulita, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
3. Ns. Marlina Andriani, S.Kep. M.Kep selaku dosen pembimbing II yang telah
4. Dr. Abdi Setia. Mars selaku penguji I dan Dr. Nenten Destri, selaku penguji II yang
penyusunan skripsiini.
vi
6. dr Rina Hudzaifah selaku Direktur RSI Ibnu Sina Payakumbuh yang telah
8. Keluarga ku tercinta yang telah memberikan bantuan , dukungan moral dan materi
9. Teman Program Studi S1 Keperawatan angakatan 2018 jalur C yang selalu kompak
10. Semua pihak terkait yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dan
penyusunan skripsiini masih jauh dari sempurna, namun saya berusaha semaksimal
mungkin untuk dapat menyusun skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
YONA FITRI
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Stikes Yarsi Sumbar Bukittinggi , saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : YONA FITRI
NIM : 1811142010252
Program Studi : S1 KEPERAWATAN
Jenis Karya : Skripsi
Dibuat di : Bukittinggi
Tanggal : Januari 2020
Yang menyatakan
YONA FITRI
viii
MOTTO
Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika
Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat
menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang
mukmin bertawakal
Ketika sesuatu yang kita inginkan tidak terjadi, maka bukan berarti itu tidak akan
terjadi selama-lamanya, boleh jadi, itu disimpan di waktu yang lebih spesial.
Karena segala sesuatu yang baik, selalu tiba di waktu terbaiknya. Mungkin agar kita
~Tere Liye~
ix
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
SKRIPSI, Januari 2020
YONA FITRI
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Discharge Planning Di
Ruang Rawat Inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019.
xvii+ 89halaman + 11 tabel + 12 lampiran
ABSTRAK
x
Kata Kunci : pelaksanaan discharge planning, perawat.
Kepustakaan : 34 (2004-2019)
HEALTH SCIENCE PROGRAM STUDY OF HEALTH SCIENCE YARSI
SUMBAR BUKITTINGGI
Thesis, January 2020
YONA FITRI
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS......................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI............................................iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................7
C. Tujuan penelitian..............................................................................7
D. Manfaat penelitian............................................................................8
xii
B. Faktor – faktor yang berhubungan dengan perencanaan pulang......23
1. Karakteristik perawat.................................................................24
a. Umur.....................................................................................24
b. Jenis kelamin........................................................................25
c. Status perkawinan.................................................................26
d. Masa kerja............................................................................27
e. Pendidikan............................................................................27
2. Faktor komunikasi......................................................................28
3. Faktor waktu...............................................................................29
4. Faktor keterlibatan dan partisipasi.............................................30
C. Kerangka teori..................................................................................32
D. Perencanaan pulang RSI Ibnu Sina Payakumbuh............................33
1. Kebijakan rencana pemulangan pasien......................................33
2. Format checklistpemulangan pasien..........................................37
xiii
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum penelitian............................................................56
B. Analisa univariat.............................................................................56
C. Analisa bivariat...............................................................................60
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisa univariat ............................................................................65
1. Karakteristik perwat di ruang rawat inap
RSI IbnuSina Payakumbuh…………………………………..65
2. Komunikasi perawat dalam.....................................................65
Pelaksanaan discharge planning
BAB VII
A. Kesimpulan..................................................................................81
B. Saran............................................................................................82
DAFTAR PUSKATA................................................................................85
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 format checklist pemulangan pasien RSI Ibnu Sina Payakumbuh......37
Tabel 2.2 checklist daftar obat pasien RSI Ibnu Sina Payakumbuh....................39
Tabel 5.1 distribusi frekuensi karakteristik perawat di ruang rawat Inap RSI
Tabel 5.2 distribusi frekuensi komunikasi perawat di ruang rawat Inap RSI
Tabel 5.3 distribusi frekuensi waktu perawat di ruang rawat Inap RSI
Tabel 5.4 distribusi frekuensi keterlibatan dan partisipasi tenaga kesehatan lain di
ruang rawat Inap RSI Ibnu Sina payakumbuh....................................59
Tabel 5.5 distribusi frekuensi pelaksanaan discharge palnning di ruang rawat Inap
RSI Ibnu Sina payakumbuh................................................................60
Tabel 5.7 hubungan waktu perawat dengan pelaksanaan discharge palnning di ruang
rawat Inap RSI Ibnu Sina payakumbuh..............................................62
Tabel 5.8 hubungan keterlibatan dan partisipasi tenaga kesehatan lain dengan
pelaksanaan discharge palnning di ruang rawat Inap RSI Ibnu Sina
payakumbuh........................................................................................63
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Social Service/NCSS (2011) adalah suatu rencana pulang pada pasien yang ditulis
dirawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri pasca rawatan
(Carpenito, 2009 ; Kozier, 2010). Sedangkan menurut Nursalam & Efendi (2016)
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien dirumah sakit, sehingga perlu
dipersiapkan oleh perawat dan dilakukan sedini mungkin. Discharge planning yang
19
anggaran biaya rumah sakit, dapat menurunkan angka kekambuhan setelah mereka
pulang dari rumah sakit, dan dapat memungkinkan intervensi rencana pulang
secara rutin. Oleh karena itu diperlukan pelaksanaan discharge planning yang
benar.
ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah. Perawat perlu
mengetahui apa yang akan disampaikan dan cara yang baik dalam melaksanakan
Tujuan dari komponen ini agar pasien dan keluarga mengetahui tentang obat yang
diberikan, lingkungan yang baik untuk pasien, terapi dan latihan yang perlu untuk
kesehatan pasien, informasi waktu kontrol ulang dan pelayanan di komunitas serta
klien. Menurut Rice (1992, dalam Potter & Perry, 2010) bahwa setiap klien yang
20
dirawat di rumah sakit membutuhkan perencanaan pulang. Menurut American
Health Association/AHA (1983, dalam Potter & Perry, 2010) bahwa perencanaan
pulang dari rumah sakit yang berhasil merupakan suatu proses yang terfokus dan
terkoordinasi dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan kepastian
kemajuan yang lebih baik dan menghin dari kambuh dari penyakit yang diderita.
Pembiayaan kesehatan pada rawat inap dan rawat jalan dengan menggunakan
menyadari sepenuhnya tentang apa yang mereka telah tentukan (Potter & Perry,
jangka waktu yang optimal untuk klien. Perencanaan pemulangan pasien dilakukan
pulang harus dimulai setelah masuk ke rumah sakit (Baron, et al., 2009).
21
dilakukan di Bandung menunjukkan bahwa sebanyak (54%) perawat tidak
yang didapat dari Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh setelah dilakukan
wawancara dengan perawat dan pasien yang di rawat kembali di Rumah sakit Islam
kurang lebih 50 % saja. Dari beberapa hasil penelitian diatas membuktikan bahwa
atau keluarga setelah pulang (Tomura, et al. 2011). Kegiatan perencanaan pasien
pulang ini secara rinci didasarkan pada kehidupan sehari-hari klien dan keluarga.
Perawat yang memberi perawatan di rumah biasanya bekerja sama dengan klien,
keluarga dan staf perawatan lain (seperti perawat, ahli terapi, pekerja sosial) untuk
sosial penting untuk direncanakan dalam pemulangan ini, tentunya dengan suatu
22
berbagai faktor. Menurut Poglitsch, Emery & Darragh (2011), dari hasil penelitian
waktu.
karakteristik perawat meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama
discharge planning yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rofi’i (2011) yang
planning) yang dilakukan di Klinik Mayo oleh Holland dan Heman (2011)
dilatarbelakangi oleh adanya ketentuan dari Center for Medicare & Medicaid
Services (CMS) bahwa untuk setiap rumah sakit diharuskan memiliki perencanaan
pulang yang berlaku untuk semua pasien. Penelitian ini menggambarkan tentang
pemulangan yang dievaluasi dari perspektif pasien. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan antara karakteristik
23
penting untuk ditingkatkan bagi pelaksanaan seluruh organisasi pelayanan
kesehatan.
Rumah sakit Islam Ibnu Sina adalah rumah sakit milik YARSI ditetapkan
sebagai rumah sakit kelas C. Jika dilihat dari profil rumah sakit islam ibnu sina
dan (90%) D3 keperawatan. Data lain juga menunjukkan lebih dari separuh
kurang lebih separuh perawat mempunyai lama kerja ≤ 5 tahun. Pada studi awal
yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Oktober terhadap 6 (enam) orang perawat
rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh saat ditanya tentang pelaksanaan discharge
planning, 3 (tiga) orang menyatakan bahwa discharge planning pada klien di ruang
serta dilakukan pada hari kepulangan pasien. Sebanyak 3 (tiga) orang menyatakan
planning.
pasien yang sudah pulang dan dirawat kembali tentang pelaksanaan discharge
minum obat dan informasi kontrol ulang. Perawatan penyakit dan komplikasinya,
24
aktivitas sehari-hari dan mobilisasi, pelayanan kesehatan di komunitas, tidak
pelaksanaan discharge palnning di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh.
discharge planning di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh tahun 2019”.
B. Rumusan Masalah
pelaksanaan discharge planning diruang rawat inap Ibnu Sina Payakumbuh tahun
2019.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2019.
25
dengan tenaga kesehatan lain dalam pelaksanaan discharge planning di
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Responden
sakit dan bagi pasien bisa menerapkan discharge planning yang di berikan
Hasil penelitan ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan dalam memberikan
26
Sebagai masukan untuk meningkatkan dan memaksimalkan pelaksanaan
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
memberdayakan pasien dengan melalui dukungan dan sumber- sumber yang ada
suatu proses yang digunakan untuk menentukan apakah pasien sudah dapat
dipindahkan dari satu tingkat perawatan yang lebih tinggi ke tingkat perawatan
yang dibawahnya. Pasien sering dipindahkan dari rumah sakit ke rumah atau ke
28
fasilitas perawatan rehabilitasi, atau bahkan ke sebuah panti jompo (Shelby,
Perencanaan pulang pasien ini merupakan suatu proses yang digunakan untuk
memutuskan apakah klien perlu menjaga tingkat kesehatan saat ini yang sudah
baik atau perlu meningkatkan lagi status kesehatannya menjadi tingkat yang
dilakukan secara dini adalah penting. Ini sesuai dengan pernyataan dari The
yang kurang tepat bisa berdampak pada kembalinya pasien dari rumah sakit
pembiayaan untuk biaya rawat inap di rumah sakit. Pasien yang memerlukan
pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu oleh perawat di rumah sakit pada saat
umum dengan fokus untuk menentukan waktu meninggalkan atau pulang dari
29
rumah sakit dan mengatur perawatan pada tingkat berikutnya (Moran, et al.
