0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan17 halaman

Airway and Breathing

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

Poltekkes Kemenkes Kupang 4 November 2023

Airway and breathing


Nama kelompok 3
1.Yustina Moi Rae
2.fransiska Ndappa
3.Miranda Daku
1 4.Roberta D. Cardoso
5.Marten Mbayang
6.Esa T. Saputra Baso
Pengertian airway and breathing

Manajemen airway breathing adalah tindakan untuk


membuka jalan nafas agar terbebas dari semua hal
yang menutup (partial or total block) secara manual
maupun dengan alat, dan dilanjutkan dengan
pemberian bantuan ventilasi.
Penyebab sumbatan jalan
nafas
●Daerah yang sering mengalami sumbatan adalah hipofarings
● Pada 1/3 kasus tidak sadar, rongga mulut tersumbat selama
ekspirasi krn 1)Palatum mole bertindak sbg katub, 2)Kongestif
3) darah, 4)Lendir
●Penyebab lain sumbatan jalan nafas seperti muntahan, darah
●Penyebab laringospasme  ransangan jalan nafas atau pada
pasien stupor dan koma dangkal
●Sumbatan jalan nafas bawah disebabkan oleh broncospasme,
sekresi broncus, aspirasi isi lambung atau benda asing
Mengenal adanya sumbatan jalan
nafas
• Sumbatan jalan nafas pada pasien tdk sadar krn hilangnya tonus
otot tenggorokan

• pangkal lidah jatuh menyumbat farink dan epiglotis menyumbat
larink
• Bila pasien msh bernafas Sumbatan partial
• 1. Bunyi nafas stridor
• 2. Retraksi otot nafas tambahan
• Bila pasien tdk bernafas, tanda diatas hilang 5
• Bila Pasien dengan respirasi distres dan masih napas spontan
berikan suplemen O2
• Bila ventilasi tidak adekuat berikan bantuan ventilasi
Tanda Tanda objektif

A. LIHAT (LOOK)
• Agistasi, kesadaran menurun, cianosis
• Retraksi dinding dada
• Penggunaan otot-otot asesorius
B. DENGAR (LISTEN)
• Snoring
• Gurgling
• Stridor
C. FEEL (RABA)
• Posisi trakea
Tahap membuka jalan napas tanpa alat

• Finger swab atau Manuver heimlich


• Chin lift + head tilt, bila tdk ada trauma
cervikal
• Jaw trust, bila ada trauma cervikal
Tahap membuka jalan napas dengan
alat
1.Oropharyngeal airway Nama lain : - Mayo- Guedel

• Memberikan fasilitas untuk suctioning


• Mencegah endotrakheal tergigit pasien
• Menahan pangkal lidah agar tdk jatuh
Cara Pemasangan

• Sekret, darah, muntahan dibersihkan dulu


(Suction)
• Masukan alat dg ujung mengarah ke chefalad
• Saat didorong masuk mendekati dinding
belakang faring alat diputar 180°
• Ukuran alat dan penempatan yang tepat
menghasilkan bunyi napas yang nyaring pada
auskultasi paru saat dilakukan ventilasi
• Pertahankan posisi kepala yang tepat setelah alat
terpasang
Teknik Insersi
Oropharyngeal
Airway
Indikasi
• Hanya untuk pasien-pasien tak sadar
Komplikasi
• Menimbulkan obstruksi
• Dapat menstimulasi muntah dan spasme
laring
Bahaya
• Pemasangan yg salah akan mendorong
lidah ke belakang
• Ukuran yg terlalu panjang akan menekan
epiglotis dan menutup rimaglotis akibatnya
jalan nafas tertutup
TEKNIK NASOPHARYNGEAL TUBE =

• Tidak merangsang muntah

• Hati – hati pada pasien fraktur basis cranii

• Ukuran = jari kelingking kanan pasien


• Posisi kepala netral
• Masukkan kedalam Hidung,
• bagian yang Tajam menghindari
Septum/tengah hidung
• Fiksasi dengan peniti
Teknik oksigenasi

 oksigen harus masuk kedalam paru paru


tujuan:mengatasi hipoxia
 menurunkan kerja pernafasan

 menurunkan beban kerja otot jantung


Cara pemberian
oksigen
1. Mulut Ke Mulut

- Cara yang paling sederhana


- Tidak tersedia alat lain
Kekurangan =
- Penyakit
- Potensial kontak cairan tubuh
- Oksigen yang diberikan 15 – 16 %
2. Mulut ke masker ( Pocket mask )

• oksigen 15 – 16 %
• hiperinflasi paru
• distensi gaster = muntah
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai