1.1.1.3.c RENCANA STRATEGIS RENSTRA

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 47

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

UPT PUSKESMAS PASUNDAN


TAHUN 2019 – 2024

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PASUNDAN
Jalan Pasundan Nomor 104, Kota Kulon, Garut Kota, Garut, Jawa Barat
Telepon (0262) 231372, Laman https://pkmpasundangarut.com,
Email puskesmaspasundan01@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia,
taufik dan hidayah-Nya, UPT Puskesmas Pasundan Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut dapat menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2019 - 2024.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen yang baik meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dalam
fungsi perencanaan tersebut puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan
Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis) meliputi rencana kegiatan, tujuan
sasaran, serta kebutuhan biaya dan penganggarannya. Renstra ini diharapkan dapat
menjadi dasar dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan secara baik dan benar, sehingga dapat berlangsung secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya guna
mewujudkan Visi Kabupaten Garut “Garut yang bertaqwa, maju dan sejahtera”
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang selama ini telah banyak membantukami
dalam menyelesaikan Renstra UPT Puskesmas Pasundan Tahun 2019 - 2024 ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita
semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasundan.

Garut, Januari 2019


KEPALA UPT PUSKESMAS PASUNDAN

dr. Inge Andriani Heriawan, M.Si


NIP. 197611042011012001
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat
pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana
yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indicator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh
kepala Puskesmas melalui SK kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan, kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


BerdasarkanPasal 41 PeraturanMenteriDalamNegeriNomor 79 tahun 2018
tentangBadanLayananUmum Daerah (BLUD), rencanastrategipada BLUD
adalahperencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi
pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja
dengan menggunakan Teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain :
1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategi dan arah kebijakan
3. Rencana program dan kegiatan
4. Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskemas ditetapkan dengan peraturan Kepala
Daerah.
Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis
BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskemas
untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah :
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk mencapai visi dan misi organisasi.
2. Sebagai pedoman alat pengendalian organisasi terhadap pengguanaan
anggaran.
3. Untuk mempersatu langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk penyusunan Rencana Strategis Puskesmas adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 tahun 2012;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2018 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
g. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tentang Rencana
Strategis Dinas Kesehatan;
h. Peraturan Bupati no 1406 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas
i. Peraturan Bupati no 1465 tahun 2015 tentang Rencana Bisnis Anggaran
j. Peraturan Bupati no 1409 tahun 2015 tentang Tata Kelola Puskesmas
Pasundan dengan status BLUD Penuh
k. Peraturan Bupati no 1172 tentang Tarif Layanan Kesehatan dan fasilitas
lainnya pada Puskesmas Pasundan dengan status BLUD Penuh

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
Puskesmas sebagaimana disebutkan diatas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab dan kewenangan organisasi Puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEM PENULISAN
Sistematik penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. Visi Puskesmas
B. Misi Puskesmas
C. Tujuan (Rencana Pengembangan Layanan)
D. Sasaran (Sasaran Pengembangan Layanan)
E. Strategis dan Arah Kebijakan
BAB V : RENCANA STRATEGIS
BAB VI : PENUTUP
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Pasundan merupakan salah satu UPT Puskesmas di wilayah
kecamatan Garut Kota. Mencakup 4 kelurahan dan terletak di kelurahan Kuta
Kulon.
Berdasarkan SK Bupati Nomor 440/Kep.710-Dinkes/2018 Tentang Penetapan
Kategori Pusat Kesehatan MasyarakatBerdasarkan Karakterisktik Wilayah Kerja
dan kemampuan Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwa UPT
Puskesmas Pasundan termasuk kriteria Puskesmas Perkotaan dan non rawat
inap dengan nomor izin operasional 503/1370/31IOP/DPMPT/2018 Pertama
berdiri pada tahun 1981 dan mengalami renovasi pada tahun 2016
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Pasundan berada di
kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, terletak di kelurahan Kota Kulon.
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Regol dan Kelurahan
Paminggir
Sebelah Timur : Kecamatan Karangpawitan
Sebelah Selatan : Kecamatan Cilawu
Sebelah Barat : Kelurahan Muara Sanding
Adapun luas wilayahnya :
Luas : 152 Km²
Sawah : 526 ha
Secara administrative, UPT Puskesmas Pasundan meliputi 4 kelurahan,
yaitu :
1. Kelurahan Kota Kulon
2. Kelurahan Cimuncang
3. Kelurahan Margawati
4. Kelurahan Sukanegla
Puskesmas Pasundan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut yang bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pasundan
Kecamatan Garut Kota. Berdasarkan karakteristik wilayah, UPT Puskesmas
Pasundan merupakan Puskesmas Kawasan perkotaan sedangkan
berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori
Puskesmas non rawat inap.
UPT Puskesmas Pasundan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai :
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya;
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.
UPT Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut beralamat Jl. Pasundan
Nomor 104 Didukung jejaring dibawahnya sebanyak 3 Pustu, 91 Posyandu
Balita.
Wilayah kerja Puskesmas merupakan Kawasan perkotaan dengan
jumlah penduduk yang padat yaitu 48.130.
Tahun 2017 UPT Puskesmas Pasundan telah melaksanakan proses
survey akreditasi dengan hasil Madya berdasarkan sertifikat nomor TU
01.03/VI.14/3733/2017 Tanggal 22 Desember 2017.
2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab Puskesmas Pasundan meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensia
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim reaksi cepat
k) Pengawasan obat dan makanan
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Pasundan meliputi :
a. Pelayanan Gawat Darurat
b. Rawat Jalan
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan KB
g) Konseling
h) Pelayanan Imunisasi
i) Pelayanan Laboratorium
j) Pelayanan Obat
UKM dan UKP yang dilaksanakan UPT Puskesmas Pasundan telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang dikembangkan
antara lain :
1. Runah Singgah
2. PNS ( Pentingnya Nikah Sehat )
3. PDKT Dilan
4. Gadis Pasundan
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan
kesehatan umum dan pemeriksaan gigi, serta beraneka ragam layanan
yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
- Layanan kesehatan penyakit menular
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan
penyakit berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana
gizi pada balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolic,
dan lanjut usia
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti Laboratorium yang dilengkapi
dengan alat canggih dan layanan kefarmasian.
B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS
1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur Organisasni UPT Puskesmas Pasundan terdiri dari :
1. KEPALA PUSKESMAS
UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program
kesehatan di lingkup Kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
(UPT Puskesmas) mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan dalam penyusunan rencana teknis
operasional pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat (UPT Puskesmas) di
lingkup Kecamatan;
2. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat di lingkup Kecamatan.
3. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi; dan
4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
Uraian tugas Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas) adalah
sebagai berikut:
1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kebijakan umum Dinas di
wilayah kerjanya;
2. Mengumpulkan dan mengolah data basis program kesjehatan di lingkup
Kecamatan;
3. Menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan program kesehatan di
lingkup Kecamatan berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan program
kerja badan serta kondisi dinamis masyarakat di wilayah kerjanya;
4. Menyiapkan bahan dan mempelajari, menelaah peraturan perundang-
undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program
kegiatan Dinas sesuai dengan bidang tugas.
5. Menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan UPT
Puskesmas.
6. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPT
Puskesmas.
7. Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
untuk pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja UPT
Puskesmas.
8. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi dan analisis hasil kerja guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT Puskesmas.
9. Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan dasar wajib meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif di bidang upaya kesehatan
lingkungan, upaya kesehatan ibu, anak dan KB, upaya perbaikan gizi
masyarakat dan upaya pencegahan serta pemberantasan penyakit menular.
10. Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan pengembangan
meliputi : upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan gigi dan mulut,
upaya kesehatan indera, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan olah raga,
upaya kesehatan tradisional, upaya kesehatan kerja dan upaya kesehatan
lainnya.
11. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan peran serta masyarakat
di bidang kesehatan.
12. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembangunan berwawasan
kesehatan di wilayah kerjanya.
13. Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan rujukan medis dan
kesehatan masyarakat secara berjenjang.
14. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemungutan retribusi daerah di
lingkungan UPT Puskesmas.
15. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan kesehatan lanjutan yang
meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat
inap dan pertolongan persalinan normal untuk Puskemas Rawat Inap.
16. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan indikator dan
pengukuran kinerja penyelenggaraan UPT Puskesmas.
17. Menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi pelayanan UPT
Puskesmas.
18. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program kesehatan
di wilayah kerjanya;
19. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga/organisasi terkait;
20. Mendistribusikan tugas kepada staf dan/atau fungsional sesuai dengan
bidang tugasnya;
21. Memberi petunjuk kepada staf dan/atau fungsional untuk kelancaran
pelaksanaan tugasnya;
22. Memeriksa hasil kerja staf dan/atau fungsional serta menyelia kegiatan staf
dan/atau fungsional untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
23. Mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas staf dan/atau
fungsional penyuluh berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
24. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai (SKP)
untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
25. Menyusun dan/atau memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh
bawahan untuk memperoleh konsep surat yang benar;
26. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup program kesehatan di lingkup
Kecamatan, secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai kebutuhan kepada
pimpinan dan camat di wilayah kerjanya;
27. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang tugasnya;
dan
28. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas) di lingkup
Kecamatan membawahkan Subbagian Tata Usaha.

