0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan31 halaman

SNNT

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 31

BAGIAN ILMU BEDAH LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI 2018


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

STRUMA NODUSA NON TOKSIK

DISUSUN OLEH :
ANISA EKA MULYA
111 2015 2183

PEMBIMBING :
dr. BUDIMAN SIRI, Sp.B

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
 Nama Pasien : Ny. D
 Umur : 34 tahun
 Jenis Kelamin : Wanita
 Alamat : A. Abu Bakar, Kota Pare-pare
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Agama : Islam
 No. MR : 064296
 Tanggal masuk RS : 4 Mei 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Benjolan di leher


Anamnesis terpimpin :
 Pasien masuk poli bedah Rumah Sakit Andi Makkasau
dengan keluhan benjolan pada leher yang dialami sejak ± 5
tahun sebelum masuk rumah sakit. Awalnya berupa benjolan
sekecil kelereng kemudian semakin lama makin membesar
hingga sebesar bola tenes. Benjolan tidak nyeri, tidak
mengganggu waktu bernafas ataupun menelan, namun
benjolan dirasakan mengganjal. Pasien tidak mengeluh
adanya perubahan suara setelah terdapat benjolan tersebut.
Pasien juga menyangkal sering berkeringat banyak dan
berdebar - debar. Demam (-), sakit kepala (-), batuk (-), Sesak
nafas (-), mual (-) muntah (-) nyeri ulu hati(-), nyeri perut(-),
nafsu makan baik. BAK lancar, BAB biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Asma : disangkal
 Riwayat Alergi : disangkal
 Riwayat Radiasi : disangkal

Riwayat Keluarga
 Riwayat Penyakit serupa : disangkal
PEMERIKSAAN FISIS

Keadaan Umum
 Kondisi Umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis GCS : E4V5M6

Tanda Vital
 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit, regular, kuat angkat
 Pernafasan : 22 x/menit
 Suhu : 36,5 °C
STATUS GENERALIS

Kepala Thorax
 Konjungtiva : Anemis (-/-)  Inspeksi : simetris, gerak dada kiri = kanan,
 Sklera : Ikterik (-/-) retraksi (-/-)
 Mata : Pupil bulat, isokor  Palpasi : fremitus raba simetris kiri = kanan,
2,5mm/2,5mm nyeri tekan (-)
 Hidung : Sekret (-/-)darah (-/-),  Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
deviasi septum (-)
 Auskultasi : bunyi pernapasan vesikuler,
 Faring : Hiperemis (-/-)
Ronkhi -/-, Wheezing -/-
 Tonsil : T1-T1 Hiperemis (-/-)

Leher
Cor
 Pembesaran Kelenjar Limfe (-)  Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Inspeksi :  Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Tampak massa ukuran ± sebesar bola tenes,  Perkusi : redup, batas atas ICS III kiri, batas
warna sama dengan kulit sekitar, ikut bergerak kanan ICS IV linea parasternalis dextra,
saat menelan. batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra.
 Palpasi :  Auskultasi : BJ I/II murni regular, bising (-)
Teraba massa regio colli anterior permukaan
rata, konsistensi padat kenyal, mobile, nyeri
tekan (-), massa tumor kanan ukuran 6 cm x 5
cm x 4 cm, kiri ukuran 5 cm x 4 cm x 2 cm.
STATUS GENERALIS

Abdomen Genetalia Eksterna


 Inspeksi : datar, ikut  Tidak dilakukan
gerak napas. pemeriksaan
 Auskultasi : peristaltik
(+) kesan normal Ekstremitas
 Palpasi : massa tumor
 Edema (-/-), fraktur (-)
(-), nyeri tekan (-),
Hepar dan lien tidak
teraba
 Perkusi: timpani (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Lengkap ( 29 Desember 2017 )


Hasil Nilai rujukan
WBC 8,41 5,00-10,00 x 103/uL
Neutrofil 5,54 2,00-7,50 %
Limfosit 1,96 1,30-4,00 %
Monosit 0,37 0,15-0,70 %
Eosinofil 0,43 0,00-0,50
Basofil 0,11 0,00-0,15
RBC 4,28 4,00-5,50 x 106/uL
Hemoglobin 12,9 12,0-17,4
Hematokrit 37,7 36,0-52,0
MCV 88,0 76,0-96,0
MCH 30,1 27,0-32,0
MCHC 34,2 30,0-35,0
Platelet 320 150-400
SGOT 18 ≤31
SGPT 20 ≤31
Urea 11 10-50
Creatinine 0,6 0,5-0,9
Asam urat - 2,4-5,7
GDS 132 <140
CT 8’00’’ <15’00’’
BT 1’00’’ 1’00’’-3’00’’
FT4 1,51 0,82-1,51
TSHs 1,059 0,270-4,700
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Radiologi
( 29 Desember 2017)

 Thyroid dextra: membesar 8 cm x 3 cm


x 2,8 cm ukuran, massa kistik dengan
bagian-bagian padat di dalamnya
2,6cm x 2,55cm x 3,36cm batas tegas
tepi rata. Massa kistik dengan bagian
padat di dalamnya 1,1cm x 1,0 cm.
 Thyroid sinistra: membesar 7,1 cm x 2,1
cm x 2,6cm, massa kistik dengan
bagian padat didalamnya ukuran 1,2cm
x 1,3 cm dan massa padat 0,77 cm x
0,95 cm batas tegas hipervascular.
Massa kistik 0,5cm x 0,3 cm.

