7349-Article Text-32180-1-10-20240415

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat

JPM Wikrama Parahita


p-ISSN 2599-0020, e-ISSN 2599-0012

MANAJEMEN Abstrak
POSYANDU LANSIA Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
memfasilitasi layanan kesehatan masyarakat terutama lansia di wilayah RW 08
UNTUK PENINGKAT- Kelurahan Pedurungan Lor Kota Semarang. Metode yang dilakukan ialah
inisiasi pembentukan posyandu lansia, pemberian fasilitas berupa alat-alat
AN KUALITAS kesehatan, pemberian sosialisasi penggunaan dan perawatan alat-alat
kesehatan, dan pemberian edukasi manajemen kelolaan posyandu lansia.
PELAYANAN Materi kegiatan untuk Kader Posyandu diantaranya; 1) pengelolaan pos-
yandu lansia, 2) pengelolaan aset dan sarana prasarana, dan 3) penggunaan
KESEHATAN DI RW 08 alat-alat kesehatan. Adapun materi untuk Lansia ialah 1) pentingnya pos-
yandu lansia, 2) pentingnya melakukan skrining kesehatan lansia secara rutin,
KELURAHAN dan 3) pentingnya menjaga kesehatan lansia. Berdasarkan pelaksanaan,
diperoleh hasil bahwa peresmian Posyandu Lansia sekaligus Pelatihan dihadiri
PEDURUNGAN LOR oleh 26 peserta yang terdiri dari 5 perangkat desa, 10 kader posyandu, 10
lansia sebagai perwakilan, dan 1 narasumber dari Puskesmas wilayah terkait.
Evaluasi dilaksanakan setelah 3 bulan berjalan dengan mewawancarai kader,
lansia dan keluarga lansia, serta analisa logbook posyandu. Berdasarkan
Farikha Amilahaq1*, Diah Ayu pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, dapat terlihat respon positif perangkat
Kusumawati1, Bahrain Pasha desa dan tenaga kesehatan dari puskesmas terhadap program ini, tingginya
antusias warga lansia dan keluarga lansia, serta antusiasme kader Posyandu
Irawan1, Sintya Nur Astuti2, Febriana
dalam menambah pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan di
Kusumadewi2 bidang kesehatan masyarakat. Kader posyandu dari tenaga kesehatan yang
tinggal di wilayah belum ada, sehingga masih perlu pendampingan intensif
dari tenaga kesehatan dari puskesmas, terutama untuk penggunaan alat cek
laboratorium sederhana.

1)Program Studi Manajemen, Kata Kunci: Kader Posyandu; Kesehatan; Pemberdayaan Masyarakat;
Universitas Islam Sultan Agung Posyandu Lansia
2)Program Akuntansi, Universitas
Islam Sultan Agung
Abstract
This community service aims to increase awareness and facilitate public health
services, especially for the elderly in the RW 08 resident, Pedurungan Lor
Village, Semarang City. The method used is the initiation of forming Posyandu
for the elderly, providing facilities in the form of health equipment, providing
Article history socialization on the use and care of health equipment, and providing
Received : 13-09-2023 education on the management of Posyandu for the elderly. Activity materials
for Posyandu Agents include 1) management of elderly posyandu, 2) mana-
Revised : 26-02-2024
gement of assets and infrastructure, and 3) use of health equipment. The
Accepted : 17-03-2024 material for the elderly is 1) the importance of elderly posyandu, 2) the impor-
tance of carrying out routine health screening for the elderly, and 3) the impor-
tance of maintaining the health of the elderly. Based on the implementation,
the results obtained were that the inauguration of the Posyandu for the Elderly
and Training was attended by 26 participants consisting of 5 village officials, 10
Agents, ten elderly as representatives, and one resource person from the
relevant regional health center. The evaluation was carried out after three
months by interviewing the agents, the elderly, and the family and analyzing
the elderly Posyandu logbook. Based on the implementation of activities and
evaluations, we can see the positive response of village officials and health
workers from the community health center to this program, the high enthusiasm
of elderly residents and elderly families, as well as the enthusiasm of Agents in
increasing their knowledge so they can provide optimal services in the field of
public health. There are no Agents of health workers who live in the area, so
they still need intensive assistance from health workers from the health center,
*Corresponding author especially for the use of simple laboratory check tools.
Farikha Amilahaq
Keywords: Posyandu Agents; Health; Community Empowerment; Elderly
Email: farikha@unissula.ac.id Posyandu

© 2024 Some rights reserved

© 2024 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat diterbitkannya paper pengabdian
masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