2. SUBBAGIAN TATA USAHA


Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada UPT yang mempunyai tugas
pokok merencanakan teknis operasional dan melaksanakan kegiatan administrasi
umum dan kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Subbagian Tata Usaha
mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
2. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, kehumasan,
protokol, barang milik daerah/aset dan rumah tangga kedinasan;
3. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi; dan
4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
Uraian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:
1. Membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis dalam menyusun dan
melaksanakan kebijakan UPT di lingkup kerjanya;
2. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan lingkup Subbagian Tata
Usaha UPT;
3. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
4. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan,
kehumasan dan protokol;
5. Melaksanakan administrasi berkenaan dengan penggunaan, penyimpanan,
pendistribusian dan inventarisasi barang milik daerah/aset di lingkup UPT;
6. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana UPT;
7. Melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan
keamanan ruang kerja serta lingkungan UPT;
8. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, Daftar Penilaian
Sasaran kerja pegawai (SKP), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), sumpah/janji
pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai;
9. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas
dan izin/tugas belajar;
10. Melaksanakan penyiapan data dan bahan lainnya yang diperlukan dalam
pengelolaan dan pembinaan kepegawaian serta disiplin pegawai;
11. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;
12. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;
13. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
14. Menyelia kegiatan staf di lingkungan subbagian Tata Usaha untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja masing-masing;
15. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
rencana kerja yang ditetapkan;
16. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai (SKP)
untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
17. Menyusun dan/atau memeriksa konsep surat dinas berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
18. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
19. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan menyangkut bidang
tugasnya; dan
20. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya.

Kasubag tata usaha membawahi :


a. Pengelola Inventaris Barang
Uraian tugas pokok dan fungsi pengelola inventaris barang adalah :
1) Menerima dan mencatat barang-barang atau alat medis dan non medis
yang dikirim ke Puskesmas.
2) Membuat laporan inventaris barang setiap tiga bulan.
3) Memonitor penggunaan alat dan melaporkan kondisi alat tersebut secara
berkala.
4) Membuat Kartu Inventrais Ruangan (KIR) dan memasangnya disetiap
ruangan.
b. Petugas Bendahara
Uraian tugas pokok dan fungsi petugas bendahara adalah :
1) Mencatat dan membukukan dalam buku Kas Umum semua penerimaan
pengeluaran Puskesmas.
2) Membuat laporan keuangan.
3) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan penggunaan
dana Puskesmas.
4) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan keuangan
Puskesmas.
c. Simpus
Uraian tugas pokok dan fungsi petugas simpus adalah :
1) Mengkoodinir seluruh laporan puskesmas dan melaporkannya ke Dinas
Kesehatan
2) Membantu kepala Puskesmas dalam pengelolaan data.
3) Membantu petugas dalam pengelolaan data di unit masing-masing.
3. PENANGGUNGJAWAB UKM ESENSIAL DAN KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
Melaksanakan urusan dibidang Upaya Kesehatan Masyarakat di
puskesmas.
Uraian tugas pokok dan fungsi penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1. Merencanakan kegiatan Upaya kesehatan Masyarakat jalan di Puskesmas,
meliputi pelayanan Promosi kesehatan, Kesehatan KIA/KB Komunitas,
pelayan Gizi masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Pengendalian Penyakit dan
Perkesmas,
2. Mengkoordinasikan kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat di puskesmas
dengan unit terkait dan koordinator program di puskesmas dan Puskesmas
Pembantu.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
4. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan Usaha kesehatan
Masyarakat, menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan
pengambilan keputusan kepada atasan.
5. Menyusun laporan secara periodik baik lisan maupun tulisan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Penanggungjawab ukm esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
membawahi:

