ID Hubungan Peran Ketua Tim Dengan Kinerja
ID Hubungan Peran Ketua Tim Dengan Kinerja
ID Hubungan Peran Ketua Tim Dengan Kinerja
2016
HUBUNGAN PERAN KETUA TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA
DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI IRINA F RSUP PROF DR. R. D. KANDOU
MANADO
Widya N
Widodo Herlina
Wungow
Rivelino S
Hamel
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : nathawidodo@gmail.com
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus
2016
keperawatan melalui pelatihan dan seminar, juga meningkatkan pengawasan sehingga di
peroleh pendokumentasian secara menyeluruh.
Kata Kunci : Peran Ketua Tim, Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
PENDAHULUAN 2001 (Sitorus, 2011). Metode tim
Keperawatan merupakan suatu merupakan pemberian asuhan keperawatan
bentuk layanan kesehatan profesional yang mencirikan bahwa sekelompok tenaga
yang merupakan bagian integral dari keperawatan yang memberikan
layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat
perawat, yang berbentuk layanan bio-
psiko-sosio- spiritual (Lokakarya
Keperawatan Nasional, dalam Kuntoro,
2010). Perawat merupakan sumber daya
manusia terpenting di rumah sakit karena
selain jumlahnya yang dominan juga
merupakan profesi yang memberikan
pelayanan asuhan keperawatan selama 24
jam kepada pasien, oleh karena itu rumah
sakit harus memiliki perawat yang
berkinerja baik yang menunjang kinerja
rumah sakit sehingga dapat tercapai
kepuasan pasien (Kadrianti, 2014).
Kinerja perawat merupakan
tindakan yang dilakukan seorang perawat
dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya
masing–masing, dimana kinerja yang baik
dapat memberikan kepuasan pada
pengguna jasa dan juga meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan (Depkes RI
2002, dalam Simorangkir, 2011). Untuk
mewujudkan mutu pelayanan
keperawatan, rumah sakit harus
menerapkan proses sistem asuhan
keperawatan pada ruang rawat dengan
menggunakan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP). Dalam
MPKP ada beberapa metode penugasan
yang dapat digunakan di ruang rawat
salah satunya adalah model praktik
keperawatan profesional tim (Sitorus,
2011).
Rumah sakit di Indonesia yang
sudah menerapkan metode tim yaitu,
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
Nasional Cipto Mangunkusumo sejak
tahun 1996 menggunakan kombinasi
metode primer dan metode tim, dan di
rumah sakit PGI Cikini Jakarta pertama
kali memulai penerapan model praktik
asuhan keperawatan pemula sejak tahun
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus
2016
asuhan keperawatan di pimpin oleh Indah Jakarta menunjukan bahwa terdapat
seorang perawat profesional yang hubungan antara peran ketua tim dengan
sering disebut dengan “ketua tim” pendokumentasian asuhan keperawatan.
(Asmuji, 2012). RSUP Prof. Dr. R. D. Dari penelitiannya di dapatkan bahwa ada
Kandou Manado mulai menggunakan 50% pendokumentasian baik dengan
MPKP Tim pada tahun 2012. Irina F peran baik dan 25% pendokumentasian
adalah salah satu ruangan rawat inap kurang baik dengan peran tidak baik.
yang sudah menggunakan MPKP Tim. Hasil studi pendahuluan di Irina F
Data jumlah perawat yang bekerja di (Neuro-Telinga Hidung Tenggorokan/
Irina F sebanyak 35 orang, dengan Kulit-Kelamin) RSUP Prof. Dr. R. D.
tingkat pendidikan yang terdiri dari Kandou Manado menggambarkan peran
Nurse sebanyak 10 orang, S1 ketua tim yang belum maksimal terhadap
keperawatan sebanyak 13 orang, DIII perencanaan, pengorganisasian,
sebanyak 12 orang. pengarahan, dan pengawasan dalam
Penelitian Cheevakasemsook et.al pencatatan dokumen yang didapatkan
(2006) tentang pendokumentasian berdasarkan hasil survei awal dan
asuhan keperawatan pada perawat di wawancara dengan ketua tim yang ada,
Thailand menunjukan bahwa terdapat bahwa di ruangan tersebut memiliki 4
kekacauan dalam pendokumentasian ketua tim dan pendokumentasian asuhan
dimana pendokumentasian yang keperawatan di tempat tersebut memiliki
diterapkan tidak sesuai dengan standar. data yang kurang lengkap diantaranya
Kebanyakan pendokumentasian tidak tidak ada tanda tangan terhadap tindakan
terdapat diagnosa dan perencanaan, yang dilakukan dan adanya tulisan yang
hanya ada pengkajian dan sedikit kurang jelas. Data yang didapatkan dari
catatan perawat.. Penelitian BCP (Buku Catatan Perawat) ruangan
Suryandana (2010) di Rumah sakit Puri Irina F, format dokumentasi yang di isi
yaitu kelengkapan
pengkajian 90%, diagnosa keperawatan di Irina F (Neurologi, Telinga Hidung
90%, rencana keperawatan 95%, Tenggorokan (THT)/Kulit–kelamin)
implementasi 80%, dan evaluasi 70% RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
dengan target kelengkapan domkumentasi Penelitian dilaksanakan pada 08-26 Maret
100%. 2016.