PENDAHULUAN masing. Maka dari itu, pelatihan atau pembekalan


Masyarakat lanjut usia adalah sekelompok ilmu untuk kader-kader posyandu merupakan
orang yang mengalami suatu proses perubahan langkah awal yang cukup krusial untuk meningkat-
bertahap. Perubahan tersebut meliputi perubahan kan kapasitas dan kemampuan kader dalam mela-
atas psikologisnya, kemampuan dan kebutuhan kukan tugasnya (Pont et al., 2022). Setidaknya, kader
biologis, kognitif, fisik, ekonomi, bahkan perubahan posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan
pada peranan sosial dirinya dalam masyarakat. dasar bagi warganya (Dinengsih & Argarini, 2020).
Perubahan-perubahan tersebut sangat mungkin Secara demografi, penduduk usia lanjut di
memunculkan masalah-masalah baru pada pola Indonesia setidaknya mencapai 8,2% dari total
kehidupan lansia termasuk masalah kesehatan populasi Indonesia di tahun 2014. Penduduk lansia
(Karohmah, 2016). terbesar berada di Provinsi Yogyakarta yakni 13,2%,
Upaya awal yang dapat dilakukan untuk adapun terbesar kedua sebesar 11,4% berada di
menghadapi potensi-potensi masalah tersebut ialah Provinsi Jawa Tengah (Karohmah, 2016). Fakta ini
yang bersifat promotif, preventif, kuratif, serta menunjukkan pentingnya pelayanan masyarakat
rehabilitatif. Upaya ini juga sekaligus dapat member- untuk lansia di wilayah Kota Semarang, salah satunya
dayakan lansia secara lebih optimal. Adapun stra- di Kecamatan Pedurungan. Berdasarkan data
tegi yang digunakan setidaknya dapat melibatkan daerah, jumlah lansia di RW 08 Kelurahan Pedurung-
hubungan baik secara individu maupun kelompok di an Lor, Kecamatan Pedurungan Kota Semarang
wilayah terkait. Dengan kata lain, perlu adanya sebanyak 48 atau sekitar 9,2% dari total populasi
dinamisasi yang harmonis dari semua pihak seperti wilayah RW (522 orang). Meskipun demikian wilayah
keluarga lansia, masyarakat umum, serta pemerin- RW 08 belum memiliki Posyandu Lansia. Tingkat
tah melalui dinas terkait. Salah satu strategi yang pendidikan yang rendah menjadikan kesadaran
dapat dilakukan ialah melalui kegiatan dari dan oleh kesehatan masih perlu dioptimalkan (Loniza et al.,
masyarakat; Posyandu Lansia (Karohmah, 2016). 2022). Posyandu lansia menjadi bentuk suatu tindak-
Posyandu Lansia adalah akronim dari Pos an pencegahan dan penjagaan untuk meminimalisir
Pelayanan Terpadu Lanjut Usia. Kegiatan ini risiko-risiko kesehatan termasuk risiko kesehatan pada
merupakan media pelayanan untuk masyarakat masyarakat lanjut usia. Di sisi lain, pemahaman Kader
lanjut usia di suatu wilayah. Pembentukan posyandu Posyandu di wilayah RW 08 masih perlu ditingkatkan
lansia dapat dilakukan oleh masyarakat, didukung dikarenakan belum adanya media belajar dan
oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga pelatihan sebelumnya. Atas dasar latar belakang
pemerintahan, lembaga atau organisasi sosial, dan tersebut, maka Tim Pengabdian dari Fakultas hendak
lain sebagainya, dengan tujuan utama memberikan melaksanakan pengabdian masyarakat di Kelurah-
pelayanan kesehatan yang promotif dan preventif an Pedurungan Lor untuk Pengadaan Posyandu bagi
bagi masyarakat berusia lanjut. Posyandu Lansia Lansia di wilayah RW 08, yakni melalui program
tidak hanya terbatas pada pemberian pelayanan “Manajemen Posyandu Lansia untuk Peningkatan
kesehatan, tetapi juga dapat memberikan pelayan- Kualitas Pelayanan Kesehatan di RW 08 Kelurahan
an sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olah- Pedurungan Lor”.
raga, seni budaya, ataupun pelayanan lainnya yang Program Pengabdian Masyarakat ini
dibutuhkan oleh lansia, dalam rangka meningkatkan dirancang untuk membangkitkan posyandu lansia
kualitas hidup berupa kualitas kesehatan dan pada RW 08. Program yang dirancang ialah penye-
kesejahteraan lansia. Bervariasinya pelayanan tam- diaan sarana dan prasarana posyandu lansia,
bahan yang dapat diberikan, mengacu pada sosialisasi kepada kader-kader posyandu RW 08 ter-
kebutuhan, ketertarikan lansia, agar dapat lebih kait pelayanan kepada Lansia, serta sosialisasi pe-
banyak beraktivitas sekaligus pengembangan ngelolaan posyandu di mana ini termasuk pengelo-
potensi diri atau aktualisasi diri (Soeweno, 2010). laan aset sarana prasarana, serta administratifnya.
Kader Posyandu memiliki peranan yang Secara umum solusi dari permasalahan yang
penting dalam pelaksanaan Posyandu, sebagai ada pada Posyandu di Kelurahan Pedurungan Lor
garda terdepan pemberian pelayanan. Meskipun ialah dengan pembentukan Posyandu untuk lansia
demikian, masih banyak kader yang memiliki pema- yang mana belum dimiliki, terkhusus di Posyandu di
haman serta keterampilan yang terbatas, terlebih RW 08 Kelurahan Pedurungan Lor. Adapun rincian
dalam hal pemberian pelayanan kesehatan. kegiatan sebagai bentuk kesatuan pengadaan
Dikarenakan tidak semua kader memiliki bidang Posyandu Lansia ialah sebagai berikut:
pendidikan kesehatan. Di sisi lain, kader posyandu a) Inisiasi pembentukan posyandu lansia di RW 08
diharapkan dapat mengelola posyandu dengan b) Pemberian fasilitas posyandu lansia berupa alat-
baik, karena kader posyandu merupakan bagian alat kesehatan
dari masyarakat di wilayahnya, sehingga paling c) Pemberian sosialisasi penggunaan dan
mengetahui kondisi dan kebutuhan wilayah masing- perawatan alat-alat kesehatan posyandu lansia

194
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

d) Pemberian edukasi manajemen kelolaan diketahui menjadi dasar diusulkannya program


posyandu lansia pengabdian masyarakat ini (Rahayu et al., 2017).
Upaya menggerakkan masyarakat lokal untuk Konsep program pengabdian menggunakan
mengaktifkan posyandu Lansia ini juga sejalan metode Iptek bagi Masyarakat (IbM) serta pelatihan
dengan misi Universitas Islam Sultan Agung untuk atau sosialisasi. Kegiatan IbM berupa penyediaan
membumikan gerakan Birrul Walidain di masyarakat, sarana alat kesehatan untuk melakukan pemerik-
yakni kewajiban bagi anak untuk menunjukkan saan kesehatan fisik dan laboratorium sederhana
akhlak mulia kepada orang tua. Orang tua atau untuk mendeteksi dini penyakit pada masyarakat
masyarakat lanjut usia tidaklah dianggap sebagai usia lanjut serta memperluas jangkauan kesehatan
beban keluarga, masyarakat, ataupun pemerintah. untuk masyarakat, sebagai langkah awal pengada-
Melainkan orang-orang yang perlu diapresiasi atas an Posyandu (Arini & Primastuti, 2023; Pont et al.,
kerja keras yang telah dilakukan selama masih di usia 2023). Metode pelaksanaan program pengabdian
produktif, sekaligus upaya masyarakat Indonesia masyarakat ini merujuk pada konsep manajemen
yang mayoritas adalah umat Muslim berikhtiar POAC (Planning, Organizing, Actuating, and
mencari ridho Allah SWT melalui melaksanakan Controlling) (Terry, 2008). Tahapan-tahapan program
perintahNya dan sunnah Rasul. pengabdian dapat dijelaskan dengan Tabel 1.
Pada tahap persiapan atau perencanaan,
METODE PELAKSANAAN terdapat beberapa poin penting yang dapat
Tahap awal program pengabdian masyar- ditetapkan dari tahap persiapan ialah sebagai
akat ini ialah melakukan pengkajian dan mencari berikut (Amilahaq et al., 2022).
permasalahan yang ada dari wilayah terkait. Yakni a) Sasaran pengabdian
melalui pemetaan awal hal apa saja yang menjadi Yakni ialah kader posyandu dan masyarakat
titik fokus serta tingkat prioritasnya (Wahyudi et al., lanjut usia yang mana akan menerima manfaat
2021). Tim membangun hubungan kemanusiaan secara langsung dari program ini
yang baik dengan masyarakat sekitar, melakukan b) Lokasi Kegiatan
pemetaan partisipatif yang akan dikaji, dan Lokasi kegiatan ialah di Posyandu RW 08
mengidentifikasi masalah kemanusiaan yang timbul Kelurahan Pedurungan Lor, Kec. Pedurungan,
di wilayah tersebut. Permasalahan yang telah Kota Semarang