a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS


Tugas penangungjawab Promosi Kesehatan adalah melaksanakan urusan
pemerintah daerah dibidang promosi dan penyehatan kesehatan.
Uraian tugas penanggungjawab promosi kesehatan :
1) Merencakanan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka
penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
3) Menyelenggarakan promosi kesehatan.
4) Menyelenggarakan bina upaya kesehatan.
5) Melaksanakan monitiring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran, dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
6) Menyusun laporan secara perodik baik lisan maupun tulisan sebagai
hasil pertanggungjawaban hasil kegiatan.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Tugas penangungjawab Usaha Kesehatan Sekolah adalah melaksanakan
urusan pemerintah daerah di subbidang usaha kesehatan sekolah.
Uraian tugas penanggungjawab usaha kesehatan sekolah adalah:
1) Merencakanan kegiatan yang sesuai dengan subbidang tugasnya
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka
penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
3) Menyelenggarakan usaha kesehatan sekolah.
4) Menyelenggarakan bina upaya kesehatan.
5) Melaksanakan monitiring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran, dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
6) Menyusun laporan secara perodik baik lisan maupun tulisan sebagai
hasil pertanggungjawaban hasil kegiatan.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
8) Membuatan dan melaksanakan inovasi guna terobosan permasalahan
dalam kegiatan UKS.

b. Pelayanan kesehatan lingkungan


Tugas penanggungjawab kesehatan lingkungan adalah melaksanakan tugas
dibidang penyehatan lingkungan.
Uraian Tugas penanggungjawab kesehatan lingkungan adalah :
1) Merencakanan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan hasil evaluasi kegitan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelakasaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Melaksankan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka penyelarasan
kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
3) Melaksanakan manajeman dan bimbingan teknis opeasional penyehatan
lingkungan.
4) Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral yang
terkait dengan pengawasan dan penyehatan lingkungan, Tempat-tempat
umum (TTU), tempat Pengelolaan Makanan (TPM), pemukiman institusi.
5) Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral yang
terkait pengawasan kualitas air bersih.
6) Melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan rumah sehat dan jamban keluarga, Tempat-tempat
(TTU) dan tempat Pengelolaan Makanan (TPM).
7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran, dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
8) Menyusun laporan secara perodik baik lisan maupun tulisan sebagai
hasil pertanggungjawaban hasil kegiatan.
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
Tugas penangungjawab Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/ KB adalah
melaksanakan urusan di bidang kesehatan Ibu dan Anak, remaja dan lanjut
usia.
Uraian Tugas :
1) Merencanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lain sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
3) Melaksanakan upaya kesehatan wanita usia subur, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir, KB.
4) Melaksanakan deteksi dini resiko ibu hamil dan bayi baru lahir.
5) Melaksanakan audit maternal dan perinatal.
6) Melaksanakan upaya kesehatan anak, remaja, dan lansia.
7) Melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak usia pra
sekolah dan anak sekolah.
8) Melaksanakan koordinasi dalam kegiatan pemeriksaan siswa TK, SD,
SMP, SMA dan lanjut usia.
9) Melaksanakan pembinaan kesehatan reproduksi remaja.
10) Melaksankan pembinaan tenaga kebidanan.
11) Melaksanakan pelatihan peningkatan keterampilan tenaga pertolongan
persalinan.
12) Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
13) Menyusun laporan secara periodik baik lisan maupun tertulis guna
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
Tugas penanggungjawab Gizi adalah melaksanakan urusan dibidang bina
gizi masyarakat dan institusi.
Uraian Tugas :
1) Merencanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya
bersadarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran
pelaksanaan tugas. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data
gizi.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap pelaksanaan program gizi
di posyandu PKD dan pustu.
4) Melaksanakan pembinaan dan evaluasi kegiatan upaya penangulangan
kurang energi protein (KEP), Ganguan akibat kekurangan yodium (GAKI)
kurang vitamin A, Anemia gizi besi, Perbaikan gizi institusi, Sisketm
kewaspadaan pangan dan gizi, Penangulangan gizi lebih, kekurangan
vitamin A dan kekurangan asam folat.
5) Melaksanakan promosi gizi kepada masyarakat.
6) Melaksanakan kegiatan surveilans gizi dan analisa daerah rawan
pangan dan gizi.
7) Melaksanakan program gizi anak sekolah.
8) Melaksanakan monitiring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran, dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
9) Menyusun laporan sevcara perodik baik lisan maupun tulisan sebagai
hasil pertanggungjawaban hasil kegiatan.
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Tugas penanggungjawab P2P adalah melaksnakan urusan kesehatan di
bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa,
pengendalian penyakit.
Uraian Tugas :
1) Merencakanan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan hasil evaluasi kegitan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelakasaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Melaksankan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka penyelarasan
kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
3) Mengoordinasikan dan melaksanakan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular tertentu serta penanggulangan
kejadian luar biasa/wabah.
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran, dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
5) Menyusun laporan sevcara perodik baik lisan maupun tulisan sebagai
hasil pertanggungjawaban hasil kegiatan.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Pemberantasan Penyakit Kusta :