Kesan : Kista kompleks thyroid kanan dan


kiri dan struma noduler kiri
RESUME

Pasien masuk poli bedah Rumah Sakit Andi Makkasau dengan


keluhan benjolan pada leher yang dialami sejak ± 5 tahun yang lalu.
Awalnya berupa benjolan sekecil kelereng kemudian semakin lama
makin membesar hingga sebesar bola tenes.
Dari hasil pemeriksaan fisis pasien datang dengan sakit
sedang / gizi cukup / composmentis. Status vitalis, tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 88 x/menit, pernapasan 20 x/menit, dan suhu
36,50 C. Pada status lokalis inspeksi tampak nodul di regio colli
anterior ukuran ± sebesar bola tenes, warna sama dengan kulit
sekitar, ikut bergerak saat menelan. Pada palpasi teraba massa regio
colli anterior permukaan rata, konsistensi padat kenyal, mobile, nyeri
tekan (-), massa tumor kanan ukuran 6 cm x 5 cm x 4 cm, kiri ukuran
5 cm x 4 cm x 2 cm. Pada USG tiroid didpatkan kista kompleks thyroid
kanan dan kiri dan struma noduler kiri. Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang dapat ditegakkan
diagnosis Struma nodular non toksik.
DIAGNOSIS & PLANNING

DIAGNOSIS
 Struma Nodusa Non Toksik

PLANNING
 Operatif : Total Thyroidektomy
 Instruksi post operasi :
 IVFD RL 20 tpm
 Ceftriaxone 1gr/12jam/IV
 Ketorolac 30 mg/8jam/IV
 Ranitidin 50 mg/8jam/IV
 Cocktail / TGC
Tanggal Perjalanan Penyakit Tindakan
04/01/2018 S: Nyeri pada daerah bekas operasi - IVFD RL 28 tetes/menit
O: KU : Sakit Sedang/ Composmentis - Ceftriaxone 1gr/12 jam/iv
TD: 140/90 mmHg - Ketorolac 30 mg/8jam/iv
N : 88 x/i - Ranitidin 50 mg/ 12jam/ iv
SO2 :98% - Coctail drips/tgc
S: 36,70 C - Diet bubur
Kepala: Anemis -/- Ikt -/- - Takar drain/24 jam
Thorax : Rh -/- wh-/- - CDR tablet / 24 jam
Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas: Edema -/-
A: - Struma noduler non toksik
- POH1 Total Thyroidectomy

05/01/2018 S: Nyeri pada daerah bekas operasi - IVFD RL 28 tetes/menit


O: KU : Sakit Sedang/ Composmentis - Ceftriaxone 1gr/12 jam/iv
TD: 130/80 mmHg - Ketorolac 30 mg/8jam/iv
N : 80 x/i - Ranitidin 50 mg/ 12jam/ iv
P : 20 x/i - Coctail drips/tgc
S: 36,50 C - Diet bubur
Kepala: Anemis -/- Ikt -/- - Takar drain/24 jam
Thorax : Rh -/- wh-/- - CDR tablet / 24 jam
Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas: Edema -/-
A: - Struma noduler non toksik
- POH2 Total Thyroidectomy
06/01/2018 S: Nyeri pada daerah bekas operasi, - IVFD RL 28 tetes/menit
Batuk Berlendir (+) - Ceftriaxone 1gr/12 jam/iv
O: KU : Sakit Sedang/ Composmentis - Ketorolac 30 mg/8jam/iv
TD: 130/80 mmHg - Ranitidin 50 mg/ 12jam/ iv
N : 76 x/i - Coctail drips/tgc
P : 20 x/i - Diet bubur
S: 36,80 C - Takar drain/24 jam
Kepala: Anemis -/- Ikt -/- - CDR tablet/24 jam
Thorax : Rh -/- wh-/-
Abdomen : Peristaltik (+) kesan
normal
Ekstremitas: Edema -/-
A: - Struma noduler non toksik
- POH3 Total Thyroidectomy