Tabel 1. Tahapan pelaksanaan program pengabdian masyarakat berdasarkan POAC


Tahapan Perencanaan/Planning Organizing Actuating Controlling
Deskripsi observasi dan 1. persiapan acara 1. penugasan 1. memantau
Kegiatan penentuan target karena sesuai dengan perkembangan,
mitra sebagai dasar melibatkan kapasitas setiap efektivitas
penyusunan berbagai pihak pihak program melalui
rancangan kegiatan, dan beberapa 2. pelaksanaan analisa logbook
untuk menetapkan sarana kegiatan inti dari 2. menampung
lokasi, materi, dan prasarana. program aspirasi
rangkaian kegiatan. 2. diskusi pengabdian permasalahan
mendalam masyarakat, yang dihadapi
dengan mitra dengan peserta melalui
dilakukan untuk dari Lansia dan wawancara
memberikan Kader Posyandu 3. serta menerima
isian program masukkan-
sesuai masukkan untuk
kebutuhan perbaikan
target program
selanjutnya.
Sasaran 1. Kader Posyandu 1. Kader Posyandu 1. Tenaga 1. Lansia
2. Perangkat Desa 2. Perangkat Desa Kesehatan dari 2. Keluarga Lansia
(Ketua RW) (Ketua RW) Puskesmas 3. Kader Posyandu
3. Tenaga 2. Lansia
Kesehatan dari 3. Kader Posyandu
Puskesmas
Waktu Mei-Juli 2023 Juli - Agustus 2023 September 2023 Januari 2024
Pelaksanaan

195
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

c) Materi Kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, cek tensi


Materi kegiatan diantaranya; 1) bagaimana cara darah, ataupun lainnya yang dapat dilakukan
mengelola posyandu lansia, 2) bagaimana oleh dokter atau petugas kesehatan.
mengelola aset dan sarana prasarana posyandu b) Pemberian pelayanan psikologis
lansia, 3) bagaimana menggunakan alat-alat Pelayanan ini dilakukan dengan tujuan membuat
kesehatan pada posyandu lansia, dan 4) bagai- lansia tetap bahagia, senang, percaya diri, tidak
mana menginterpretasikan hasil dari cek kesehat- merasa takut stress ataupun depresi. Karena tidak
an lansia. Adapun materi untuk Lansia ialah 1) jarang seseorang lebih mudah terserang penyakit
pentingnya posyandu lansia, 2) pentingnya men- diawali dari adanya tekanan pada psikologisnya.
jaga kesehatan lansia, 3) pentingnya melakukan c) Pemberian pelayanan rohani
skrining kesehatan lansia secara rutin. Pelayanan ini dapat berupa bimbingan rohani
d) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan baik dari orang sebaya melalui sistem tutor
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara ataupun orang yang ahli.
wawancara dengan mitra terkait kendala yang d) Pemberian pelayanan pemenuhan gizi
masih dihadapi dalam pelaksanaan program Pada pelayanan ini, lansia memperoleh makan-
secara berkelanjutan, serta wawancara dengan an dan minuman tambahan. Pemberian PMT ini
lansia dan keluarga lansia sebagai penerima juga sebagai apresiasi karena menerapkan
manfaat utama Posyandu Lansia. prinsip pencegahan, prinsip kemandirian (Self-
reliance) agar terbebas dari sifat ketergantungan
HASIL DAN PEMBAHASAN (Karohmah, 2016).
Usia lanjut merupakan salah satu siklus hidup Untuk mendukung pembinaan Posyandu,
yang akan dirasakan oleh sebagian besar manusia. diperlukan langkah-langkah edukasi kepada masya-
Pertambahan usia akan diikuti dengan semakin rakat antara lain dengan upaya peningkatan
banyaknya permasalahan fisik, jiwa, spiritual, sosial, kapasitas kader melalui pelatihan kader Posyandu.
dan juga ekonomi seseorang. Penyakit yang diderita Maka dari itu dilakukan pelatihan kader Posyandu
lansia umumnya tidak mudah untuk ditangani sehingga diharapkan menghasilkan kader yang
dengan segera dan membutuhkan biaya yang handal dalam upaya pengembangan Posyandu
tinggi. Hal ini dikarenakan umumnya penyakit ter- khususnya di wilayahnya (Dinengsih & Argarini, 2020;
sebut merupakan penyakit degeneratif, kronis, atau Lestari et al., 2023; Sari et al., 2022; Setyaningsih et al.,
multi diagnosis. Karena itu salah satu strategi upaya 2016). Terlebih pada daerah yang belum memiliki
bidang kesehatan ialah melakukan tindakan posyandu lansia, perlu dukungan secara material
promotif dan preventif, didukung pelayanan yang dan nonmaterial untuk menyelenggarakan pos-
kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas. Salah satu yandu lansia secara komprehensif dan optimal.
strategi tersebut ialah dengan adanya Posyandu Pengabdian Masyarakat dengan tema Manajemen
untuk Masyarakat Usia Lanjut atau Posyandu Lansia Posyandu Lansia untuk Peningkatan Kualitas
(Rokom, 2016). Pelayanan Kesehatan di RW 08 Kelurahan Pedurung-
Secara umum, posyandu lansia dibentuk an Lor dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 September
dengan tujuan; a) untuk meningkatkan jangkauan 2023 di halaman rumah Ketua RW 08 setempat.
pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, serta b)
meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam
memberikan pelayanan kesehatan untuk masya-
rakat (Wahyuni et al., 2022). Posyandu Lansia
dibentuk dengan dasar hukum UU No. 13 tahun 1998
tentang Kesejahteraan Lansia, UU No. 36/2009
tentang Kesehatan, Permenkes No. 67/2015 tentang
Pelayanan Kesehatan Lansia di Puskesmas baik
berupa UKP (upaya Kesehatan Perorangan di
Puskesmas) maupun melalui UKM (upaya Kesehatan
Masyarakat di Poksila) (Putra et al., 2018). Kegiatan
yang dilakukan posyandu lansia meliputi;
a) Pemberian pelayanan kesehatan. Gambar 1. Seremonial pengadaan posyandu lansia
Melalui pelayanan ini Lansia, keluarga, serta
tenaga kesehatan dapat mengetahui kondisi Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui
tubuh yang bersangkutan. Sehingga dapat bahwa acara seremonial pengadaan posyandu
dilakukan tindak pencegahan apabila terdapat tersebut dihadiri oleh perangkat desa dari Camat
gejala suatu penyakit. Beberapa kegiatan Pedurungan Bapak Moh. Agus Junaidi, S. Kom, MM,
pelayanan kesehatan diantaranya adalah dan Lurah Pedurungan Lor Bapak Ngadirin ST, MH.