1) Membuat perencanaan kegiatan kusta.
2) Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan kusta.
3) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kusta.
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi petugas Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyakit TB Paru :
1) Membuat perencanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit TB paru.
2) Melaksanakan pemeriksaan sputum suspek TB paru.
3) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit TB Paru.
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Petugas Pemberantasan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (Ispa) :
1) Membuat perencanaan kegiatan ISPA.
2) Melaksanakan kegiatan surveilans, monitoring dan evaluasi.
3) Melaksanakan kegiatan penyuluhan.
4) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan ISPA.
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Petugas Program Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyakit Diare :
1) Membuat perencanaan kegiatan Pemberantasan Penyakit Diare.
2) Melaksanakan kegiatan surveilan
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan P2 Diare.
4) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Diare.
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi program Pemberantasan Dan
Pencegahan Penyakit Malaria :
1) Membuat perencanaan kegiatan P2 Malaria
2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program P2 Malaria.
3) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Malaria.
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Pemberantasan Penyakit Demam
Berdarah (DBD) :
1) Membuat pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit DBD.
2) Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan DBD.
3) Melaksanakan penyuluhan.
4) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan DBD.
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Petugas Immunisasi:
1) Mengkoordinir Kegiatan Imunisasi Di Puskesmas Dan Posyandu.
2) Bertanggung Jawab Atas Pemeliharaan Vaksin.
3) Merencanakan Kebutuhan Vaksin
4) Memonitor Suhu Lemari Es.
5) Membuat Laporan Kegiatan Imunisasi.
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
Tugas penanggungjawab Perkesmas adalah melaksnakan urusan dibidang
keperawatan kesehatan masyarakat.
Uraian tugas :
1) Merencakan kegiatan Kesehatan masyarakat diwilayah kerja
puskesmas.
2) Melaksanakan manajemen dan bimbingan teknis operasional di bidang
keperawatan kesehatan masyarakat.
3) Mengidentifikasi masalah prioritas dan pengkajian sasaran di bidang
keperawatan kesehatan masyarakat.
4) Melaksanakan asuhan keperawatan individu.
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
penyelengaraan perkesmas dan mengusulkan rencana tindaklanjutnya.
6) Melakukan kunjungan lapangan untuk membimbing perawat pelaksana
perkesmas.
7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
penyampaian saran, dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
8) Menyusun laporan secara perodik baik lisan maupun tulisan sebagai
hasil pertanggungjawaban hasil kegiatan.
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. PENANGGUNGJAWAB UKM PENGEMBANGAN
Penanggungjawab UKM Pengembangan membawahi upaya pengembangan
yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
1. Pelayanan kesehatan jiwa
Tugas penanggungjawab Kesehatan Jiwa adalah mengamati dan
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa yang timbul di masyarakat
di wilayah kerja UPTD Puskesmas.
2. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
Penanggungjawab UKGMD memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan
pelayanan pencegahan dan pengobatan penyakit gigi dan mulut yang ada
dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas.
3. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
Penanggungjawab Kesehatan Tradisional memiliki tugas membina dan
mengawasi pelayanan kesehatan berbasis pengobatan tradisional yang ada di
wilayah kerja UPTD Puskesmas.
4. Pelayanan kesehatan olahraga
Penanggungjawab Kesehatan Olah Raga memiliki tugas membina dan
mengawasi upaya kesehatan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga.
5. Pelayanan kesehatan indera
Penanggungjawab Kesehatan Indera memiliki tugas melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan mata di wilayah kerja UPTD Puskesmas.
6. Pelayanan kesehatan lansia
Penanggungjawab Kesehatan Lansia memiliki tugas melaksanakan kegiatan
pembinaan, perawatan, pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan rutin kepada
penduduk usia lanjut di wilayah kerja UPTD Puskesmas.
7. Pelayanan kesehatan kerja
Penanggungjawab Kesehatan Kerja memiliki tugas membina kesehatan,
keselamatan pekerja, serta membina dan pengawasan lingkungan kerja yang
sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas.
8. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Penanggungjawab kesehatan pada usia produktif memiliki tugas memberikan
pelayanan skrining kesehatan warga di wilayah kerja berusia 15 – 59 tahun.
5. PENANGGUNGJAWAB UKP, KEFARMASIAN, DAN LABORATORIUM :
Uraian tugas pokok dan fungsi penanggung jawab UKP adalah :
1. Merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas,
meliputi pelayanan pemeriksaan umum dan lansia, pelayanan pemeriksaan
KIA/KB, Pelayanan MTBS, Pemeriksaan gigi dan mulut, pelayanan gawat
darurat, pelayanan farmasi dan laboratorium;
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat jalan di puskesmas dengan unit
terkait dan koordinator program di puskesmas dan Puskesmas Pembantu;
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan di puskesmas, puskesmas pembantu,
dan puskesmas keliling, polindes;
4. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
rawat jalan, menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan
pengambilan keputusan kepada atasan;
5. Menyusun laporan secara periodik baik lisan maupun tulisan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Penanggung jawab UKP melaksanakan urusan dibidang pelayanan kesehatan
rawat jalan di puskesmas dan membawahi :
a. Pelayanan pemeriksaan umum
- Melayani kunjungan rawat jalan, rujukan, tindakan gawat darurat,
pemeriksaan kesehatan.
- Membuat laporan bulanan.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Melayani kunnjungan rawat jalan gigi, melayani tindakan sesuai
kompetensi, melayani rujukan BP gigi, melakukan kunjungan masyarakat
desa, UKGS.
- Membuat laporan bulanan.
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
- Melakukan pelayanan MTBS, ANC, KB, laporan PWS KIA, MTBS dan
MTBM, laporan kematian ibu, bayi dan balita, mengevaluasi hasil kegiatan
- Membuat laporan bulanan.
d. Pelayanan gawat darurat
1) Merencanakan kebutuhan obat
2) Melakukan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai pelayanan
keksehatan tingkat pertama
3) Merujuk pasien kesanan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
4) Pencatatan dan pelaporan
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
Melaksanakan pelayanan gizi, melatih kader posyandu, menerima konsultasi
di bidang gizi, menjelaskan tata cara pengisian dan penggunaan KMS,
melakukan kegiatan pendataan ( status gizi balita, gizi anak sekolah, IMT ratri
dan WUS, Kadarsi, PKG), distribusi sarana obat gizi, membuat laporan
bulanan.
f. Pelayanan persalinan
Membuat jadwal, mengkoordinir kegiatan dan membuat jadwal piket.
g. Pelayanan kefarmasian
Menyusun rencana kegiatan pelayanan obat di apotik berdasarkan data
program puskesmas, koordinasi lintas program, mengevaluasi hasil kegiatan
pelayanan obat, membuat laporan bulanan.
h. Pelayanan laboratorium
Melaksanakan pelayanan laboratorium sederhana: HB, protein urin, glukosa,
golda, menganggarkan penyediaan logistik keperluan laboratorium dan
laporan hasil kegiatan laboratorium.
Tugas penanggungjawab Pelayanan Penunjang adalah melaksanakan urusan
di bidang penunjang pelayanan kesehatan di puskesmas
Uraian Tugas :
1. Merencanakan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan penunjang di
puskesmas, meliputi laboratorium, pelayanan kefarmasian, dan
pelayanan penunjang lainnya yang tersedia di puskesmas.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan penunjang di puskesmas dengan
unit terkait dan koordinator program di puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan penunjang di puskesmas.
4. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan penunjang, menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada atasan.
5. Menyusun laporan secara periodik baik lisan maupun tulisan sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

6. PENANGGUNGJAWAB JARINGAN PUSKESMAS DAN JEJARING


PUSKESMAS :
Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan, yang membawahi:
1. Puskesmas Pembantu : Sebagai unsur penunjang kegiatan UPT Puskesmas
dalam mendekatkan dan mengingkatkan jangkauan pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat.
2. Puskesmas Keliling : Sebagai unsur penunjang kegiatan UPT Puskesmas
dalam mendekatkan dan mengingkatkan jangkauan pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat.
3. Bidan di Kelurahan : Menyelenggarakan sebagian upaya pokok Puskesmas
sesuai dengan kompetensi dan peralatan yang dimiliki, membina dan
memberikan bimbingan teknis posyandu serta kegiatan peran serta
masyarakat diwilayah kerjanya.
4. Jejaring Fasilitas Kesehatan; Peran serta masyarakat dan lintas sektor
lainnya diwilayah kerja UPT Puskesmas dalam membantu upaya kesehatan,
serta melaporkan adanya kejadian luar biasa dalam waktu 24 jam kepada
petugas puskesmas