2011). Pemulangan pasien dari rumah sakit kembali ke rumah telah disepakati
(Owyoung, 2010).
membantu semua pihak yang terlibat dalam perawatan klien dan klien
itu sendiri, selain itu memberikan pemahaman yang jelas dan harapan dari
rencana tindakan termasuk harapan untuk pulang pada pasien (NCSS, 2011).
pelayanan. Selain itu akan mempengaruhi motivasi klien untuk terlibat aktif
2010).
ketertarikan tersendiri bagi klien, dan ini akan membantu pemberi pelayanan
30
dalam mencapai tujuan akhir dari pemberian dukungan pelayanan bagi klien
(Swansburg, 2015).
pasien adalah:
31
tepat, penggunaan sumber-sumber dan pelayanan yang optimal, dan
kebutuhan setelah perawatan dari rumah sakit dan biaya pengobatan; dan
pulang pasien menurut Baron, et al. (2016) adalah untuk mencegah pasien dari
rumah sakit menjadi tuna wisma dan menjadi pasien yang dibuang. Menurut
keluarga atau orang lain yang akan membantu memberikan perawatan pasien di
apakah ada anggota keluarga atau orang lain di rumah yang membantu pasien
selama di rumah. Perawat perlu untuk mengajarkan pada pasien dan memberi
Manfaat yang diperoleh dari perencanaan pulang pasien bagi klien menurut
NCSS (2011) antara lain untuk menetapkan tujuan bersama antara klien dan
jangka panjang, untuk mendorong pendekatan tim baik dari pemberi pelayanan
32
yang formal maupun informal, dan untuk mendapatkan jaminan kelangsungan
perawatan.
bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian yang aktif
dan bukan objek yang tidak berdaya, menyadari haknya untuk dipenuhi
perawatannya, dan mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui
dalam prosedur baru, memiliki kesempatan untuk bekerja dalam tempat yang
berbeda dan cara yang berbeda, dan bekerja dalam suatu sistem dengan efektif
(Pemila, 2009).
pulang. Klien yang memiliki kebutuhan komplek yang timbul dari interaksi
terkoordinasi yang baik dengan tim kesehatan yang lain dan dukungan-
33
dukungan pelayanan, sehingga mereka dapat selalu dipantau terhadap
kebutuhan perawatan klien. Para orang lanjut usia yang sudah lemah yang
keluarga secara minimal, serta anak-anak dan orang dewasa penyandang cacat
Menurut Rice (1992, dalam Potter & Perry, 2011) bahwa setiap klien
radikal, isolasi sosial, dan emosi atau mental yang tidak stabil dapat beresiko
dalam perencanaan pulang. Jika klien mengalami kondisi seperti ini, maka
perawatan di rumah.
dimulai setelah masuk ke rumah sakit (Baron, M., et al., 2009). Perawat harus
34
mengembangkan jadwal perencanaan pulang pasien sesuai dengan filosofi
pulang harus dimulai saat masuk. Setelah pengkajian masuk, perawat harus
(discharge palnning)
kemajuan perawatan dan kesiapan klien untuk pemulangan. Klien dan pemberi
pelayanan (orang tua, wali atau keluarga) dan atau orang lain yang penting
keperawatan, maka ketua tim adalah petugas kesehatan yang terlibat dalam
35
pulang yang berfokus pada pasien, sedangkan pekerja sosial membuat
mengkaji dan menentukan sumber daya seperti staf dan tenaga medis yang
sakit. Perawat juga bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan pasien dan
kesehatan, dan memeriksa pasien yang masuk setiap hari, serta memulangkan
pemulihan pasien.
optimal dimulai pada saat pasien masuk. Elemen perencanaan pulang yang
36
a. Perencanaan pulang harus dimulai pada saat pasien masuk .
b. Mempergunakan alat pengkajian perencanaan pulang yang khusus
sehingga informasi yang diambil tidak semata-mata dari catatan
pengakuan saja.
c. Merumuskan standard alat pengkajian yang berkisar pada pertanyaan-
pertanyaan prediksi, seperti checklist gejala atau format lain yang bisa
digunakan.
d. Memilih perencanaan pulang yang paling sesuai dengan pasien.
37
perlunya rujukan untuk mendapat perawatan di rumah atau ditempat
efisien, apabila ada alur yang jelas untuk menuntun proses pelaksanaan
a. pengkajian masuk,
b. masuk,
c. pengkajian kebutuhan,
d. rngkasan interpretasi
38
f. rencana implementasi perawatan
i. pemulangan,
j. tindak lanjut.
39
Gambar 2.1 Skema Proses Keperawatan dan Perencanaan Pulang Pasien
Pengkajian masuk
Masuk
Ringkasan interpretasi
pemulangan
Tindak lanjut
40
B. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Perencanaan Pulang
(discharge planning)
Menurut Nursing Policy: N-55, (2010), perencanaan pulang adalah salah satu dari
juga sangat ditentukan oleh perawat, sehingga jika dianalog bahwa keberhasilan
seperti pada sumber daya lainnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan banyak
dipengaruhi oleh motivasi yang berkaitan erat dengan ciri pribadi seseorang (Ilyas,
berbagai faktor. Menurut Poglitsch, Emery & Darragh (2011), dari hasil penelitian
komunikasi, waktu.
karakteristik perawat meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama
discharge planning yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rofi’i (2011) yang
41
menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor komunikasi
1. Karakteristik perawat
kelamin, status perkawinan dan masa kerja (Gibson, 1996; Riani, 2011;
a. Umur
42
dewasa madya (40-59 tahun), dan dewasa akhir (60 tahun keatas). Semakin
bertambah usia berarti semakin arif dan bijaksana untuk melakukan suatu
pekerjaan (Papalia, Olds & Feldman, 2009). Pada kelompok dewasa muda
b. Jenis kelamin
Tomey (2010) menyatakan bahwa sikap wanita lebih bervariasi daripada laki-
pekerjaan, supervisi dan aspek sosial dari pekerjaan, dimana laki-laki lebih
lebih bersedia untuk mematuhi wewenang dan pria lebih agresif, dan laki-laki
Karyawan wanita cenderung lebih rajin, disiplin, teliti dan sabar (Sopiah, 2008).
jawab dalam keluarga dan perawatan anak serta sebagai pencari nafkah
sekunder.