196
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

Penyerahan alat kesehatan dari perwakilan univer- d) Praktik dan Sosialisasi Penggunaan Alat-alat
sitas kepada Lurah Pedurungan Lor, dilanjutkan kesehatan untuk Kader Posyandu
dengan materi Manajemen kelolaan posyandu e) Edukasi Intensif untuk Kader Posyandu tentang
lansia oleh Narasumber dari Fakultas Ekonomi pelaksanaan Posyandu Lansia
Program Studi Manajemen, dan materi tentang Upaya menggerakkan masyarakat lokal untuk
pentingnya menjaga kesehatan lansia dari mengaktifkan posyandu Lansia ini juga sejalan
Narasumber ahli dari Puskesmas Tlogosari Wetan. dengan misi Universitas Islam Sultan Agung untuk
Peserta utama acara ialah kader posyandu dan membumikan gerakan Birrul Walidain di masyarakat,
perwakilan lansia (Tabel 2). yakni kewajiban bagi anak untuk menunjukkan
akhlak mulia kepada orang tua. Orang tua atau
Tabel 2. Data peserta penyuluhan di RW 08
masyarakat lanjut usia tidaklah dianggap sebagai
Keterangan Jumlah Peserta beban keluarga, masyarakat, ataupun pemerintah.
Kader Posyandu 10 Melainkan orang-orang yang perlu diapresiasi atas
Perwakilan Lansia 10 kerja keras yang telah dilakukan selama masih di usia
Pejabat Daerah 5 produktif, sekaligus upaya masyarakat Indonesia
Perwakilan Puskesmas 1 yang mayoritas adalah umat Muslim berikhtiar men-
(narasumber eksternal) cari ridho Allah SWT melalui melaksanakan perintah-
Total Peserta 26 orang Nya dan sunnah Rasul.

Kader Posyandu di wilayah RW 08 sebanyak 10 Pemberian Fasilitas Posyandu Lansia Berupa Alat-alat
orang. Perwakilan lansia yang diundang sebanyak Kesehatan
10 orang, dari total 48 orang lansia yang berada di Posyandu lansia atau pos pelayanan terpadu
wilayah RW 08. Adapun 5 pejabat daerah merupa- untuk masyarakat lansia perlu diselenggarakan di
kan Camat Pedurungan, Lurah Pedurungan, Ketua setiap wilayah, terutama wilayah yang memiliki
RW, Ketua LPMK, dan POKJA. Tim Pengabdian yang masyarakat usia lanjut. Pengadaan posyandu lansia
hadir berasal dari dosen Universitas Islam Sultan harus diimbangi dengan kelengkapan alat-alat
Agung dan 2 mahasiswa yang bertugas memfasilitasi penunjang atau sarana prasarana. Sehingga pelaks-
acara. Adapun 1 orang perwakilan dari Puskesmas anaan kegiatan Posyandu Lansia dapat dilakukan
sekaligus menjadi pemateri tentang kiat-kiat secara optimal. Secara umum sarana prasarana
menjaga kesehatan untuk Lansia. posyandu lansia dapat dikelompokkan menjadi tiga
Antusiasme warga atas adanya Posyandu (3) jenis yaitu; aset, dokumen administrasi, dan alat
Lansia ini ditunjukkan dari perangkat desa yang kesehatan.
memberikan apresiasi atas kemajuan untuk pening-
katan kesejahteraan warganya. Warga lansia serta
kader posyandu selaku target utama program peng-
abdian ini juga menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Sehingga ketika penyampaian materi dari kedua
narasumber selesai disampaikan, acara dilanjutkan
dengan praktik penggunaan alat kesehatan oleh
kader-kader posyandu sekaligus cek kesehatan bagi
lansia yang hadir.
Guna meningkatkan kesiapan kader pos-
yandu lansia di wilayah RW 08 Kelurahan Pedurung-
an Lor, maka acara dilanjutkan dengan konsultasi
secara mendalam antara Kader Posyandu dengan
narasumber yang merupakan perwakilan dari
Puskesmas Tlogosari Wetan. Rangkaian program
pengabdian masyarakat berupa Manajemen
Posyandu Lansia dapat disusun sebagai berikut:
a) Pemberian Fasilitas Posyandu Lansia Gambar 2. Penyerahan aset kelolaan posyandu
b) Penyampaian Materi dari Narasumber terkait lansia
Manajemen Kelolaan Posyandu Lansia (Mekanis-
me Posyandu Lansia) Penyerahan aset kelolaan Posyandu Lansia
c) Penyampaian Materi dari Narasumber terkait untuk RW 08 secara seremonial diserahkan dari
Pentingnya Posyandu Lansia bagi warga untuk Dosen UNISSULA yakni Ibu Farikha Amilahaq, SST, MM,
mencapai Lansia Bahagia kepada Lurah Pedurungan Lor yaitu Bapak Ngadirin