2. Sumber Daya Puskesmas


a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam
organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari keberadaan
SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan, progra m dan pelayanan kesehatan. Jenis dan
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pasundan pada tahun 2019 sebanyak 45
orang terdiri dari 24 PNS dan 21 non PNS (TKK, Sukwan dan magang) dengan
komposisi sebagai berikut :
TABEL 5.1
9 Jenis Ketenagaan Dan Pendidikan
UPT Puskesmas Pasundan Tahun 2019
No jabatan Nama pemangku NIP ABK PNS Non
jabatan PNS
1 Kepala dr Inge Andriani 197611042011 1 1
Puskesmas Heriawan, M.Si 012001
2 Kepala Tata Agus Setiawan, SE 196411021991 1 1
usaha 031003
3 Bendahara Hilman Nurdin, AMD 197703232008 1 1
011005
4 Wulan Damayanti, - 1 1
SE
5 Pengadminist Yayan Supyan, AMD 196512202008 1 1
rasian umum 011002
6 Pengelola Kasmaya 196208051986 1 1
kepegawaian 032005
7 Pengadminist Ahmadan 196304072006 1 1
rasi rekam 041001
medis dan
umum
8 Rohayani - 1 1
9 Iseu Sumartini - 1 1
10 Fitria Kartika - 1 1
11 Eka Nugraha, S.Ip - 1 1
12 Dokter Dr. Reska Suherni 197909022014 1 1
Pratama Hastati 12002
13 Dokter Gigi Drg. Supita Ratna 197909192010 1 1
Muda Wulan 012008
14 Bidan Ahli Naryati, S.ST 196707111989 2 1
Madya 032008
15 Bidan ahli Mulyani, S.ST 197501062006 2 1
pratama 042011
16 Bidan Desa Riseu syarifa F. S.ST 197402272006 1 1
ahli pratama 04210
17 Bidan desa Tini Maliani S.ST 197907152006 1 1 -
terampil 04210
penyelia
18 Bidan desa Rani Marliani, AmKeb 198211102017 1 1 -
terampil 042001
19 Bidan Desa Hera Herawati, 198411092017 1 1 -
terampil AmKeb 042002
20 Bidan Desa Gita luciani, AmKeb - 1 - 1
21 Bidan Desa Esti Puji Astuti, - 1 - 1
AmKeb
22 Bidan Desa Siti Komala, AmKeb - 1 - 1
23 Bidan Desa Pury Purwanti, - 1 - 1
AmKeb
24 Bidan Desa Erlina Mariyana, - 1 - 1
AmKeb
25 Bidan Desa Bintang Widya L, - 1 - 1
AmKeb
26 Bidan Desa Nisa Agustina, - 1 1
AmKeb
27 Perawat Tatang Wiguna, 197809121005 1 1 -
Terampil AmKep 041006
penyelia
28 Perawat Sandi Muh. Ihsan, 198401262010 1 1 -
Terampil S.Kep 011007
mahir
29 Perawat Widya Hastuti, 198008302008 1 1 -
Terampil S.Kep,Ners 012007
mahir
30 Perawat Udin 196611011991 1 1
Terampil Saepudin,AmKep 031013
31 Perawat Harryadi Akbar, - 1 - 1
Terampil S.Kep, Ners
32 Perawat Teti Sintawati, S.Kep, - 1 - 1
Terampil Ners
33 Perawat Wida Maulida, - 1 - 1
Terampil AmKep
34 Perawat Dedi Kusnadi, - 1 - 1
Terampil AmKep
35 Perawat Astuti, AmKep - 1 - 1
Terampil
36 Perawat Gigi Tetti Nursihat, AmKG 197002281990 1 1 -
Penyelia 022002
37 Perawat Gigi Iis Sumiati, AmKG 197802152007 1 1 -
Mahir 012016
38 Asisten Masrita Juaenah, 196603291988 1 1 -
Apoteker AmFarm 032008
39 Asisten Hana Suaibah, S.Si 1 - 1
Apoteker
40 Apoteker Isep Muhamad Irfan, 1 1
S,Si,Apt
41 Nutrisionis Teni Risnawati,SP 197605201997 1 1 -
Ahli Muda 032004
42 Penyuluh Yosan Prayoga, 197111031993 1 1 -
Kesehatan SKM, M.Si 111001
Masyarakat
madya
43 Sanitarian Meisya Dewi R, SKM 198105272010 1 1
Pertama 012013
44 Analis Marlina Maesaroh, 1 - 1
Laboratorium Amd.AK
Muda
45 Analis Lila Inviya, Amd.AK 1 1
Laboratorium
Jumlah 45 24 21

b. Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Pasundan berasal dari Pendapatan
BLUD dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Berikut realisasi keuangan UPT Puskesmas Pasundan dari berbagai
sumber dana :
No Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Operasional - - -
APBD
2 Bantuan
Operasional
Kesehatan
3 Kapitasi JKN 1.585.514.000 1.466.326.175 1.796591.400 2.123.102.217
4 Non Kapitasi 10.485.000 - -
5 Subsidi - - -
6 Non Subsidi - - -
7 Jumlah
c. Sumber Daya Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana Puskesmas Pasundan cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2017.
Jumlah/
No
Sarana Kecukupan Kondisi
Baik Rusak Sedang Rusak Berat
Gedung
1
Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 3 3
3 Pusling 1 1
4 Ambulan 1 1
Motor
5
Operasional
6 Alat Kesehatan

