Nehe

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Indonesian Journal of Economics and Management

Vol. 2, No. 1, November 2021, pp. 16 – 26


https://doi.org/10.35313/ijem.v2i1.3236

Pengaruh Current Ratio, Return on Assets dan Debt to Equity


Ratio terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur
Effect of current ratio, return on assets and debt to equity ratio on dividend payout ratio of
manufacturing companies
I Yensi Godchild Nehe
Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: i.yensi.kpn18@polban.ac.id

Dimas Sumitra Danisworo


Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: dimas.danisworo@polban.ac.id

Rochmi Widayanti
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta
E-mail: rochmiwidayanti@gmail.com

Abstract: This research aim to finds out the influence of Current Ratio, Return on Assets and Debt to
Equity Ratio on Dividend Payout Ratio in mmaufacturing companies on the Indonesia stock exchange in
2011-2020. The data used in this study were obtained from the annual financial reports published on the
indonesia stock exchange (IDX). After passing the purposive sampling stage, the sample that can be used is
3 companies. The method of analysis used in this research is multiple linear regression analysis which is
processed using the SPSS version 24 program. The result of this study indicate that the variable Current
Ratio (CR)and Return On Asset (ROA) partially have an insignificant negative effect on the Dividend
Payout Ratio (DPR), while the Debt to Euity Ratio (DER) variable has a significant positive effect on the
Dividend Payout Ratio(DPR). And Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), and Debt to Euity
Ratio (DER) simultaneously affect the Dividend Payout Ratio (DPR) in manufacturing companies listed
on the Indonesia stock Ezchange for the 2011-2020 period.
Keywords: current ratio, return on asset, debt to equity ratio, dividend payout ratio.

1. Pendahuluan
Perusahaan berharap bisnis mereka dapat tumbuh dan berjalan secara lancer, sehingga
terjamin kelangsungan usahanya dan bisa membayarkan dividen kepada investor. Hal
tersebut dikarenakan bahwa dividen sangat krusial terutama bagi perusahaan juga bagi
investor yang sudah menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dividen sendiri
merupakan salah satu bagian yang sangat krusial dan tidak bisa terpisahkan menurut
keputusan pendanaan dan keputusan investasi pada sebuah perusahaan (Mai, 2021).
“Indikator kebijakan dividen merupakan Dividend Payout Ratio yaitu rasio yang mengukur
perbandingan dividen per lembar saham terhadap keuntungan higienis perusahaan”
(Darmadhi & Fakhruddin, 2006).
Dividend Payout Ratio banyak digunakan dalam penelitian sebagai cara untuk
mengestimasikan atau mengetahui dividen untuk periode yang akan datang, sedangkan untuk
mengestimasikan pertumbuhan dengan menggunakan laba ditahan lebih baik daripada
dividen. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 16


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

cash dividend atau dividend payout mempunyai arti bahwa semakin tinggi Dividend Payout Ratio
yang ditetapkan oleh suatu perusahaan, maka akan semakin kecil dana yang tersedia untuk
ditanamkan kembali dalam perusahaan, hal ini akan menghambat pertumbuhan perusahaan”
Menurut Bambang (2001) “kenaikan dan penurunan Current Ratio mempengaruhi naik
turunnya Dividend Payout Ratio, sedangkan praktik yang terjadi kenaikan dan penurunan
Current Ratio tidak mempengaruhi naik turunnya Dividend Payout Ratio”. Menurut Sartono
(2001) pada Marlina, lisa, & Clara Danica (2009) “kenaikan dan penurunan Return On Assets
mempengaruhi naik turunnya Dividend Payout Ratio, sedangkan praktik yang terjadi kenaikan
dan penurunan Return On Assets tidak diikuti naik turunnya Dividend Payout Ratio”. Menurut
teori Sartono (2001) pada Marlina, lisa, & Clara Danica (2009) “Kenaikan Debt to Euity Ratio
mempengaruhi penurunan Dividend Payout Ratio atau sebaliknya, sedangkan praktik yang
terjadi kenaikan Debt to Euity Ratio diikuti kenaikan Dividend Payout Ratio atau sebaliknya”.
Berdasarkan Latar belakang yang sudah dijabarkan sebelumnya peneliti berminat buat
meneliti yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Debt to Equity Ratio terhadap
Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur.

2. Kajian Pustaka
2.1. Pengertian Dividen
“Dividen adalah aliran kas yang dibayarkan perusahaan kepada para pemegang saham
atau equity investor” (Bambang, 2001). Menurut Darmadji, Tjiptono, & Fakhruddin (2006)
“Dividen merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada
pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham”. (Sutrisno, 2001)
“Dividen diartikan sebagai pembayaran kepada para pemegang saham oleh pihak perusahaan
atas keuntungan yang diperoleh”.
Sehingga bisa kita simpulkan maksud membagikan dividen merupakan buat membantu
kesejahteraan para penanam modal, maka meningkat yang dibagikan semakin bertambah
penanam modal yang menanamkan kapital pada perusahaan tersebut.
2.2. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)

Home (2007) “rasio pembayaran dividen adalah dividen tunai tahunan yang dibagi
dengan laba tahunan, atau dividen per lembar saham dibagi dengan laba per lembar saham.
Rasio tersebut menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang
saham secara tunai”. (Darmadji, Tjiptono, & Fakhruddin, 2006) “rasio pembayaran dividen
merupakan rasio yang mengukur perbandingan dividen terhadap laba perusahaan”.

𝑫𝑷𝑺
𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏𝒅 𝑷𝒂𝒚𝒐𝒖𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑫𝑷𝑹) =
𝑬𝑷𝑺
2.3. Current Ratio (CR)
Menurut Sudana (2011) “Current Ratio (CR) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Semakin besar rasio ini berarti semakin likuid perusahaan. Namun demikian rasio ini
memiliki kelemahan, karena tidak semua mampu komponen aktiva lancar memiliki tingkat
likuiditas yang sama”.
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑪𝑹) =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 17


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

2.4. Return On Assets (ROA)


Return On Assets (ROA) dipakai buat menilai ke-efektifan pada membuat laba bersih
memanfaatkan aktiva yang ada. Menurut Hery (2016) “ROA merupakan rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.
Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam modal aset”.
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 (𝑹𝑶𝑨) =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
2.5. Debt to Euity Ratio (DER)

Menurut Hery (2016) “Debt to Euity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total ekuitas”. Debt to Euity Ratio
memperlihatkan persentase ketersediaan dana sang penanam modal dan pemberi pinjaman.
Menurut Kasmir (2012) “Debt to Euity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Ratio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan pinjaman (kreditor) dengan pemilik perusahaan”.
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑫𝑬𝑹) =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑺𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊

2.6. Penelitian Terdahulu


Tabel 1. Penelitian Terdahulu

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 18


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

2.7. Kerangka Pemikiran


Current Ratio galat bagian rasio likuiditas, semakin akbar Current Ratio berarti
perusahaan bisa memenuhi kewajiban jangka pendek, sebagai akibatnya peusahaan buat
menunjukkan atau membayarkan dividen pun semakin akbar . Hal ini sanggup berarti bahwa
Current Ratio mempunyai dampak yang positif thdp Dividend Payout Ratio.
Debt to Euity Ratio adalah kemampuan perusahaan pada memenuhi semua
kewajibannya, Wira (2010) dan Masdupi (2012) “Debt to Euity Ratio berpengaruh negatif
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio”.
Return On Assets adalah taraf timbal-balik atas investasi perusahaan dalam aktiva
permanen yang dipakai buat operasi. ROA yang semakin akbar menerangkan kinerja
perusahaan yang semakin meningkat . Sebagai akibatnya bisa dikatakan bahwa ROA
mempunyai dampak positif terhadap Dividend Payout Ratio sama dengan penelitian, dan
Pribadi & Sampurno (2012) “Return On Assets berpengaruh positif signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio”.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


2.8. Hipotesis
Hipotesis pendapat Sugiyono (2017) “jawaban sementara terhadap rumusan masalah

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 19


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap
rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris”.
Maka dapat disimpulkan:
H1 : Current Ratio (CR) & Return On Asset (ROA) secara parsial berdampak positif terhadap
Dividend Payout Ratio, sedangkan Debt to Euity Ratio (DER) berdampak negatif terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) dalam perusahaan manufaktur yang tercatat pada BEI 2011-2020.
H2 : Current Ratio (CR), Debt to Euity Ratio (DER) & Return On Assets (ROA) secara simultan
berdampak ke Dividend Payout Ratio dalam Perusahaan yang terdaftar pada BEI tahun 2011-
2020.

3. Metode Penelitian
Disini menggunakan pendekatan deskriptif dan kuantitatif. (Sugiyono, 2007) “statistik
deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Statistik deskriptif dikemukakan dengan penyajian data melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui
rentang dan simpangan baku”.
Jenis data yang dipakai jenis data time series lantaran memakai data berdasarkan
beberapa tahun. Untuk asal data sendiri memakai data sekunder yaitu data yang sudah diolah
sebelumnya sang perusahaan yang bersangkutan lalu pada publikasikan pada khalayak umum.
Dan pada bantu menggunakan alat analisis regresi linear berganda aplikasi SPSS versi 24.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Deskriptif

Ini buat tahu penyebaran nilai menurut pendekatan variabel. Yang di caritahu pada
analisis ini merupakan nilai mean, nilai max & nilai min. Berikut merupakan output
perhitungan memakai spss versi 24.
Tabel 2. Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 2 diperoleh fakta nilai baku deviasi CR sebanyak 0,73408 yang

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 20


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

berarti kesamaan current ratio satu pada periode tsb antar satu perusahaan dengan yang lain
tadi memiliki taraf defleksi sebanyak 0,73408. Begitu pula untuk standar deviasi Return On
Asset, Debt to Equity Ratio, & Dividend Payout Ratio.
4.1.2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Variabel dependen Y yang harus di uji normalitas-nya, untuk variabel independen
dianggap non fungsi distribusi. Hasil uji nya antara lain:
Tabel 3. Uji Normalitas Data

Menggunakan “uji statistik non-parametric Kolmogorov-Smirnov” didapatkan nilai


Asymp. Sig = 0,000 = 0% < 5% adalah data ber-distribusi no..normal.
b) Uji Multikolinearitas
Buat menguji terdapat hubungan antar variabel bebas menggunakan tolerance &
Variance Inflation Factor (VIF). Jika tolerance > 0,1 & nilai VIF < 10> 0,1 & nilai VIF < 10, bisa
diartikan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas pada contoh regresi ini..
Berikut hasil perhitungannya :
Tabel 4. Uji Multikolinearitas

Hasil tabel 4“terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF
< 10, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 21


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

model regresi ini.”


c) Uji Heteroskedastisitas
Ini bertujuan buat melihat pada regresi terjadi perbedaan variance menurut residual. Uji
heterokedastisitas bisa dilakukan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser yaitu pengujian
menggunakan meregresikan nilai absolute residuals terhadap variabel independen. Hasil
perhitungannya dapat dilihat :”
Tabel 5. Uji Heteroskedastisitas

Tampilan hasil menggunakan SPSS memberitahukan variabel CR,ROA memiliki nilai


sig ≥ 0,05, sebagai akibatnya CR & ROA adalah variabel independen yang non signifikan
secara statistik terhadap variabel DPR.”
d) Uji Autokorelasi
Pada penelitian ini yang dipakai disini merupakan uji “Durbin Watson”.
Tabel 6. Uji Autokorelasi

Hasil terdapat tidak adanya autokorelasi yaitu menggunakan melihat tabel Durbin
Watson, yaitu 4 – du < d < 4 = 4 – 1,000 = 3, lantaran nilai 1,000 < 3,000 maka autokorelasi
tidak terjadi pada kasus ini.”
4.1.3. Pengujian Hipotesis
a) Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 7. Analisis Linier Berganda

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 22


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

Y = 45,413 – 5,034X1 – 0,093X2 – 0,178X3 .

Persamaan regresi tadi memiliki makna menjadi berikut:


1) Konstanta = 45,413“berarti nilai variabel independen yaitu Current Ratio (X1), Return
On Asset (X2) & Debt to Equity Ratio (X3) pada keadaan statis atau tak mendapat
perubahan = 0, maka Dividend Payout Ratio (Y) merupakan sebanyak 45,413.
2) Nilai koefisien regresi Current Ratio (X1) merupakan sebanyak -5,034 menggunakan
arah interaksi negatif memberitahukan jika Current Ratio telah terjadi penurunan
sebesar 100%, maka akan menyebabkan kecilnya Dividend Payout Ratio (Y) sebanyak -
5,034. Dan akan tetap konstan variabel bebas lainnya.
3) Nilai koefisien regresi berganda Debt to Euity Ratio (X3) merupakan sebanyak -0,093
yang bernilai negatif yang pertanda adanya interaksi yang nir searah antara variabel
Debt to Euity Ratio (X3) menggunakan Dividend Payout Ratio (Y) berarti kenaikan Debt
to Euity Ratio (X3) satu-satuan maka variabel Dividend Payout Ratio (Y) akan mengalami
penurunan sebanyak -0,093. 4. Nilai koefisien regresi berganda Return On Asset (X2)
merupakan sebanyak -0,178 yang bernilai negatif pertanda adanya interaksi tidak
searah antara variabel Return On Asset (X2) menggunakan Dividend Payout Ratio (Y).
Artinya, apabila variabel independen lain nilainya permanen & Return On Asset (X2)
mengalami kenaikan satu satuan maka Dividend Payout Ratio (Y) akan terjadi kenaikan
-0,178.”
b) Uji F
Uji F berguna buat mengecek dampak variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen.”
Tabel 8. Uji F

Pada output diatas didapatkan angka sig = 0,000 < 5 %, maka H1 ditolak, hipotesis H2
diterima yang berbunyi variabel Current Ratio, Debt to Euity Ratio, & Return On Assets
berdampak secara simultan signifikan terhadap variabel Dividend Payout Ratio.”
c) Uji t
Uji t berguna buat mengecek variabel independen secara parsial berdampak ke variabel
dependen secara signifikan atau non.”

