1.1.1.3.c RENCANA STRATEGIS RENSTRA
1.1.1.3.c RENCANA STRATEGIS RENSTRA
1.1.1.3.c RENCANA STRATEGIS RENSTRA
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia,
taufik dan hidayah-Nya, UPT Puskesmas Pasundan Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut dapat menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2019 - 2024.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen yang baik meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dalam
fungsi perencanaan tersebut puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan
Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis) meliputi rencana kegiatan, tujuan
sasaran, serta kebutuhan biaya dan penganggarannya. Renstra ini diharapkan dapat
menjadi dasar dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan secara baik dan benar, sehingga dapat berlangsung secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya guna
mewujudkan Visi Kabupaten Garut “Garut yang bertaqwa, maju dan sejahtera”
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang selama ini telah banyak membantukami
dalam menyelesaikan Renstra UPT Puskesmas Pasundan Tahun 2019 - 2024 ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita
semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasundan.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat
pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana
yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indicator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh
kepala Puskesmas melalui SK kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan, kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas.
F. SISTEM PENULISAN
Sistematik penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. Visi Puskesmas
B. Misi Puskesmas
C. Tujuan (Rencana Pengembangan Layanan)
D. Sasaran (Sasaran Pengembangan Layanan)
E. Strategis dan Arah Kebijakan
BAB V : RENCANA STRATEGIS
BAB VI : PENUTUP
BAB II
Cakupan pelayanan anak balita Kerja sama lintas program dan lintas
belum mencapai sasaran sektoral, sosialisasi SDIDTK
b. Penyakit Menular
- Belum terbentuk sistem pencatatan untuk pemantauan pasien yang berobat
di luar wilayah. Pasien baru terlaporkan apabila sudah sembuh atau drop
out.
- Masih ada yang belum mendapatkan pelayanan skrining resiko terinfeksi
HIV. Terutama pada pasien TB belum dilakukan skrining.
- Pasien dengan kondisi Pnomonia yang buruk umumnya langsung ke
tempat perawatan atau RS.
- Cakupan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Cacingan 2,39%
belum mencapai sasaran dikarenakan beberapa hal, diantaranya tidak
masuknya anak sekolah karena sakit atau izin.
- Pelayanan Imunisasi Dasar.
Untuk IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) baru tercapai 88,00% dikarenakan
anak sakit, anak pindah lokasi, orang tua lupa jadwal untuk mengimunisasi
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
belum terbentuk sistem pencatatan Membentuk grup untuk Sistem
untuk pemantauan pasien yang berobat pelaporan jejaring lewat aplikasi online
di luar wilayah. misalnya WhatsApp
Belum semua sasaran mendapatkan Kerjasama Lintas Program, terutama
skrining deteksi resiko HIV terutama dengan Program TB
pasien TB
Sasaran pengobatan pnomonia belum Meminta rujuk balik untuk pasen yang
mencapai sasaran dikarenakan kasus baru pulang
yang buruk biasanya langsung ke RS
Pemberian obat cacing 2,39% belum Melakukan sweeping dalam pemberian
mencapai sasaran obat cacing agar tercapai 100%.
c. Gizi Masyarakat
Adapun kegiatan yang belum tercapai optimal yaitu IMD, pemberian
ASI ekslusif, balita yang ditimbang naik berat badannya dan pemberian tablet
tambah darah bagi remaja putri. Hal ini terutama karena:
- Belum adanya sistem atau data yang dapat digunakan untuk merekap
bagi bayi-bayi yang lahir di luar UPT Puskesmas Pasundan yang
mendapatkan IMD.
- Sosialisasi dari tenaga kesehatan belum optimal karena yang disuluh
belum seluruh anggota keluarga sehingga dukungan untuk pemberian
ASI eksklusif belum kuat, tidak keluarnya ASI pada hari pertama sampai
hari ketiga kelahiran yang disebabkan perawatan payudara saat hamil
belum dilakukan.
- Adanya balita sakit saat dilakukan penimbangan. Sehingga berat
badannya tidak naik. Pola pemberian dan pengolahan makanan menjadi
salah satu penyebab.
- Seluruh ibu hamil KEK yang tercatat sudah diberikan makanan
tambahan, namun masih terjadi peningkatan jumlah kasus ibu hamil KEK
dari tahun sebelumnya.
Pemberian tablet FE baik pada ibu hamil maupun rematri sudah dilakukan
100% namun belum ada system pemantauan yang baik apakah tablet
tersebut dikonsumsi atau tidak. Sehingga perlu adanya kegiatan atau
system yang mendukung pemantauan tersebut.
Bila disandingkan dengan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas
Pasundan yaitu 192 dengan rincian 31 sangat pendek, 161 pendek dengan
status gizi buruk 9, sangat kurus 9 pelaksanaan pembinaan 1000 hari
pertama kehidupan masih perlu ditingkatkan dan dicari terobosan-terobosan
agar capaian penilaian kinerja berbanding terbalik dengan kasus-kasus
yang muncul.