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Penilaian Capaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Cakupan Pelayanan Puskesmas
a. Pelayanan UKM essensial;
i. Pelayanan KIA dan KB
ii. Pelayanan Gizi Masyarakat
iii. Pelayanan Promosi Kesehatan
iv. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
v. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b. Pelayanan UKM Pengembangan;
i. Pelayanan Upaya Kesehatan Tradisional
ii. Pelayanan Upaya Kesehatan Olah Raga
iii. Pelayanan Upaya Kesehatan Kerja
iv. Pelayanan Upaya Kesehatan Lansia
v. Pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah
vi. Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
vii. Pelayanan Upaya Kesehatan Indera
c. Pelayanan UKP
i. Rawat Jalan
ii. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
iii. Pelayanan Kefarmasian
iv. Pelayanan Laboratorium
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Pasundan
setiap tahun:
No Unit Pelayanan Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
1 BP Umum 16.570 16.720 17.571 17.357 20.145
2 KIA 5.793
3 KB 760
4 BP Gigi 3920 2563 3644 4589 4736
5 Laboratorium 1780 2200 2450 4486 3672
6 3 Pustu 3620 3625 3715 3810 4250
Penilaian Manajemen Puskesmas
a. Manajemen Umum Puskesmas;
b. Manajemen Sumber Daya;
c. Manajemen Keuangan dan BMN/BMD;
d. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat;
e. Manajemen Data dan Informasi;
f. Manajemen Program;
g. Manajemen Mutu.
Grafik Kunjungan Rawat Jalan
Grafik Kunjungan Poli Umum
Grafik Kunjungan Poli Gigi
Grafik Kunjungan MTBS
Grafik Kunjungan Lansia
Grafik Kunjungan KIA
Grafik Kunjungan Laboratorium
2. Capaian kinerja administrasi dan manajemen
Puskesmas pasundan melaksanakan survey kepuasan masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakan terhadap pelayanan puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarkat di puskesmas pasundan cukup tinggi
dengan nilai indek kepuasan masyarkat (IKM) mencapai lebih dari ….%
Hasil survey kepuasan masyarkat
BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja puskesmas pasundan yang berada di kawasan perkotaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Beberapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
puskesmas pasundan pada tahun 2019 diantaranya sebagai berikut:
a. Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Berdasarkan data PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) tahun 2019
pelayanan KIA dan KB mendapat nilai Baik (93,96%). Adapun rinciannya yaitu
:
- Cakupan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan masih kurang.
Salah satu penyebab yang disampaikan oleh masyarakat adalah
kuatnya keinginan ibu bersalin dan keluarga untuk melahirkan di rumah.
Hal ini juga didukung oleh kuatnya pengaruh ibu paraji dalam membantu
persalinan.
- Cakupan pelayanan anak balita baru mencapai 60,23 %. Hal ini
disebabkan masih banyak balita yang tidak menggunakan fasilitas
posyandu untuk menimbang berat badannya minimal 8 kali dalam
setahun.
- Cakupan peserta KB aktif telah mencapai 90,41% masih ada
permasalahan lain diantaranya masih banyaknya ditemukan ibu
melahirkan dengan komplikasi persalinan namun belum mau berKB.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


Pertolongan persalinan masih Kerjasama lintas sektoral, kemitraan
kurang di Fasilitas Kesehatan. dukun paraji, sosialisasi P4k

Cakupan pelayanan anak balita Kerja sama lintas program dan lintas
belum mencapai sasaran sektoral, sosialisasi SDIDTK
b. Penyakit Menular
- Belum terbentuk sistem pencatatan untuk pemantauan pasien yang berobat
di luar wilayah. Pasien baru terlaporkan apabila sudah sembuh atau drop
out.
- Masih ada yang belum mendapatkan pelayanan skrining resiko terinfeksi
HIV. Terutama pada pasien TB belum dilakukan skrining.
- Pasien dengan kondisi Pnomonia yang buruk umumnya langsung ke
tempat perawatan atau RS.
- Cakupan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Cacingan 2,39%
belum mencapai sasaran dikarenakan beberapa hal, diantaranya tidak
masuknya anak sekolah karena sakit atau izin.
- Pelayanan Imunisasi Dasar.
Untuk IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) baru tercapai 88,00% dikarenakan
anak sakit, anak pindah lokasi, orang tua lupa jadwal untuk mengimunisasi
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
belum terbentuk sistem pencatatan Membentuk grup untuk Sistem
untuk pemantauan pasien yang berobat pelaporan jejaring lewat aplikasi online
di luar wilayah. misalnya WhatsApp
Belum semua sasaran mendapatkan Kerjasama Lintas Program, terutama
skrining deteksi resiko HIV terutama dengan Program TB
pasien TB
Sasaran pengobatan pnomonia belum Meminta rujuk balik untuk pasen yang
mencapai sasaran dikarenakan kasus baru pulang
yang buruk biasanya langsung ke RS
Pemberian obat cacing 2,39% belum Melakukan sweeping dalam pemberian
mencapai sasaran obat cacing agar tercapai 100%.

IDL belum mencapai sasaran Kerjasama dengan bidan jejaring (BPM,


Klinik swasta), mensosialisasikan
kembali jadwal pemberian jadwal
Imunisasi Dasar Lengkap beserta batas
usia pemberiannya.

c. Gizi Masyarakat
Adapun kegiatan yang belum tercapai optimal yaitu IMD, pemberian
ASI ekslusif, balita yang ditimbang naik berat badannya dan pemberian tablet
tambah darah bagi remaja putri. Hal ini terutama karena:
- Belum adanya sistem atau data yang dapat digunakan untuk merekap
bagi bayi-bayi yang lahir di luar UPT Puskesmas Pasundan yang
mendapatkan IMD.
- Sosialisasi dari tenaga kesehatan belum optimal karena yang disuluh
belum seluruh anggota keluarga sehingga dukungan untuk pemberian
ASI eksklusif belum kuat, tidak keluarnya ASI pada hari pertama sampai
hari ketiga kelahiran yang disebabkan perawatan payudara saat hamil
belum dilakukan.
- Adanya balita sakit saat dilakukan penimbangan. Sehingga berat
badannya tidak naik. Pola pemberian dan pengolahan makanan menjadi
salah satu penyebab.
- Seluruh ibu hamil KEK yang tercatat sudah diberikan makanan
tambahan, namun masih terjadi peningkatan jumlah kasus ibu hamil KEK
dari tahun sebelumnya.
Pemberian tablet FE baik pada ibu hamil maupun rematri sudah dilakukan
100% namun belum ada system pemantauan yang baik apakah tablet
tersebut dikonsumsi atau tidak. Sehingga perlu adanya kegiatan atau
system yang mendukung pemantauan tersebut.
Bila disandingkan dengan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas
Pasundan yaitu 192 dengan rincian 31 sangat pendek, 161 pendek dengan
status gizi buruk 9, sangat kurus 9 pelaksanaan pembinaan 1000 hari
pertama kehidupan masih perlu ditingkatkan dan dicari terobosan-terobosan
agar capaian penilaian kinerja berbanding terbalik dengan kasus-kasus
yang muncul.
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
IMD Kerjasama dengan bidan jejaring
(BPM, Klinik Swasta)
ASI Ekslusif belum mencapai hasil Adanya kerjasama lintas program
optimal dan lintas sektor yang baik
Penyuluhan kepada seluruh anggota
keluarga yang mempunyai bayi 0-6
bln di rumahnya
Balita Yang Di Timbang Naik Berat Penyuluhan pola pemberian dan
Badannya pengolahan makanan
Belum adanya system pemantauan Membuat forum grup pemantauan
TTD pada Rematri TTD pada rematri (WA)
Kerjasama lintas Program dan Lintas
Sektoral

d. Promosi Kesehatan
Kegiatan yang belum mencapai target dikarenakan sering /banyaknya
jadwal kegiatan yang berbenturan dengan kegiatan lintas sektor dan lintas
program. Adapun untuk pembinaan PHBS tatanan rumah tangga
permasalahan yang paling menonjol adalah masih banyak yang merokok di
dalam ruangan.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