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 23


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

Tabel 9. Uji t

Berdasarkan output diatas menggunakan taraf agama sebanyak 95% atau (α) = 0,05,
variabel curret ratio diperoleh nilai sig = 0,058 > 0,05 maka variabel current ratio secara konstan
berdampak negatif nir signifikan terhadap DPR. Variabel DER diperoleh nilai sig = 0,000 <
0 xss=removed> 0,05, makavariabel return on asset memiliki impak negatif nir signifikan
terhadap DPR. Kesimpulannya hipotesis H2 diterima, hipotesis H1 ditolak, yang berbunyi
variabel Current Ratio & Return On Assets secara parsial berpengaruh negatif nir signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio, namun buat variabel Debt to Euity Ratio berpengaruh positif
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio dalam perusahaan yang tercatat pada BEI periode
2011-2020.”

4.1.4. Koefisien Determinasi Parsial (𝑹𝟐 )


Ini dipakai buat mengecek besar dampak variabel bebas secara parsial ke variabel
terikat.”
.Tabel 10. Koefisien Determinasi Parsial

Berdasarkan output perhitungan diatas bisa disimpulkan bahwa variabel CR, ROA, &
DER memiliki dampak sebanyak 0,530 = 53% terhadap DPR sisanya sebanyak sekitar 47%
adalah dampak lain yang tidak diperhitungkan pada kasus ini.”
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh CR, DER, ROA secara parsial terhadap DPR
Pada output uji t memperoleh hasil variabel current ratio berdampak negatif non
signifikan thdp DPR, ini kentara tidak sama menggunakan output penelitian sang (Anil &
Kapoor, 2008) & (Wahdah & Rofiqoh, 2011)“CR mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap DPR”.
Current Ratio adalah bagian rasio likuiditas berdasarkan LK perusahaan. likuiditas
perusahaan menampakan kinerja perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan
membayarkan kewajiban jk. pendek, sebagai akibatnya perusahaan yang mempunyai likuiditas

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 24


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

baik maka akan memungkinkan pembayaran dividen pula baik. Sehingga bisa diambil
konklusi bahwa rasio likuiditas bisa dipakai buat memprediksi taraf pengembalian investasi
berupa dividen bagi para pemegang saham baik atau buruknya. Dan pada penelitian kali ini
bisa dicermati bahwa kemungkinan perusahaan kurang sanggup melakukan pembayaran
dividen menggunakan baik hal ini ditunjukkan menggunakan nilai CR yang berpengaruh
negatif nir signifikan terhadap DPR.
“Berdasarkan output uji t didapat output DER berdampak positif signifikan ke
Dividend Payout Ratio. Maka berarti besar kecil nya DER berdampak ke DPR. Hal ini kentara
bertolak-belakang menggunakan output yang dilakukan (Arilaha,2009), (Marlina, lisa, & Clara
Danica, 2009), (Wahdah & Rofiqoh, 2011), & (Sumiadji, 2011) “DER memiliki pengaruh
negatif tidak signifikan terhadap DPR”. “
Debt to Euity Ratio adalah rasio hutang (leverage) terhadap modal. Yang mana meningkat
rasio ini mendeskripsikan tanda-tanda yang kurang baik bagi perusahaan. (Arilaha, 2009)
“agency cost dapat diturunkan dengan cara peningkatan dividend payout, sehingga tinggi
rendahnya hutang tidak memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya pembagian dividen”.
Sehingga bisa disimpulkan pada pembagian dividen manajemen wajib merogoh keputusan
kebijakan dividen yang tepat. Berdasarkan output uji t diketahui bahwa ROA negatif non
signifikan terhadap DPR. Ini tidak sama dengan menggunakan penelitian yang sudah
dilakukan sang (Marlina, lisa, & Clara Danica, 2009)yang menyatakan bahwa “ROA
berpengaruh positi signifikan terhadap DPR”. ROA adalah rasio profitabillitas, meningkat
ROA maka pertumbuhan keuntungan akan semakin tinggi pula yang mana memungkinkan
pembagian dividen pula besar . Hasil berdasarkan penelitian ini bisa dipakai buat
memprediksi taraf pengembalian investasi berupa dividen pada para pemegang saham.
4.2.1.2. Pengaruh CR, ROA, dan DER secara simultan terhadap DPR
Berdasarkan tabel uji F didapat nilai sig = 0,000 < 5 %, maka H1 di tolak, hipotesis H2
di terima yang berisi variabel Current Ratio, Debt to Euity Ratio & Return On Assets secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividend Payout Ratio perusahaan
manufaktur pada BEI tahun 2011-2020. Maka Artinya semakin baik manajemen mengatur
rasio Return On Asset, maka perusahaan membuat keuntungan yang optimal. Yang akan
mengurangi kebutuhan dana yang asal berdasarkan hutang atau menggunakan istilah lain Debt
to Euity Ratio perusahaan akan semakin menurun. Dan keuntungan yang semakin tinggi maka
akan mempertinggi aktiva jua sebagai akibatnya Current Ratio akan semakin baik jua pada
menunjukkan utang jk pendek. Menurut (Hery, 2016) “Rasio dalam analisis laporan
keuangan adalah angka yang menunjukan hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya
dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut
dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual, angka rasio akan
menjadi tidak bermanfaat, kecuali angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio yang
memang layak dijadikan sebagai dasar pembanding”.”