197
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

ST, MH (Gambar 2). Aset kelolaan yang diserahkan maupun tujuh (7) meja. Secara umum, metode yang
ialah Dokumen Administrasi dan alat kesehatan. sering digunakan ialah lima (5) meja yang dapat
Berkas administrasi yang dimaksud seperti buku diuraikan sebagai berikut (Rahayu et al., 2017).
kehadiran lansia, buku kehadiran kader, buku a) Meja 1
kehadiran tamu, buku bantu, buku penyuluhan, buku Kader bertugas memastikan semua orang yang
inventaris, buku keuangan, notulen rapat, buku hadir di Posyandu mengisi daftar hadir sesuai
rujukan, buku catatan laborat, buku pembinaan keterangan, yakni daftar hadir Kader, Daftar
mental, SK Poksila, Kartu Menuju Sehat (KMS), dan Hadir Lansia, dan Buku Tamu. Pada meja ini Kader
lain sebagainya. Adapun sarana prasarana alat-alat memastikan Kartu KMS Lansia setiap orang
kesehatan yang diserahkan ialah alat untuk tersedia.
mengukur berat badan, tinggi badan, tensi meter, b) Meja 2
dan peralatan laboratorium sederhana seperti cek Kader bertugas untuk membantu Lansia melaku-
kolesterol, gula darah, cek asam urat, dan oximeter kan pengukuran tinggi badan, berat badan,
(Tuwu & La Tarifu, 2023). tekanan darah, serta pengukuran kesehatan
Beberapa aset kesehatan yang disediakan lainnya seperti oximeter dan tes darah. Pada
untuk Posyandu Lansia diantara ialah; meja 2 ini akan lebih baik didampingi oleh kader
a) Tensimeter, digunakan untuk mengukur tekanan yang berasal dari tenaga kesehatan, atau
darah sistole dan diastole tenaga kesehatan dari perwakilan puskesmas.
b) Oximeter, digunakan mengukur kadar oksigen Dikarenakan perlu keahlian dan pengetahuan
dalam tubuh (saturasi oksigen) yang mendalam dalam menggunakan alat
c) Timbangan Digital, digunakan untuk mengukur kesehatan berupa cek gula darah, cek asam
berat badan seseorang, untuk dianalisa berat urat, dan cek kolesterol. Sehingga interpretasi
badan ideal hasil pemeriksaan kesehatan lansia dapat lebih
d) Pengukur Tinggi Badan Digital, digunakna untuk mendalam.
mengukur tinggi badan seseorang c) Meja 3
e) Alat Cek Gula Darah, Asam Urat, dan Kolesterol Kader bertugas untuk mencatat hasil pemerik-
f) Poster edukasi kesehatan lansia saan kesehatan dalam KMS (Kartu Menuju Sehat).
g) Leaflet pencegahan penyakit yang sering Umumnya, yang wajib untuk dicatat pada KMS
dihadapi lansia seperti diabetes, hipertensi, Lansia ialah; Indeks Masa Tubuh, tekanan darah,
kolesterol berat badan dan tinggi badan lansia.
d) Meja 4
Mekanisme Posyandu Lansia Kader bertugas memberikan makanan tambah-
Program Pengabdian selanjutnya ialah an atau PMT. Kader yang berasal dari tenaga
pemaparan terkait pengelolaan posyandu lansia kesehatan, maupun perwakilan dari puskesmas,
(Gambar 3), dengan pemateri pertama (Farikha dapat membantu memberikan penyuluhan
Amilahaq, SST, MM dari UNISSULA) menyampaikan kesehatan dan interpretasi hasil pemeriksaan
mekanisme pelaksanaan Posyandu Lansia. kesehatan secara mendalam. Sehingga dapat
optimal pemberian pelayanan konseling dan
pojok gizi posyandu.
e) Meja 5
Pada meja 5, dapat diberikan pelayanan medis
oleh tenaga profesional seperti petugas puskes-
mas. Pelayanan medis yang diberikan umumnya
berupa pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Pada meja ini, jika lansia memperoleh peng-
obatan ringan maka perlu dicatat pada KMS.
Berdasarkan UU No. 13 tahun 1998, pelayanan
yang dapat diberikan oleh posyandu tidak terbatas
pada kesehatan, tetapi juga dapat memberikan
pelayanan psikologis, rohani, dan pemenuhan gizi.
Sehingga kebutuhan kesehatan lansia dapat
terpenuhi secara komprehensif. Kesejahteraan sosial
Gambar 3. Penyampaian materi pengelolaan pun dapat meningkat.
posyandu lansia
Lansia Bahagia
Sistem pelayanan Posyandu dapat dilaksana- Pelaksanaan Program Pengabdian ketiga
kan dengan metode tiga (3) meja, lima (5) meja, ialah penyampaian materi dari Puskesmas untuk

198
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

peserta Lansia (Gambar 4). Ibu Sumarti A.Mg dari G: Gerak badan teratur 3-4x/minggu selama 30 mnt
Puskesmas Tlogosari Wetan sedang memberikan I : Iman & takwa ditingkatkan
motivasi peningkatan kesadaran lansia untuk men- A: Awasi kesehatan dengan cek kesehatan berkala
jaga kesehatan diri. Materi ini tidak hanya dapat
dinikmati oleh lansia tetapi juga penting diketahui Sosialisasi Penggunaan dan Perawatan Alat-alat
oleh Kader dan keluarga Lansia. Kesehatan Posyandu Lansia
Program keempat pengabdian masyarakat ini
ialah sosialisasi penggunaan dan perawatan alat-
alat kesehatan, sekaligus pemberian layanan kese-
hatan kepada peserta Lansia yang hadir (Gambar 5
dan Gambar 6). Pemateri dari UNISSULA dan dari
Puskesmas (Ibu Farikha Amilahaq, SST, MM dan Ibu
Sumarti A.Mg) sedang mempraktekkan pengguna-
an alat-alat kesehatan kepada Lansia, disaksikan
oleh Kader-kader Posyandu.