PHBS tatanan rumah tangga masih Penyuluhan PHBS,
banyaknya yang merokok di dalam Kerjasama Lintas Program dan
ruangan Lintas sektoral

e. Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan data PKP 2019 cakupan pelayanan kesehatan lingkungan
memiliki kriteria sedang dengan rincian:
Untuk target sasaran dengan jumlah sasaran yang banyak, target ditentukan
dibagi untuk 5 tahun sesuai RPJMD.
Cakupan untuk kepemilikan jamban sehat sebanyak 71,99%. Kesenjangan
sebesar 28,01 %, diantaranya ada satu kelurahan yang belum mencapai
kelurahan ODF yaitu Kelurahan Kota Kulon, namun jumlah kelurahan yang
melaksanakan STBM adalah 4 kelurahan. Sehingga nilainya 100%.
Persentasi penduduk terhadap akses air minum senilai 95,87% dari target
100%. Kesenjangan nya sebesar 4,13% diantaranya dikarenakan pengaruh
iklim, perawatan sumber mata air hingga sampai ke pemakaian rumah-rumah
belum terlaksana dengan optimal.
Persentase IKL, sarana air bersih, tempat-tempat umum dan pengolahan
makanan masih berlum mencapai target dengan kesenjangan 9,20%
disebabkan diantaranya karena belum optimalnya sosialisasi TPM dan TFU
sehingga kwualitas dan standar belum terpenuhi, kurangnya dukungan
anggaran dan terbenturnya biaya pelaksanaan standar di TFU dan TPM,
dukungan pimpinan TFU dan TPM yang kurang optimal untuk meningkatkan
kwalitas sarana sanitasi

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


Di kelurahan kota Kulon masih Pemicuan ODF kembali
banyak yang tidak menggunakan
jamban sehat
Perilaku masyarakat ada yang Kerjasama lintas program dan lintas
kembali Open Defication sektor

B. ISU STRATEGIS
UPT Puskesmas Pasundan adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di
wilayah Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. Namun demikian derajat
kesehatan masyarakat masih di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih
rendahnya Indeks Pembangunan Manusia. Untuk mengangkat IPM tersebut,
salah satu upaya yang harus dilakukan adalah meningkatkan peran Puskesmas .
Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik yang mendukung
maupun yang menghambat.

Untuk menaikkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator


keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kabupaten Garut
bertekat membenahi kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan.
Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas
dengan menerapkan UPT PuskesmasPasundan menjadi PPK BLUD (Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun 2015. Hal ini
tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik
UPTD Puskesmas.

Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik


swasta di samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai
pesaing bagi pemerintah daerah. Apabila prestasi UPT Puskesmas pemerintah
sampai di bawah klinik swasta, maka hal itu menunjukkan UPTD Puskesmas
kurang berhasil dalam menjalankan misinya.

Usaha UPT Puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan


hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia.
Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang
akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi, kualitas SDM hingga
strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk memperebutkan pasar
potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.

Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan


pengelolaan keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang
belum memperhitungkan biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang
optimal.

Sedangkan Isue-isue Strategis yang ada UPT Puskesmas Pasundan


adalah:

1) Posisi UPT Puskesmas Pasundan Di wilayah perkotaan yang padat penduduk,


sosial ekonomi rendah, diharapkan bisa menarik pelanggan dengan pelayanan
yang berkualitas dan memuaskan.
2) Meningkatnya kunjungan pemeriksaan untuk pemeriksaan Ibu dan Anak
3) Tingginya angka persalinan walaupun UPTD Puskesmas Pasundan bukan UPT
Puskesmas PONED.
4) UPT Puskesmas Pasundan Garut berada pada posisi agresif, pemanfaatan
UPT Puskesmas Pasundanoleh masyarakat cenderung meningkat, namun
bangunan dan peralatan masih belum memadai sehingga pelayanan tidak
optimal.
5) Pelanggan semakin meningkat, jumlah SDM masih ada yang kurangsesuai
dengan standar kepegawaian UPTD Puskesmas Pasundan Garut keadaan
tersebut bisa menyebabkan pelayanan tidak memuaskan pelanggan.
6) Melengkapi, renovasi, merehabilitasi, atau menambah bangunan
atraktif,bersih,aman, dan nyaman serta peralatan atas dasar kebutuhan
fungsional UPTD Puskesmas Pasundan Garut.
7) Meningkatkan, mengembangkan dan mendorong kompetensi SDM dalam 3
domain (skill,knowledge dan attitude).

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


1. Keanekaragaman
2. Pengembangan Pasar
Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi disertai jumlah persalinan
meningkat, saelain itu di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasundan belum
terdapat Klinik Bersalin Swasta.
3. Pengembangan Produk
Meningkatkan produk / jasa pelayanan yang ditawarkan, yaitu:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat yang bertujuan kearah preventif dan
promotif guna meningkatkan derajat kesehatan sebagai penjabaran
dari misi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, yang diterapkan oleh
UPTD Puskesmas Pasundan terdiri dari :
• Promosi Kesehatan (Promkes)
• Kesehatan Lingkunga (Kesling)
• Pelayanan Imunisasi
• Pengendalian penyakit
• Pelayanan Gizi
• pengembangan
Upaya ini tidak merupakan unit bisnis yang bisa menghasilkanincome
tetapi merupakan unit pengeluaran yang pembiayaan dan segala
sesuatunya di tetapkan olehDinas Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Perorangan yang terdiri dari:
• Pemeriksaan Umum (termasuk lansia,MTBS)
• Pemeriksaan Gigi dan Mulut
• Pemeriksaan KIA/KB
• Layanan Gawat Darurat
• Pelayanan Gizi Klinik
• PKe
• Rawat inap Persalinan
• Penunjang : Laboratorium, USG
• Apotek
• UGD
• Pelayanan Home Care
• Pelayanan Ambulance
Upayaini dapat merupakan unit yang bisa dikelola sebagai unit
bisnis.
c. Merenovasi dan menambah fasilitas pelayanan diantaranya:
• Unit Gawat Darurat
• Unit Rawat Jalan
• Unit Rawat Inap Persalinan (2 Ruang)
• Apotik
• Ruang Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium dan USG
• Ruang Insinerator
• Ruang Konsultasi (Gizi, Kesling, Promkes)
• Ruang Home Care
d. Membangun keunggulan bersaing dengan meningkatkan potensi
pasar dengan cara :
• Menganalisa permintaan pasar berdasarkan data kunjungan pasien
ke UPTD Puskesmasselama 5 tahun (2010-2014).
• Menghitung prospek untuk menentukan seberapa besar target
yang ingin di capai berdasarkan data kunjungan pasien tahun 2014.
e. Meningkatkan persaingan :
• Bersaing pada perbedaan (keunikan), dapat melalui karakteristik
fisik maupun atribut jasa pelayanan yang ditawarkan kepada
masyarakat sehingga masyarakat mempersepsikannya sebagai
nilai.
• Bersaing pada biaya, untuk mencapai nilai maksimum yang
diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai.
• Bersaing pada respon cepat, melalui keseluruhan nilai yang terkait
dengan peningkatan keterampilan sumber daya manusia
(karyawan) dan peningkatan kinerja pelayanan.
f. Meminimalisir Resiko
• Resiko penurunan pendapatan, dengan cara memberikan
pelayanan secara profesional
• Resiko tuntutan masyarakat atas kelalaian petugas dalam
memberikan pelayanan, dengan cara memberi pelayanan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
g. Integrasi Vertikal
h. Pengembangan Jenis Pelayanan
i. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran lainnya adalah kondisi Sarana dan Prasarana UPT
Puskesmas Pasundan dalam menilai kondisi sarana dan prasarana
digunakan dua indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan.
Ketersediaan peralatan diukur dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan
peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan pada layanan rawat jalan,
penunjang medis, dan non medis. Sedangkan ketersediaan ruangan
diukur dengan pemenuhan standar minimum luas ruangan pada layanan
rawat jalan, penunjang medis, dan non medis.

Dengan gedung UPT Puskesmas Pasundan yang dibaru, dan terus


menerus mengalami perubahan dan renovasi gedung maupun peralatan
medis dan penunjang medis yang memadai diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

j. PeningkatanMutu SDM Pelayanan


Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran, dibutuhkan upaya manajemen dalam penyediaan sumber
daya pelayanan utamanya dari aspek sumber daya manusia dan
infrastruktur. Dalam perspektif ini terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu:

1) Penyediaan Sumber Daya Manusia


UPT Puskesmas Pasundan senantiasa menempatkan sumber
daya manusia pada posisi sentral dalam pengelolaannya. Sebab
keberhasilan pengelolaan SDM merupakan salah satu kunci sukses dalam
upaya memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat. Oleh
karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber daya manusia, baik
kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.

UPT Puskesmas Pasundan memiliki 3PuskesmasPembantu


sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan membantu pelaksanaan program menuju tercapainya visi
dan misi UPT Puskesmas Pasundan.

Kegiatan Pengelolaan SDM

Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan fungsi


manajemen; Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset; pengembangan
kompetensi dan pembinaan karir; Penyempurnaan Sistem Reward and
punishment; Pengembangan SDM diprioritaskan pada pendidikan SDM
yang mempunyai daya ungkit yang signifikan terhadap kemajuan UPT
Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi terhadap UPT
Puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan
pelayanan, maka berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya
meningkatkan kinerja manajemen operasional dengan mewujudkan
indikator kinerja serta menyempurnakan sistem informasi manajemen;
sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta mengembangkan
sistem monitoring dan evaluasi.

Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada


peningkatan kualitas SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan UPT
Puskesmas Pasundan sehingga memiliki daya ungkit yang besar dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi biaya
pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2019. UPT Puskesmas
Pasundan telah memberikan kesempatan peningkatan pendidikan
berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga perawat, tenaga medis,
tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas kesehatan Kabupaten Garut pada dokumen
Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2019 – 2024. Jika
terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Garut yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, maka visi Puskesmas juga
akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tersebut.
Visi Puskesmas : “Terwujudnya UPT Puskesmas Pasundan sebagai UPT
Puskesmas yang memberikan pelayanan prima dan propesional menuju
masyarakat yang bertaqwa, maju dan sejahtera ”.
Visi Puskesmas Pasundan memiliki keterkaitan dengan visi Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut yaitu : “Terwujudnya Pembanguan Kesehatan Masyarakat
Menuju Masyarakat yang bermartabat, Nyaman dan Sejahtera.”
Keterkaitan visi Puskesmas dengan visi Pemerintah Kabupaten Garut yaitu
Menuju Masyarakat yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera.
Visi Puskesmas Pasundan sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten Garut
Menuju Masyarakat yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera.

B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk ber perilaku hidup bersih dan sehat
melalui pemberdayaan masyarakat.
2. Meningkatkan kerja sama dengan semua pihak terkait dalam upaya
pembangunan kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pelayanan
masyarakat.
C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan atah strategi organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingi
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan atah saran dan strategis
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Pasundan adalah
sebagai berikut :
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna.

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indicator sasaran Puskesmas Pasundan berdasarkan tujuan
sebagai berikut :
1. Diharapkan dengan bertaqwa, masyarakat berahlaq mulia, kehidupan
masyarakat berpancasila, dengan adanya perubahan perilaku dan budaya
dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan
adalah perubahan perilaku hidup bersih dan sehat menuju masyarakat sehat.
2. Mendorong dan menggali segenap potensi sumberdaya baik internal
puskesmas dan eksternal puskesmas, baik dari lintas sektor dan
pemebrdayaan masyarakat untuk digunakan sebesar-besarnya untuk
kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Garut, khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Pasundan.
3. Peningkatan Sumberdaya Manusia, saranara dan prasaran yang bertujuan
untuk menuju masyarakat yang Sejahtera. pelayanan kesehatan yang prima
dan bermutu bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan
produktif.

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategis dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategis dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
metode SWOT.
BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada PUskesmas diharapkan
dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan
partisipasi pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat administratif maupun politis.
Rencana Strategis merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis alan
diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan
oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya
mencapai target kinerja pelayanan dna manajemen Puskesmas yang
berkualitas.
BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam
Lampiran disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Anda mungkin juga menyukai