07/01/2018 S: Nyeri pada daerah bekas operasi - IVFD RL 28 tetes/menit


berkurang - Ceftriaxone 1gr/12 jam/iv
O: KU : Sakit Sedang/ Composmentis - Ketorolac 30 mg/8jam/iv
TD: 130/70 mmHg - Ranitidin 50 mg/ 12jam/ iv
N : 78 x/i - Coctail drips/tgc
P : 22 x/i - Takar drain/24 jam
S: 36,50 C - CDR tablet / 24 jam
Kepala: Anemis -/- Ikt -/-
Thorax : Rh -/- wh-/-
Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas: Edema -/-
A: - Struma noduler non toksik
- POH4 Total Thyroidectomy
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
FISIOLOGI
DEFINISI

Kelainan glandula tyroid yang dapat


berupa gangguan fungsi atau perubahan
susunan kelenjar dan morfologinya.
Berdasarkan patologinya, pembesaran
tyroid umumnya disebut struma.
EPIDEMIOLOGI

Berdasarakan penelitian terhadap 634


Struma endemik sering terdapat di orang yang berusia 55-91 tahun diperiksa
daerah-daerah yang air minumnya kurang ditemukan 325 orang (51,3 %) mengalami
sekali mengandung yodium. Di Indonesia goiter multinodular non toxic, 151 orang
banyak terdapat di daerah Minangkabau, (23,8 %) goiter multinodular toxic, 27
Dairi, Jawa, Bali dan Sulawesi. orang (4,3%) Graves disease, dan 8 orang
(1,3 %) simple goiter.
ETIOLOGI
• Defisiensi sedang yodium yaitu • Jarang dan pada umumnya terjadi • Obat : Propylthiouracil, litium,
kurang dari 50 mcg/dl, Sedangkan pada preexisting penyakit tiroid phenylbutazone, aminoglutethimide,
defisiensi berat yodium adalah kurang autoimun. expectorants yang mengandung
dari 25 mcg/dl dihubungkan dengan yodium.
hypothyroidism dan cretinism. • Agen lingkungan: Phenolic dan
phthalate ester derivative dan
resorcinol berasal dari tambang batu
dan batubara.
• Makanan, sayur-mayur jenis Brassica
(misalnya, kubis, lobak cina, brussels
kecambah), padi-padian, singkong

Kekurangan iodium Kelebihan yodium Goitrogen

• Kerusakan dalam jalur biosynthetic • Riwayat radiasi selama masa kanak-


hormon kelenjar tiroid. kanak mengakibatkan nodul benigna
dan maligna.

Riwayat radiasi
Dishormonogenesis
kepala dan leher
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS

HIPERTIROID HIPOTIROID

• Gejala konstitusi: Tidak tahan • Nafsu makan menurun dan


panas dan banyak berkeringat berat badan bertambah
serta Penurunan berat • Tidak tahan dingin dan kulit
walaupun nafsu makan kering bersisik
meningkat. • Bradikardi
• Saluran cerna: diare • Gerak tubuh menjadi lamban
• Jantung: palpitasi dan dan edema pada wajah,
takikardi kelopak mata dan tungkai
• Neuromuskulus: kecemasan,
tremor, dan iritabilitas
• Manifestasi mata: tatapan
yang lebar dan melotot
KLASIFIKASI

Nodusa
Non
toxica
diffusa
Struma
Nodusa
Toxica
diffusa
DIAGNOSIS

• Sejak Kapan?
• Apakah pembesaran terjadi sangat progresif atau
lamban ?
ANAMNESIS • Gangguan menelan? Serak? sesak nafas? Batuk?
• Berdebar-debar? Berkeringat berlebihan? Gelisah?
• Mudah lelah?
• Gejala hipotiroid?

•Lokasi
•Ukuran
PEMERIKSAAN •Jumlah nodul
•Konsistensi
FISIK •Nyeri
•Mobilitas
•Kel. Getah bening

• Fungsi tiroid
PEMERIKSAAN • Pemeriksaan radiologis
PENUNJANG • FNAB
PENATALAKSANAAN

Obat Anti tiroid


• Propil-tiourasil (PTU)
• Karbimazol
Yodium Radioaktif

Operatif
• Lobektomi
• Isthmolobektomi
• Tiroidektomi Total
• Tiroidektomi subtotal bilateral
KOMPLIKASI

Paralisis N.
Perdarahan Krisis tiroid
Rekurens laryngeus

Paralisis N.
Hipoparatiroidisme
Laryngeus superior
PROGNOSIS & PENCEGAHAN

Prognosis
Goiter jinak memiliki prognosis yang baik. Namun, semua
gondok harus dipantau dengan pemeriksaan dan biopsi
untuk kemungkinan transformasi ganas

Pencegahan
Asupan iodium diet yang memadai, penghindaran goitrogen,
pemeriksaan leher pribadi secara teratur, dan pemeriksaan
dokter
PENCEGAHAN

Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan dan
memasyarakatkan pemakaian garam yodium.

Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut.

Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak
dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium
dari makanan.

Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi.

Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik berat
dan endemik sedang.

Anda mungkin juga menyukai