Gambar 4. Penyampaian materi tentang lansia


bahagia

Pada dasarnya, posyandu lansia penting


untuk diadakan dalam upaya meningkatkan kualitas
hidup masyarakat lanjut usia. Beberapa manfaat
yang dapat diperoleh lansia dari adanya posyandu
lansia diantaranya; 1) lansia terbantu agar tetap
sehat secara fisik dan psikis, 2) membantu lansia
untuk mendeteksi dini jika ada potensi penyakit atau Gambar 5. Pelatihan untuk kader posyandu, serta
gangguan kesehatan, 3) posyandu sebagai sarana pelayanan cek kesehatan untuk lansia
untuk lansia dapat meningkatkan interaksi sosial
dengan sesamanya sebagai pemenuhan psikologi
berinteraksi sosial (Wahyuni et al., 2022; Yuniartika et
al., 2023).
Posyandu lansia tidak hanya memberikan
manfaat kepada lansia, tetapi juga memberikan
manfaat untuk keluarga lansia. Secara spesifik, ter-
dapat sasaran langsung dan sasaran tidak langsung
yang ditarget oleh Posyandu Lansia. Sasaran
langsung diantaranya kelompok pra usia lanjut
berusia 45-59 tahun, kelompok usia lanjut berusia 60
tahun ke atas, serta kelompok usia lanjut yang
memiliki risiko tinggi yakni berusia 70 tahun ke atas
(Arini & Primastuti, 2023). Adapun sasaran tidak
langsung posyandu lansia ialah keluarga lansia dan
organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan
masyarakat usia lanjut. Gambar 6. Pelatihan untuk kader posyandu, serta
Setidaknya, Lansia harus mengingat prinsip pelayanan cek kesehatan untuk lansia
Lansia BAHAGIA untuk menjaga kesehatan fisik dan
psikis. Akronim BAHAGIA ialah: Karena sepatutnya pemberian modal pe-
B: Berat badan dikendalikan layanan berupa alat-alat kesehatan perlu dilengkapi
A: Atur pola makan dg gizi seimbang dengan sosialisasi penggunaan alat-alat kesehatan
H: Hindari faktor resiko penyakit degeneratif/kronis tersebut, juga sosialisasi terkait pelaksanaan pemerik-
dengan pola hidup sehat saan kesehatan oleh kader Lansia. Maka dari itu
A: Agar tetap bahagia kembangkan hobby yang program Pengabdian Masyarakat ini dilengkapi
bermanfaat dengan Pemberian Sosialisasi penggunaan dan

199
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

Perawatan Alat-alat kesehatan sehingga dapat dilanjutkan setelah peserta lainnya meninggalkan
dimanfaatkan untuk jangka panjang. lokasi kegiatan. Kader-kader posyandu menerima
Adapun perawatan umum untuk menjaga edukasi intensif dari Ibu Sumarti A.Mg selaku delegasi
usia penggunaan alat kesehatan ialah sebagai dari Puskesmas. Dengan pembekalan ini kader diper-
berikut: siapkan untuk terus berkoordinasi dengan perang-
a) Menjaga kebersihan alat kesehatan, gunakan kat-perangkat desa lainnya agar dapat diberikan
lap kering dukungan lanjutan baik berupa kunjungan tenaga
b) Melepas baterai ketika tidak digunakan kesehatan, bantuan PMT (Pemberian Makanan
c) Menyimpan pada tempat kering dan suhu ruang, Tambahan), dan lain sebagainya.
hindari suhu drastic Dari kegiatan ini, posyandu lansia juga
d) Menghindarkan alat dari guncangan diharapkan akan dapat memberikan motivasi dan
pendampingan menjaga kesehatan, fasilitasi kegiat-
Pemberian Edukasi Intensif untuk Kader Posyandu an senam/kebugaran fisik, fasilitasi pendalaman
Lansia agama, fasilitasi pengembangan keterampilan seni
Kader ialah seseorang dari wilayah sendiri dan bina usaha, pengelolaan dana kesehatan, dan
yang secara sukarela membantu kelancaran lain sebagainya. Pembinaan lansia yang dilakukan
pelayanan kesehatan di Posyandu. Kader memiliki oleh Posyandu Lansia dapat dikatakan berhasil
tugas rutin yang dapat dikelompokkan sebagai apabila;
tugas pra dan pasca pelayanan, serta tugas saat a) Bertambahnya jumlah lansia yang mengikuti
pelaksanaan posyandu (Nasution, 2013). Beberapa program posyandu lansia
tugas pra pelayanan ialah sebagai berikut: b) Meningkatnya jumlah lansia yang memiliki
a) persiapan acara posyandu setiap satu bulan aktivitas pengembangan
sekali berupa alat dan bahan; alat kesehatan, c) Bertambahnya jumlah lembaga yang ikut terlibat
aset kesehatan seperti meja dan kursi, berkas dalam memberikan pelayanan kesehatan lansia
administrasi, serta Makanan tambahan (PMT) di wilayah terkait
b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat d) Berkembangnya jenis pelayanan yang diberikan
untuk hadir di posyandu lansia. Misal anggota seperti konseling kesehatan maupun psikis
keluarga mengantarkan dan mendampingi e) Terdapat penurunan tingkat kematian akan
keluarga lansia untuk hadir ke posyandu lansia penyakit kronis dan daya kesakitan
c) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu
untuk menyampaikan rencana kegiatan, agar Evaluasi Program Pengabdian
tenaga kesehatan wilayah dapat menghadiri Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan
acara posyandu. cara wawancara dengan mitra terkait kendala yang
d) Melakukan pembagian tugas setiap kader pada masih dihadapi dalam pelaksanaan program secara
hari pelaksanaan posyandu. berkelanjutan. Pelaksanaan Evaluasi dilakukan
setelah 3 bulan posyandu Lansia dilaksanakan, ter-
hitung dari bulan Oktober, November, dan
Desember. Adapun poin-poin wawancara sebagai
bahan evaluasi ialah; 1) kebermanfaatan program,
2) kepuasan mitra dan masyarakat, 3) kendala yang
dihadapi.
Kebermanfaatan program dapat dievaluasi
dari banyaknya lansia yang mendatangi posyandu
setiap satu bulan sekali. Berdasarkan daftar hadir
Posyandu Lansia, 50% dari 45 lansia mendatangi
Posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
serta berkonsultasi dengan dokter dari Puskesmas.
Berdasarkan daftar tersebut dapat diketahui sebagi-
an besar lansia memiliki masalah baik tensi, gula
darah, asam urat, maupun tingkat kolesterol yang
Gambar 7. Edukasi intensif pengelolaan posyandu tinggi. Pada bulan kedua (November) dan ketiga
lansia dari puskesmas (Desember), lebih dari 60% lansia melakukan
kunjungan ulang ke posyandu dan melakukan
Secara umum tugas kader posyandu berkait- pemeriksaan lab sederhana untuk memantau
an dengan pencatatan, pelaporan, serta peng- kondisi mereka. Adapun lansia yang memiliki hasil di
amatan khusus. Mengingat pentingnya pembekalan atas normal akan diberikan resep oleh dokter dari
untuk Kader, acara edukasi intensif (Gambar 7) untuk mengambil obat di Puskesmas. Adanya