43
Farida (2010) menemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
sejalan dengan Norman (2010) yaitu tidak ada hubungan yang bermakna antara
perencanaan pulang adalah salah satu dari tujuan proses keperawatan, oleh
tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin dengan produktifitas
kerja perawat.
c. Status perkawinan
menikah akan berbeda memaknai suatu pekerjaan. Begitu juga dengan tingkat
penting karena dia sudah memiliki sejumlah tanggung jawab sebagai kepala
44
tidak ada hubungan yang bermakna antara status pernikahan dengan
proses keperawatan.
d. Masa kerja
bahwa belum ada bukti bahwa semakin lama seseorang bekerja maka tingkat
pekerjaan. Lama kerja terkait dengan jenjang karir dalam panduan Depkes
(2016) ada beberapa, yaitu; 0 tahun atau <2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, 6
e. Pendidikan
selain itu pendidikan merupakan faktor tidak langsung yang berpengaruh pada
45
kinerja (Ilyas, 2013). Semakin tinggi pendidikan akan semakin kritis, logis dan
pengakuan dan tanggung jawab secara signifikan lebih tinggi daripada wanita
Panjaitan (2011), tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan
dengan kinerja. Farida (2010) menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang
Afifah dan Handiyani (2009), menyatakan bahwa tidak ada hubungan jenis
2. Faktor komunikasi
terdiri dari sejauh mana tenaga kesehatan dan pasien berbagi informasi
kepada klien dengan cara dan tingkat kecepatan komunikasi yang sesuai dengan
berkomunikasi yaitu: latar belakang pribadi (profesi, agama dan suku); bahasa
46
dan emosional saat berkomunikasi; dan adanya penurunan fisik (misalnya
untuk berbagi informasi secara langsung tentang keadaan klien dan kebutuhan
Pasien dan keluarga atau orang yang merawat pasien adalah pusat proses
komunikasi ini penting untuk memastikan pasien dan keluarga atau orang
ada kendala bahasa, gunakan orang yang bisa membantu untuk mengatasi
didukung oleh perawat dan pemberian informasi tertulis yang sesuai, khususnya
untuk pasien yang tidak bisa berkomunikasi secara efektif akibat dari kendala
Bobay (2011), tantangan yang dihadapi oleh perawat dalam perencanaan pulang
pada pasien dengan perawatan akut adalah intra komunikasi dan komunikasi
3. Faktor waktu
(Poglitsch, Emery & Darragh, 2011). Waktu yang cukup adalah penting bagi
47
pengembangan dan pelaksanaan perencanaan pulang. Pasien pulang secara dini
(Moran, et al. 2013). Danvers (2011) menyatakan bahwa waktu yang cukup
pada tiap-tiap institusi yang berbeda. Hasil wawancara dengan berbagai institusi
SAK di ruang rawat, kurangnya waktu, dan rumit serta sulitnya pengisian format
Nosbuch, Weiss dan Bobay (2011), salah satu tantangan yang dihadapi oleh
perawat dalam perencanaan pulang pada pasien dengan perawatan akut adalah
pulang. Keterlibatan dan partisipasi terdiri dari tingkat keterlibatan pasien dan
(Poglitsch, Emery & Darragh, 2011). Keterlibatan tim multi profesional secara
48
dini sangat penting dalam perencanaan pulang yang efektif (Frampton, 2011).
perencanaan pulang adalah kerjasama tim multidisiplin termasuk tim gizi dan
apoteker, hal ini penting untuk ditingkatkan bagi pelaksanaan seluruh organisasi
perawatan dan kesiapan klien untuk pemulangan. Klien dan pemberi pelayanan
(orang tua, wali atau keluarga) dan atau orang lain yang penting juga harus
gizi juga mempunyai peran penting mengenai diit pasien begitu juga dengan
apoteker berperan mengenai obat pulang pasien. (NCSS, 2011). Menurut Bull,
49
C. Kerangka Teori
Berdasarkan teori di atas maka penulis dapat menyusun kerangka teori sebagai
berikut :
50
Perencanaan Pulang
Tujuan
Sasaran
Waktu Manfaat Pelaksanaan Perenca
pelaksanaan Pasien (pemenuhan kebutuhan, pengetahuan, keamanan
Peran & Pelaksanaan
Perawat (kepuasan, kesesuaian peran, kete
tanggung jawab discharge planning
Elemen
Prosedur
Alur
51
a. Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien sebaiknya
b. Yang berwenang memutuskan bahwa pasien boleh pulang atau tidak adalah
DPJP/ konsultan penanggung jawab pasien ( atau oleh orang lain yang
Penentuan tempat ini dilakukan oleh DPJP dan tim perawatan bersama
perawatan :
52
h. Jika tempat perawatan selanjutnya tidak memadai ( tidak dapat memenuhi
i. Tim discharge planners ( DPJP, PPJP, Karu, Tim PKRS ) harus berusaha
rencana keperawatan.
selanjutnya.
53
kerabat, pendamping, atau teman pasien.
7) Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail layanan yang
dapat diakses
saran
q. Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa (di mana
sebagai berikut:
54
dengan pulang paksa. ciikarenakan kondisi medisnya
selanjutnya
pertemuannya
55
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh menggunakan format checklist
checklist untuk edukasi baik oleh perawat, petugas gizi dan apoteker dan surat
untuk control selanjutnya yang sudah di tanda tangani berdasarkan tabel 2.2
Tabel 2.2 format checklis pemulangan pasien ( discharge planning) RSI Ibnu
56
3. Pemberian Informasi pada pasien/Pj
Pasien Perawatan Pasien dirumah
tentang
Jenis aktivitas yang boleh dilakukan di
rumah .............