5. Penutup
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah pada lakukan adalah:
a) Variabel”Current Ratio (CR), & Return On Asset secara parsial berdampak negatif non
signifikan ke Dividend Payout Ratio (DPR), variabel Debt to Euity Ratio (DER) berdampak
positif signifikan ke Dividend Payout Ratio (DPR) dalam perusahaan manufaktur yang
tercatat pada BEI periode 2011-2020.”
b) Variabel”Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), & Debt to Euity Ratio (DER) secara

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 25


I Yensi Godchild Nehe, Dimas Sumitra Danisworo, Rochmi Widayanti

simultan berpengaruh ke Dividend Payout Ratio (DPR) dalam .perusahaan manufaktur yang
tercatat pada BEI periode 2011-2020.”
5.2. Saran
a) Sebaiknya aspek CR,ROA, & DER wajib diperhatikan walaupun pengaruhnya mungkin
nir terlalu akbar tetapi sanggup sebagai tolak ukur bagi para pemegang saham buat
merogoh keputusan.
b) Hasil penelitian ini dibutuhkan bisa sebagai citra atau keterangan yang berguna bagi para
investor ataupun khalayak generik terutama pada merogoh keputusan lantaran dari
penelitian ini bisa disimpulkan bahwa variabel CR, ROA & DER relatif mempunyai
impak terhadap DPR.
c) Dalam penelitian ini penulis menyadari terbatasnya variabel yang dipakai sebagai
akibatnya dibutuhkan dalam penelitian selanjutnya bisa mencoba variabel lainnya.

Daftar Pustaka
PT Bursa Efek Indonesia. (2021, Agustus). Dipetik Agustus Selasa, 2021, dari https://www.idx.co.id
Bambang, R. (2001). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Brigham, & Houston. (2006). Dasar-dasar manajemen keuangan buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono, & Fakhruddin, H. M. (2006). Pasar Modal di Indonesia Pendekatan tanya jawab
edisi dua. Jakarta: Salemba Empat.
Darminto. (2008). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan
Saham Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu-ilmmu Sosial, 87-97.
Home, J. (2007). Fundamentals of Financial Management buku 2 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Mai, M. U. (2021). Dividend Policy on IPOs Companies in Indonesia: A Life Cycle Theory Test.
WSEAS Transactions on Business and Economics, 18, 21-30
Marlina, lisa, & Clara Danica. (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Euity Ratio, dan
Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis, 1-6.
Martati, I. (2010). Faktor Penentu Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Eksis, Vol. 6 No. 2 , 1440-1605.
Purnomo, A., & Widianti, R. (2017). Pengaruh Debt to Euity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR)
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di
BEI. Journal of Management Studies, 109-116.
Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Sutrisno. (2001). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada
Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Vol. 2, 1-12.
Wahdah, & Rofiqoh. (2011). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian
Investasi pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Socioscientie, Vol. 3
No. 2, 309-320.
Wahyuni, S., & Hafiz, M. (2018). Pengaruh CR, DER, dan ROA Terhadap DPR pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah Vol. 1 No. 2, 25-42.

Indonesian Journal of Economics and Management ISSN: 2747-0695 (Online) | 26

You might also like