200
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

posyandu lansia memudahkan masyarakat lansia dapat dikatakan berhasil berdasarkan respon positif
mendeteksi lebih dini kondisi kesehatan mereka, dari warga dan perangkat desa, serta kunjungan
serta mempercepat menerima pelayanan kesehat- ulang lansia pada jadwal Posyandu. Warga lansia
an ketika datang ke puskesmas. antusias untuk mengecek kesehatan dan berkonsul-
Berdasarkan hasil wawancara dengan mitra tasi dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas.
yakni kader-kader posyandu lansia. Program Posyan- Kader posyandu antusias untuk menambah penge-
du Lansia melengkapi fasilitas layanan kepada tahuan dan keterampilan.
masyarakat oleh masyarakat. Sebagaimana diketa- Pelaksanaan posyandu lansia dapat lebih
hui, Indonesia menerapkan sistem gotong royong efektif dengan kehadiran kader dengan keterampil-
dimana masyarakat secara aktif di sosial untuk an khusus yang baik terkait kesehatan (kader yang
memberdayakan diri dan sekitar untuk kepentingan berprofesi sebagai tenaga kesehatan), atau adanya
sosial bersama. Terlebih adanya posyandu lansia ini petugas kesehatan dari puskesmas yang dapat
juga menjadi media sarana peningkatan kesadaran mendampingi secara intensif. Hal tersebut dikarena-
masyarakat tentang pentingnya merawat lansia dan kan perlu keahlian dan pengetahuan yang men-
pra lansia. Edukasi menjadi bekal utama untuk dalam dalam menggunakan alat kesehatan berupa
menjaga kesehatan secara jangka panjang. cek gula darah, cek asam urat, dan cek kolesterol
Berdasarkan hasil analisa daftar hadir selama 3 sehingga interpretasii hasil pemeriksaan kesehatan
bulan, tingkat kunjungan ulang lansia sebesar 60%, lansia dapat lebih mendalam. Kader yang berasal
dan tingkat penggunaan cek lab sederhana sebesar dari tenaga kesehatan, maupun perwakilan dari
30%. Secara umum cek lab perlu dilakukan secara puskesmas, dapat membantu memberikan penyu-
rutin terutama untuk masyarakat yang memang luhan kesehatan dan interpretasi hasil pemeriksaan
dalam kondisi kesehatan tidak cukup stabil. Meski kesehatan secara tepat. Sehingga pemberian
demikian tingkat kunjungan ulang sebesar 60% pelayanan konseling dan pojok gizi posyandu dapat
dapat dikategorikan sebagai cukup baik dan dapat lebih optimal.
menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat lansia Berdasarkan hasil evaluasi, program pos-
terhadap program ini. Berdasarkan hasil wawancara yandu lansia masih memiliki kendala terkait tidak
dengan kader, masih banyak lansia di wilayah RW 08 adanya kader posyandu yang juga seorang tenaga
ingin mengunjungi posyandu lansia, akan tetapi kesehatan di wilayah tersebut. Maka dari itu lem-
terkendala adanya agenda lain di waktu tersebut, baga pendidikan terutama Universitas atau Sekolah
serta tidak ada keluarga lansia yang dapat Tinggi di bidang ilmu kesehatan dapat melakukan
mengantarkan. program komprehensif seperti Desa Binaan, pener-
Berdasarkan hasil wawancara dengan mitra, junan mahasiswa praktik lapangan atau program
dapat diketahui bahwa Posyandu Lansia di KKN oleh mahasiswa jurusan kesehatan.
lingkungan RW 08 masih belum dapat secara mandiri
melakukan pelayanan kesehatan terutama dalam UCAPAN TERIMA KASIH
melakukan cek lab sederhana (asam urat, kolesterol, Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dan gula darah). Hal tersebut dikarenakan praktik perangkat desa yang menjadi mitra program
yang hanya dilakukan satu bulan sekali tidak cukup pengabdian masyarakat ini atas kerjasama dan
efektif untuk menjadikan Kader terampil. Terlebih lagi koordinasi yang baik sehingga program pengabdian
belum ada tenaga ahli kesehatan di wilayah RW 08. masyarakat dapat dilaksanakan dengan sukses
Permasalahan tersebut dapat diatasi secara jangka bahkan memperoleh respons baik dari masyarakat.
pendek dengan menghadirkan dokter dari puskes- Ucapan terima kasih juga ditujukan pada Universitas
mas, dan mengundang tenaga kesehatan dari Islam Sultan Agung melalui Pengabdian Masyarakat
wilayah lain. Meski demikian masih perlu solusi jangka Internal 2023, sebagai fasilitator dana program
panjang untuk menjadikan posyandu lansia RW 08 pengabdian ini.
mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Amilahaq, F., Kusumawati, D. A., & Irawan, B. P. (2022).
Program pengabdian telah dilaksanakan Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi dan
dengan baik dengan rincian program seperti; 1) Profesionalisme dengan Pelatihan Pencatatan
Keuangan Syariah untuk Peternak Dombos. Jurnal
memastikan tersedianya Fasilitas Posyandu Lansia, 2)
Nusantara Mengabdi, 1(2), 85–95.
Pemberian Materi terkait Manajemen Kelolaan https://doi.org/10.35912/jnm.v1i2.762
Posyandu Lansia, 3) Pemberian Materi terkait Arini, M., & Primastuti, H. I. (2023). Inisiasi Pendirian Posyandu
Pentingnya Posyandu Lansia bagi warga lansia dan Lansia Jomboran, Sleman Melalui Pelatihan dan
keluarga, dan 4) menyelenggarakan Praktik/Pelatih- Pendampingan Kader Kesehatan. Poltekita: Jurnal
an Penggunaan Alat-alat kesehatan untuk Kader Pengabdian Masyarakat, 4(1), 140–151.
Posyandu. Pelaksanaan program pengabdian ini https://doi.org/10.33860/pjpm.v4i1.1461