Alat bantu yang digunakan .......................
Pelatihan untuk aktivitas dengan
menggunakan alat bantu*
Informasi lain yang diperlukan tentang
aktivitas*
57
pemberianobat..........................................
7. Persiapan Pulang
Tempat perawatan selanjutnya setelah
dibawa pulang
Hasil - hasil pemeriksaan yang akan dibawa
pulang
Obat untuk dirumah
Alat bantu/peralatan kesehatan untuk
dirumah*
Rencana kontrol, tanggal ...... ke
poliklinik .....
Format resume medis yang sudah terisi
Tabel 2.3 checklist daftar obat pasien pulang RSI Ibnu Sina Payakubuh tahun 2019.
NAMA WAKTU
INDIKASI DOSIS
OBAT PEMBERIAN
58
BAB III
dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep
tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau
diukur melalui variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang
1. Karakteristik perawat.
a. Usia
b. Jenis kelamin. Pelaksanaan discharge
c. Pendidikan planning
d. Masa kerja
e. Status perkawinan
2. Komunikasi
3. Waktu
4. Keterlibatan dan
partisipasi
59
B. Variabel Penelitian
1. Variabel independent
discharge planning.
2. Variabel dependent
planning.
C. Hipotesis Penelitian
Tahun 2019.
Tahun 2019.
Tahun 2019.
60
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
fenomena yang terjadi didalam suati populasi tertentu. Dalam penelitian ini,
peneliti telah memiliki definisi yang jelas tentang subjek penelitian dan akan
dilakukan pada satu waktu tertentu saja tanpa ada fallow up (pengulangan)
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rawat Inap RSI Ibnu Sina
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
61
Populasi dalam penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
semua perawat ruang rawat inap RSI Ibnu Sina payaumbuh tahun 2019
2. Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi
keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu
peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang
dapat mewakili (Sabar, 2017). Sampel yang diambil semua total populasi
62
yaitu semua perawat yang bertugas di ruang rawat Inap RSI Ibnu Sina
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
adalah :
a. perawat yang tidak dinas karena sedang cuti saat penelitian dan
pengambilan data.
E. Defenisi Operasional
63
Tabel 4.1 Defenisi operasional
64
N Variabel Defenisi Cara Alat ukur Skala Hasil ukur
o operasion ukur ukur
al
Variabel
depende
n
(terikat)
1 Bukti observasi Menggun Ordinal - melaksana
Pelaksan dokumenta akan kan
aan si check discharge
discharg pemberian list palnning((s
e asuhan rencana kor ≥mean)
planning keperawata pemulan - tidak
n an gan melaksana
edukasi pasien kan
saat RSI Ibnu discharge
pemulanga Sina planning
n pasien Payakum ( skor <
buh mean)
Variabel
indepen
den
2 (bebas) Ciri-ciri Menyebar Kuisione Ordinal Umur:
Karakter perawat kuisioner r 120-39
istik yang tahun
perawat termasuk 2. 40-
umur, jenis 59
kelamin, tahun
pendidikan
, status Jenis
perkawina kelamin
n, dan 1. pria
masa kerja 2. wanita
Pendidikan
:
1. D3 Kep.
2. S1/Ns.
Status
65
perawinan:
1. tidak
menika
h
2. menika
h
Masa
Kerja
- Baru
(kurang
dari
5tahun)
- Lama(>
5tahun)
Sumber :
ketentuan
RSI Ibnu
Sina
payakumb
uh (SK
RSI Ibnu
Sina No
121/KEp/R
SI-
PYK/VII/2
017).
66
3 Komunik Perawat Menyebar kuisione Ordinal - Kurang
yang kuisioner Baik( S
asi menjalin r kor<me
hubungan an)
dan - Baik
memberika (skor≥mea
n informasi n)
kepada
klien,
keluarga
dan tenaga
kesehatan
lain
dalam
proses
perencanaa
n pulang
67
F. Instrumen Penelitian
RSI Ibnu Sina payakumbuh dengan cara observasi, sedangkan pada variabel
perawat dan kuisioner B untuk faktor komunikasi, waktu dan partisipasi dan
yang ditujukan perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina
ahmad dan sudah di uji validitasnya dengan nilai r hitung 0,388 – 0,591
G. Etika Penelitian
kepada subjek yang diteliti dengan menanyakan pada masalah etik meliputi :
68
mengetahui maksud penelitian serta dampak yang diteliti, responden
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak
responden.
yang diisi oleh subjek tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
3. Kerahasiaan / confientiality
peneliti.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
1. Data Primer
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli
dan tidak melalui perantara. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hasil pengisian kuisioner pada perawat yang bertugas di ruang rawat
2. Data Sekunder
69
secara tidak langsung dan melalui media perantara yang telah disusun dalam
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, semisal lewat orang
1. Pengolahan data
dalam bentuk kalimat menjadi data angka atau bilangan dengan tujuan
ini dilakukan pemberian koding pada beberapa variabel yang diteliti baik
a) Usia
70
Dewasa Tua (40-60 tahun) 0
b) Jenis kelamin
Laki- laki 1
perempuan 0
c) Pendidikan
S1 /NS keperawatan 1
D3 keperawatan 0
d) Status perkawinan
Belum menikah 1
Sudah menikah 0
e) Masa kerja
2. Komunikasi
Baik 1
Kurang baik 0
3. Waktu
baik 1
Kurang baik 0
Baik 1
Kurang baik 0
71
ke dalam tabel pengolahan data.
kedalam tabel.
2. Analisa data
a. Analisa Univariat
72
sentral meliputi perhitungan mean, median, kuartil, desil persentil,
Kemiringan suatu data erat kaitannya dengan model kurva yang dibentuk
b. Analisa Bivariat
komputer SPSS for window versi 16.0. Melalui perhitungan uji chi-
variabel bebas dan jika p lebih besar alpha (p≥0,05) maka Ho diterima
73
BAB V
HASIL PENELITIAN
November sampai dengan 20 Desember tahun 2019 di ruang rawat inap RSI
Ibnu Sina payakumbuh dengan jumlah sampel 50 orang dengan judul “Faktor
rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh tahun 2019”. Data yang diperoleh
74
pelaksanaan discharge plannng, keterlibatan dan partisipasi tenaga kesehatan
orang perawat yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan,
B. Analisa Univariat
di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh bulan Desember 2019 dengan
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi faktor komunikasi perawat di ruang rawat inap RSI Ibnu
Sina payakumbuh Tahun 2019.
no Komunikasi frekuensi persentase
a. Kurang baik 24 48 %
b. Baik 26 52 %
Total 50 100%
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 50 orang perawat lebih dari separoh
Tabel 5.2
75
Distribusi Frekuensi waktu perawat di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina
payakumbuh Tahun 2019.
no waktu frekuensi persentase
Total 50 100%
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi keterlibatan dan partisipasi dengan tenaga
kesehatan lain di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina payakumbuh
Tahun 2019.
no Keterliatan dan partisipasi frekuensi persentase
tenaga kesehatan lain
Total 50 100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 50 orang perawat lebih dari separoh
76
Table 5.4
Distribusi frekuensi pelaksanaan discharge planning di Ruang
Rawat Inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019.
Total 50 100%
C. Analisa Bivariat
dengan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-
Tabel 5.5
Hubungan komunikasi perawat dengan pelaksanaan discharge planning di
ruang rawat inap RSI Ibnu Sina payakumbuh Tahun 2019.
No Pelaksanaan discharge
komunikasi planning P Value
Tidak Total
dilaksanakan dilaksanakan
f % f % f %
77
1 Baik 23 88,5% 3 11,5% 26 100%
orang.
0,000 dengan demikian Ho di tolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ada
discharge plannin di ruang rawat Inap RSI Ibnu Sina payakumbuh tahun
2019.
Tabel 5.6
Hubungan waktu perawat dengan pelaksanaan discharge planning di ruang
rawat inap RSI Ibnu Sina payakumbuh Tahun 2019.
No Pelaksanaan discharge
waktu planning P Value
Tidak Total
dilaksanakan dilaksanakan
f % f % f %
1 Baik 22 78,6% 6 21,4% 28 100%
0,000
Kurang
2 3 13,6% 19 86,4% 22 100%
baik
78
Total 25 50% 25 50% 50
dengan pelaksanaan discharge planning di ruang rawat Inap RSI Ibnu Sina
tahun 2019.
Tabel 5.7
Hubungan keterlibatan dan partisipasi dengan tenaga kesehatan lain dengan
pelaksanaan discharge planning di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina
payakumbuh Tahun 2019.
No Pelaksanaan discharge
Keterlibat planning P Value
an dan Tidak Total
partisipasi dilaksanakan dilaksanakan
tenaga f % f % F %
kesehatan
lain
1 Baik 24 88,9% 3 11,1% 27 100%
0,000
Kurang
2 1 4,3% 22 95,7% 23 100%
baik
79
Total 25 50% 25 50% 50
keterlibatan dan partisipasi dengan tenaga kesehatan lain yang baik sebagian
partisipasi dengan tenaga kesehatan lain kurang baik sebagian besar perawat
BAB VI
PEMBAHASAN
Tahun 2019.
80
1-5 tahun.
A. Analisa Univariat
rawat Inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019, hasil analisa
junaidi (2017) rsud jambak kabupaten pasaman barat yaitu lebih separoh
hubungan dengan pasien, keluarga dan petugas kesehatan yang lain, maka
adalah penting yaitu: latar belakang pribadi (profesi, agama dan suku);
81
bahasa dan cara-cara yang disukai dalam berkomunikasi; kondisi
2016). Iyer, Levin dan Shea (2016) menyatakan bahwa komunikasi antara
82
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil
yaitu (52%).
83
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 orang perawat di ruang
rawat Inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019, hasil analisa
univariat Perawat yang memiliki waktu yang baik lebih banyak (56%)
penulisan.
84
Pengaturan waktu oleh perawat dalam pelaksanaan
perencanaan pulang.
85
dll, hal tersebut sesuai dengan kuisioner yang disebar ke 50 orang perawat
di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina payakumbuh dan dari data hasil
rawat Inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019, hasil analisa
dengan tenaga kesehatan lain yang baik lebih banyak yaitu (54%)
perawat di ruang rawat inap berada pada kategori baik oleh 38 orang
Klien dan pemberi pelayanan (orang tua, wali atau keluarga) dan atau
orang lain yang penting juga harus aktif terlibat dan dikonsultasikan dalam
dan disiplin lain merupakan salah satu bentuk keterlibatan dan partisipasi
86
dalam perencanaan pulang. Holland dan Heman (2011) menyatakan
dengan dokter, apoteker dan tim gizi perawat tidak akan dapat
ini apoteker berperan dalam menjelaskan obat pasien, petugas gizi berperan
dalam diit pasien sebelum pulang. Dari data yang di dapat melalui kuisioner
B. Analisa Bivariat
Tahun 2019
rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019 , bahwa dari 26 orang
87
0,000, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa
discharge planning di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh tahun
2019.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiarti, Risyidi & Widodo (-, p.5)
Ungaran bahwa hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
hubungan dengan pasien, keluarga dan petugas kesehatan yang lain, maka
88
kondisi intelektual, mental dan emosional saat berkomunikasi; dan adanya
2016).
(Liliweri, 2013, p.46). Iyer, Levin dan Shea (2016) menyatakan bahwa
untuk dilakukan.
89
untk menjalin hubungan yang baik antara perawat, pasien maupun
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari 50 orang
sebagai kepala ruangan dan lebih mengayomi tugas sebagai kepala ruangan
rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019 , bahwa dari 28 orang
dari 22 orang perawat yang mempunyai waktu kurang baik, sebagian besar
90
Hasil analisis statistik dengan chi-square diperoleh nilai p sebesar
discharge planning di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh tahun
2019.
III rumah sakit umum daerahdr. Zainoel abiding tahun 2013, yang
III rumah sakit umum daerah dr. Zainoel Abidin dengan nilai p-value <
dari nilai (0,05), yaitu 0,030. Pendapat Poglitsch, Emery, dan Darragh
pulang secara dini juga dapat mempengaruhi waktu yang tersedia untuk
(2011) menyatakan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh perawat
91
penerapan SAK pada tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi,
perencanaan pulang.
pulang.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari 50 orang
92
perawat , dari 28 orang perawat yang mempunyai waktu baik, sebagian
ada beberapa perawat berperan sebagai Katim, peran katim disini adalah
inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh Tahun 2019 , bahwa dari 27 orang perawat
93
orang.
0,000, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ada
sangat penting dalam perencanaan pulang yang efektif. Potter dan Perry
dan disiplin ilmu lain yang mengkaji perlunya rujukan untuk mendapat
94
(discharge planning) adalah melaksanakan, mengkoordinasikan dan memantau
kemajuan perawatan dan kesiapan klien untuk pemulangan. Klien dan pemberi
pelayanan (orang tua, wali atau keluarga) dan atau orang lain yang penting juga
(NCSS, 2016). Kolaborasi dengan dokter dan disiplin lain merupakan salah satu
perencanaan pulang adalah kerjasama tim multidisiplin, hal ini penting untuk
dengan dokter, apoteker dan tim gizi perawat tidak akan dapat melaksanakan
perencanaan pulang dengan baik, Perawat dan tim kesehatan lain juga seperti
dokter, gizi, farmasi dan kerja sosial mendiskusikan status klien untuk
untuk melihat apakah klien dan keluarga telah mendapat instruksi (program)
pulang yang diperlukan. Semua instruksi berupa lisan, tulisan dan cetakan yang
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari 50 orang
dengan tenaga kesehatan lain yang baik, sebagian besar perawat (88,9%)
95
kesehatan lain yang kurang baik sebagian besar perawat (95,7%) tidak
mempunyai keterlibatan dan partisipasi dengan tenaga kesehatan lain yang baik
orang yaitu dari hasil kuisioner yang disebar, perawat yang belum menikah yang
mempunyai keterlibatan dan partisipasi yang baik dengan tenaga kesehatan lain
ada beberapa yang tidak melaksanakan discharge planning. Hal ini mungkin
terjadi karena sesuai dengan pendapat para ahli Karyawan yang sudah menikah
pekerjaan. Begitu juga dengan tingkat kepuasan kerja. Karyawan yang sudah
menikah menilai pekerjaan sangat penting karena dia sudah memiliki sejumlah
jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga
dan penting. Namun demikian bukan berarti perawat yang belum menikah tidak
96
BAB VII
PENUTUP
Pada Bab ini menjelaskan simpulan yang menjawab permasalahan
A. Kesimpulan
DIII keperawatan, sudah menikah, dengan lama kerja antara 1-5 tahun
3. Waktu perawat di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh yaitu
discharge planning.
rawat inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh yaitu sebagian besar perawat
97
planning di RSI Ibnu Sina Payakumbuh
Sina Payakumbuh.
B. Saran
planning).
98
2. Bagi bidang keperawatan.
3. Bagi perawat
pulang.
pulang.
99
efektifitas perjanjian dan konsensus yang dilakukan
pulang.
100
DAFTAR PUSTAKA
Archie, R.R. & Boren, S.A.. (2013). Opportunities for informatics to improve
http://www.amia.org/meetings/archives.asp
Rineka Cipta
Boyd, M, Byrne, E., Donovan, A., Gallagher, J., Phelan, J., Keating, A., et al.
Keperawatan, 98-103.
http://digilib.unisayogya.ac.id/245/1/ANA%20MARIA
%20SHOFIANA_201010201142_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/105http://jki.ui.ac.id/index.php
101
/jki/article/view/105.
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/921.
PATIENTS. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/5003
salemba Medika.
Pustaka Pelajar.
pelaksanaan-discharge-planning-pada-perawat-rumah-sakit-di-
semarang.html
102
MNS. (2011). Management and network services: Skilled discharge planning
form. http://ebookbrowse.com/skilled-discharge-planning-form-pdf-
d72670733,
Nasir, A., Muhith, A., & Ideputri, M.E. (2011). Buku ajar metodologi penelitian
Rhineka Cipta.
Cipta.
https://jurnal.ugm.ac.id/jik/article/view/10132.
Poglitsch, L.A., Emery, M., & Darragh, A. (2011). A qualitative study of the
ANDI
103
Semarang. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan.
Jakarta: EGC.
stroke di ruang rawat inap geulima 1 rumah sakit umum daerah dr.
Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh.
104
Gantt chart Penelitian
Bulan
September 2019 – januari
No kegiata
n
9 10 11 12 01
1 Pengajuan judul
2 Acc judul
3 Pembuatan proposal
Revisi proposal
4
Ujian proposal
penelitian
Ujian hasil
Yona Fitri
105
CURRCULUM VITAE
1988
Status : Menikah
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
106
Lampiran 3 lembar konsultasi proposal .