Berdasarkan uraian diatas, maka Desain penelitin ini adalah
penulis perlu untuk melakukan penelitian observasional analitik dimana peneliti
disalah satu rumah sakit yang ada di kota mencoba mencari hubungan variabel dengan
manado yaitu tentang “hubungan peran menggunakan pendekatan “cross
ketua tim dengan kinerja perawat sectional”, dimana variabel sebab atau
pelaksana dalam pendokumentasian resiko dan akibat atau kasus yang terjadi
asuhan keperawatan di ruang irina F pada objek penelitian di ukur atau di
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado”. kumpulkan dalam waktu yang bersamaan
(Setiadi, 2013). Penelitian dilaksanakan di
METODE PENELITIAN Irina F (Neurologi, Telinga Hidung
Desain penelitin ini adalah Tenggorokan (THT)/Kulit–kelamin)
observasional analitik dimana peneliti RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
mencoba mencari hubungan variabel Penelitian dilaksanakan pada 08-26 Maret
dengan menggunakan pendekatan “cross 2016. Sampel penelitian adalah objek yang
sectional”, dimana variabel sebab atau diteliti dan dianggap mewakili seluruh
resiko dan akibat atau kasus yang terjadi populasi (Notoatmodjo, 2010).
pada objek penelitian di ukur atau di Penelitian ini menggunakan teknik
kumpulkan dalam waktu yang bersamaan sampling non prability sampling yaitu
(Setiadi, 2013). Penelitian dilaksanakan totally sampling dimana keseluruhan
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus
2016
populasi yang memenuhi kriteria insklusi Adapun sampel yang memenuhi kriteria
dijadikan sebagai sampel penelitian. insklusi sebanyak 30 sampel dan 5 sampel
termasuk kriteria ekslusi. Jadi pada
penelitian ini sampel yang diteliti ada
sebanyak 30 sampel.
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus
2016
DIII 17 56.7
S1 Keperawatan 3 10 Hasil penelitian dari 30 rekam
Nurse 10 33.3 medis didapatkan bahwa
Total 30 100 pendokumentasian asuhan keperawatan di
Sumber: Data Primer 2016 Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado ruangan Neurologi dan Telinga
Hasil penelitian didapatkan Hidung Tenggorokan/ Kulit-Kelamin
sebagian besar pendidikan terakhir (THT) se-bagian besar berada dalam
responden addalah diploma tiga (DIII) kategori baik yaitu sebanyak 21 rekam
yaitu sebanyak 17 responden (56.7%) dan medis (70%) sedangkan
paling sedikit dengan pendidikan terakhir pendokumentasian asuhan keperawatan
S1 sebanyak 3 responden (10%). kurang baik sebanyak 9 rekam medis
Tabel 5. Distribusi Frekuensi (30%).
Hasil yang di dapat pada
Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
pengolahan data variabel independen
Lama Kerja n %
1-12 tahun 22 73.3 dengan dua kategori yaitu kurang baik
13-24 tahun 4 13.3 dan baik, variabel dependen dengan dua
25 – 36 tahun 4 13.3 kategori yaitu kurang baik dan baik
Total 30 100 dengan menggunakan aplikasi komputer
Sumber: Data Primer 2016 dengan tabel 2x2, kemudian didapatkan
hasil sebagai berikut.
Lama bekerja responden paling Tabel 8. Hasil Analisis Hubungan
banyak ada pada rentang 1-12 tahun yaitu Peran Ketua Tim Dengan Kinerja
sebanyak 22 responden (73.3%), 13-24 Perawat Pelaksana Dalam
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan
Pendokumentasia
n asuhan
tahun dan 25-36 tahun masing – masing Peran keperawatan
Total P X² OR
sebanyak 4 responden (13.3%). ketua Kura
ng
tim Baik
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Peran Ketua Baik
Tim n % n % n %
SIMPULAN
Hasil penelitian yang dilakukan di Irina F
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
dapat diberi kesimpulan sebagai berikut:
Peran ketua tim dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan di Irina F RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado berada
dalam kategori baik. Kinerja perawat
pelaksana dalam
pendokumentasian asuhan
keperawatan di Irina F RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado berada dalam
kategori baik. Terdapat hubungan antara
peran ketua tim dengan kinerja perawat
pelaksana dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan di Irina F RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
DAFTAR PUSTAKA
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus
2016
Hastono, S.P (2007). Analisis Data c.id/bitstream/123456789/27243/7/C
Kesehatan. Fakultas Kesehatan over.pdf. di unduh 09 November
Masyarakat Universitas 2015.
Indonesia
Setiadi. 2013. Konsep dan
Kuntoro Agus, (2010), Buku Ajar
Praktik Penulisan Riset
Manajemen Keperawatan; hal
Keperawatan. Edisi
110- 147, Yogyakarta; Nuha
2. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Medika.
Kadrianti Erna, (2014), Hubungan
Penerapan Metode Tim Dengan
Kinerja Perawat Pelaksana Di
Ruang Rawat Inap Interna Di
RSUP Daya Kota Makassar,
Jurnal STIKES Nani Hassanudin
Makassar, di unduh pada 09
November 20015.
Notoatmodjo, Soekidjo
(2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Manajemen Keperawatan Di
Ruang Rawat, Jakarta: Sagung
Seto.