201
Amilahaq et al., Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 8 Nomor 2, November 2024: 193-202
DOI: https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i2.7349

Dinengsih, S., & Argarini, S. (2020). Pelatihan Kader Dan https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i3.7469


Pemilihan Kader Posyandu Melalui UKBM (Upaya Rokom, R. (2016). Lansia Sehat: Lansia Aktif, Mandiri dan
Kesehatan Berbasis Masyarakat) Di Wilayah Kerja Produktif. Redaksi Sehat Negeriku.
Puskesmas Kec. Pulogadung Jakarta Timur Tahun https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
2020. http://repository.unas.ac.id/2943/ media/20160529/5815019/lansia-sehat-lansia-aktif-
Karohmah, A. N. (2016). Peran Posyandu Lansia Dalam mandiri-dan-produktif/
Meningkatkan Kesejahteraan Lanjut Usia (Kasus Pada Sari, N. L. P. D. Y., Martini, N. M. D. A., & Prastikanala, I. K.
Posyandu Lansia Sejahtera Kelurahan Pasirmuncang) (2022). Peningkatan Kapasitas Kader Lansia dalam
[Universitas Negeri Semarang]. Memberikan Edukasi Pencegahan COVID-19 melalui
https://lib.unnes.ac.id/28484/ Video ‘Controllers’ dan Stimulation Games. Poltekita:
Lestari, P., Kurniati, W. D., & Hidayati, A. H. (2023). Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 767–776.
Peningkatan Keterampilan Kader Posyandu dalam https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1198
Pengukuran Antropometri di Desa Meteseh, Boja, Setyaningsih, R. D., Adriya, P., & Ulfah, M. (2016). Upaya
Kendal. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Dan Kader
4(2), 594–601. Posyandu Balita Tentang Pengenalan Tanda Bahaya
https://doi.org/10.33860/pjpm.v4i2.1720 Kehamilan Di Kabupaten Banyumas. Jurnal
Loniza, E., Chairunnisa, K., & Ardiyanto, Y. (2022). Kaderisasi Pengabdian Kepada Masyarakat, 22(3), 135–139.
Relawan Sadar Kesehatan Lansia dan Lingkungan https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpkm/arti
pada Dukuh Mangiran Bantul. Poltekita: Jurnal cle/view/4780/0
Pengabdian Masyarakat, 3(4), 698–706. Soeweno, I. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut
https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1128 Usia. Komisi Nasional Lanjut Usia.
Nasution, Z. (2013). Pengaruh Pengetahuan, Sikap, https://books.google.co.id/books?id=115YtwAACAA
Dukungan Keluarga Dan Kader Terhadap J
Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Terry, G. R. (2008). Prinsip-Prinsip Manajemen (Bahasa Ind).
Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Jakarta: Bumi Aksara.
Kabupaten Deli Serdang [Universitas Sumatera https://onesearch.id/Record/IOS17033.slims-
Utara]. 8128?widget=1
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42306 Tuwu, D., & La Tarifu. (2023). Implementasi Program
Pont, A. V., Longulo, O. J., & Mangun, M. (2022). Pelatihan Posyandu Lansia Untuk Menjaga Kesehatan Lanjut
Kader Posyandu Remaja di Pesantren Mahasiswa Usia. Journal Publicuho, 6(1), 20–29.
Liwa’ul Haq Kelurahan Tondo Kecamatan https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i1.72
Mantikurole. Poltekita: Jurnal Pengabdian Wahyudi, D., Hakim, N., Winarti, T., & Septiyana, L. (2021).
Masyarakat, 3(2), 309–316. Optimalisasi Peran Kader Posyandu Kelompok Lansia
https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i2.1189 di Desa Sumberejo Pesisir Barat. DEDIKASI: Jurnal
Pont, A. V., Longulo, O. J., & Mangun, M. (2023). Pengabdian Masyarakat, 3(2), 189–198.
Pembentukan Posyandu Remaja di Pesantren Liwa’ul https://doi.org/10.32332/d.v3i2.3081
Haq, Kelurahan Tondo, Kecamatan Talise. Poltekita: Wahyuni, N., Novaria, R., & Widiyanto, K. (2022). Peran Pos
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 610–617. Pelayanan Terpadu Lanjut Usia Untuk Meningkatkan
https://doi.org/10.33860/pjpm.v4i2.1660 Kesejahteraan Sosial (Studi Kasus Di Posyandu Lansia
Putra, P. D., Nasir, M., & Rozaini, N. (2018). Peningkatan Sekar Melati Kelurahan Baratajaya Kota Surabaya).
Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pendidikan, Seminar Nasional 2022, 376–380.
Pemberdayaan Ekonomi, Peningkatan Sarana Dan https://conference.untag-
Prasarana Serta Kesehatan Di Kota Gunung Sitoli. sby.ac.id/index.php/snhs/article/view/1099
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 24(3), 776– Yuniartika, W., Nofandrilla, N., Mangifera, L., Musalamah, S.,
786. https://doi.org/10.24114/jpkm.v24i3.11611 Damayanti, S., & Ajie, A. B. (2023). Pelatihan Aktivitas
Rahayu, M. S., Maulina, M., & Yuziani, Y. (2017). Posyandu Sosial pada Lansia untuk Mendukung Kemandirian
Lansia Sebagai Alternatif Program Pelayanan Kesehatan. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
Kesehatan Di Panti Jompo Darussa’adah Dan An-Nur 4(1), 113–122.
Di Kota Lhokseumawe. Jurnal Pengabdian Kepada https://doi.org/10.33860/pjpm.v4i1.1393
Masyarakat, 23(3), 356–360.

202

Anda mungkin juga menyukai