LEMBAR KONSULTASI
107
Nomor: 1849/STIKs – Yarsi/S1.Kep/XI – 2019
Lamp: -
Hal : Mohon izin penelitian
Kepada Yth :
Ibu Direktur RSI Ibnu Sina payakumbuh
Di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan ini kami sampaikan kepada ibu bahwa sesuai dengan kalender akademik
program study S1 keperawatan Transfer STIKes Yarsi Bukittinngi Tahun Ajaran
2019 – 2020 , dimana mahasiswa semester III diharuskan melakukan penelitian
untuk Skripsi sebagai syarat untuk memperolrh gelar sarjana.
Maka dari itu kami mohon kepada ibuk untuk dapat kiranya memberikan izin
kepada Mmahasiswa STIKes Yarsi Sumbar Prodi S1 Keperawatan sbb:
Demikianlah kami sampaikan , atas bantuan Ibu serta kerjasamanya terlebih dahulu kami
ucapkan Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Diketahui Ka. Prodi S1 Keperawatan
Ketua SIKes Yarsi
108
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada YTH,
Bapak/Ibuk
Di
Ruang Rawat Inap RSI Ibnu Sina Payakumbuh
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Prodi S1 keperawatan
STIKes YARSI Bukittinggi
Nama : Yona fitri
NIM : 1811142010252
Demikian saya sampaikan, atas perhatian, bantuan dan kerja sama yang telah
diberikan saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
( yona fitri )
109
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
( INFORMED CONSENT )
Tanda tangan saya menunjukkan saya sudah diberi informasi dan memutuskan
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
( )
110
lampiran 7 instrumen penelitian .
Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan discharge planning di RSI Ibnu Sina
Pyakumbuh Tahun 2019
KUESIONER
UNTUK PERAWAT
Petunjuk Pengisian:
1. Umur : ……………………………..tahun
menikah
111
B. FAKTOR PERENCANAAN PULANG
Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda check (√) pada jawaban
yang tersedia sesuai jawaban yang
Saudara pilih.
2. Mohon untuk TIDAK mengosongkan jawaban pada setiap
pertanyaan.
Pilihlah jawaban:
: Pernyataan tersebut sesuai
Ya
dengan kondisi yang dialami
/ dirasakan perawat saat ini
112
perawatan pasien dirumah untuk pasien khusus
(cara perawatan stroke, perawatn luka post op)
8 Pasien terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
perencanaan pulang
9 Keluarga tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
perencanaan pulang pasien
10 Dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan pulang
pasien, dokter tidak dilibatkan oleh perawat.
11 Dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan pulang
pasien, petugas gizi tidak dilibatkan oleh perawat.
113
21 Tidak memfokuskan waktu untuk membuat
kesepakatan dengan tim kesehatan lain dalam
perencanaan pulang.
114
Lampiran 8 kisi – kisi kuisioner .
115
aktivitas*
7. Persiapan Pulang
Tempat perawatan selanjutnya setelah
dibawa pulang
Hasil - hasil pemeriksaan yang akan dibawa
pulang
Obat untuk dirumah
Alat bantu/peralatan kesehatan untuk
dirumah*
Rencana kontrol, tanggal ...... ke
poliklinik .....
Format resume medis yang sudah terisi
116
Alat transportasi yang digunakan untuk
pulang : ambulan / mobil pribadi
Kelengkapan administrasi
117
STIKES YARSI SUMATERA BARAT
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jln. Tan Malaka Belakang balok Bukittinggi-Sumatera Barat Telp.0752-
21169 Fax.0752-33458
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan discharge planning di RSI Ibnu Sina Pyakumbuh
Tahun 2019
No Variabel No.Pernyataan
Variabel Independen
1 Umur 1
2 Jenis kelamin 2
3 Pendidikan 3
4 Status perkawinan 4
5 Masa kerja 5
Variabel Dependen
1 Pelaksanaan Lembar checklist discharge planning RSI Ibnu
discharge Sina Payakumbuh dengan observasi
planning
118
PERSIAPAN PEMULANGAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSI IBNU SINA 121/SPO/KEP/R 1/ 3
PAYAKUMBUH SI- 0
PYK/VII/2017
Direktur RSI IBNU SINA Payakumbuh
SPO
(STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASINAL) ( )
2 juli 2017
PENGERTIAN Persiapan pemulangan pasien adalah mempersiapkan pasien
dan pembekalan perawatan kesehatan pasien dirumah sat
pasien akan dipulangkan setelah menjalani perawaa di RSI
IBNU SINA Payakumbuh
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pasien dan
keluarga dapat melanjutkan perawatan kesehata dirumah
secara mandiri
KEBIJAKAN Kepususan Direktur No 19/SK-DIR/IS-PYK/ IV2017 tentang
penerapan dan pemberlakuanprosedur tetapkeperawatan
rumah sakit islam IBNU SINA YARSI SUMBAR
Payakumbuh
1. Persiapan
c. Kartu kontrol
2. Pelaksanaan
119
pengambilan obat tersebut di instalasi farmasi RSI IBNU
SINA Payakumbuh (sesuai dengan format persetujuan
harga obat)
PAYAKUMBUH
No. dokumen No. REVISI Halaman
121/SPO/KEP/RSI- 1/3
PYK/VII/2017 0
i. Lakukan edukasi tentang pemberian obat pulang pada
pasien dan PJ perawata pasien di rumah (oleh tim PKRS)
n. Minta surat izin pulang yang sudah diberi cap lunas dari
kasir kepada keluarga / PJ pasien.
120
membawa barang-barang pasien ke mobil/ambulan.
121
122
123
124
125