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
IMD Kerjasama dengan bidan jejaring
(BPM, Klinik Swasta)
ASI Ekslusif belum mencapai hasil Adanya kerjasama lintas program
optimal dan lintas sektor yang baik
Penyuluhan kepada seluruh anggota
keluarga yang mempunyai bayi 0-6
bln di rumahnya
Balita Yang Di Timbang Naik Berat Penyuluhan pola pemberian dan
Badannya pengolahan makanan
Belum adanya system pemantauan Membuat forum grup pemantauan
TTD pada Rematri TTD pada rematri (WA)
Kerjasama lintas Program dan Lintas
Sektoral
d. Promosi Kesehatan
Kegiatan yang belum mencapai target dikarenakan sering /banyaknya
jadwal kegiatan yang berbenturan dengan kegiatan lintas sektor dan lintas
program. Adapun untuk pembinaan PHBS tatanan rumah tangga
permasalahan yang paling menonjol adalah masih banyak yang merokok di
dalam ruangan.
e. Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan data PKP 2019 cakupan pelayanan kesehatan lingkungan
memiliki kriteria sedang dengan rincian:
Untuk target sasaran dengan jumlah sasaran yang banyak, target ditentukan
dibagi untuk 5 tahun sesuai RPJMD.
Cakupan untuk kepemilikan jamban sehat sebanyak 71,99%. Kesenjangan
sebesar 28,01 %, diantaranya ada satu kelurahan yang belum mencapai
kelurahan ODF yaitu Kelurahan Kota Kulon, namun jumlah kelurahan yang
melaksanakan STBM adalah 4 kelurahan. Sehingga nilainya 100%.
Persentasi penduduk terhadap akses air minum senilai 95,87% dari target
100%. Kesenjangan nya sebesar 4,13% diantaranya dikarenakan pengaruh
iklim, perawatan sumber mata air hingga sampai ke pemakaian rumah-rumah
belum terlaksana dengan optimal.
Persentase IKL, sarana air bersih, tempat-tempat umum dan pengolahan
makanan masih berlum mencapai target dengan kesenjangan 9,20%
disebabkan diantaranya karena belum optimalnya sosialisasi TPM dan TFU
sehingga kwualitas dan standar belum terpenuhi, kurangnya dukungan
anggaran dan terbenturnya biaya pelaksanaan standar di TFU dan TPM,
dukungan pimpinan TFU dan TPM yang kurang optimal untuk meningkatkan
kwalitas sarana sanitasi
B. ISU STRATEGIS
UPT Puskesmas Pasundan adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di
wilayah Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. Namun demikian derajat
kesehatan masyarakat masih di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih
rendahnya Indeks Pembangunan Manusia. Untuk mengangkat IPM tersebut,
salah satu upaya yang harus dilakukan adalah meningkatkan peran Puskesmas .
Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik yang mendukung
maupun yang menghambat.
A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas kesehatan Kabupaten Garut pada dokumen
Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2019 – 2024. Jika
terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Garut yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, maka visi Puskesmas juga
akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tersebut.
Visi Puskesmas : “Terwujudnya UPT Puskesmas Pasundan sebagai UPT
Puskesmas yang memberikan pelayanan prima dan propesional menuju
masyarakat yang bertaqwa, maju dan sejahtera ”.
Visi Puskesmas Pasundan memiliki keterkaitan dengan visi Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut yaitu : “Terwujudnya Pembanguan Kesehatan Masyarakat
Menuju Masyarakat yang bermartabat, Nyaman dan Sejahtera.”
Keterkaitan visi Puskesmas dengan visi Pemerintah Kabupaten Garut yaitu
Menuju Masyarakat yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera.
Visi Puskesmas Pasundan sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten Garut
Menuju Masyarakat yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera.
B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk ber perilaku hidup bersih dan sehat
melalui pemberdayaan masyarakat.
2. Meningkatkan kerja sama dengan semua pihak terkait dalam upaya
pembangunan kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pelayanan
masyarakat.
C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan atah strategi organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingi
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan atah saran dan strategis
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Pasundan adalah
sebagai berikut :
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna.
D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indicator sasaran Puskesmas Pasundan berdasarkan tujuan
sebagai berikut :
1. Diharapkan dengan bertaqwa, masyarakat berahlaq mulia, kehidupan
masyarakat berpancasila, dengan adanya perubahan perilaku dan budaya
dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan
adalah perubahan perilaku hidup bersih dan sehat menuju masyarakat sehat.
2. Mendorong dan menggali segenap potensi sumberdaya baik internal
puskesmas dan eksternal puskesmas, baik dari lintas sektor dan
pemebrdayaan masyarakat untuk digunakan sebesar-besarnya untuk
kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Garut, khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Pasundan.
3. Peningkatan Sumberdaya Manusia, saranara dan prasaran yang bertujuan
untuk menuju masyarakat yang Sejahtera. pelayanan kesehatan yang prima
dan bermutu bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan
produktif.